Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER


SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK
INDONESIA

Isfenti Sadalia dan Khalijah


Staf Pengajar FE USU

Abstract: The purpose of this research is to proof the influence of dividend per share in
industry goods consumption on Indonesia Stock Exchange. The research contains of five
variables, such as Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Firm Size,
Earning Per Share and data taken from 2006 to 2009. The result of F-test indicate that
Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, Firm Size, Earning Per Share
were have significant effect to Dividend Per Share. While, the t-test indicate that Firm
Size variable and Earning Per Share variable was partiality have positive and
significant effect to Dividend Per Share, but Current Ratio, Debt to Equity Ratio and
Return on Asset has no significant effect to Dividend Per Share.

Keywords : dividend per share and industry goods

PENDAHULUAN berpengaruh pada kondisi keuangan


Latar Belakang Masalah perusahaan.
Perekonomian Indonesia dipengaruhi Likuiditas adalah kemampuan suatu
oleh pertumbuhan sektor industri barang perusahaan untuk memenuhi kewajiban
konsumsi. Industri barang konsumsi bergerak finansialnya yang segera harus dipenuhi. Bagi
cepat (fast moving consumergoods) tumbuh perusahaan masalah likuiditas merupakan
pesat sebesar 11,8% pada tahun 2010 seiring masalah yang sangat penting karena mewakili
bergesernya perilaku belanja konsumen. kepentingan perusahaan b ratio merupakan
Pertumbuhan industri barang konsumsi perbandingan antara aktiva lancar dengan
didukung bangkitnya perekonomian Indonesia utang lancar. Dimana jika current ratio nya
dari krisis keuangan global pada tahun 2008 lebih dari satu maka semakin besar
dan tahun 2009 dengan capaian produk kemampuan perusahaan membayar
domestik bruto (PDB) atau pertumbuhan kewajibannya. Sehingga kemampuan
ekonomi sebesar 6,1% pada tahun 2010. membayar dividennya juga tinggi.
Pembagian dividen sangat penting Debt to Equity Ratio merupakan rasio
bagi perusahaan karena dengan membagikan hutang terhadap modal. Rasio ini mengukur
dividen dapat membantu perusahaan dalam seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang,
menjalankan operasi perusahaan. Kebijakan dimana semakin tinggi nilai rasio ini
pembayaran dividen mempunyai pengaruh menggambarkan gejala yang kurang baik bagi
bagi pemegang saham dan perusahaan yang perusahaan
membayar dividen. Para pemegang saham (Sartono,2001:66). Suatu perusahaan
umumnya menginginkan pembagian dividen akan memprioritaskan keuntungan yang
yang relatif stabil karena akan meningkatkan diperolehnya untuk membayar hutang
kepercayaan pemegang saham terhadap sedangkan sisanya akan dibagikan sebagai
perusahaan sehingga mengurangi dividen per share.
ketidakpastian pemegang saham dalam Return On Asset (ROA) diukur dari
menanamkan dananya ke dalam perusahaan. laba bersih setelah pajak (earning after tax)
Kebijakan dividen perusahaan terhadap total assetnya yang mencerminkan
tergambar pada dividen per share-nya yaitu kemampuan perusahaan dalam penggunaan
besar dividen yang diberikan kepada para investasi yang digunakan untuk operasi
investor. Besar kecilnya dividen per share perusahaan dalam rangka menghasilkan
yang dibagikan akan mempengaruhi keputusan profitabilitas perusahaan Perusahaan yang
investasi para investor dan disisi lain memperoleh keuntungan cenderung akan
membayar porsi keuntungan yang lebih besar
sebagai dividen. Semakin besar keuntungan

191
Isfenti Sadalia, Khalijah: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Dividend

yang diperoleh, maka akan semakin besar pula b.Variabel Bebas (Variabel Independen)
kemampuan perusahaan untuk membayar Variabel independen merupakan variabel
dividen. tidak terikat yang dapat mempengaruhi
Ukuran perusahaan (firm size) variabel dependen. Variabel independen
menunjukkan dimana perusahaan besar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
cenderung membagi dividen yang besar dari
pada perusahaan kecil. Perusahaan yang lebih 1) Current Ratio (X1)
besar yang memiliki asset yang besar akan Current Ratio adalah kemampuan aktiva
lebih mudah memasuki pasar modal sehingga lancar dalam memenuhi kewajiban jangka
untuk menjaga nama baik perusahaan tersebut, pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki
mereka akan membagikan dividen dalam oleh perusahaan.
jumlah besar dibandingkan dengan perusahaan
kecil yang lebih banyak menggunakan laba Rumus:
yang diperolehnya untuk mendanai operasi
Current Ratio=
perusahaan dari pada membagikan dividen
kepada pemegang saham.
Setiap perusahaan yang menjalankan 2) Debt to Equity Ratio (X2)
operasi perusahaanya tentu mampu Merupakan perbandingan utang dengan
menghasilkan keuntungan bersih (earning). ekuitas. Penggunaan hutang dalam perusahaan
Dividen akan dibayarkan jika perusahaan dapat mengurangi keuntungan perusahaan
mampu mendapatkan keuntungan bersih, karena perusahaan harus membayar sejumlah
dengan begitu laba bersih per saham (EPS) biaya berupa bunga pinjaman.
akan mempengaruhi dalam pembagian dividen
Rumus:

Perumusan Masalah Debt to Equity Ratio =

Berdasarkan latar belakang masalah
diatas, maka rumusan masalah dalam 3) Return On Asset (X3)
penelitian ini adalah: Merupakan pengukuran kemampuan
perusahaan secara keseluruhan didalam
Apakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, menghasilkan keuntungan dengan jumlah
Return On Asset, Firm Size, Earning Per keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam
Share, mempunyai pengaruh secara signifikan perusahaan.
terhadap Dividen Per Share pada Industri
Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia?. Rumus:

Return on Asset =
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan
penelitian ini adalah ntuk mengetahui dan 4) Firm Size (X4)
menganalisis hubungan pengaruh Current Ukuran perusahaan mencerminkan ukuran
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, berdasarkan kapitalisasi pasar. Perusahaan
Firm Size, Earning Per Share, terhadap besar dengan mudah dapat masuk kepsar
Dividend Per Share pada Industri Barang modal sementara perusahaan kecil akan
Konsumsi di Bursa Efek Indonesia. mengalami banyak kesulitan untuk masuk
kepasar modal dan kemampuannya untuk
METODE meningkatkan modal akan terbatas.
Defenisi Operasional Perusahaan besar akan mempunyai tingkat
Variabel-variabel yang digunakan dividen yang lebih tinggi dibanding
dalam penelitian ini adalah perusahaan kecil.

a.Variabel Terikat (Variabel Dependen) Rumus:


Dividen Per Share (Y) Firm Size = Natural Log Total Aktiva
Variabel terikat yang digunakan adalah nilai
dividen per share masing-masing perusahaan 5)Earning Per Share (X5)
sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia. Earning Per Share (EPS) menunjukkan berapa
besar kemampuan per lembar saham
menghasilkan laba.

192
Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011

Rumus: bagi model regresi karena menandakan bahwa


kemampuan variabel bebas menjelaskan
EPS =
variabel terikat juga semakin besar.
Populasi dan Sampel d.Pengujian Hipotesis
Populasi penelitian ini adalah Indutri 1. Uji-F (secara simultan)
Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Pengujian ini dilakukan untuk
Indonesia periode 2006-2009. Kriteria mengetahui apakah semua variabel bebas
penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti secara simultan mempunyai pengaruh yang
adalah sebagai berikut: signifikan terhadap variabel terikat.
a.Perusahaan yang terdaftar pada Industri Bentuk pengujian :
Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia H0 : b1=b2=b3=b4=b5=0, artinya variabel
(BEI) selama periode penelitian, yaitu 2006- Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return
2009. On Asset, Firm Size, Earning Per Share,
secara simultan tidak mempunyai pengaruh
b.Perusahaan yang memiliki data laporan yang signifikan terhadap Dividen Per Share.
keuangan tahunan yang lengkap selama H0 : b1#b2#b3b4#b5=0, artinya variabel Current
periode penelitian, yaitu 2006-2009. Ratio, Debt to Equity Ratio Return On Asset,
Firm Size, Earning Per Share, secara simultan
c.Perusahaan yang membagikan dividen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
selama periode penelitian, yaitu 2006-2009. Dividen Per Share. Pada penelitian ini nilai F-
Berdasarkan karateristik penarikan sampel, hitung akan dibandingkan dengan F-tabel pada
maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 13 tingkat signifikan () = 5%.
perusahaan.
Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini
Metode Analisis Data adalah :
a. Analisis Deskriptif Terima H0 bila Fhitung Ftabel
Metode analisis deskriptif merupakan
suatu metode dimana data-data yang Tolak H0 (terima H1) bila Fhitung > Ftabel
dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian
dianalisis dan diintrepretasikan secara objektif. 2. Uji-t (secara parsial)
Pengujian ini dilakukan untuk
b.Analisis Statistik menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
Untuk mengetahui pengaruh variabel- variabel independen secara individual (secara
variabel bebas terhadap variabel terikat, parsial) dalam menerangkan variasi dependen.
dengan rumus :
Bentuk pengujian :
Y= a + bX + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5+ e H0 : b1=b2=b3=b4=b5=0, artinya variabel
Dimana : Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return
Y = Dividen Per Share On Asset, Firm Size, Earning Per Share,
a = Konstanta secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
X1 = Current Ratio signifikan terhadap Dividen Per Share.
X2 = Debt to Equity Ratio
H0 : b1#b2#b3b4#b5#0, artinya variabel Current
X3 = Return On Asset
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset,
X4 = Firm Size
Firm Size, Earning Per Share, secara parsial
X5 = Earning Per Share
b1,2,3,4,5 = Koefisien Regresi Variabel mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Independen 1,2,3,4,5 Dividen Per Share.
e = Standar error
Pada penelitian ini nilai t-hitung akan
c. Koefisen Determinasi dibandingkan dengan t-tabel pada tingkat
Koefesien determinasi merupakan signifikan () = 5%.
seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel independen. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t
Nilai Adjusted R Square menunjukkan adalah :
proporsi variabel dependen yang dijelaskan Terima H0 bila t-tabel t-hitung t-tabel
oleh variabel independen. Semakin tinggi Tolak H0 (terima H1) bila thitung < t tabel atau
Adjusted R Square maka akan semakin baik thitung > t tabel

193
Isfenti Sadalia, Khalijah: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Dividend

HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Regresi Linear Berganda
Tabel 1 menunjukkan hasil estimasi regresi melalui pengolahan SPSS 17.0 for window.
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.699 6.272 .909 .368
LNCR 1.127 .640 .389 1.762 .085
LNDER .006 .631 .003 .010 .992
LNROA -.098 .472 -.030 -.208 .836
LNFS -3.291 1.421 -.398 -2.316 .025
LNEPS .584 .147 .512 3.981 .000
Sumber: Hasil Olahan SPSS 17.0 for windows

b. Koefisien Determinasi
Tabel 2. Koefisen Determinasi Model Summary(b)
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
a
1 .568 .323 .249 2.02984 1.685
Sumber: Hasil Olahan SPSS 17.0 for windows

C. Pengujian Hipotesis
1.Uji Secara Simultan (Uji F)

Tabel 3. Uji Statistik F ANOVA (b)


Sumber: Hasil Olahan SPSS 17.0 for windows
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 90.372 5 18.074 4.387 .002a
Residual 189.531 46 4.120
Total 279.902 51

Dari Tabel 1 dapat diperoleh persamaan CR, DER, ROA, FS, EPS terhadap DPS
regresi linear berganda sebagai berikut: adalah sebesar 24,9 % sedangkan 75,1 %
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang
Y = 5,699 + 1,127CR + 0.006DER tidak termasuk dalam model.
0,098ROA 3,291FS + 0,584EPS + e
Dimana: Pada Tabel 4.15 memperlihatkan
Y = Dividen Per Share bahwa nilai Sig.F adalah sebesar 0,002 (lebih
a = Konstanta kecil dari 0,05) sehingga dapat dinyatakan Ho
X1 = Current Ratio ditolak dan Ha diterima, artinya secara
bersama-sama terdapat pengaruh yang
X2 = Debt to Equity Ratio signifikan antara variabel bebas (CR, DER,
X3 = Return On Asset ROA, FS dan EPS ) terhadap variabel terikat
X4 = Firm Size (DPS pada industry barang konsumsi).
X5 = Earning Per Share Sedangkan nilai Fhitung 4,387, sedangkan
b1,2,3,4,5 = Koefisien Regresi Variabel nilai Ftabel 2,61 sehingga Fhitung > Ftabel
Independen 1,2,3,4,5 (4,387 > 2,61) sehingga dapat dinyatakan H0
e = Standar error ditolak yang artinya secara bersama-sama
terdapat pengaruh yang signifikan antar
Nilai Adjusted R Square dalam variabel bebas terhadap variabel terikat.
penelitian ini adalah 0,249, berarti pengaruh

194
Jurnal Ekonom, Vol 14, No 4, September 2011

2. Uji Secara Parsial (Uji t)


Tabel 4. Uji Statistik t Coefficients (a)
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 5.699 6.272 .909 .368
LNCR 1.127 .640 .389 1.762 .085
LNDER .006 .631 .003 .010 .992
LNROA -.098 .472 -.030 -.208 .836
LNFS -3.291 1.421 -.398 -2.316 .025
LNEPS .584 .147 .512 3.981 .000
Sumber: Hasil Olahan SPSS 17.0 for windows

Pada tabel 4 dapat dilihat hasil uji signifikansi 3. Pengaruh ROA terhadap DPS
parsial masing-masing variable sebagai Variabel ROA memiliki thitung -0,208 <
berikut: ttabel 1,662 tingkat signifikan sebesar 0,836
1. Pengaruh CR terhadap DPS Variabel CR lebih besar dari ( ) 5%. Artinya nilai Ho
memiliki thitung 1,762 > ttabel 1,662 tingkat diterima. Tidak terdapat pengaruh yang
signifikan sebesar 0,085 lebih besar dari ( signifikan terhadap DPS. Hasil penelitian
) 5%. Artinya nilai Ha diterima. Tidak menunjukkan bahwa ROA berpengaruh
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap secara negatif yang artinya semakin besar
DPS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA yang dihasilkan suatu perusahaan
CR berpengaruh secara positif terhadap maka mengakibatkan menurunnya DPS
DPS yang berarti apabila CR meningkat yang dibagikan. Hasil pengujian ini tidak
maka DPS yang dibagikan juga meningkat. sesuai dengan teori yang dikemukakan
Hasil pengujian hipotesis ini sesuai dengan oleh Brigham yang menyatakan bahwa
teori yang dinyatakan oleh Brigham, semakin tinggi rasio profitabilitas yang
semakin besar CR menunjukkan semakin diwakili oleh ROA, maka semakin besar
tinggi kemampuan perusahaan dalam kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek menghasilkan laba. Apabila laba yang
termasuk kewajiban membayar DPS yang diperoleh perusahaan besar, maka DPS
terutang. CR yang tinggi juga menunjukkan yang akan dibagikan oleh perusahaan juga
keyakinan investor terhadap kemampuan semakin besar.
perusahaan membayar dividen. 4. Pengaruh Firm Size terhadap DPS
2. Pengaruh DER terhadap DPS memiliki Variabel Firm Size memiliki thitung -2,316 <
thitung 0,010 < ttabel 1,662 tingkat signifikan ttabel 1,662 tingkat signifikan sebesar 0,025
sebesar 0,992 lebih besar dari ( ) 5%. lebih kecil dari ( ) 5%. Artinya nilai Ha
Artinya nilai Ho diterima. Tidak terdapat diterima. Terdapat pengaruh yang
pengaruh yang signifikan terhadap DPS. signifikan antara Firm Size terhadap
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER Dividen Per Share, angka diatas
berpengaruh secara positif yang artinya menunjukkan adanya pengaruh negatif
apabila DER meningkat maka DPS yang yang signifikan antara Firm size terhadap
dibagikan juga meningkat. Hasil pengujian Dividen Per Share yang artinya bahwa
hipotesis ini tidak sesuai dengan teori yang semakin besar Firm size suatu perusahaan
dinyatakan oleh Sartono (2001:66) bahwa maka mengakibatkan menurunnya Dividen
suatu perusahaan lebih mengutamakan Per Share yang dibagikan. Hasil pengujian
keuntungan yang diperolehnya untuk ini tidak sesuai dengan teori yang
membayar hutang daripada membagikan dinyatakan oleh Keown (2000:621) dimana
dividen. Jika beban hutang tinggi maka perusahaan besar dan mapan yang memiliki
kemampuan perusahaan untuk membagikan asset yang besar akan mudah mengakses ke
dividen akan semakin rendah, sehingga pasar modal, sehingga memiliki
DER memiliki hubungan yang negatif fleksibilitas dan kemampuan lebih besar
terhadap DPS.

195

Anda mungkin juga menyukai