Anda di halaman 1dari 4

BAB 15 : BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS: DESY NATA ARISTINA 155020300111007

PENGUKURAN, PELAPORAN, DAN PENGENDALIAN


PRADIPTYA DWI A. P. 155020300111026

Definisi Kualitas
Kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan. Mendefinisikan kualitas sebagai kebaikan merupakan makna sangat umum yang tidak
memiliki makna operasional. Secara operasional, produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan. Dengan kata lain, kualitas adalah kepuasan pelanggan. Produk atau jasa yang berkualitas memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan dalam 8 dimensi:
1 Kinerja (performance) mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-fungsisebuah produk. Dimensi kinerja
untuk jasa dapat di definisikan lebih jauh sebagai atribut daya tanggap, kepastian dan
empati.

2 Estetika (aesthetics) berhubungan dengan penampilan wujud produk serta penampilan fasilitas, peralatan,
pegawai, dan materi komunikasi yang berkaitan dengan jasa.

3 Kemudahan Perawatan dan berkaitan dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk.
Perbaikan (serviceability)

4 Fitur (features) karakteristik produk yang berbeda dari produk-produk sejenis yang fungsinya sama.

5 Keandalan (reliability) probabilitas produk dan jasa menjalankan fungsi seperti yang dimaksudkan dalam jangka
waktu tertentu.

6 Tahan Lama (durability) jangka waktu produk dapat berfungsi

7 Kualitas Kesesuaian (quality ukuran mengenai apakah sebuah produk telah memenuhi spesifikasinya atau tidak.
of conformance)
8 Kecocokan Penggunaan kecocokan dari sebuah produk menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan.
(fitness for use) Jika sebuah produk mengandung cacat desain yang parah, maka produk tersebut dianggap
gagal meskipun tingkat kesesuaiannya sesuai dengan spesifikasinya.

Definisi Biaya Kualitas


Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang kualitasnya buruk. Biaya kualitas
dibagi menjadi 4 kategori antara lain:

1 Biaya Pencegahan (prevention costs), terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang
dihasilkan. Contohnya, biaya rekayasa kualitas, program pelatiha kualitas,
perencanaan kualitas, pelaporan kualitas, dan sebaginya.

2 Biaya Penilaian (appraisal costs terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa telah sesuai dengan
persyaratan atau kebutuhan pelanggan.contoh biaya ini adalah pemeriksaan
kemasan, pengawasan kegiatan penilaian, penerimaan produk, penerimaan
proses, dam peralatan pengukuran.

3 Biaya Kegagalan Internal terjadi karena produk atau jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi
atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuaian ini di deteksi sebelum dikirim ke
pihak luar. Contoh biaya ini adalah sisa bahan, pengerjaan ulang, penghentian
mesin, pemeriksaan ulang, pengujian ulang dan sebagianya.

4 Biaya Kegagalan Eksternal 1. terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan atau
tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk disampaikan kepada
pelanggan. Dari semua biaya kualitas, kategori ini dapat menjadi yang paling
merugikan. Contohnya biaya penarikan produk dari pasar sehingga perusahaan
dapat mengalami kerugian hingga ratusan juta dolar.
Mengukur Biaya Kualitas
1 Metode Pengali Metode ini mengasumsikan total biaya kegagalan adalah hasil pengalian
dari biaya-biaya kegagalan yang terukur.
Total Biaya Kegagalan = k (Biaya kegagalan eksternal yang terukur)
Dimana k adalah efek pengali. Nilai k diperoleh berdasarkan pengalaman.
Sebagai contoh, Westinghouse electric melaporkan nilai k antara 3 dan 4.
Dengan demikian, jika biaya kegagalan eksternal yang terukur adalah $2
juta dolar, maka biaya kegagalan eksternal actual adalah $6 juta sampai
$8juta. Dengan meningkatnya biaya kegagalan, manajemen diharapkan
akan meningkatkan investasinya dalam biaya pengendalian.

2 Metode Penelitian Pasar Metode ini digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk terhadap
penjualan dan pangsa pasar. Servey pelanggan dan wawancara dengan anggota
tim penjualan perusahaan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
terhadap besarnya biaya tersembunyi perusahaan.hasil penelitian pasar dapat
digunakan untuk memproyeksi hilangnya laba di masa depan akibat kualitas yang
buruk.

3 Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi Fungsi kerugian Taguchi mengasumsikan setiap penyimpangan dari nilai target
suatu karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas yang tersembunyi.
Fungsi kerugian Taguchi dapat dijelaskan dalam persamaan berikut:
L(y) = k(y-T)
dimana:
k = konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya
kegagalan eksternal perusahaan
y = nilai katual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L = kerugian kualitas

Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi. Nilai k


dihitung dengan membagi estimasi biaya pada salah satu batas spesifikasi tertentu
dengan deviasi kuadrat dari batas nilai target.

Pelaporan Informasi Biaya Kualitas


Pencatatan biaya kualitas actual secara terperinci berdasarkan kategorinya dapat memberikan dua masukan pandangan penting.
Pertama, catatan tersebut mengungkapkan besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori yang memugkinkan para manajer menilai
dampak keuangannya. Kedua, catatan tersebut menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut kategori yang memungkinkan para
manajer menilai kepentingan relative dari setiap kategori.
1 Laporan Biaya Kualitas Pentingnya biaya kualitass terhadap segi keuangan perusahaan dapat dinilai lebih mudah
dengan menampilkan biaya-biaya kualitas sebagai persentase dari penjualan actual.

2 Fungsi Biaya Kualitas: mengamsumsikan terdapat perbandingan terbalik antara biaya pengendalian dan biaya
Pandangan Kualitas kegagalan. Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya kegagalan seharusnya menurun. Selama
yang Dapat Diterima penurunan biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya pengendalian, perusahaan harus
terus meningkatkan usahanya untuk mencegah atau mendeteksi unit-unit yang tidak sesuai. Pada
akhirnya, akan dicapai suatu titik di mana kenaikan tambahan biaya dalam upaya tersebut
menimbulkan biaya yang lebih besar daripada penurunan biaya kegagalan. Titik ini mewakili
tingkat minimum dari total biaya kualitas. Hal ini merupakan perbandingan optimal antara biaya
pengendalian dan biaya kegagalan, serta mendefinisikan apa yang dikenal sebagai tingkat
kualitas yang dapat diterima (acceptable quality level AQL).

3 Fungsi Biaya Kualitas: Sudut pandang AQL didasarkan pada definisi produk cacat tradisional. Dalam pengertian klasik,
Pandangan Cacat-Nol sebuah produk dikatakan cacat apabila kualitasnya berada di luar batas toleransi suatu
karakteristik kualitas. Menurut pandangan ini, biaya kegagalan timbuh hanya jika produk tidak
sesuai dengan spesifikasi dan terdapat perbandingan terbalik optimal antara biaya kegagalan dan
biaya pengendalian. model kualitas kokoh mempererat definisi dari unit cacat, menyempurnakan
pandangan kita terhadap biaya kualitas, dan mengintensifkan upaya perbaikan kualitas.
4 Manajemen Berbasis Manajemen berbasis kegiatan (activity-based management-ABM) mengklasifikasikan berbagai
Kegiatan dan Biaya kegiatan sebagai bernilai tambah dan tak bernilai tambah, serta hanya mempertahankan kegiatan-
Kualitas Optimal kegiatan yang memberikan nilai tambah.

Analisis Tren

Tampilan 15-7 Grafik Tren Multiperiode: Total Biaya Kualitas


Apakah tren multiperiode perubahan keseluruhan dalam biaya
kualitas bergerak kearah yang tepat? Apakah peningkatan kualitas
yang dihasilkan dari waktu ke waktu cukup signifikan? Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan dapat diketahui dengan menggunakan bagan
atau grafik tren yang menggambarkan perubahan biaya kualitas dari
waktu ke waktu. Grafik demikian disebut laporan tren kualitas
multiperiode (multiple-period quality trend report).

Dengan menggambarkan biaya kualitas sebagai persentase dari


penjualan, keseluruhan tren program kualitas dapat dinilai

Penggunaan Informasi Biaya Kualitas

Tujuan utama dari pelaporan biaya kualitas adalah untuk memperbaiki dan mempermudah perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan manajerial. Penggunaan informasi biaya kualitas untuk keputusan-keputusan implementasi program kualitas
dan untuk mengevaluasi efektifitas program tersebut, setelah diim-plementasikan, hanya merupakan salah satu potensi penggunaan
dari sistem biaya kualitas.

Produktivitas: Pengukuran dan Pengendalian


Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien, dan secara spesifik mengacu pada hubungan antara output dan
input yang digunakan untuk memproduksi output. Biasanya, kombinasi atau bauran dari input yang berbeda-beda dapat digunakan
untuk memproduksi suatu tingkat output tertentu. Efisiensi produktif total adalah suatu titik di mana dua kondisi terpenuhi:
Kondisi pertama Digerakkan oleh hubungan teknis dan, karena itu, disebut sebagai efisiensi teknis (technical efficiency).
Dengan melihat berbagai kegiatan sebagai input, maka kondisi pertama mensyaratkan penghapusan seluruh
kegiatan tak bernilai tambah dan pelaksanaan kegiatan bernilai tambah dengan kuantitas minimal yang
diperlukan untuk memproduksi sejumlah output.

Kondisi kedua Digerakkan oleh hubungan relatif dari harga input dan, karena itu, diseblit efisiensi trade offinput (input
trade off efficiency). Harga input menen-tukan proporsi relatif masmg,masing input yang harus digunakan.
Penyimpangan dari proporsi tetap tersebut menciptakan trade-off input yang tidak efisien.

Pengukuran Produktivitas Parsial


Pengukuran Produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah menilai
apakah efisiensi produktif telah meningkat atau menurun. Pengukuran produktivitas untuk satu input pada suatu waktu disebut
pengukuran produktivitas parsial.
Definisi Pengukuran produktivitas parsial merupakan produktivitas dari satu input tunggal biasanya diukur dengan
menghitung rasio output terhadap input.
Rasio Produktivitas = Output/Input
Karena hanya produktivitas dari satu input yang sedang diukur, ukuran itu disebut pengukuran produktivitas parsial. Jika output
dan input diukur dalam kuantitas fisik, maka kita memperoleh ukuran produktivitas operasional. Jika output dan input
dinyatakan dalam dolar, maka kita memperoleh ukuran produktivitas keuangan.
Ukuran-ukuran Parsial dan Pengukuran Perubahan Efisiensi Produktif
Untuk mengukur perubahan dalam produktivitas, ukuran aktivitas yang actual berjalan dibandingkan dengan ukuran
produktivitas periode sebelumnya. Periode sebelumnya disebut periode dasar dan menjadi acuan bagi bagi pengukuran
perubahan efisiensi produktif. Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui atau menilai apakah efisiensi produktif telah
meningkat atau menurun.
Keunggulan Ukuran Penggunaan ukuran parsial memiliki keunggulan yaitu mudah diintepretasikan oleh semua
Parsial pihak di dalam perusahaan sehingga ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja
produktivitas dari karyawan operasional.

Kelemahan Ukuran Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah dapat menyesatkan. Pertama, kemungkinan
Parsial terjadi trade-off menyebabkan perlu adanya ukuran produktivitas total untuk menilai kelebihan
berbagai keputusan produktivitas. Kedua, karena ada kemungkinan trade-off, ukuran
produktivitas total harus mempertimbangkan konsekuensi keuangan agregat sehingga harus
dalam bentuk sebuah ukuran keuangan.

Pengukuran Produktivitas Total


Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut Pengukuran Produktivitas Total. Dalam praktiknya, mengatur
pengaruh dari seluruh input mungkin tidak diperlukan. Perusahaan hanya mengukur produktivitas dari faktor-faktor yang dianggap
sebagai indicator relevan bagi keberhasilan dan kinerja perusahaan. Jadi, pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan sebagai
pemfokusan perhatian pada beberapa input yang menunjukkan keberhasilan perusahaan secara total. Terdapat 2 pendekatan dalam
pengukuran ini:
1. Pengukuran Profil
Pengukuran profil menyediakan serangkaian atau sebuah vector ukuran operasional parsial yang berbeda dan terpisah.
Profil dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk memberikan informasi mengenai perubahan produktivitas.
Perbandingan profil ini menyediakan cukup banyak informasi sehingga manajer dapat menyimpulkan proses
perakitan baru secara nyata telah memperbaiki produktivitas secara keseluruhan

2. Pengukuran Produktivitas berkaitan dengan laba


Pengukuran jumlah perubahan laba yang diakibatkan oleh perubahan produktivitas disebut pengukuran produktivitas
yang berkaitan dengan laba. Dengan menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba periode berjalan, manajer
akan terbantu dalam mengetahui manfaat ekonomis dari perubahan produktivitas.

Aturan keterkaitan dengan Laba (Profit-Linkage Rule): untuk periode berjalan, hitunglah biaya input yang seharusnya
digunakan dalam keadaan tanpa adanya perubahan produktivitas dan bandingkan biaya tersebut dengan biaya input actual
yang digunakan. Selisih biayanya adalah sejumlah perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas.

Komponen Pemulihan Harga


Selisih antara perubahan laba total dan perubahan produktivitas terkait dengan laba disebut komponen pemulihan harga (price-
recovery component). Komponen ini adalah perubahan pendapatan dikurangi perubahan biaya input dengan asumsi tidak ada perubahan
produktivitas. Oleh karena itu, komponen pemulihan harga mengukur kemampuan perubahan pendapatan untuk menutupi perubahan
biaya input dengan asumsi tidak ada perubahan aktivitas. Kualitas dan Produktivitas

Insentif Pembagian Keuntungan


Insentif pembagian keuntungan adalah pemberian insentif uang tunai bagi seluruh tenaga kerja perusahaan yang menjadi kunci
pencapaian kualitas dan produktivitas. Sebagai contoh, suatu perusahaan memiliki target untuk, mengurangi jumlah unit cacat hingga
10 persen selama kuartal berikutnya pada pabrik tertentu. Jika tujuan tersebut tercapai, perusahaan memperkirakan akan terjadi
penghematan sebesar $ 1.000.000 (dengan menghindari hal-hal seperti pengerjaan ulang dan perbaikan di masa garansi). Pembagian
keuntungan memberikan insentif dengan menawarkan bonus kepada pegawai sesuai dengan persentase penghematan biaya, misalnya
20 persen yaitu sebesar $ 200.000.

Anda mungkin juga menyukai