Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Tentang Rasul

Sinopsis

Rasul adalah seorang lelaki yang terpilih dan yang diutus oleh Allah dengan risalah
kepada manusia. Definisi rasul ini menggambarkan kepada kita bagaimana manusia
sebagai Rasul yang terbaik di antara manusia lainnya. Sehingga apa yang dibawa,
dibincangkan dan dilakukan adalah sesuatu yang terpilih dan mulia dibandingkan dengan
manusia lainnya. Rasul sebagai pembawa risalah yang Allah berikan kepadanya dan juga
Rasul sebagai contoh dan teladan bagi aplikasi Islam di dalam kehidupan seharian. Untuk
lebih jelasnya bagaimana mengenal Rasul yang menjalankan peranan pembawa risalah
dan sebagai model, maka kita perlu mengenal apakah ciri-ciri dari Rasul tersebut. Ciri-ciri
Rasul adalah mempunyai sifat-sifa yang asas, mempunyai mukjizat, sebagai pembawa
berita gembira, ada berita kenabian dan memiliki ciri kenabian, juga nampak hasil
perbuatannya.

Hasiyah

1. Ar Rasul

Sarahan

Rasul adalah lelaki yang dipilih dan diutus Allah dengan risalah Islam kepada manusia.
Rasul adalah manusia pilihan yang kehidupannya semenjak kecil termasuk ibu dan
bapanya sudah dipersiapkan untuk menghasilkan ciri-ciri kerasulannya yang terpilih dan
mulia. Mengenal rasul mesti mengetahui apakah peranan dan fungsi rasul yang
dibawanya. Terdapat dua peranan rasul iaitu membawa risalah dan sebagai model.
Rasul sebagai manusia biasa yang diberikan amanah untuk menyampaikan risalah
kepada manusia.

Dalil
18:110, Rasul sebagai manusia biasa seperti mu
6:9, Rasul dalam bentuk Rajul bukan malaikat
33:40, Muhammad SAW sebagai Rasul Allah

2. Hamilu Risalah

Sarahan
Rasul membawa risalah kepada manusia, banyak disampaikan di dalam ayat Al Qur'an.
Tugas menyampaikan wahyu dan risalah ini adalah tugas dan amanah wajib bagi setiap
Rasul. Apa sahaja yang Rasul terima dari Allah maka disampaikan wahyu tadi kepada
manusia.
Rasul dan orang yang menyampaikan risalah Islam tidak akan takut dengan segala
bentuk ancaman kerana ia yakin bahawa yang dibawa dan disampaikannya adalah milik
Allah yang memiliki alam semesta dan seisinya. Dengan demikian apabila kita
menyampaikan pesan sang pencipta maka pencipta (Allah) akan melindungi dan
menolongnya.

Dalil
5:67, Rasul menyampaikan apa-apa yang diterimanya dari Allah
33:39, orang yang menyampaikan risalah Allah, mereka tidak takut kepada sesiapapun
kecuali hanya kepada Allah sahaja.

3. Qudwatu fi tatbiqu risalah

Sarahan
Dalam menjalankan dan mengamalkan Islam, tidak akan mungkin seorang manusia
dapat memahami langsung apa-apa yang ada di dalam Al Qur'an kecuali apabila dapat
petunjuk dan contoh dari Nabi. Muhammad dan para rasul lainnya mempunyai peranan
dalam menjembatani pesan-pesan dari Allah agar dapat diaplikasikan kepada Manusia.
Nabi Ibrahim AS sebagai contoh dalam mengelakkan diri dari menyembah sembahan
berhala . Walaupun demikian sebagai umat Muhammad yang wajib diikuti hanya kepada
Nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan yang sesuai dengan pendekatan bagi
manusia sekarang.

Dalil
33:21, Muhammad (Rasul) sebagai qudwah yang baik
60:4, Ibrahim AS sebagai ikutan dalam melaksanakn Aqidah

4. Alamatu risalah

Sarahan
Agar memahami peranan Rasul lebih mendalam maka kita perlu mengetahui apakah
ciri-ciri Rasul sebenarnya. Rasul yang membawa peranan dan amanah yang cukup berat
dalam menjalankan tugasnya mempunyai beberapa keistimewaan yang dijelaskan dalam
ciri-ciri Rasul itu sendiri. sifat asa, mukjizat, basyirat, nubuwah dan tsamarat.

5. Sifatul Asasiyah

Sarahan
Sifat asas rasul adalah akhlak mulia yang terdiri dari sidiq, tabligh, amanah dan
fatanah. Sifat asas dan utama ini mesti dipunyai oleh setiap rasul dan orang yang
beriman. Tanpa sifat ini maka seorang mukmin kurang mengikuti Islam yang sebenarnya
bahkan dapat menggugurkan keislamannya. Misalnya sifat dasar sidiq, RasullulLah
menekankan bahawa kejujuran sebagai akhlak yang utama, tanpa sidiq maka gugur
keislamannya. Dengan kejujuran yang dimiliki walaupun ia berbuat dosa seperti merogol
atau mencuri, masih dapat dimaafkan apabila ia masih mempunyai sifat sidiq. Dengan
sifat asas ini maka manusia dijamin hidupnya didunia dan di akhirat akan bahagia.Sifat
asas juga bersifat universal ini sangat strategik bagi setiap mukmin dalam menjalankan
Islam dan memelihara dirinya dari segala cabaran.

Dalil
68:4, Rasul mempunyai akhlak yang mulia.

6. Mukjizat

Sarahan

Banyak mukjizat yang dibawa oleh para Rasul. Setiap Rasul membawa mukjizat yang
diberi Allah berbeza-beza seperti nabi Ibrahim yang tidak terbakar, nabi Musa yang
membelah lautan, nabi Sulaiman dapat bercakap dengan segala makhluk, nabi Daud
yang mempunyai kekuasaan dan lainnya. Nabi Muhammad sendiri banyak mukjizat yang
Allah SWT berikan misalnya membelah bulan ketika dicabar oleh orang kafir, Al Qur'an,
makluman awal terhadap segala peristiwa yang berlaku dan sebagainya.
Dengan mukjizat ini maka manusia semakin yakin dengan apa yang diberikan oleh para
Rasul kepada manusia.

Dalil
54:1, Rasul membelah bulan
15:9, Al Qur'an yang dipelihara oleh Allah

7. Al Mubasyarat

Sarahan
Ciri kerasulan adalah sudah dimaklumkan oleh manusia-manusia sebelumnya mengenai
kedatangannya. Nabi Muhammad SAW sudah dimaklumkan ketika zaman Nabi Isa AS,
bahawa akan datang seorang Rasul yang bernama Ahmad (terpuji).

Dalil
61:6, berita gembira yang memaklumkan kedatangan nabi Muhammad SAW

8. An Nubuwah

Sarahan

Ciri-ciri rasul lainnya adalah adanya berita kenabian seperti membawa perintah dari
Allah untuk manusia keseluruhan seperti perintah haji (pada zaman Nabi Ibrahim) dan
perintah - perintah Allah di dalam Al Qur'an (pada zaman Nabi Muhammad)

Dalil
22:26-27, Nabi Ibrahim disuruh oleh Allah untuk memberitahukan kepada manusia agar
berhaji.
6:19, Al Qur'an adalah wahyu kepada rasul dan sebagai berita kenabiannya.
25:30, Rasul mengajak ummatnya kepada Al Qur'an tetapi mereka meninggalkannya.

9. Attsamarat

Sarahan

Ciri Rasul adalah ada hasil dari perbuatan dakwah dan harakahnya. Tidak ada hasil
maka bererti tidak melakukan. Dengan melakukan maka akan menghasilkan hasil
walaupun sedikit. Nabi dan Rasul telah membuktikan kepada kita bagaimana hasil dari
usaha-usaha dakwah mereka. Nabi Muhammad SAW telah membuktikan dengan
usahanya maka didapati perubahan masyarakat dari jahiliyah kepada islamiyah, dari
kemusyrikan kepada keimanan dan perubahan-perubahan lainnya. Islam pun tersebar ke
seluruh dunia dengan meninggalkan banyak bukti-bukti sejarah yang sampai saat ini
dapat dilihat dan dibuktikan.
Kader Nabi iaitu para sahabat adalah bukti nyata yang menjadikan perubahan-perubahn
di jazirah Arab dan seluruh dunia.

Dalil
48:29, hasil tarbiyah dan dakwah Rasul adalah kader-kader yang tangguh.

Ringkasan Dalil
Rasul adalah lelaki yang dipilih dan diutus Allah dengan risalah Islam kepada manusia
(5:67, 33:39)
Teladan dalam melaksanakan risalah (33:21, 56, 60:4)

Tanda tanda kerasulan:


Sifat (68:4)
Mukjizat (54:1, 15:9)
Berita kedatangan (61:6)
Berita kenabiaan (25:30, 22:26-27)
Hasil hasil perbuatan (48:29)

Pengertian Iman kepada Rasulullah SAW


Iman kepada Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan oleh Syaikhul Islam, yaitu: Iman
kepada Rasulullah SAW adalah membenarkan, menaatinya dan mengikuti syariatnya.
Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa iman kepada Rasulullah SAW memiliki dua
rukun asasi, yaitu :

Rukun Pertama: perkataan (tashdiq) nabi SAW mencakup dua perkara agung,
yaitu :

o Menetapkan kenabian dan kebenaran Beliau dalam semua yang Beliau


sampaikan dari ALLAH. Ini khusus bagi Beliau. Termasuk di dalamnya
beberapa hal, di antaranya :

Mengimani bahwa risalah Beliau ditujukan kepada seluruh manusia


dan jin.

Mengimani bahwa Beliau adalah penutup para Nabi, begitupun


risalahnya adalah penutup seluruh risalah ilahi.

Mengimani bahwa risalahnya menghapus syariat-syariat


sebelumnya.

Mengimani bahwa Beliau telah menyampaikan risalah


kerasulannya, telah menyempurnakannya, menunaikan amanat
yang diembannya, dan telah menasihati umat sehingga mereka
dalam keadaan terang benderang.

Mengimani kemaksumannya

Mengimani hak-hak Beliau yang lainnya seperti kecintaan dan


pegagungan.

Rukun Kedua: Menaatinya dan mengikuti syariatnya adalah rukun asasi kedua.
Beriman kepada Rasulullah SAW berarti harus bertekad untuk mengamalkan
semua ajaran Beliau. Pengertian rukun ini adalah ketundukan (Inqiyadah) kepada
Beliau SAW dengan melaksanakan seluruh perintah dan mejauhi seluruh
larangannya dalam rangka mengamalkan firman ALLAH: Apa yang diberikan
Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras
hukumannya. (QS. Al-Hasyr: 7)
Wajib bagi kita semua mengikuti syariatnya dan komitmen dengan sunnahnya
dengan penuh kerelaan pada semua keputusannya dan berserah total padanya
(taslim), sebagaimana dijlaskan ALLAH dalam firman-NYA: Maka demi Tuhanmu,
mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim
terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An-Nisa: 65)

Kewajiban seorang mukmin kepada Rasulullah SAW yaitu :

1. Mengimaninya
Banyak ayat yang menyebutkan iman kepada Allahdan Rasulnya, secara
bersamaan. Ini artinya bahwa iman Kepada Rasul tidak bisa dipisahkan dengan
iman kepada Allah. Keislaman seseorang dianggap batal bila hanya iman kepada
Allah tapi tidak iman kepada Rasul, disebut inkaru sunnah.

2. Mencintainya
Iman seseorang dinggap sempurna bila ia telah mencintai Allah dan Rasul-Nya
lebih besar cintanya kepada yang lain bahkan kepada dirinya sendiri.

3. Mengagungkanya
Jasa dan pengorbanannya untuk umant ini berikut sifat-sifat kesempurnaan yang
Allah berikan kepadanya membuatnya layak untuk diagungkan. Namun
pengagungan ini tidak boleh melampaui batas karena Islam melarang kultus.

4. Membelanya
Membelanya adalah kewajiban mukmin. Caranya, dengan ittiba kehidupannya,
maka Allah pasti akan memberi pengahargaan atasnya.

5. Mencintai mereka yang mencintainya


Mereka cinta Allah dan Rasul-Nya, mereka bertemu dan berpisah karena dorongan
cinta tersebut. Mereka bagian tubuh yang satu, bila ada yang sakit, semua
merasakan demam dan tidak bisa tidur.

Hikmat Beriman Kepada Rasul


Beriman kepada Rasul-rasul Allah akan memberikan hikmah yang besar bagi kita
antara lain :

1. Mengetahui betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hambanya sehingga


diutus beberapa Nabi untuk membimbing dan memberi petunjuk untuk
kebahagian manusia baik didunia maupun diakhirat.

2. Kita selalu bersyukur kepada Allah SWT, karena mengutus Nabi sebagai
pembimbing keselamatan kita, itu adalah merupakan nikmat yang amat besar.

3. Melahirkan rasa cinta dan tazhim kepada Rasul, karena mereka berhasil
mengemban amanah dari Allah SWT, walaupun dihalau oleh beberapa tantangan
dan rintangan, namun risalah tersebut tetap tersebar sampai saat ini.

Manfaat Beriman Kepada Rasul

Artinya : Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.
menjadi pemelihara bagi mereka. (An-Nisa: 80)
Artinya : Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran agar kamu menerangkan pada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.
(An-Nahl: 44)

Artinya : Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (Al-Mulk:
2)

Definisi, Nama, Tugas, Perbedaan Nabi dan Rasul Dilengkapi Tabel

Definisi Nabi dan Rasul

Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata naba. Dinamakan Nabi karena mereka adalah
orang yang menceritakan suatu berita dan mereka adalah orang yang diberitahu
beritanya (lewat wahyu). Sedangkan kata rasul secara bahasa berasal dari kata irsal
yang bermakna membimbing atau memberi arahan. Definisi secara syari yang masyhur,
nabi adalah orang yang mendapatkan wahyu namun tidak diperintahkan untuk
menyampaikan sedangkan Rasul adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syariat
dan diperintahkan untuk menyampaikannnya [Syaikh Ibn Abdul Wahhab menggunakan
definisi ini dalam Ushulutsalatsah dan Kasyfu Syubhat, begitu pula Syaikh Muhammad
ibn Sholeh Al Utsaimin].

Sebagian ulama menyatakan bahwa definisi ini memiliki kelemahan, karena tidaklah
wahyu disampaikan Allah ke bumi kecuali untuk disampaikan, dan jika Nabi tidak
menyampaikan maka termasuk menyembunyikan wahyu Allah. Kelemahan lain dari
definisi ini ditunjukkan dalam hadits dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
Ditampakkan kepadaku umat-umat, aku melihat seorang nabi dengan sekelompok
orang banyak, dan nabi bersama satu dua orang dan nabi tidak bersama seorang pun.
(HR. Bukhori dan Muslim).

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi juga menyampaikan wahyu kepada umatnya. Ulama
lain menyatakan bahwa ketika Nabi tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyu
bukan berarti Nabi tidak boleh menyampaikan wahyu. Wallahualam.

Bagaimana Beriman Kepada Nabi dan Rasul ?

Syaikh Muhammad ibn Sholeh Al Utsaimin menyampaikan dalam kitabnya Syarh


Tsalatsatul Ushul, keimanan pada Rasul terkandung empat unsur di dalamnya [Perlu
diperhatikan bahwa penyebutan empat di sini bukan berarti pembatasan bahwa hanya
ada empat unsur dalam keimanan kepada nabi dan rosul-Nya].

1. Mengimani bahwa Allah benar-benar mengutus para Nabi dan Rasul. Orang yang
mengingkari walaupun satu Rasul sama saja mengingkari seluruh Rasul. Allah
taala berfirman yang artinya, Kaum Nuh telah mendustakan para rasul. (QS.
Asy-Syuaraa 26:105). Walaupun kaum Nuh hanya mendustakan nabi Nuh, akan
tetapi Allah menjadikan mereka kaum yang mendustai seluruh Rasul.

2. Mengimani nama-nama Nabi dan Rasul yang kita ketahui dan mengimani secara
global nama-nama Nabi dan Rasul yang tidak ketahui. akan datang
penjelasannya

3. Membenarkan berita-berita yang shahih dari para Nabi dan Rasul.

4. Mengamalkan syariat Nabi dimana Nabi diutus kepada kita. Dan penutup para
nabi adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang beliau diutus
untuk seluruh umat manusia. Sehingga ketika telah datang Nabi Muhammad
shallallahu alaihi wa sallam, maka wajib bagi ahlu kitab tunduk dan berserah diri
pada Islam Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, Maka demi Tuhanmu,
mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara
yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka
sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya. (QS. An-NisaA 4:65)

Berikut ini Nama Nabi dan Rasul didalam alQur'an:

Adam, Idris

Nuh, Hud, Saleh

Ibrahim, Ismail

Luth, Ishaq, Yaqub

Yusuf

Ayyub, Zulkifli, Syuaib

Musa, Harun

Daud, Sulaiman

Ilyas, Ilyasa, Yunus

Zakaria, Yahya, Isa

Muhammad shalallahualaihiwasalam

Oleh karena itulah, walaupun dalam Al-Quran hanya disebut 25 nabi, maka kita tetap
mengimani secara global adanya Nabi dan Rasul yang tidak dikisahkan dalam Al-Quran.
Allah taala berfirman yang artinya, Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang
rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara
mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu. (QS. Al-Mumin 40:78). Selain 25 nabi
yang telah disebutkan dalam Al-Quran, terdapat 2 nabi yang disebutkan Nabi
shalallahualaihiwasalam, yaitu Syts dan Yuusya.

Para sahabat ketika menaklukkan kota Tustur dan mendapatkan jasad Nabi Danial
alaihissalam, mereka menggali tiga belas liang kubur di berbagai tempat, lalu
memakamkan Danial di salah satunya di malam hari. Setelah itu seluruh kuburan
tersebut disamakan, agar orang-orang tidak tahu manakah makam beliau.[Kisah tersebut
disebutkan oleh Ishaq dalam Sirahnya riwayat Yunus bin Bukair (hal. 49). Juga disebutkan
Ibn Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah dan beliau menyatakan bahwa sanadnya
hingga Abu al-Aliyah sahih. Lalu beliau menyebutkan jalur-jalur periwayatan lain yang
mengindikasikan bahwa kejadian tersebut benar adanya. Periksa: Al-Bidyah wa an-
Nihyah (II/376-379), Iqtidh ash-Shirth al-Mustaqm (II/199-200) dan Ightsah al-
Lahfn (I/377).]

Berkenaan dengan tiga nama yang disebut dalam Al-Quran yaitu Zulkarnain, Tuba
dan Khidir terdapat khilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama apakah mereka
Nabi atau bukan. Akan tetapi, untuk Zulkarnain dan Tuba maka yang terbaik adalah
mengikuti Rasulullah shalallahualaihiwasalam, Beliau shalallahualaihiwasalam
bersabda, Aku tidak mengetahui Tubba nabi atau bukan dan aku tidak tahu Zulkarnain
nabi atau bukan. (HR. Hakim dishohihkan Syaikh Albani dalam Shohih Jami As Soghir).
Maka kita katakan wallahualam. Untuk Khidir, maka dari ayat-ayat yang ada dalam surat
Al-Kahfi, maka seandainya ia bukan Nabi, maka tentu ia tidak mashum dari berbagai
perbuatan yang dilakukan dan Nabi Musa alaihissalam tidak akan mau mencari ilmu
pada Khidir. Wallahualam.

Tugas Para Rasul alaihissalam

Allah mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syariat dari tiap
Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas yang sama.
Beberapa diantara tugas tersebut adalah:

1. Menyampaikan risalah Allah taala dan wahyu-Nya.

2. Dakwah kepada Allah subhanahu wa taala.

3. Memberikan kabar gembira dan memperingatkan manusia dari segala kejelekan.

4. Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.

5. Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.

6. Menegakkan hujjah atas manusia.

7. Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.

Kesalahan-Kesalahan Dalam Keimanan Kepada Nabi dan Rosul

Terdapat berbagai pemahaman yang salah dalam hal keimanan pada Nabi dan Rasul-Nya
alaihisholatu wassalam. Beberapa di antara kesalahan itu adalah:
1. Memberikan sifat rububiyah atau uluhiyah pada nabi. Ini adalah suatu kesalahan
yang banyak dilakukan manusia. Mereka meminta pertolongan pada Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam ketika telah wafat, menyebut Nabi shallallahu alaihi
wa sallam cahaya di atas cahaya (sebagaimana kita dapat temui dalam sholawat
nariyah) dan sebagainya yang itu merupakan hak milik Allah taala semata. Nabi
adalah manusia seperti kita. Mereka juga merupakan makhluk yang diciptakan
Allah taala. Walaupun mereka diberi berbagai kelebihan dari manusia biasa
lainnya, namun mereka tidak berhak disembah ataupun diagungkan seperti
pengagungan pada Allah taala. Mereka dapat dimintai pertolongan dan berkah
ketika masih hidup namun tidak ketika telah wafat.

2. Menyatakan sifat wajib bagi Nabi ada 4, yaitu shidiq, amanah, fatonah dan
tabligh. Jika maksud pensifatan ini untuk melebihkan Nabi di atas manusia
lainnya, maka sebaliknya ini merendahkan Nabi karena memungkinkan Nabi
memiliki sifat lain yang buruk. Yang benar adalah Nabi memiliki semua sifat yang
mulia. Allah subhanahu wa taala berfirman, Dan sesungguhnya kamu benar-
benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qolam 68:4) Mustahil bagi orang yang
akan memperbaiki akhlak manusia tapi memiliki akhlak-akhlak yang buruk dan
yang lebih penting lagi, pensifatan ini tidak ada dasarnya dari Al-Quran dan As-
Sunnah.

3. Mengatakan bahwa ada nabi perempuan.

Kekhususan Bagi Nabi

Mendapatkan wahyu.

Mashum (terbebas dari kesalahan).

Ada pilihan ketika akan meninggal.

Nabi dikubur ditempat mereka meninggal.

Jasadnya tidak dimakan bumi.

Kebutuhan manusia pada para Nabi dan Rasul-Nya adalah sangat primer. Syaikhul
Islam Ibn Taimiyah mengatakan, Risalah kenabian adalah hal yang pasti dibutuhkan
oleh hamba. Dan hajatnya mereka pada risalah ini di atas hajat mereka atas segala
sesuatu. Risalah adalah ruhnya alam dunia ini, cahaya dan kehidupan. Lalu bagaimana
mau baik alam semesta ini jika tidak ada ruhnya, tidak ada kehidupannya dan tidak ada
cahayanya.(1)

Tabel perbedaan Nabi dan Rasul

NO NABI RASUL

Tidak diperintahkan kepada


Diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan
1 siapapun untuk menyampaikan
risalah
risalah dari Allah

Menguatkan / melanjutkan syariat


2 Diutus dengan membawa syariat baru
dari Rasul sebelumnya

3 Diutus kepada kaum yang sudah Diutus kepada kaum yang menentang
tunduk dengan syariat dari rasul
sebelumnya

Setiap nabi belum tentu ia seorang


4 Setiap Rasul adalah Nabi
rasul

Nabi pertama adalah Adam


5 Rasul pertama adalah Nuh alaihissalam
alaihissalam

6 Jumlah Nabi adalah 124 ribu orang Jumlah Rasul adalah 315 orang

7 Nabi itu jauh lebih banyak Rasul jauh lebih sedikit ketimbang nabi

Seluruh rasul yang diutus, Allah selamatkan


Adapun nabi, ada di antara mereka
8 dari percobaan pembunuhan yang dilancarkan
yang berhasil dibunuh oleh kaumnya
oleh kaumnya

Dalil-dalil rujukannya

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah di dalam Majmuu


Fataawa wa Rasaail jilid 7 , menuliskan beberapa faedah yang terkait dengan
permasalahan aqidah. Salah satu faedah yang beliau sebutkan di halaman 250 dari
Majmuu Fataawa wa Rasaail jilid 7 adalah :

Faedah
Syaikul Islam di dalam kitab An Nubuwwat hal 172-173, menyebutkan perbedaan
antara Nabi dan Rasul : Sesungguhnya Nabi adalah orang yang mendapatkan berita dari
Allah dan dia menyampaikan apa yang Allah beritakan kepadanya. Jika dia diutus oleh
Allah untuk menyampaikan risalah kepada orang yang menyelisihi perintah Allah, maka
dia seorang Rasul. Sedangkan jika dia mengamalkan syariat sebelumnya dan tidak diutus
kepada siapapun untuk menyampaikan risalah dari Allah maka dia seorang Nabi, bukan
Rasul.(2)

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan
cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi
oleh Nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan
pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintah memelihara kitab kitab Allah
dan mereka menjadi saksi terhadapnya.(Q.S alMaidah: 44).

Tentang berapa banyak nabi dan rasul

Allah subhanahu wa taala berfirman:

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara meraka ada (pula) yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawah suatu mujizat
melainkan dengan seizin Allah. (Qs. Al-Ghafir: 787)

Bertolak dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap Nabi yang disebutkan di
dalam Al-Quran adalah juga sebagai Rasul. (Syaikh Utsaimin)

Hadits tentang jumlah Rasul tersebut adalah:

Adam adalah Nabi yang diajak bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10 abad. Jumlah
Rasul adalah 315 orang (H.R Abu Jafar ar-Rozzaaz dan selainnya, dishahihkan Syaikh al-
Albany dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shohiihah

Dalam riwayat Abu Umamah, bahwa Abu Dzar bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi
wa sallam: Berapa jumlah persis para nabi. Beliau menjawab:

Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali.
(HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam al-Misykah).

Tentang siapa nabi dan rasul pertama

Allah Azza wa Jalla menyatakan:

Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah


memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya. (QS. An-Nisa` : 163)

Rasul pertama adalah Nuh alaihissalam, sesuai dengan hadits tentang syafaat pada hari
kiamat, setelah mendatangi Adam, orang-orang mendatangi Nuh untuk meminta syafaat
dengan mengatakan:








Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama (yang diutus) untuk penduduk bumi (H.R al-
Bukhari dari Abu Hurairah).

Dalam lafadz lain, disebutkan bahwa Nabi Adam sendiri yang menyatakan bahwa Nuh
adalah Rasul pertama:

Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu
(bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan
Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu
nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa
mendapatkan keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak
demikian, kemudian Adam menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata):
akan tetapi datanglah kepada Nuh, karena ia adalah Rasul pertama yang Allah utus
kepada penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh.(H.R alBukhari
dan Muslim dari Anas bin Malik).

Ini adalah riwayat yang shohih, karena disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim.

Sedangkan riwayat Ibnu Hibban yang menyatakan bahwa Adam adalah Rasul pertama
adalah riwayat yang lemah, karena di dalamnya terdapat perawi yang bernama: Ibrahim
bin Hisyam bin Yahya al-Ghossany yang dinyatakan oleh Abu Zurah sebagai pendusta,
Abu Hatim tidak menganggapnya tsiqoh, sedangkan atThobarony menyatakan tsiqoh. (3)

Anda mungkin juga menyukai