Anda di halaman 1dari 11

ITB

Institut Teknokaliangi Bandung atau biasa disebut oleh orang ITB adalah salah satu
universitas terbaik di Indonesia. Kampus ini terletak di jalan Ganesha-Bandung.Untuk itu
mimin akan menguak sejarah berdiri dari Universitas Institut Teknokaliangi Bandung (ITB).

Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu
itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah
jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama.
Technische Hoogeschool te Bandoeng berdiri tanggal 3 Juli 1920.

ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (sering
disingkat menjadi TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS) dengan satu fakultas de
Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der
Weg- en Waterbouwkunde. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama,
Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.

Pada masa penjajahan Jepang, tepatnya tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh
Pemerintah Militer Jepang dengan nama (Bandung Kgy
Daigaku?)setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di
Kalijati. Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya diubah menjadi
Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung. Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke
Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Pada tanggal 21 Juni 1946, NICA mendirikan Universiteit van Indonesie dengan Faculteit
van Technische Wetenschap sebagai pengganti STT Bandung di kaliankasi Kampus THS
dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja
dibebaskan dari kamp interniran Jepang. Dan pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte
Wetenschap berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu
Alam Universitas Indonesia sejak 2 Februari 1950.
Kemudian pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu
Alam secara resmi memisahkan diri menjadi Institut Teknokaliangi Bandung (ITB).
Selanjutnya kita akan membicarakan tentang program studi atau prodi yang ada di ITB

1. Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam (FMIPA)
Di fakultas ini ada 4 program studi: Matematika, Fisika, Kimia, Astronomi. Dari nama-nama
prodinya udah jelas lah ya apa aja yang dipelajari di sana. Kalian kalian paham bahasan di
tulisan gua sebelumnya itu, kalian semua bakal ngerti justru di FMIPA inilah sarana kalian
untuk jadi seorang ilmuwan, seorang scientist sejati dan seorang peneliti yang menemukan
sesuatu yang baru (discovery)! Di sinilah tempat kalian mendalami disiplin ilmu sains sampai
sedalam-dalamnya, menjadi peneliti, dan discover something new in science!

Anehnya, kalian ngomongin soal MIPA, teteup ada aja orang yang nanya : "anak MIPA emang
kalian nanti kerja buat apa? jadi guru yah?" Eaaa... capedee. So di FMIPA ini kalian akan
mendalami esensi ilmu dari Matematika, Fisika, Kimia, dan Astronomi sampai sedalam-
dalamnya. Dari mulai ngulik tentang fisika kuantum, teori relativitas, dan hukum-hukum
dasar alam yang membentuk alam semesta ini bisa sampai seperti sekarang.

2. Sekolah Ilmu dan Teknokaliangi


Hayati (SITH)
Fakultas yang ini dibagi jadi 2: program sains dan program rekayasa. Program sains terdiri
dari 2 prodi: Biokaliangi dan Mikrobiokaliangi. Apa bedanya Biokaliangi dan
Mikrobiokaliangi? Bedanya kalau Anak biokaliangi ini sering kuliah lapangan (kulap). Gak
tanggung-tanggung mereka kuliah lapangannya itu ngabisin waktu berbulan-
bulan di tengah hutan belantara atau naik gunung buat nyari-nyari sampel buat meneliti
organisme tertentu. Kalian anak mikrobiokaliangi? Nah, mereka ini yang betul-betul berkutat
untuk meneliti sampel dan mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang sesungguhnya.
Bedanya sama anak Biokaliangi, kalian anak Mikrobiokaliangi ini yang sering tidur di lab
(bukan karena males tidur-tiduran di lab yah!) Tapi, karena emang mereka dituntut untuk
untuk ngambil data praktikum tiap beberapa jam sekali, dan nggak boleh kelewatan
momentnya sama sekali.

Nah, kalau program rekayasa ada prodi Rekayasa Hayati, Rekayasa Pertanian, dan Rekayasa
Perhutanan. Di sini, kalian akan belajar gimana mengekalianla bahan pangan (pertanian)
dengan mekanisme tertentu, dari mulai kondisi tanah yang cocok untuk menanam, bibit
unggung, silang hasil, dsb. Untuk perhutanan, kalian akan belajar mulai dari penentuan
jenis-jenis hutan berdasarkan aspek tertentu, sampai gimana cara mengekalianla hasil
hutan yang oke. Dua prodi terakhir merupakan jurusan baru di ITB. Mereka kuliah TPB di
kampus Ganesa, tapi kalian udah masuk, jurusan kuliahnya di Jatinangor.

3. Sekolah Farmasi (SF)


Fakultas yang ini biasanya diplesetin School of Female karena banyak banget ceweknya.
(buat para cowok ini patut dicatat yah!) Di angkatan 2012 aja cowoknya cuman 20an orang
dari 100an orang hehe. Sekolah Farmasi ini gedungnya ada di Labtek VII deket kolam (ini
juga tokalianng dicatat, tuh sampe gua bold!). kalian lewat gedung ini biasanya bakal sering
ketemu mahasiswa-mahasiswa dari mancanegara dari Malaysia, Vietnam, dll. soalnya
Sekolah Farmasi ITB juga buka kelas untuk mahasiswa internasional. Di fakultas ini ada
jurusan Sains & Teknokaliangi Farmasi (STF) dan Farmasi Komunitas & Klinik (FKK). Di SF
kalian akan belajar gimana cara membuat obat-obatan dengan komposisi yang pas dan
tepat. Kalian akan banyak berkutat sama penentuan bahan kimia yang tepat, uji sampel di
laboratorium, sampai kalian dapet esktrak yang betul-betul pas banget.

4. Fakultas Ilmu dan Teknokaliangi


Kebumian (FITB)

Di fakultas ini ada 4 prodi: Teknik Geokaliangi, Teknik Geodesi & Geomatika,
Meteorokaliangi, dan Oseanografi. Nah mahasiswa-mahasiswa yang kuliah di fakultas ini
akan mengalami tantangan hidup yang cukup keras, dari mulai meneliti permukaan bumi,
sampai pergi ke tengah laut buat meneliti gekalianmbang dan arus laut. Jadi buat yang mau
kuliah di sini, gak cuma harus pinter doang, tapi fisik juga musti kuat karena kalian dituntut
buat sering ke lapangan. Kan nggak lucu kalian nanti kalian jadi anak oseanografi, neliti
tentang pasang-surut air laut, gekalianmbang, arus, arah angin, iklim, dsb

Kalau Geodesi dan Geomatika itu lebih ke arah pemetaan.Kalau mau masuk jurusan ini
harus tahan panas hujan, Anak-anak GD (singkatan untuk jurusan geodesi) pasti keliatan di
seluruh penjuru kampus buat praktek survey dan pemetaan. Mereka biasanya bawa alat
mirip kamera sama penggaris gede gitu. Kalian penasaran coba aja kalian tonton

Kalau jurusan meteorokaliangi itu intinya meneliti cuaca dan memperkirakan arah cuaca
dengan mempertimbangkan dari mulai kelembapan udara, arah angin, bentuk awan, dsb.
Sedangkan oseanografi itu cocok buat kalian yang sering melaut. Di oseanografi kalian akan
belajar tentang pemetaan arus laut, gekalianmbang, pasang-surut dari pengaruh gravitasi
dan posisi bulan,

5. Fakultas Teknik Pertambangan dan


Perminyakan (FTTM)
Ini salah satu dari 3 fakultas yang cowoknya banyak banget dibanding ceweknya (selain
FTMD dan STEI). Di fakultas ini ada 4 prodi: Teknik Pertambangan, Teknik Perminyakan,
Teknik Geofisika, dan Teknik Metalurgi.

Geofisika mempelajari bumi dan properti-properti fisisnya seperti gravitasi, gempa, dll. Nah
yang dipelajari di Teknik Geofisika tentu yang ada hubungannya dengan aplikasi. Makanya
anak-anak jurusan ini juga lumayan banyak yang kerja di bidang ekspkalianrasi migas,
karena banyak kerjaan mereka yang berhubungan dengan surveyor, nentuin deposit
minyak, ngecek kandungan kemurnian minyak bumi, dll dalam suatu area tertentu.

Kalau teknik pertambangan tentu mempelajari semua tentang dunia tambang. Intinya sih
kalian akan belajar gimana teknik dan metode yang paling tepat dan efisien untuk angkat
barang tambang dan gimana cara mengekalianlanya. Menariknya, di jurusan ini ada mata
kuliah Bahan Peledak dan Teknik Peledakan peledakan ini dipakai untuk jadi salah satu
metode buka lahan tambang. Ciri-ciri anak jurusan tambang di kampus biasanya kemana-
mana pake jaket merah (jaket himpunan mereka) Konon katanya makin kumel dan jorok
makin membanggakan.

Teknik perminyakan belajar segala hal yang berkaitan dengan minyak dan gas bumi. Intinya
sih mirip sama seperti tambang cuma jurusan ini lebih fokus untuk kandungan yang
bersifat liquid. Di jurusan ini konon kuliah Termodinamika-nya lumayan susah dan banyak
banget yang ngulang. Jadi yang benci termodinamika dan termokimia,

Nah, kalau metalurgi itu belajar segala sesuatu soal pengolahan kaliangam dan mineral,
atau lebih tepatnya mengolah mineral mentah jadi bahan "setengah jadi", misalnya seperti
plat besi, ingot, bkalianom, dll.

6. Fakultas Teknokaliangi Industri


(FTI)
Di fakultas ini ada 4 prodi: Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Fisika, dan Manajemen
Rekayasa Industri. Prodi Teknik Kimia bicara soal rekayasa zat-zat kimia. Banyak yang
komplen karena di jurusan ini lebih banyak diajarin fisika daripada kimia. Yah namanya juga
chemical engineering (rekayasa zat kimia) bukan engineering chemistry (kimia teknik). Kalian
merekayasa zat ya pasti musti banyak belajar fisika lah ya. Penerapan dari ilmu ini tuh luas
banget mulai dari dunia pangan, alat rumah tangga (sabun, shampo) sampai dunia migas
juga. Jurusan ini termasuk salah satu jurusan favorit dan bergengsi di FTI dan di ITB. Yang
bisa masuk ke sini konon IP nya dewa-dewa sih.

Kalian teknik fisika itu belajar fisika tapi yang lebih deket ke dunia teknokaliangi, bukan
sains. Yang dipelajarin di jurusan ini tuh luas banget; mencakup mata kuliahnya teknik
elektro, teknik sipil, teknik mesin, teknik lingkungan, fisika kuantum, semua ada. Mungkin
itulah sebabnya anak-anak jurusan ini pake lambang tengkorak bajak laut sebagai lambang.
kalian kalian tau, Ibu Karen Agustiawan, Dirut Pertamina yang baru aja mengundurkan diri
itu salah satu alumni Teknik Fisika ITB.

Nah, kalian teknik industri (TI) bicara soal optimasi proses dan sistem. Di jurusan ini
dipelajarin juga ekonomi, kelistrikan, teknokaliangi manufaktur, sampai manajemen. Intinya
sih gimana caranya bikin sistem yang membuat sebuah proses jadi seefisien mungkin, baik
dari segi waktu, biaya, bahan baku, dll.

Kalian jurusan Manajemen rekayasa industri (MRI) ini jurusan baru, pecahan dari teknik
industri. Yang dipelajari di jurusan MRI ini mirip-mirip sama TI, cuman lebih ditekankan ke
aspek manajemennya, seperti gimana cara nentuin proses mana yang harus diprioritaskan
duluan, penentuan bahan baku supaya efisien secara finansial, membuat perencanaan
proses, monitoring, sampai ke proses evaluasinya.

7. Fakultas Teknik Mesin dan


Dirgantara (FTMD)

Nah, ini juga salah satu fakultas yang kering banget alias sedikit ceweknya. Fakultas ini
terdiri dari Teknik Mesin, Aeronotika & Astrononika (dulu Teknik Penerbangan) sama Teknik
Material. Untuk teknik mesin, di sini kalian akan belajar tentang aspek mekanik, intinya
bagaimana cara kerja suatu sistem mekanik yang bisa bermanfaat untuk kepentingan
industri. Sedangkan untuk aeronotika, kalian akan mengurus struktur pesawat, gimana cara
bikin rangkat pesawat yang betul-betul aman. Konon kuliah di AE ini butuh kerja keras yang
luar biasa, soalnya untuk bisa lulus kalian harus nyelesein 2 Tugas Akhir (TA/skripsi),
beberapa ujian Kompre, dan 2x seminar TA-nya itu.

Kalian teknik material, sebetulnya lebih ke assisting dalam pemilihan material baik untuk
mesin, rangka pesawat, hingga bahan bangunan. Di jurusan ini, kalian akan belajar tentang
gimana penentuan struktur material itu sangat berpengaruh pada gimana ketahanan suatu
mesin, rangka, maupun bangunan yang didirikan

8. Sekolah Teknik Elektro dan


Informatika (STEI)
Ini fakultas paling damai di ITB saat penjurusan mahasiswa TPB. Dari lima prodi yang ada
(Teknik Elektro, Teknik Tenaga Listrik, Teknik Telekomunikasi, Teknik Informatika, serta
Sistem & Teknokaliangi Informasi), biasanya peminatnya berimbang, jadi ngga ada yang
kelempar ke pilihan dua apalagi tiga. Asiknya lagi (atau mungkin rempongnya), Himpunan-
himpunan di STEI anggotanya pada ruame parah karena cuman ada 2 himpunan di sini
untuk 5 jurusan (400an mahasiswa).

Prodi-prodi STEI itu intinya ngebahas soal listrik. Kalian Teknik Tenaga Listrik (power
engineering) bicara soal listrik sebagai penghantar energi, makanya yang dipelajarin mulai
dari pembangkitan (mesin-mesin dan material), distribusi listrik, dan proteksinya. Nah
jurusan ini terkenal dengan praktikumnya yang ganas

Selain itu, jurusan informatika, teknik elektro, dan teknik telekomunikasi bicara soal listrik
sebagai informasi. Gimana cara mentransmisikan, menyimpan, dan mengolah informasi
dalam bentuk listrik itu. Bedanya kalau di informatika, listriknya udah nggak dibahas lagi,
tapi lebih banyak bahas matematika malah. Matematika itu terpakai misalnya ketika
mencari solusi cara me-manage informasi yang kompleks dalam bentuk database. Atau
ketika mencari cara untuk melakukan memproses informasi dengan cepat dan efisien. Dll

Nah kalau sistem dan Teknokaliangi Informasi (STI) adalah jurusan yang mempelajari
keseluruhan proses itu tapi gak terlalu se-spesifik anak informatika. Jadi, anak-anak jurusan
ini memang dituntut untuk jadi seorang generalist. Biasanya sih STI itu lebih melihat sistem
informasi secara keseluruhan dalam sebuah perusahaan, dari mulai enterprise business
planning (ERP), business intelligent (BI), dan sejenisnya.

9. Fakultas Teknik Sipil dan


Lingkungan (FTSL)
Fakultas ini sekarang jadi termasuk fakultas yang ramai juga setelah menambah 2 prodi
baru yaitu Rekayasa Infrastruktur Lingkungan serta Teknik dan Pengekalianlaan Sumber
Daya Air. Sebelumnya, di FTSL sudah ada prodi Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, dan Teknik
Kelautan. Nah prodi Teknik Kelautan ini bersama dengan Teknik Elektro adalah dua prodi
pertama yang dapet akreditasi internasional ABET (Accreditaion Board for Engineering and
Technokaliangy). Sekarang, Teknik Fisika dan Teknik Kimia juga sudah dapat.

Di teknik sipil, mereka belajar semua hal soal bangunan mulai dari material sampe teknik
konstruksi. Teknik kelautan juga bicara soal hal yang sama tapi bangunannya di laut bukan
di daratan. Kalau di Teknik lingkungan, kalian akan belajar bagaimana cara mengekalianla
limbah supaya gak berdampak buruk ke lingkungan.
10. Sekolah Arsitektur, Perencanaan,
dan Pengembangan Kebijakan
(SAPPK)
Di fakultas ini cuma ada 2 prodi: Pengembangan Wilayah & Kota (dulu Teknik Planokaliangi)
dan Teknik Arsitektur. Salah satu alumni yang terkenal dari fakultas ini adalah Bapak Ridwan
Kamil, yang sekarang jadi walikota Bandung. Beliau ini dulunya dosen di sini.

Di teknik arsitektur dipelajari soal desain dan rancang bangunan. Jadi dari mulai membuat
perencanaan desain, pemilihan style yang tepat, komposisi warna, tata letak ruang, sampai
bikin blueprint di AutoCAD terus membuat maket untuk model bentuk bangunannya.

Kalau planokaliangi lebih ke soal penataan wilayah dan ruang, dari mulai perencanaan tata
kota yang ideal, sistem transportasi yang oke supaya gak bikin macet, gorong-gorong
saluran air, distribusi daya listrik, area penyerapan resapan air supaya bisa menanggulangi
risiko banjir, dlsb.

11. Sekolah Bisnis dan Manajemen


(SBM)
Fakultas ini punya gedung yang paling keliatan modern di ITB. Rata-rata yang kuliah di SBM
lulusnya paling cepet, kurang lebih 3-4 tahun. Di SBM kalian akan belajar sistem
pengekalianlaan bisnis dan manajemen resource, dari mulai perencanaan, organizing,
implementasi, sampai ke tahap evaluasi. Di SBM juga kalian akan belajar teknik-teknik
operasional administrasi bisnis, dari mulai keuangan, pengekalianlaan sumber daya
manusia, proses produksi, sampai ke strategi marketing yang pas buat beragam bisnis
model.

Fakultas ini juga termasuk yang lumayan banyak ceweknya. Salah satu alumninya adalah
Maria Selena, atlit basket yang pernah jadi Miss Indonesia.
12. Fakultas Seni Rupa dan Desain
(FSRD)
Di fakultas ini, selain belajar gambar, desain, lukis, kalian juga bakal belajar tentang
humaniora kalianh. Jadi jangan harap anak FSRD cuma jago dalam ranah estetika aja, tapi
mereka juga jago banget dalam pemahaman akan budaya, sejarah, sastra, dan filsafat.
Anak-anak FSRD ini memang terkenal yang paling nyentrik di kampus

Di fakultas ini ada 5 prodi: Desain Komunikasi Visual (DKV), Seni Rupa, Desain Produk, Kriya,
dan Desain Interior. Fakultas ini punya banyak banget lulusan yang terkenal. Dari mulai
Aming, Pandji Pragiwaksono, Pidi Baiq, dan masih banyak lagi.

Di prodi DKV, mereka belajar tentang cara mengungkapkan pesan secara visual, dan
fokusnya biasanya lebih ke arah seni terapan. Kalian di desain produk dipelajari
perancangan bentuk produk yang fungsional secara fisik, tapi juga mempertimbangkan
aspek estetikanya. Nah, kalau di seni rupa, karya-karya seni dibuat sebagai bentuk ekspresi
dari emosi dan pemikiran seorang seniman, dan pastinya karya seni itu harus dibuat
dengan mempertimbangkan aspek fikaliansofis dan maknanya.

Kalian desain interior itu mirip dengan arsitektur, tapi lebih fokus pada bagian estetika dari
sebuah tatanan ruang, dari mulai menentukan themes, nuansa dan kesan yang ingin
dibangun dalam sebuah ruangan, dsb. Terakhir, untuk kriya itu posisinya ada di antara seni
dan desain. Yang jadi objek studi di kriya (craft) itu bisa seperti batik, keris, keramik, dll.

ITB sebagai salah satu perguruan tinggi negeri favorit di Indonesia selalu kebanjiran
mahasiswa baru tiap tahunnya. Mahasiswa ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia dan
dengan kondisi ekonomi yang berbeda-beda pula. Menyadari hal tersebut pihak ITB tentu
tidak ingin membatasi kesempatan belajar anak Indonesia apalagi hanya terkendala masalah
finansial. Berbagai fasilitas beasiswa pun disediakan bagi calon mahasiswa, mahasiswa baru
dan juga mahasiswa lainnya yang menimba ilmu di ITB.
Mahalnya biaya pendidikan di Indonesia memang tidak bisa dipungkiri lagi. Namun bukan
berarti masyarakat dengan kesulitan ekonomi tidak memiliki peluang untuk masuk ke
gerbang pendidikan tinggi. Hal inilah yang disadari oleh Bidang Kesejahteraan dan
Pengembangan Karakter Lembaga Kemahasiswaan (LK) ITB. Beasiswa biaya hidup, Biaya
Penyelenggaraan Pendidikan yang dibayar di Muka (BPPM), dan Biaya Penyelenggaraan
Pendidikan per Semester (BPPS) adalah suatu opsi yang dapat menjadi solusi bagi kendala
yang kerap kali ditemui oleh mahasiswa.
Khusus untuk calon mahasiswa, pemerintah pusat melalui Direktorat Pendidikan Tinggi
(Dikti) menyediakan beasiswa Bidik Misi. Bantuan yang diberikan untuk peserta Bidik Misi
adalah pembebasan BPPM 100% dan BPPS selama 8 semester (4 tahun kuliah tepat waktu).
Setiap tahunnya ITB selalu mendapatkan kenaikan kuota. Dimulai dari tahun 2010 dengan
kuota 450, kemudian di 2011 dengan kuota 700, dan di tahun 2012 dengan kuota 800.
"Mudah-mudahan tahun 2013 ini ada kenaikan lagi," ujar Nanan Hendayana Kepala Seksi
Kesejahteraan LK ITB.
Beasiswa Bidik Misi terintegrasi dengan mekanisme ujian saringan mahasiswa baru. Di
Tahun 2012 lalu, untuk peserta SNMPTN Undangan, pihak sekolahlah yang bertugas
mendaftarkan siswa-siswanya yang dirasa membutuhkan bantuan bidik misi ini. Sedangkan
untuk SNMPTN tulis, siswanya sendiri yang mendaftar mengajukan beasiswa Bidik Misi.
Mekanisme pendaftaran ini tidak melalui ITB, melainkan langsung berhubungan dengan
Dikti.
Para calon mahasiswa sepatutnya tidak merasa takut jika terkendala masalah finansial. Kuota
yang dimiliki ITB sebenarnya sudah lebih dari cukup untuk memfasilitasi jumlah mahasiswa
yang membutuhkan bantuan. Menurut pengalaman Nanan, pada tahun 2012 jumlah pemohon
yang berasal dari SNMPTN undangan dan tulis hanya berjumlah sekitar 500 orang dari kuota
800 orang yang disediakan pemerintah. "Untuk itu kami memiliki tim verifikasi untuk
menyelidiki mahasiswa-mahasiswa yang sebenarnya juga membutuhkan bantuan bidik misi
ini," papar Nanan. Mahasiswa yang memohon pembebasan biaya BPPM di tahun 2012 dapat
diajukan untuk mendapatkan beasiswa Bidik Misi oleh ITB.
Tata Cara Pendaftaran
Untuk bisa mendapatkan beasiswa Bidik Misi, langkah awal yang harus dilakukan adalah
dari pihak sekolah. Pendaftaran dapat diakses melalui situs http://daftar.bidikmisi.dikti.go.id.
Kemudian setelah melengkapi formulir, pihak sekolah merekomendasikan nama siswa-siswa
yang mendapatkan beasiswa ini. Kemudian pihak sekolah akan mendapatkan kode akses dan
nomor pendaftaran. Pendaftaran sekolah dapat dilakukan mulai tanggal 12 Desember 2012
hingga Agustus 2013.
Langkah selanjutnya, siswa-siswa terpilih dapat login ke situs Bidik Misi dengan
menggunakan kode yang sudah diberikan. Pendaftaran siswa untuk SNMPTN PPA (jalur
undangan) dapat dilakukan mulai 1 Januari - 6 Maret 2013. Setelah itu, siswa akan
melakukan pengisian formulir biodata hingga pencetakan kartu pendaftaran. Setelah
kelengkapan administrasi selesai, siswa selanjutnya akan menjalani program seleksi.
Dengan banyaknya bantuan yang ditawarkan baik oleh pemerintah dan pihak ITB, teman-
teman dari seluruh penjuru Nusantara seharusnya tak lagi harus mengubur impiannya karena
masalah finansial.
Mulai tahun 2011, ITB menggunakan SNMPTN dan SBMPTN untuk melaksanakan seleksi
mahasiswa baru program sarjana di semua Fakultas dan Sekolah di ITB. Selain dari
pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN tersebut, ITB tidak menerima mahasiswa baru program
sarjana melalui jalur seleksi lain dan Sejak tahun 2011, ITB tidak melaksanakan seleksi
penerimaan mahasiswa baru program sarjana melalui jalur seleksi secara mandiri. ITB hanya
menerima mahasiswa baru program sarjana melalui SNMPTN dan SBMPTN.
Seleksi penerimaan mahasiswa baru ITB dilaksanakan melalui SNMPTN dan SBMPTN.
Dengan demikian, jadwal kegiatan penerimaan mahasiswa baru ITB sesuai dengan jadwal
pelaksanaan SNMPTN dan SBMPTN pada tahun yang bersangkutan. Silakan mengunjungi
laman resmi SNMPTN 2016 (http://snmptn.ac.id/) untuk memperoleh jadwal kegiatan
SNMPTN 2016 atau laman resmi SBMPTN 2016 (http://sbmptn.ac.id/) untuk memperoleh
gambaran mengenai jadwal pelaksanaan SBMPTN 2016
Berikut ini adalah keistimewaan ITB dibandingkan universitas lain
1. Dapat Relasi yang bagus
Jadi disini saya mengutip kata-kata beberapa orang senior saya yang sering saya dengar
"Kelebihan kuliah di ITB itu bukannya ilmunya, toh ilmu bisa didapat dimana aja kan?
Kelebihan kuliah di ITB itu karena relasinya. Alumni-alumni kamu sudah sukses, dan temen-
temen kamu disini adalah calon-calon orang sukses"

Kira-kira seperti itu lah dari tahun ke tahun. Kita tentu saja akan sangat terbantu dengan
dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki ambisi yang tinggi dalam mencapai kesuksesan di
masa depan. Kita bisa "tertular" dengan gigihnya semangat mereka dalam menggapai
mimpinya masing-masing.

Alumni-alumni di ITB pun sangat peduli dengan adik-adik kelasnya yang masih menjadi
mahasiswa di ITB. Mereka banyak membantu dengan memberikan beasiswa maupun
lowongan-lowongan kerja.

2. Ikatan Alumni yang kuat


Sudah menjadi rahasia umum kalau ITB memiliki Ikatan Alumni ITB (IA-ITB). Organisasi
yang terorganisir dengan baik ini sangat familiar di kalangan masyarakat maupun dunia kerja.
Mereka memiliki program visi misi yang salah-satunya membantu adik-adik kelasnya yang
masih mahasiswa dalam melaksanakan kuliah ITB.

3. Kuliah yang menantang


Ingin mendapatkan tugas dan pelajaran yang menantang? Kalau begitu kamu tepat memilih
ITB. Mengutip kata-kata seorang dosen "Jangan kuliah di (informatika) ITB, kalau kamu
maunya nyantai-nyantai, kelebihan kuliah di (informatika) ITB itu tantangannya"

Sengaja saya tulis informatika karena sebenarnya dosen saya memang ngomongnya kira-kira
seperti itu. Tapi saya juga percaya kalau kuliah di jurusan lain pun tentu saja memiliki
tantangan yang bagus juga.

Di ITB kamu akan ditempa menjadi mahasiswa yang memiliki hardskill yang bagus, karena
kamu akan terbiasa dengan tugas-tugas yang cukup berat. Sebagai contohnya, tugas kuliah
yang biasanya kami kerjakan dengan deadline hanya satu minggu dan bahkan hanya beberapa
hari saja, di perguruan tinggi lain (nama disamarkan) malah dijadikan sebuah topik untuk
Tugas Akhir. Jadi level tugas kami itu seperti TAnya mahasiswa di perguruan tinggi lain

4. Beasiswanya banyak
Kamu takut kuliah di ITB mahal? Jangan takut, soalnya di ITB itu banyak sekali beasiswa
yang ditawarkan, asalkan kamu tidak malas-malasan mengurusnya. Justru di ITB itu
kekurangan pendaftar beasiswa, jumlah kuota beasiswa yang ada di ITB selalu tidak
terpenuhi karena kurangnya pendaftar.

Di ITB itu ga ada istilah yang namanya "DO karena ga ada biaya". Kalau kamu bener-bener
ga punya biaya, ITB bersedia membantu kamu. Pokoknya kamu jangan khawatir sama
masalah biaya kalau kamu kuliah di ITB.

Selain itu banyak banget beasiswa ke luar negerinya. Ntah itu tawaran pertukaran pelajar,
atau beasiswa S2, S3? Kamu bisa mendapatkan informasi ini yang mana kebanyakan
mensyaratkan kamu harus lah merupakan mahasiswa ITB

5.Internet kencang
Internet di ITB ini tergolong internet yang sangat cepat di Indonesia. Berapa cepat sih? 1
MB? 2 MB? 5 MB? Anda salah, kecepatan internet di ITB bisa mencapai 20 MB/s, tapi.... itu
kalau tengah malam dan ketika sedang sepi orang yang menggunakan jaringan internet di
kampus :D

Yah setidaknya internet disini lebih cepat dibandingkan provider-provider yang ada di
Indonesia ini. Konon katanya, internet di ITB ini dipasok langsung dari Singapura.

6. UKM banyak
Nah ini, juga salah-satu kelebihan kuliah ITB. Jumlah Unit Kegiatan Mahasiswa disini sangat
banyak loh, kalau tidak salah sih lebih dari 80

Anda mungkin juga menyukai