Anda di halaman 1dari 4

MOOR

Pengertian moor untuk ilmu geologi (pengertian endapan dalam Ilmu Tambang)
berlaku untuk suatu lapisan gambut dengan ketebalan minimum 30 cm (dalam hal
tertentu lumpur juga termasuk di dalamnya).

Gambut terjadi akibat tumpukan sisa tumbuhan (proses sedenter) yang tidak secara
keseluruhan (memerah/teroksidasi) karena terjadi di bawah kondisi basah (di bawah
air) sehingga tidak seluruhnya berhubungan dengan udara. Untuk
highmoor/hochmoor dimana C/N-Ratio > 50 dan pH kecil menghambat proses
oksidasi. Sementara lumpur yang ada pada gambut terendapkan secara sedimentasi.

Menurut Ilmu Tanah : Gambut adalah sedimen yang mengandung > 30% substansi
Organik (kondisi kering). Menurut pengertian yang lebih baru lagi, maka ada tiga
katagori berdasarkan pada pemanasan 5500 C. Disebut Moor kalau pada temperatur
tersebut kehilangan berat 75-100%. Kalau kehilangan berat 15-75% maka disebut
Anmoor dan kalau kehilangan berat 0-15% maka disebut mineral atau tanah.

Beberapa kemungkinan bentuk morfologi moor dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4.
Dilihat dari bentuk permukaannya maka moor dapat dibagi menjadi dua, Hochmoor
(highmoor) dan Niedemoor (lowmoor). Jenis tumbuhan yang hidup pada masing-
masing tipe moor itu berbeda. Pada Niedemoor biasanya tumbuh rumput-rumputan
dengan daun yang lebar dan tumbuhan perdu (sehingga pada musim semi dan musim
panas kelihatan sangat hijau). Sementara hochmoor ditumbuhi oleh jenis tumbuhan
yang sangat terbatas (lumut, rumput dengan daun yang kecil). Untuk daerah yang
beriklim sedang maka hochmoor ditumbuhi oleh Sphagnum dan untuk daerah tropis
ditumbuhi oleh hutan lebat dengan bermacam tumbuhan.

1. Niedermoor / Lowmoor

Niedermoor terbentuk pada lingkungan yang kaya akan bahan makanan (eutroph)
atau pada suatu bagian perairan (danau) yang menjadi darat (Verlandung
nahrstoffreicher Gewasser), dimana kekayaan makanan untuk tumbuhan sebagai
penyebab berlimpahnya/tumbuh suburnya vegetasi.

Air tanah atau air laut yang bergerak bisa mengakibatkan suatu penghancuran yang
cepat dari tumbuhan yang telah mati, sehingga penumpukan gambut menjadi lambat.
Dalam hal ini gambut sangat basah (banyak air). Permukaan moor dalam jangka
waktu yang panjang tertutup air (periode dalam setahun) sehingga jenis tumbuhan
yang hidup disini menyesuaikan diri. Sering permukaan moor datar atau cekung.
Hanya moor di lereng gunung bisa miring permukaannya. Moor ini tidak secara
langsung tergantung pada air hujan, karena supply airnya bisa dari sekitarnya (sungai
atau air tanah).

2. Hochmoor / Highmoor

Hochmoor bisa mencapai beberapa meter dari permukaan tanah dengan bentuk yang
cembung. Moor ini tidak tergantung pada air tanah atau air kolam karena moor ini
mempunyai system air tersendiri yang tergantung hanya pada air hujan. Moor ini
terjadi akibat neraca air yang positif (penguapan lebih kecil dari curah hujan)
sehingga air hujan tersimpan dalam gambut. Akibatnya pH menjadi kecil dan miskin
akan oksigen. Aktifitas mikroorganisme pada moor ini juga kecil karena terbatasnya
oksigen. Dengan demikian penghancuran sisa tumbuhan menjadi terhambat
(penumpukan gambut menjadi cepat). Karena miskin akan bahan makanan maka
disebut Ombrotroph. Beberapa realitas penting yang berkaitan dengan moor dapat
dilihat pada Gambar.

stadium genesa troph typ


kolk
terestris ombrogen olig otroph hig h moor
lagg
akibat
muka air
gambut semi terestris positif mesotroph moor antara
muka air pasang
sedenter
telm atis
muka air surut
gambut + mineral
karbonat, lempung lim nis topogen eutroph lowmoor
pasir

sedim enter

Gambar. Skema sebuah Hochmoor (Gothlich, 1986)


Pertumbuhan sebuah hochmoor dapat terlihat pada Gambar. Tipe ini bisa tumbuh
langsung pada kondisi yang sangat basah dengan dasar yang tidak tembus air
(permeabel). Pada kondisi lain hochmoor bisa berasal dari suatu Niedemoor
yang tumbuh (Verlandeten Moor). Untuk topografi yang datar biasanya bentuk moor
symetris dan pada bagian pinggir timbul mata air, pada bagian tengah ada kolam-
kolam kecil (Kolk atau Blindsee).

Dalam perkembangan dari niedemoor ke hochmoor dikenal istilah Ubergangsmoor


(kondisi pertumbuhan antara niedermoor dan hochmoor). Contohnya Schwingrasen.
Istilah Zwischenmoor kurang tepat dipakai karena ini biasanya untuk suatu bentuk
yang tidak tumbuh tetapi antara hochmoor dan niedermoor (kondisinya memang
sudah seperti itu).

3. LINGKUNGAN PENGENDAPAN

- Telmatis / terrestrial

Lingkungan pengendapan ini menghasilkan gambut yang tidak terganggu dan


tumbuh di situ (forest peat, peed peat dan high moor moss peat).

- Limnis / subaquatik / lingkungan bawah air, terendapkan di rawa danau,

Batubara yang terendapkan pada lingkungan telmatis dan limnis sulit dibedakan
karena pada forest swamp biasanya ada bagian yang berada di bawah air (feed
swamp).

- Payau / marine

Batubara yang terbentuk pada lingkungan ini mempunyai ciri khas : Kaya abu, S
dan N dan mengandung fosil laut. Untuk daerah tropis biasanya terbentuk dari
mangrove (bakau) dan kaya S. Batubara Jaman Karbon yang terbentuk pada
lingkungan ini mengandung konkresi Kalsit (Calcitic Dolomitic atau Ankeritic) /
Coal ball. Vitrinitnya tidak mempunyai struktur lagi akibat pH tinggi sehingga
aktifitas bakteri tinggi. Tingginya S akibat naiknya kemampuan ion Sulphat dari
air laut dan oleh aktifitas anaerobik bakteri. Banyaknya H dan N berasal dari
protein tubuh bakteri, yang juga diperkaya oleh material Huminnya yang
kemudian membentuk Perhidrous Vitrite, Bituminit dan kemudian Macrimit.

- Ca-rich

Batubara yang terendapkan pada lingkungan yang kaya akan Ca mempunyai ciri
yang sama dengan yang terendapkan pada lingkungan marine. Lingkungan
pengendapan pada batuan gamping atau campuran air yang kaya akan Ca dari
daerah sekitarnya mengurangi keasaman gambut. Akibatnya aktifitas bakteri naik
sehingga degradasi tumbuhan menjadi makin tinggi. Pada awal Humifikasi dan
gelifikasi biokimia membentuk dopplerit (Calsium Humate). Kalau Kalsium dan
Oxigen bereaksi bersama (lingkungan aerobsi) maka sporopollenin yang tahan
juga akan terhancurkan sehingga tak akan terbentuk gambut.

Oleh karena itu maka Ca-rich coal selalu terjadi pada lingkungan bawah air dengan
kondisi oksigen terbatas. Sisa binatang (tulang yang kaya Ca) yang seharusnya
terlarutkan oleh asam humin, maka pada Ca-rich akan terawetkan dengan baik.
Sehingga pada batubara yang terendapkan pada lingkungan ini akan banyak fosilnya.
Sebagian besar batubara yang kaya Ca akan kaya dengan S dan syngenetic pyrit.
Mungkin ini akibat aktifitas bakteri yang tinggi dengan supply protein dari binatang
atau akibat adanya S yang banyak. Keberadaan unsur N pada batubara yang
terendapkan pada lingkungan ini juga naik. Disamping itu Ca-rich coal juga akan
menghasilkan banyak bitumen.

Anda mungkin juga menyukai