I M. Siaka.
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang korelasi antara kedalaman sedimen di Pelabuhan Benoa dan konsentrasi
logam berat Pb dan Cu. Secara statistik, lokasi pengambilan sampel dan kedalaman sedimen berpengaruh sangat
nyata terhadap kandungan logam Pb dan Cu. Demikian juga dengan sumber keragaman interaksi antara lokasi
pengambilan sampel dan kedalaman sedimen menunjukkan pengaruh sangat nyata. Secara umum semakin dalam
sedimen semakin kecil kandungan Pb dan Cu-nya. Konsentrasi logam berat rata-rata pada kedalaman sedimen 0 cm
(permukaan sedimen) adalah 15,52 mg/kg untuk Pb dan 35,85 mg/kg untuk Cu. Sedimen pada kedalaman 10 cm
mengandung Pb sebesar 13,49 mg/kg dan Cu sebesar 33,69 mg/kg, sementara pada kedalaman 20 cm konsentrasi
rata-rata Pb dan Cu masing-masing 11,51 mg/kg dan 32,22 mg/kg.
ABSTRACT
An investigation on the correlation between the depth of sediment in Benoa estuary and the concentration of
Pb and Cu. Statistically, the sample collecting location and the sediment depth influenced the concentration of lead
(Pb) and copper (Cu) significantly. The variation resources of interaction between sample collecting location and the
sediment depth also showed a great influence. In general, the deeper the sediments, the lower the concentration of Pb
and Cu are. The average concentrations of heavy metals found in surface layer (0 cm) were 15.52 mg/kg of Pb and
35.85 mg/kg of Cu. Sediment in the depth of 10 cm contained 13.49 mg/kg of Pb and 33.69 mg/kg of Cu, while the
sediment in the depth of 20 cm contained 11.51 mg/kg of Pb and 32.22 mg/kg of Cu.
61
JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 61-70
diantaranya adalah logam berat yang berbahaya. Pelabuhan Benoa tidak hanya digunakan sebagai
Beberapa logam berat tersebut banyak digunakan tempat berlabuhnya kapal dagang dan kapal
dalam berbagai keperluan sehari-hari, oleh penangkap ikan, tetapi juga digunakan sebagai
karena itu diproduksi secara rutin dalam skala tempat palaksanaan kegiatan marina. Hal ini
industri. Penggunaan logam-logam berat mengindikasikan bahwa kemungkinan besar
tersebut dalam berbagai keperluan sehari-hari, kandungan logam berat pada sedimen di
baik secara langsung maupun tidak langsung, Pelabuhan Benoa cukup tinggi (Indu, 2001).
atau sengaja maupun tidak sengaja, telah Data menunjukkan besarnya kandungan
mencemari lingkungan. Beberapa logam berat logam berat pada sedimen di Pelabuhan Benoa,
yang berbahaya dan sering mencemari diperkuat oleh hasil-hasil penelitian yang telah
lingkungan terutama adalah merkuri (Hg), dilakukan oleh sejumlah peneliti. Yuli Santosa
timbal/timah hitam (Pb), arsenik (As), tembaga melaporkan bahwa konsentrasi logam Pb pada
(Cu), kadmium (Cd), khromium (Cr), dan nikel sedimen berkisar antara 12,496 21,804 ppm
(Ni) (Fardiaz, 1992). Logam-logam berat (Yuli Santosa, 2000). Selanjutnya Cahyadi
tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam menyatakan bahwa kandungan total logam Pb
tubuh organisme, dan tetap tinggal dalam tubuh dalam sedimen sebesar 16,604 72,242 mg/kg
dalam jangka waktu lama sebagai racun yang dan untuk logam Cu 62,299 133,229 mg/kg
terakumulasi (Fardiaz, 1992; Palar, 1994). (Cahyadi, 2000). Terakhir, Agustinawati
Selain dalam tubuh organisme, logam melaporkan bahwa kandungan Pb dan Cu dalam
berat juga dapat terakumulasi dalam padatan ukuran sedimen yang berbeda-beda, berturut-
yang ada dalam perairan seperti sedimen. turut : untuk ukuran sedimen <63 m konsentrasi
Sedimen adalah lapisan bawah yang melapisi Pb berkisar 21,364 53,012 mg/kg dan
sungai, danau, reservoar, teluk, muara, dan konsentrasi Cu berkisar 104,137- 132,816
lautan. Pada umumnya logam-logam berat yang mg/kg, sedangkan untuk ukuran partikel sedimen
terdekomposisi pada sedimen tidak terlalu 88 - 63 m konsentrasi Pb dan Cu masing-
berbahaya bagi makhluk hidup perairan, tetapi masing berkisar 12,042 - 28,943 mg/kg dan
oleh adanya pengaruh kondisi akuatik yang 46,355 196,359 mg/kg, pada sedimen yang
bersifat dinamis seperti perubahan pH, akan berukuran 100 - 88 m konsentrasi Pb dan Cu
menyebabkan logam-logam yang terendapkan masing-masing berkisar 2,231 8,692 mg/kg
dalam sedimen terionisasi ke perairan. Hal dan 33,635 - 50,470 mg/kg, untuk ukuran
inilah yang merupakan bahan pencemar dan akan partikel sedimen 300 - 100 m konsentrasi Pb
memberikan sifat toksik terhadap organisme berkisar 1,496 39,953 mg/kg dan konsentrasi
hidup bila ada dalam jumlah yang berlebih Cu berkisar 0,474 - 26,039 mg/kg, sedangkan
(Connel and Miller, 1995; Siaka, 1998). sedimen yang berukuran >300 m memiliki
Berkaitan dengan hal tersebut, maka konsentrasi Pb dan Cu masing-masing berkisar
banyak peneliti yang telah meneliti logam berat 0,760 mg/kg dan 0,153 9,242 mg/kg
pada sedimen, baik yang berlokasi di sungai (Agustinawati, 2001). Kesemua laporan tentang
maupun di laut. Penelitian tentang logam berat kandungan logam Pb dan Cu di dalam sedimen
pada sedimen di laut terutama dilakukan di pada Pelabuhan Benoa telah melebihi ambang
sekitar daerah yang dicurigai sebagai tempat batas (untuk Pb adalah 0,075 mg/L dan 0,06
terakumulasinya logam berat (misalnya daerah di mg/L untuk Cu) yang ditetapkan oleh Menteri
sekitar pelabuhan). Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
Dilihat dari keberadaan Pelabuhan Akan tetapi, dari hasil-hasil penelitian
Benoa sebagai pelabuhan internasional, maka tersebut belum ada yang menjelaskan mengenai
setiap tahun aktivitasnya terus bertambah korelasi antara kedalaman sedimen di Pelabuhan
(dengan kunjungan kapal yang tertinggi Benoa dan tingkat pencemaran logam berat Pb
dibandingkan dengan pelabuhan lainnya yang dan Cu. Oleh karena itu maka diperlukan
berada di Bali). Bahkan tahun ini Pelabuhan penelitian lebih lanjut tentang hal tersebut.
Benoa dengan luas 52 hektar telah dijadikan
sebagai ajang kegiatan pelayaran, dimana
62
ISSN 1907-9850
63
JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 61-70
64
ISSN 1907-9850
penurunan konsentrasi yang cukup drastis. menjalankan kapalnya) serta sebelum berangkat
Sedangkan rata-rata kandungan logamnya kapal tersebut harus dihidupkan di pelabuhan 2
mempunyai nilai yang lebih tinggi dibanding jam. Selain hal tersebut, knalpot (pembuangan
dengan lokasi A. Hal ini dikarenakan bahwa sisa gas hasil proses pembakaran bahan bakar)
lokasi B lebih dekat dengan zona kegiatan terletak di bawah kapal (di bawah permukaan air
marina dibandingkan dengan lokasi A. laut), sehingga gas buangannya langsung
Konsentrasi logam Pb pada lokasi C ( berinteraksi dengan air laut. Tingginya
10 m sebelah utara dari zona pelabuhan marina) kandungan Pb pada lokasi ini juga disebabkan
antara permukaan (kedalaman 0 cm) dengan oleh adanya kegiatan selain kegiatan marina
kedalaman 10 cm menunjukkan penurunan yang tersebut yaitu kegiatan transportasi dalam rangka
relatif drastis, sedangkan antara kedalaman 10 pengangkutan pasir oleh truk-truk.
dan 20 cm menunjukkan penurunan yang Lokasi C mempunyai kandungan logam
perlahan-lahan (Gambar 2). Lokasi ini Pb lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi A
mempunyai nilai rata-rata kandungan logam Pb dan B (Tabel 1), karena lokasi C memang
terbesar di antara empat lokasi lainnya yaitu mempunyai jarak yang lebih dekat dengan zone
16,66 mg/kg. Hal ini disebabkan karena, selain marina dibandingkan dengan lokasi A dan B.
lokasi ini merupakan lokasi terdekat dengan Pada lokasi D ( 10 m sebelah utara dari
kegiatan marina yang mana kapal induk docking kapal ikan) konsentrasi logam Pb
selayaknya kapal lainnya juga menggunakan cat mengalami penurunan perlahan-lahan yang
anti korosi yang pada umumnya mengandung Pb relatif konstan dengan semakin tebalnya lapisan
(Austin, 1984) dan dalam menjalankan sedimen (Gambar 2).
aktivitasnya kegiatan marina ini menghabiskan
bahan bakar solar 5.000 L/hari (dalam
Tabel 1. Nilai Rata-rata Kandungan Logam Pb (mg/kg) pada Berbagai Kedalaman Sedimen dari Masing-
masing Lokasi
Lokasi
Kedalaman Rata-rata
A B C D E
0 cm 13,68 17,07 19,97 14,65 12,23 15,52 a
10 cm 11,99 15,37 15,62 13,44 11,02 13,49 b
20 cm 10,54 11,75 14,41 11,75 9,09 11,51 c
Rata-rata 12,07 14,73 16,66 13,28 10,78
a b c d e
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata
(P>0,01), berturut-turut lokasi a : 200 m, lokasi b : 100 m, dan lokasi c: 10 m
sebelah utara dari zone pelabuhan marina ; sedangkan lokasi d dan e berturut-turut 10 m
dan 200 m sebelah utara docking kapal ikan (Lihat Gambar 1)
65
JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 61-70
25
Lokasi A
Lokasi B
Lokasi C
20
Lokasi D
Lokasi E
kadar (mg/kg)
15
10
5
0 5 10 15 20
K e te b a la n (c m )
Pola penyebaran konsentrasi logam Pb ini menghasilkan data dengan jarak ketelitian
pada lokasi E ( 200 m sebelah utara dari yang cukup bagus.
docking kapal ikan) menunjukkan pola yang Konsentrasi logam Cu pada lokasi A (
sama dengan empat lokasi lainnya, yaitu 200 m sebelah utara dari zone pelabuhan marina)
mengalami penurunan konsentrasi logam dengan menurun perlahan-lahan dengan semakin
semakin tebalnya lapisan sedimen dari tebalnya lapisan sedimen (Gambar 3).
permukaan. Pada lokasi ini mempunyai nilai Sedangkan kandungan logam Cu pada lokasi ini
rata-rata kandungan logam Pb terkecil yaitu menunjukkan nilai terendah rata-rata 28,32
10,78 mg/kg (Tabel 1). Hal ini disebabkan mg/kg (Tabel 2). Hal ini dikarenakan selain
selain letak lokasi E yang lebih jauh lokasi A mempunyai letak yang lebih jauh
dibandingkan dengan lokasi D, lokasi E juga dibandingkan dengan lokasi B dan C, lokasi A
mempunyai sumber pencemar Pb (docking kapal juga mempunyai sumber pencemar Cu
ikan) yang lebih kecil dibandingkan dengan (pelabuhan marina) yang menghasilkan cemaran
pelabuhan marina (lokasi A, B, dan C) (disajikan logam Cu lebih kecil dibandingkan dengan
pada Gambar 1). sumber pencemar docking kapal ikan (lokasi D
dan E).
Logam Berat Cu (tembaga) Pada lokasi B ( 100 m sebelah utara
Hasil analisis ragam menunjukkan dari zone pelabuhan marina) konsentrasi logam
bahwa sumber keragaman lokasi pengambilan Cu mengalami penurunan perlahan-lahan.
sampel dan kedalaman sedimen berpengaruh Sedangkan rata-rata kandungan logamnya
sangat nyata (P > 0,01) terhadap kandungan mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan
logam Cu (Tabel 2). Demikian juga sumber dengan lokasi A, hal ini dikarenakan lokasi B
keragaman interaksi antara lokasi pengambilan lebih dekat dengan zone kegiatan marina
sampel dan kedalaman sedimen mempunyai dibandingkan dengan lokasi A.
pengaruh yang sangat nyata (P > 0,01). Konsentrasi logam Cu pada lokasi C
Sedangkan sumber keragaman ( 10 m sebelah utara dari zone pelabuhan
(kesalahan) ulangan berpengaruh tidak marina) menujukkan pola yang relatif sama
nyata, hal ini menandakan bahwa penelitian
66
ISSN 1907-9850
dengan pola pada lokasi B, tetapi kandungan dengan lokasi A dan B (karena letaknya
logam Cu-nya lebih tinggi dibandingkan lebih dekat dengan sumber pencemar).
Tabel 2 Nilai Rata-rata Kandungan Logam Cu (mg/kg) pada Berbagai Kedalaman Sedimen dari Masing-
masing Lokasi Logam Pb (mg/kg) pada Berbagai Kedalaman Sedimen dari Masing-masing
Lokasi
Lokasi
Kedalaman Rata-rata
A B C D E
0 cm 29,69 32,57 37,83 41,12 38,08 35,85 a
10 cm 28,13 30,43 36,10 36,92 36,84 33,69 b
20 cm 27,15 27,56 33,64 36,68 36,10 32,22 c
Rata-rata 28,32 30,19 35,86 38,24 37,01
a b c d e
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang sangat nyata
(P>0,01), berturut-turut lokasi a : 200 m, lokasi b : 100 m, dan lokasi c: 10 m
sebelah utara dari zone pelabuhan marina ; sedangkan lokasi d dan e berturut-turut 10 m
dan 200 m sebelah utara docking kapal ikan (Lihat Gambar 1)
67
JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 61-70
45
Lokasi A
Lokasi B
Lokasi C
40 Lokasi D
Lokasi E
Kadar (mg/kg)
35
30
25
0 5 10 15 20
K etebalan (cm )
Pola penyebaran logam Pb dan Cu kandungan logam berat yang semakin kecil
pada berbagai kedalaman sedimen di (Batley, 1987; Siaka, 1998).
beberapa lokasi di Pelabuhan Benoa (lokasi
A, B, C, D, dan E) menujukkan persamaan.
Hal ini terlihat dalam Tabel 1 dan 2, baik SIMPULAN DAN SARAN
kandungan logam Pb maupun Cu mengalami
penurunan sebanding dengan kenaikan Simpulan
kedalaman sedimen di masing-masing lokasi Adapun simpulan yang dapat diambil
(perbedaannya sangat nyata). Konsentrasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Ada korelasi yang positif antara konsentrasi
paling besar ditemukan pada permukaan
logam berat Pb dan Cu dengan kedalaman
sedimen (Kedalaman 0 cm). Hal ini mungkin sedimen, dimana pada umumnya kandungan
disebabkan karena logam yang ada pada logam Pb dan Cu berkurang dengan semakin
permukaan sedimen merupakan logam yang tebalnya lapisan sedimen.
terakumulasi relatif baru sebelum 2. Untuk kedalaman sedimen 0 cm
pengambilan sampel dilaksanakan. Hal ini (permukaan), konsentrasi Pb rata-rata 15,52
sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang mg/kg dan konsentrasi Cu rata-rata 35,85
menyatakan bahwa pada sedimen semakin mg/kg, sedangkan untuk kedalaman sedimen
ke bawah dari permukaannya mempunyai 10 cm konsentrasi rata-rata Pb dan Cu
masing-masing 13,49 mg/kg dan 33,69
mg/kg. Pada sedimen dengan kedalaman 20
68
ISSN 1907-9850
69
JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 61-70
Sadiq, M., 1992, Toxic Metal Chemistry in Chemistry, Faculty of Science and
Marine Environments, Marcel Dekker Technology, University of Western
Inc, New York Sydney Nepean
Yuli Santosa, K., 2000, Kandungan Logam Sugandi, E. dan Sugiarto, 1993, Rancangan
Timbal (Pb) dalam Air Laut, Sedimen, Percobaan, Penerbit Andi Offset
dan Ikan Lemuru (sardinella Longiceps) Yogyakarta, Yogyakarta.
di Pelabuhan Benoa, Skripsi, Jurusan Wein, H. E. M., 1991, Metal and Their
Kimia FMIPA, UNUD, Denpasar Compuonds in Environment, Cambridge
Siaka, M. I, 1998, The Application of Atomic Zainudin, M., Aminudin, P., dan Soegianto,
Absorption Spectroscopy to the 1986, Atomic Absorption
Determination of Selected Trace Spektrofotometer, Paket A AAS,
Element in Sedimen of the Coxs River Analisa Kimia Instrumen, Fak. Farmasi,
Catchment, Thesis, Departement of UNAIR, Surabaya
70