Komposisi:
Ingredients (Bahan) Grams/Litre Gram / Liter
Special peptone (Khusus pepton) 10.0
D(+)-Glucose (D (+)-Glukosa) 20.0
Agar 17.0
(Final pH 5.6 + / - 0,2 pada suhu 37 C)
Simpan disiapkan media di bawah 8 C, terlindung dari cahaya langsung. Store dehidrasi
bubuk, di tempat yang kering, di tertutup rapat-kontainer di 2-25 C.
Arah:
Larutkan 47 g dalam 1 liter air suling. Sterilisasi dengan autoklaf pada 121 C selama 15
menit. TIDAK terlalu panas. Aduk rata sebelum menuangkan ke piring petri steril.
Parameter
Suhu < 4 oC (4 50 oC)
pH < 4,4 (4,4 9,3)
aw < 0,91
Tipe Keracunan
Keracunan akan timbul jika seseorang menelan makanan atau minuman yang
mengandung bakteri atau bentuk sporanya, kemudian bakteri bereproduksi dan
menghasilkan toksin di dalam usus, atau seseorang mengkonsumsi pangan yang telah
mengandung toksin tersebut. Ada dua tipe toksin yang dihasilkan oleh Bacillus cereus,
yaitu toksin yang menyebabkan diare (disebabkan oleh protein dengan berat molekul
besar) dan toksin yang menyebabkan muntah atau emesis (disebabkan oleh peptida
tahan panas dengan berat molekul rendah). Gejala keracunannya, yaitu:
Tipe penyebab diare (diarrheal form) atau Long Incubation
Tipe ini merupakan tipe yang paling ditemukan kasusnya dan terjadi bila seseorang
mengalami keracunan yang disebabkan oleh toksin penyebab diare, maka gejala yang
timbul berhubungan dengan saluran pencernaan bagian bawah berupa mual, nyeri perut
seperti kram, diare berair, yang terjadi 8-16 jam setelah mengkonsumsi pangan yang telah
terkontaminasi Bacillus cereus. Rasa mual mungkin seringkali terjadi untuk tipe kasus ini
akan tetapi jarang terjadi muntah atau emesis. Kasusnya hampir mirip dengan keracunan
makanan yang disebabkan oleh Clostridium perfringens. Pada sebagian besar kasus
gejala-gejala ini akan tetap berlangsung selama 12 24 jam tetapi untuk beberapa kasus
akan lebih lama (Lancette dan Harmon, 1980).
1. Tipe penyebab muntah (emetic form) atau Short Incubation
Bila seseorang mengalami keracunan yang disebabkan oleh toksin penyebab muntah,
gejala yang timbul akan bersifat lebih parah dan akut serta berhubungan dengan saluran
pencernaan bagian atas, berupa mual dan muntah yang dimulai 1 6 jam setelah
mengkonsumsi pangan yang terkontaminasi oleh Bacillus cereus. Kadang-kadang kram
perut dan / atau diare dapat juga terjadi. Umumnya gejala terjadi selama kurang dari 24
jam. Kasusnya mirip dengan keracunan makanan yang disebabkan oleh Staphylococcus
aureus (staph) dalam hal gejala dan waktu inkubasinya. Beberapa strain Bacillus subtilis
dan Bacillus licheniformis telah diisolasi dari kambing dan ayam yang dicurigai menjadi
penyebab kasus keracunan makanan. Organisme-organisme ini menghasilkan racun yang
sangat tahan panas yang mungkin mirip dengan racun penyebab muntah yang diproduksi
oleh Bacillus cereus .
Tabel 2. Karakteristik Penyakit Akibat Bacillus cereus
Patogenesis
Bacillus cereus bertanggung jawab untuk sebagian kecil penyakit bawaan makanan(2-
5%), menyebabkan mual, muntah parah dan diare.
Pencegahan
Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan. Namun demikian, makanan yang
dimasak, dipanaskan, dan disimpan dengan benar umumnya aman dari racun yang menyebabkan
muntah. Resiko paling besar yaitu kontaminasi silang.
Epidemiologi
Bakteri Bacillus cereus merupakan bakteri gram positif, bersifat aerobik, dan mampu
membentuk spora yang dapat ditemukan di tanah, pada sayuran maupun produk pangan. Spora dari
jenis bakteri ini tahan terhadap panas dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan
dan mampu membentuk kecambah dalam larutan yang mengandung NaOH dan HCL.
Gambar
Koloni Bacillus cereus pada agar
Bacillus cereus