Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

Pancasila sebagai Pradigma Reformasi

Pancasila yang merupakan lima aksioma yang disarikan dari kehidupan masyarakat
Indonesia jelas akan mantap jika diwadahi dalam sistem politik yang demokratis, yang dengan
sendirinya menghormati kemajemukan masyarakat Indonesia. Peranan Pancasila dalam era
reformasi harus nampak sebagai paradigma ketatanegaraan, artinya Pancasila menjadi kerangka
pikir atau pola pikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai Dasar Negara. Pancasila sebagai
landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini berarti bahwa setiap gerak langkah bangsa dan
negara Indonesia haru selalu dilandasi oleh sila-sila yang terdapat dalam Pancasila.

a. Pancasila sebagai Pradigma Reformasi Hukum

Pancasila merupakan cita-cita hukum, kerangka berpikir, sumber nilai serta


sumber arah penyusunan dan perubahan hukum positif di Indonesia. Pancasila berfungsi
sebagai paradigma hukum terutama dalam kaitannya berbagai macam upaya perubahan
hukum, atau Pancasila harus merupakan paradigma dalam suatu pembaharuan hukum.
Agar hukum berfungsi sebagai pelayanan kebutuhan masyarakat maka hukum harus
senantiasa diperbaharui agar aktual atau sesuai dengan keadaan serta kebutuhan
masyarakat yang dilayaninya dan dalam pembaharuan hukum yang terus menerus
tersebut Pancasila harus tetap sebagai kerangka berpikir, sumber norma dan sumber nilai-
nilainya.Pancasila dapat memenuhi fungsi konstitutif maupun fungsi regulatif. Dengan
fungsi regulatifnya Pancasila menentukan dasar suatu tata hukum yang memberi arti dan
makna bagi hukum itu sendiri sehingga tanpa dasar yang diberikan oleh Pancasila maka
hukum akan kehilangan arti dan maknanya itu sendiri. Pancasila menentukan isi dan
bentuk peraturan perundang-undangan Indonesia yang tersusun secara hierarkis. Selain
sumber yang terkandung dalam Pancasila reformasi dan pembaharuan hukum juga harus
bersumber pada kenyataan empiris yang ada dalam masyarakat terutama dalam wujud
aspirasi-aspirasi yang dikehendakinya. Oleh karena itu, dalam reformasi hukum dewasa
ini selain Pancasila sebagai paradigma pembaharuan hukum yang merupakan sumber

1
norma dan sumber nilai, terdapat unsur pokok yang justru tidak kalah pentingnya yaitu
kenyataan empiris yang ada dalam masyarakat.
Dasar yuridis Pancasila sebagai reformasi hukum adalah Tap No.XX/MPRS/1966,
yang menyatakan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia, yang berarti sebagai sumber produk serta proses penegakan hukum yang harus
senantiasa bersumber pada nila-nilai Pancasila dan secara eksplisit dirinci tata urutan
Peraturan Perundang-undangan di Indonesia yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila.

b. Pancasila sebagai Pradigma Reformasi Politik

Sumber nilai sistem politik Indonesia adalah dalam pembukaan UUD 1945 alinea
ke IV yang berbunyi :.... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu undang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara
republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia..Reformasi politik pada
dasarnya berkenaan dengan masalah kekuasaan yang memang diperlukan oleh negara
maupun untuk menunaikan dua tugas pokok yaitu memberikan kesejahteraan dan
menjamin keamanan bagi seluruh warganya. Reformasi politik terkait dengan reformasi
dalam bidang-bidang kehidupan lainnya, seperti bidang hukum, ekonomi, sosial budaya
serta hakamnas. Misalnya, dalam bidang hukum, segala kegiatan politik harus sesuai
dengan kaidah hukum, oleh karena itu hukum harus dibangun secara sistematik dan
terencana sehingga tidak ada kekosongan hukum dalam bidang apapun. Target yang
sangat vital dalam proses reformasi ini adalah menyangkut penjabaran sistem kekuasaan
rakyat dalam sistem politik Indonesia. Walaupun banyak masyarakat yang memberi
aspirasi terhadap pergantian keanggotaan DPR, lantas MPR tidak asal mencopot jabatan
seseorang untuk diganti yang lain tanpa melalui dasar-dasar aturan normatif dan
konstitusional. Dengan adanya dekrit presiden, UUD 1945 kembali menjadi dasar bangsa
Indonesia, tetapi dalam prakteknya masih banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan.
Dalam masa ini di terapkan sistem demokrasi terpimpin yang semula diartikan sebgai
demokrasi yang dipimpin oleh semangat pancasila dan UUD 45, tetapi dalam

2
pelaksanannya ternyata mengarah pada pemujaan dan pengagung-pengagunan seseorang,
sehingga segala kekuasaan berpusat pada tangan seorang pemimpin besar revolusi
yang bertentangan dengan konstitusi. PKI yang memanfaatkan situasi demikian untuk
menyusun kekuatan dan kegiatan yang mengelabuhi rakyat yang puncaknya pada
pemberontakan G.30.S/PKI yang hampir saja membawa kehancuran bangsa dan negara.
Dalam kondisi demikianlah orde baru lahir dengan tekad membwa perubahan dan
mengembalikan bangsa Indonesia atas dasar pelaksanaan pancasila dan UUD1945 secara
murni dan konsekuen.
c. Pancasila sebagai Pradigma Reformasi Ekonomi
Tidak terwujudnya suatu kesejahteraan rakyat pada masa ini menyebabkan timbulnya
gerakan reformasi ekonomi negara. Karena hal ini bertentangan dengan nilai-nilai yang
dikandung dalam pancasila.
Sistem ekonomi pada masa orde baru bersifat birokratik otoritarian, yang ditandai
dengan pemusatan kekuasaan dan pertisipasi dalam membuat keputusan-keputusan
hampir sepenuhnya berada dalam tangan penguasa yang bekerja sama dengan kelompok
militer dan kaum teknorat.
Kebijaksanaan ekonomi yang diterapkan yang hanya mendasarkan pada pertumbuhan
dan mengabaikan prinsip nilai kesejahteraan bersama seluruh bangsa. Krisis ekonomi
yang terjadi didunia juga melanda Indonesia mengakibatkan ekonomi Indonesia terpuruk.
Langkah strategis yang dilakukan pemerintah terhadap ekonomi rakyat adalah
berdasarkan pada nilai-nilai pancasila diantaranya sebagai berikut :
1. Keamanan pangan dan mengembalikan kepercayaan
Dilakukan dengan program yang dikenal dengan program Jaringan Pengaman
Sosial (JPS). Sementara langkah yang dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan
rakyat kepada pemerintah adalah pemerintah harus secara konsisten menghapuskan
KKN, serta mengadili oknum yang melanggar.

2. Program rehabilitasi dan pemulihan ekonomi


Dilakukan dengan membuat kepastian suatu usaha, yaitu dengan
diwujudkannya perlindungan hukum, serta undang undang persaingan yang sehat
3. Transformasi struktur
Ini meliputi proses perubahan kearah ekonomi yang lebih baik. Misalnya dari
ekonomi tradisional ke ekonomi modern. Dengan sistem ekonomi yang
menitikberatkan pada kesejahteraan seluruh bangsa maka peningkatan kesejahteraan

3
akan dirasakan oleh sebagian besar rakyat, sehingga dapat mengurangi kesenjangan
ekonomi.

4
BAB III
PENUTUP

Kesimpulannya adalah pancasila berperan penting bagi kehidupan barbangsa dan


bernegara, dimana harus didasari oleh kehidupan tatanan Negara seperti politik, ekonomi,
budaya, hukum dan antar umat beragama. Jadi, kita sebagai mahasiswa pencetus
terjadinya reformasi, mari kita tunjukan pada dunia bahwa kita mampu dalam
merealisasikan semua cita-cita dan tujuan dasar dari reformasi. Akan tetapi disamping itu,
perlu kita sadari juga bahwasanya kita merupakan mahasiswa sebagai tonggak dari
penjunjung tinggi hak asasi manusi masihlah belum maksimal kinerjanya untuk hal yang
disebutkan diatas. Maka, dari detik ini, kita sebagai generasi bangsa haruslah benar-benar
menanamkan nilai-nilai pancasila dalam setiap prilaku kita. Dimanapun, dan pada
siapapun.

5
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Jogyakarta: Paradigma, Edisi Reformasi.


Komalasari, Kokom.2007. Pendidikan Pancasila. Jakarta: Lentera Cendekia.
Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi
http://exalute.wordpress.com/2008/07/24/pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan/.
20 Maret 2012. 07:08.
Syarbani, Syahrial. 2004. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai