MASYARAKAT
SESSION
EPIDEMIOLOGI
SAP KESMAS
10-9-03 DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI
17-9-03 DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI
Definisi epidemiologi
Ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat
karakteristik suatu kelompok penduduk tertentu,
dengan memperhatikan berbagai perubahan pada
penduduk yang mempengaruhi derajat kesehatan
dan kehidupan sosialnya.
Ilmu yang mempelajari, menganalisa se rta
berusaha memecahkan berbagai masal ah
kesehatan maupun masalah yang er at
hubungannya dengan kesehatan pada suatu
kelompok tertentu.
Pengertian epidemiologi
Suatu cabang ilmu kesehatan
Menganalisis sifat dan penyebaran masalah
kesehatan
Filosofi dasar ilmu-ilmu kesehatan
Memahami hubungan interaksi antara proses fisi k,
biologis, dan sosial.
Fokus pada penduduk atau kelompok m asyarakat
tertentu.
Cara pendekatan ilmiah mencari f aktor-faktor
penyebab dan hubungan sebab aki bat.
Ruang Lingkup epidemiologi
Epidemiologi penyakit menular
Epidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi klinik
Epidemiologi kependudukan
Epidemiologi pengelolaan yankes
Epidemiologi lingkungan & kesker
Epidemiologi kesehatan jiwa
Epidemiologi gizi
Epidemiologi perilaku
PERANAN EPIDEMIOLOGI
Fungsi utama epidemiologi:
Menerangkan besarnya masalah
serta penyebarannya.
Menyiapkan data dan informasi untuk
keperluan perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi program kesehatan
Mengidentifikasi faktor yang menj adi
penyebab masalah dan Yang
berhubungan terjadinya masal ah tersebut
Ichtisar epidemiologi
Epidemiologi Deskriptip.
Penelitian Epidemiologi.
1. Penelitian Eksperimental
a. True Exp.
b. Pra Experimental
b. Eksperimental semu
2. Penelitian observasi
a. Penelitian deskritip
b. Penelitian analitik : cross se ctional, case
control, cohort study.
EPIDEMIOLOGI DESKRPTIP
Menganalisa masalah yang ada dalam
suatu populasi tertentu serta menerangkan
keadaan dan sifat masalah tersebut
termasuk berbagaifaktor yang erat
hubungannya dengan timbulnya masalah.
PENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Mencari faktor penyebab maupun
hubungan sebab akibat terjadinya penyakit
serta gangguan kesehatan lainnya dalam
masyarakat.
Penelitian berdasarkan percobaan
Penelitian berdasarkan pengamata n
langsung.
Perkembangan teori terjadinya
penyakit
Gangguan mahluk halus
Pengaruh lingkungan (Hipocrates)
Keseimbangan cairan tubuh (Cina)
Sisa-sisa mahluk hidup yang
mengotori lingkungan
Jasad renik
Teori imunitas dan hormonal
Konsep penyebab dan Proses
terjadinya penyakit
HOST
ENVIROMENT AGE NT
Proses terjadinya penyakit
AGENT HOST
ENVIRONMENT
THE NATURAL HISTORY OF DISEASE
DE
OUS DISABILITY
ILNESS
AGENT HOST CLINICAL HORIZON
ENVIRONMENT
TISSUE AND
PHYSIOLOGIC
CHANGES
TERMINOLO
GI
Beberapa istilah yang
Perlu diketahui dalam
hubungannya dengan kausa
a. Kausa Mutlak : suatu penyebab
yang pasti akan
menimbulkan suatu enyakit
tertentu.
b. Kausa esensial : kausa yang
harus ada unt uk memungkinkan
terjadinya suatu penyakit .
c. Kausa suffisien : kausa
umumnya beb erapa kausa
yang secara bersama-sama untuk
untuk menyebabkan penyakit.
EPIDEMIOLOGI DESKRPTIP
Ada 3 karakteristik faktor yang penting dalam
Epidemiologi deskriptip.
F ak t o r o r an g
Faktor tempat
Faktor waktu
EPIDEMIOLOGI DESKRPTIP
Kegunanaan memperhatikan karakteristik
f ak t o r :
Membantu mengarahkan diagnosis
Mengarahkan ke fokus
pemeriksaan, penilaian, meramalkan
penyakit.
Mengarahkan program pencegaha n dan
menilai program
FAKTOR ORANG
Umur
Jenis kelamin
Kelompok etnik
Agama
Hubungan keturunan
Pekerjaan
Status perkawinan
Status sosial ekonomi
Besarnya keluarga
Struktur keluarga
Paritas
FAKTOR TEMPAT
Ada hubungannya dengan lokasi fisik
Keadaan iklim setempat
Keadaan sifat flora dan fauna setempar
Kebiasaan hibup penduduk setempat
Keadaan perkembangan setempat
ekonomi
Keadaan sistem pelayanan kesehat an
FAKTOR TEMPAT
Batas daerah-daerah pemerintahan
Kota dan Pedesaan
Daerah berdasarkan batas alam
Negara-negara
Regional
FAKTOR WAKTU
Perubahan dalam waktu singkat
Perubahan yang terjadi secara periodik
Perubahan secara sekular
PENGUKURAN
EPIDEMIOLOGI
PENGUKURAN DASAR
PROPORSI
RASIO
RATE
PENGUKURAN
EPIDEMIOLOGI
PROPORSI
A
------------
A+B
RASIO
A
-------
B
PENGUKURAN
EPIDEMIOLOGI
RATE A
--------------------------------
POPULATION AT RISK dari A
Population at risk pada Ca Cervix
0-25 th
25-69 th
70 th
pria wanita
PENGUKURAN
EPIDEMIOLOGI
INCIDENCE RATE
ATTACK RATE
PREVALENCE RATE
POINT PREVALENCE RATE
PERIODE PREVALENCE RATE
CASE FATALITY RATE
CRUDE DEATH RATE
AGE SPECIFIC DEATH RATE
CAUSE SPECIFIC DEATH RATE
INFANT MORTALITY RATE
Incidence rate
Rumus:
Jumlah orang dalam suatu populasi yang
ditetapkan baru sakit karena sebab tertentu
selama periode waktu tertentu dibagi
Jumlah orang dalam populasi yang
terancam penyakit tsb selama peri ode waktu
tertentu dikali dengan konstant a.
Incidence rate
Perlu diperhatikan bahwa :
1. Penyebut adalah mereka yang terancam
(risk) penyakit tertentu, berdasarkan waktu
2. Pembilang adalah mereka ya ng
menderita dan semuanya berasal d ari
mereka yang terancam pada penye but
3. Interval waktu harus tetap
4. Hasilnya dapat dikalikan dengan unit
tertentu (100, 1000,10000 dan seterusnya)
Incidence rate
Ada dua ukuran insiden, yaitu incidence rate
(disebut juga incidence density, disingkat ID) dan
cumulative incidence (CI).
INSIDEN MENINGGI
IMIGRASI KASUS
PERBAIKAN DIAGNOSIS
PREVALENCE
DURASI PENY PENDEK
CFR TINGGI
INSIDENS TURUN
Ukuran-ukuran
3. Case Fatality Rate (CFR)
CFR = Jumlah orang yang mati oleh karena penyakit
A : Jumlah penderita dengan penyakit A
4. Infant Mortality rate
IMR = Jumlah bayi (umur<1 tahun) mati sela ma
setahun:Jumlah bayi lahir hidup selama setahun it u
5. Maternal Mortality rate
MMR = Jumlah ibu yang mati akibat kehamilan,
persalinan, nifas dalam 1 tahun :
Jumlah bayi lahir hidup selama seta hun itu
Ukuran-ukuran
6. Food Specific Attack Rate
FSAR=Jumlah orang yang makan makanan tertentu dan
menjadi sakit: Jumlah orang yang
makan makanan tersebut
7. Proportional Mortality Rate
PMR = Jumlah kematian akibat penyakit tertentu sela ma
periode tertentu:Jumlah seluruh kematian d alam periode
tertentu
8. Crude Birth Rate
CBR = Jumlah bayi lahir hidup selama s etahun
: Jumlah populasi di tahun itu
Sumber data epidemiologi
Beberapa sumber data yang tersedia yang dapat diperol eh
dari :
a. Data Kependudukan, diperoleh dari
Sensus penduduk (setiap 10 tahun, 1971, 1980, 1 990)
Survei, untuk memperoleh beberapa data
demografis/karakteristik penduduk mi salnya survei
fertilitas dan mortalitas Indonesia ( 1973), survei
fertilitas (1976), Survei Pendudu k Antar Sensus
(SUPAS)
Sumber data epidemiologi
b. Kelahiran dan kematian, diperoleh dari :
Pencatatan akte kelahiran dan surat keterangan meninggal
Klinik/rumah bersalin dan pelayanan kesehatan lainnya
Rumus : ad
Odds Ratio = -----
bc
Faktor Resiko
Positif a b a+b
Negatif c d c+d
ARAH PENGAMATAN
EXPOSED
KASUS
NOT ESP
POPU
LASI
EXPOSED
KONTROL
NOT EXP
KELEBIHAN
Kelebihan penelitian Kasus Kontrol :
1.Sangat baik digunakan untuk
meneliti kejadian jarang dalam
masyarakat ataupun
penyakit yang masa latennya cukup lama.
2.Relatip lebih cepat dalam pelaks anaannya
3.Biayanya relatip lebih murah
4.Subyek untuk perbandinga n tidak besar
jumlahnya yang dibutuhkan
KELEBIHAN
5.Berbagai data/catatan/laporan yang
sudah ada dapat digunakan sebagai
bahan/sumber keterangan tentang obyek
yang diteliti
6.Tidak banyak resiko/kesulitan yan g
dibebankan kepada subyek
7.Memungkinkan untuk mem pelajari /
mengamati berbagai jenis penye bab yang
potensial termasuk penyebab jamak dari
suatu penyakit.
KELEMAHAN
Kelemahannya :
1.Informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang
lalu tergantung kepada memori subjek sehingga
memungkinkan terjadi bias (recall bias)
2.Data yang diperoleh, secara sekunder, dari
rumah sakit sering tidak lengkap atau tidak
menyediakan informasi yang dibutu hkan
3.Kriteria yang dipakai untuk diag nosa berbeda
antara petugas kesehatan se hingga terjadi
perbedaan dalam diagnose kasus m aupun kontrol.
KELEMAHAN
4.Kasus yang diperoleh adalah kasus yang
selamat (selective survivor) karena tidak
bisa menemukan kasus yang telah
meninggal. Dengandemikian kasus ya ng
diperoleh mungkin tidak representatif.
5.Kasus yang diperoleh dirumah s akit
mungkin tidak representatif da ri populasi
sakit (selection bias atau berks on fallacy).
Cohort Study
Penelitian kohort merupakan penelitian
observasi y an g didasarkan pada
pengamatan sekelompok penduduk tertentu
dalam satu jangka waktu tertentu. Dalam
hal ini, kelompok penduduk ya ng
diamati/diteliti merupakan kelompok
penduduk dengan dua kategor i tertentu
yakni yang terpapar dan yang tida k terpapar
terhadap faktor yang dicur igai sebagai
penyebab.
Cohort Study
Pada saat penelitian dimulai, semua anggota kohort harus
bebas/tidak menderita penyakit yang sedang diteliti. Mereka yang
sehat ini akan diobservasi terhadap ada/tidaknya keterpaparan
dalam suatu periode waktu tertentu. Hasilnya memberikan nilai
perhitungan asosiasi yang disebut Relative Risk (Risiko relatif)
yang mempunyai nilai netral (tidak ada hubungan jika nilainya 1
(sama halnya dengan nilai nol pada odds ratio).
Rumus :
a
a+b
Relative Risk (RR) = c
c+d
Cohort Study
Relative Risk (Risiko relatif) yang mempunyai
nilai netral (tidak ada hubungan jika
nilainya 1 (sama halnya dengan nilai nol
pada odds ratio).
Rumus :
a
a+b
Relative Risk (RR) = ---------
c
c+d
Penyakit
Negatif c d c+d
ARAH PENGAMATAN
DISEASE
EXPOSED
NOT DIS
POPU INDIVIDU
LASI TAK PENY.
DISEASED
NOT
EXPOSED
NOT DIS
KELEBIHAN
Kelebihan penelitian kohort :
1.Studi kohort merupakan desain yang terbaik
dalam menentukan insidens dan perjalanan
penyakit atau efek yang diteliti.
2.Dapat dipakai untuk mengetahui ada tid aknya
asosiasi antara faktor risiko dan penyaki t.
3.Dapat memberi keterangan yang l ebih lengkap
mengenai faktor risiko yang dialam i oleh
indvidu
dan riwayat alamiah perjalanan penyakit.
KELEBIHAN
4.Dapat sangat mereduksi bias informasi.
Tidak akan terjadi masalah recall atau
memori.
5.Masalahetika lebih sedikit dibandingk an
dengan study eksperimental.
6.Dapat dipakai langsung untuk
m enghitung
insidens rate dari penyakit dan risiko relatif
dari faktor risiko yang sedang diteliti.
KELEBIHAN
7.Informasi mengenai studi mudah
dimengerti oleh orang yang bukan ahli
epidemiologi.
8.Karena pengamatan dilakukan sec ara
kontinyu dan longitudinal, m aka studi
kohort mamiliki kekuatan yang a ndal untuk
meneliti berbagai masalah ke sehatan yang
semakin meningkat.
KELEMAHAN
1.Memerlukan ukuran sampel yang besar,
terutama untuk jenis penyakit yang sedikit
dijumpai dimasyarakat. Hendaklah dihindari
dengnan memilih kasus yang sering terjadi, atau
penyakit yang tidak komplek.
2.Memerlukan waktu follow up yang cukup l ama.
Untuk itu perlu dipilih penyakit-pen yakit yang
mempunyai masa inkubasi yang singka t.
3. Biaya yang diperlukan selama st udi cukup besar
dan mahal.
KELEMAHAN
4.Follow up kadang-kadang s u lit
dilaksanakan dan loss follow up dapat
mempengaruhi hasil penelitian.
5.Studi kohort seringkali rumit. Unt uk
menghindarinya pilihlah popul asi yang
stabil, dan tidak berpindah-pindah tempat.
6.Kurang e fis ie n segi
waktu m aupun biaya
untuk meneliti kasus yang jara ng terjadi.
KELEMAHAN
7.Terancam terjadinya drop out atau terjadinya
perubahan intensitas paparan atau faktor risiko
akan dapat mengganggu analisis.
8.Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena
peneliti membiarkan subyek tekena yang
paparan
dicurigai atau dianggap dapat merugi kan subyek.
Hendaknya memilih faktor risiko atau eksposure
yang tidak berbahaya.
Screening
Pengertian penyaringan adalah suatu
usaha mendeteksi/mencari penderita
penyakit tertentu tanpa gejala (tidak
tampak) dalam suatu masyarakat
atau kelompok tertentu melalui
suatu test/pemeriksaan, yang sec ara singkat
dan sederhana dapat me misahkan
mereka yang kemungkinan besar menderita,
yang selanjutnya diproses melalu i
diagnosa
dan pengobatan.
Screening
Penyaringan itu pada umumnya bukan merupakan
diagnostik dan oleh karenanya memerlukan
penelitian dan follow-up yang cepat dan
pengobatan yang tepat pula. Keamanan
merupakan sesuatu yang penting sekali, sebab
inisiatif untuk melakukan penyar ingan itu
biasanya datang dari pemberi pelayanan
kesehatan, bukan berasal dari orang- orang yang
sedang menjalani penyaringan itu sendiri.
setiap pengamatan
Screening
Tujuan dan sasaran penyaringan :
a.Mendapatka mereka yang menderita sedini mungkin
sehinggadapat dengan segera memperoleh pengobatan
b.Mencegah meluasnya penyakit dalam masyarakat
c.Mendidik dan membiasakan masyarakat uttuk
memeriksakan diri sedini mungkin.
d.Mendidik dan memberikan gambaran kepada
petu gas kesehatan tentang sifat penyakit
dan untuk s el al u waspa da/
melakukan pengamatan terhadap setiap gejala di ni.
e.Mendapatkan keterangan epidemiologis yang berguna bagi
klinisi dan peneliti.
Screening
Faktor-faktor yang mendorong perlunya penyaringan :
a.Darah merupakan media yang sangat baik untuk
kehidupan kuman
b.Tidak dapatdipercaya bahwa seorang donor yang
sehat fisik tidak mengandung kuman penyakit menul ar.
Berbagai kuman bisa berada dalam darah namun
ti dak menyebabkan orang donor nyata sakit
c.Seorang penerima darah (resepien) tidak hanya
terpapar oleh satu donor tetapi umumny a lebih dari
satu donor.
Screening
Bentuk-bentuk pelaksanaan penyaringan :
a.Dapat dilakukan secara massal pada
suatu penduduk tertentu, biaya
dan s is te m
operasionalnya berat
b.Dilakukan secara selektif maupun
rand om
terutama mereka dengan resiko yang lebih
besar.
c.Dilakukan untuk suatu p enyakit atau
serentak untuk lebih dari satu penyakit.
Screening
Kriteria penyaringan, Suatu penyakit perlu
mendapat penyaringan jika :
a.Penyakit itu merupakan masalah kesehatan yang
berarti
b.Telah tersedia obat yang potensial a tau
pengobatan yang memungkinkan bagi mereka
ya ng positif
c.Tersedia fasilitas dan biaya untuk di agnose dan
pengobatan
d.Penyakitnya dapat diketahui deng an pemeriksaan/
test khusus
Screening
Kriteria penyaringan, Suatu penyakit perlu mendapat
penyaringanjika :
e.Test uji saring memenuhi syarat untuk tingkat
sensitifitas dan spesifitas
f.Sifat perjalanan penyakit diketahui pasti
g.Penderita secara berkesinambungan
h.Ada standar yang disepakati tentang m ereka yangn
menderita
i.Biaya yang digunakan harus seimbang d engan risiko
biayatanpa sreening
j.Harus dimungkinkan untuk diadaka n follow-up dan
kemungkinan pencarian
Screening
Bentuk Penyaringan ada 2 jenis yaitu :
a.Penyaringan Seri yaitu berupa 2 penyaringan dimana
mereka dinyatakan positif bila memberikan hasil
positif pada kedua test penyaringan yang dilakukan
untuk selanjutnya diadakan pemeriksaan un tuk
diagnosa..
b.Penyaringan paralel yakni pada dua penyaringan
yang dilakukan bersamaan dimana mereka positif pada
salah satu test.Bentuk penyaringan ini mempunyai
kelebihan dan kekurangan, ter gantung tujuan
penyaringan, jenis penyakit dan keter sediaan biaya dan
fasilitas.
Screening
Keuntungan dalam melaksanakan penyaringan :
a. Biaya dapat dilaksanakan sangat efektif
b.Lebih cepat mendapatkan keterangan tentang penyakit
dalam masyarakat
c.Mempunyai fleksibilitas dalam pelaksanaannya
d.Pelaksanaannya cukup sederhana dan mudah
e.Hasilnya dapat dipercaya selama memperhatik an nilai :
- reliabilitas
- validitas
- kekuatan test berdasarkan sensitivitas dan spesifitas
Screening
Validitas
Validitas adalah kemampuan dari pada test
penyaringan untuk memisahkan mereka yang betul-betul
menderita terhadap mereka yang betul-betul sehat atau dengan
kata lain besarnya kemungkinan untuk menempatkanindividu
pada keadaan sebenarnya. Ada dua komponen
yang menentukan val iditas yakni sensivitas dan
spesifitas. Sensivitas adalah kemampu an dari pada test
secara benar menempatkan mere ka yang betul- betul
menderita pada kelompok penderita. Spe sifitas adalah
kemampuan daripada test secara benar mene mpatkanmereka
yang betul-betul tidak menderita pada kelompok s ehat
Screening
Untuk kepentingan validitas diperlukan beberapa perhitungan :
1.Positif betul : mereka yang oleh test penyaringan dinyatakan
menderitabegitu pula dengan diagnosa klinik.
2.Positif palsu : mereka yang oleh test penyaringan dinyatakan
menderita tetapi pada diagnosa klinik dinyatakan sehat.
3.Negatif betul : mereka yang pada penyaringan dinyatakan
s ehat dan pada diagnosa klinik dinyatakan betul sehat.
4.Negatif palsu : mereka yang pada test penyarin gan dinyatakan
sehat tetapi oleh diagnosa klinik ternyatakan mende rita.
Gold Standard
(Diagnosa Klinik)
Negatif c d c
True Positive
Sensitivitas = -----------------------
True Positive + False Negative
True Negative
Spesifitas = -------------------- ------
True Negative + Fal se Positive
Screening
Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan suatu
test memberikan hasil yang
sama/konsisten
bila test diterapkan lebih dari satu kali pa da
sasaran (obyek) sama dan pada kondisi
yang sama pula.
Screening
Dalam hal ini, ada dua faktor yang perlu mendapat
perhatian :
1.Variasi dari cara sreening :
2.Stabilitas alat test atau regensi yang digunakan
3.Fluktuasi keadaan dari nilai yang akan di ukur
(umpama tekanan darah)
4.Kesalahan pengamatan atau perbedaa n pengamat
5.Nilai yang berbeda karena pengamat yang
berbeda
6.Nilai yang berbeda oleh pengam at yang sama
Screening
Untuk meningkatkan nilai reliabilitas, dapat
dilakukan beberapa usaha tertentu :
1.Pembekuan/standarisasi cara penyaringan
2.Peningkatan dan pemanfaatan keterampilan
pengamat melalui training
3.Pengamatan yang cermat pada setiap nilai
hasil pengamatan
4.Menggunakan dua atau lebih pengamat unt uk
setiap pengamatan
5.Memperbesar klasifikasi kategori yan g ada
terutama bila kondisi penyakit juga
bervariasi/b ertingkat.
Screening
Nilai Prediktif (prediktif values)
Nilai prediktif adalah besarnya kemungkinan dengan
menggunakan nilaisensivitasdan spesifitas serta
prevalensi dengan proporsi penduduk yang menderita.
Nilai prediktip positif sangat dipengaruhi oleh besarnya
prevalensi penyakit dalam masyarakat dengan ketentu an,
makin tinggi prevalensi penyakit dalam masyarakat, ma kin
tinggi pula nilai prediktip positif dan sebalik nya. Dengan
nilai prediktif positif dipengaruhi oleh b esarnya nilai
spesifitas dari test.
Predictive Value
Prevalens * Sensitivity
PV + = --------------------------------------------------------------------- --
{Prevalens * Sensitivity + (1- Prevalens * (1- Specifiticity ) }