NIM : P27834114008
Prodi : D4 Analis Kesahatan
1. Lugol (2%)
Komposisi :
I2 : 5 gram
KI : 10 gram
Aquadest : 100 ml
Cara pembuatan :
Cara pembuatan :
Cara pembuatan :
Cara pembuatan :
Teteskan 3 tetes cat giemsa induk lalu ditambahkan dengan buffer phospat pH 6,87,2
ke dalam beker glass, mengaduknya hingga homogen.
Cara pembuatan :
Cara pembuatan :
Cara pembuatan :
Komposisi :
NaOH : 0,3999 gram
Aquadest : 100 ml
Cara pembuatan :
Komposisi :
Alkohol 96 % : 72,91 ml
Aquadest : 100 ml
Cara pembuatan :
Cara pembuatan :
Cara pembuatan :
JENIS-JENIS ANTIKOAGULAN
Keuntungan EDTA :
Adalah yang paling baik dan dianjurkan oleh ICSH (International Council for
Standartdization in Hematology) dan CLSI (Clinical and Laboraroty Standards
Institute). Tabung EDTA tersedia dalam bentuk tabung hampa udara (vacutainer
tubuh) dengan tutup lavender / pupel.
- Tidak berpengaruh terhadap besar dan bentuknya erithrosit dan leukosit.
- Mencegah troimbosit menggumpal
- Dapat digunakan berbagai macam pemeriksaan hematologi
Kerugian :
Lambat larut karena sering digunakan dalam bentuk kering sehingga harus
menggoncang wadah yang berisi darah EDTA selama 1-2 menit.
Cara pembuatan:
2. Trisodium Citrate
Antikoagulan Natruim Sitrat (Na3C6H5O7. 2H2O) sering digunakan dalam
bentuk larutan dengan konsentrasi 3,8% dan 3,2%. Cara kerja sebagian bahan yang
isotonic dengan darah dan mencegah pembekuan darah dengan cara mengikat ion Ca+
+
melalui gugus karboksilat dari senyawa ini membentuk ikatan kompleks khelasi
larut. Sering digunkan beberapa macam pemeriksaan percobaan hemostatis dan LED
metode Westergren. Pemeriksaan LED metode Westergren digunakan perbandingan 1
bagian Natrium Sitrat 3,8% dan 4 bagian darah. Untuk percobaan hemostasis
menggunakan konsentrasi 3,2% dengan perbandingan 1 bagian Natrium Sitrat 3,2% :
9 bagian darah sesuai dengan NICCLS. Antikoagulan Natrium Sitrat 3,8% dan 3,2%
tidak bias lagi digunakan bila mengalami kekeruhan.
Keuntungan :
Antikoagulan ini karena tidak toksis maka sering digunakan dalam unit tranfusi darah
dalam bentuk ACD (Acid Citric Dextrose)
Kerugian :
Pemakaian terbatas dalam pemeriksaan hematologi.
3. Heparin
Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang bekerja dengan
cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin sehingga menghentikan
pembentukan fibrin dari fibrinogen sehingga cara kerjanya berdaya seperti antitombin
dan antitromboplastin. Heparin merupakan antikoagulan yang normal terdapat dalam
tubuh tetapi dalam di laboratotium jarang dipakai pada pemeriksaan hematologi
karena mahal. Untuk tiap 0,1 0,2 mg heparin dapat mencegah pembekuan 1 ml
darah. Sering digunakan dalam penentuan PCV cara mikrokapiler yang bagian
dalamnya dilapisi dengan heparin. Ada tiga macam heparin: ammonium heparin,
lithium heparin dan sodium heparin. Dari ketiga macam heparin tersebut, lithium
heparin paling banyak digunakan sebagai antikoagulan karena tidak mengganggu
analisa beberapa macam ion elektrolit dalam darah.
Kerugian :
- Tidak boleh digunakan dalam pemeriksaan hapusan darah karena dapat terjadinya
dasar biru kehitam-hitaman pada preparat bila dicet dengan wrights.
- Harganya mahal.
4. Double Oxalat
Nama lainnya adalah anticoagulant dari Heller and Paul atau Balance Oxalate
Mixture. Dipakai dalam bentuk kering agar tidak mengencerkan darah yang diperiksa.
Kalium oxalate menyebabkan erytrosit mengkerut sedangkan ammonium oxalate
menyebabkan erytrosit mengembang, campuran keduanya dengan perbandingan 3:2
maka terjadi keseimbangan tekanan osmotic erytrosit. Setiap 2 mg antikoagulan ini
dapat mencegah pembekuan 1 ml darah.
Keuntungan :
Dapat digunakan dalam berbagai pemeriksaan hematologi
Kerugian :
- Tidak dapat digunakan dalam pemeriksaan hapusan darah karena bahan ini toksis
sehingga dapat menyebabkan perubahan-perubahan morfologi sel leukosit dan
erytrosit.
- Tidak boleh digunakan juga pada pemeriksaan osmotic fragility.
5. Natrium Oxalat
Natrium oksalat bekerja dengan cara mengikat kalsium membentuk kalsium
oxalate. Penggunaanya 1 bagian oksalat + 9 bagian darah. Biasanya digunakan untuk
pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan hemostasis. Antikoagulan jenis ini
sudah jarang digunakan karena selain tidak luas pemakaian, juga menyebabkan
perubahan morfologi pada sel darah bila terlalu lama dibiarkan. Antikoagulan ini
memiliki kemiripan sifat dengan double oxalate. Dalam kondisi darurat dapat
digunakan sebagai antikoagulan.
6. NaF dan Kalium Oxalat
Antikoagulan ini sebenarnya dikhususkan untuk pemeriksaan glukosa darah,
namun masih dapat digunkan untuk pemeriksaan hematologi. Antikoagulan ini
biasanya tersedia dalam tabung vakum yang diproduksi pabrikan. Kalium oksalat
berfungsi sebagai antikoagulan dan NaF berfungsi sebagai antiglikolisis dengan cara
menghambat kerja enzim Phospoenal pyruvate dan urease sehingga kadar glukosa
darah stabil.