Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus merupakan suatu kondisi gangguan metabolisme yang


ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak
dan protein yang disebabkan oleh penurunan sekresi insulin, penurunan sensitivitas
insulin atau keduanya (Dipiro, 2005). Diabetes elitus merupakan penyakit kelainan
metabolismekarbohidrat yang disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa
darah yangditandai dengan penderita sering mengalami poliuri (banyak buang air
kecil), polifagi (banyak makan), dan polidipsi (banyak minum). World Health
Organisation (WHO) menjelaskan bahwa Diabetes Melitus merupakanpenyakit
peringkat ke 4 penyebab kematian karena non commnicable disease (Penyakit yang
tidak menular). WHO memperkirakan pada tahun 2025 jumlah penderita Diabetes
Melitus akan meningkat menjadi 300 juta orang. Lebih dari 80% kematian diabetes
terjadi di negaraberpenghasilan rendah dan menengah. Di Indonesia, diabetes
melitus merupakan urutan ke-10 dari jumlah penderita diabetes melitus terbanyak
di dunia dengan jumlah 7,3 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 jumlah
penderita diabetes melitus akan meningkat menjadi 11,8 juta orang.
Pengobatan diabetes melitus yang digunakan dalam dunia kedokteran
meliputi pemberian insulin dan pemberian antidiabetik oral seperti golongan
sulfonylurea dan biguanid (Tjokroprawiro, 1996). Penggunaan obat-obat tersebut
dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek samping yang tidak
memuaskan,yaitu dapat menyebabkan kerusakan organ-organ penting seperti
pankreas, ginjal dan hati. Terapi insulin efektif untuk mengontrol peningkatan kadar
glukosa darah namun tidak efektif melaluipemberian oral, penyimpanan obat harus
pada suhu tertentu dan konstan, apabiladosis berlebih akan mengakibatkan
hipoglikemia. Karena beberapa alasantersebut, dalam beberapa tahun terakhir obat
tradisional menjadi popular untuk dijadikan pengobatan karena lebih aman.
Tanaman tradisional yang mempunyai banyak manfaat yaitu asam jawa
(Tamarindus indica L.). Asam jawa dengan nama ilmiah Tamarindus indica L.
adalah nama sejenis pohon dengan buah lonjong dan masam. Deskripsi tanaman
asam jawa berperawakan pohon tinggi besar, dengan tinggi 25 m, batang tegak,
berkayu, bulat, permukaan banyak lentisel, percabangan simpodial, coklat muda,
daun majemuk, lonjong, bunga majemuk, mahkota kecil, berwarna kuning, buah
polong, panjang 10 cm, lebar 2 cm, hijau kecoklatan, akar tunggang, dan
berwarna coklat kotor ( Lim, 2012 dan Warintek, 2013). Beberapa khasiat tanaman
asam jawa telah dilaporkan antara lain getah daun digunakan untuk diuretik, daun
memiliki khasiat kholagogik, laksatif, yang bersama buahnya berguna untuk
kongesti hati,hemorrhoid dan konstipasi (Heyne, 1987). Dalam kehidupan sehari
hari asam jawa dapat juga digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, sebagai
obat kumur untuk sakit tenggorokan dan untuk mengobati luka, bahkan dapat untuk
membantu dalam pemulihan sensasi rasa dalam kasus kelumpuhan.
Berdasarkan penelitian masa lampau mengenai potensial asam jawa,
kandungan semua ekstrak asam jawa termasuk daun asam menunjukkan
antioksidan yang baik. Asam jawa juga mengandung protein dengan asam amino
essensial, tinggi karbohidrat yang menyediakan energi, kaya akan mineral, kalium,
kalsium magnesium, sedikit mengandung zat besi dan vitamin A. Antioksidan yang
terkandung dalam daun asam jawa berupa polifenol yang didominasi oleh
proanthocyanidin atau yang disebut dengan tannin. Efek tannin yaitu menghambat
penyerapan glukosa di intestinal dan menghambat adipogenesis sehingga berpotensi
pada pengobatan diabetes. Selain itu dapat memperbaiki stress oksidatif patologik
pada situasi diabetik, tannin juga bertindak sebagai anti radikal bebas dan
mengaktifkan enzim antioksidan yang meregenerasi sel pankreas. Daun asam
dapat dijadikan pilihan pengobatan alternatif yang dapat digunakan dalam
pengobatan diabetes mellitus, daun asam ini mempunyai aktivitas antioksidan
karena mengandung senyawa fenolik (Mulyani et al, 2011). Sari asam mengandung
asam askorbat yang memiliki aktivitas antioksidan yang bertindak sebagai
pelindung terhadap peroksidasi lipid dan terbukti memberikan perlindungan yang
memadai terhadap kerusakan oksidatif pada diabetes. Ekstrak etanol asam jawa
mengandung flavonoid, tanin, saponin, alkaloid, steroid. Kulit buah asam jawa
mengandung polifenol yang didominasi oleh proanthocyanidin (Rahmawai, 2013).
Proanthocyanidin yang merupakan kandungan terbanyak dari kulit buah asam jawa
mempunyai nama lain yaitu tannin khususnya tannin yang terkondensasi yang
termasuk oligomer dan polimer dari monomer flavonoid yang lebih khususnya
adalah polyflavan (molekul kental flavonoid dengan cincin C jenuh). Mekanisme
tannin sebagai antidiabetik terdapat beberapa mekanisme yaitu menghambat
penyerapan glukosa diintestinal dan menghambat adipogenesis. Selain itu tannin
bertindak sebagai pemangsa radikal bebas dan mengaktifkan enzim antioksidan.
Flavonoid itu sendiri merangsang sekresi insulin dan meregenerasi kerusakan sel
beta pankreas untuk antihiperglikemik (Sutarno, 2000).
Beberapa penelitian mengenai hubungan asam jawa dengan diabetes mellitus.
Pada penelitian (Meliani, Dib, Allali, & Tabti, 2011) tentang efek ekstrak air biji
Tamarindus indica L. dapat menurunkan glukosa darah tikus dengan metode
stereological yang memberikan hasil signifikan pada dosis 200mg/kgBB setiap
harinya pada tikus yang diinduksi streptozotosin. (Koneri, Samaddar, & Ramalah,
2014) juga menyebutkan bahwa terdapat efek penurunan glukosa darah dari
ekstrak air biji asam jawa pada hewan uji yang diinduksi menjadi bentuk Diabetes
Melitus tipe ringan dan tipe berat dengan dosis tipe ringan 80 mg dan tipe berat 120
mg/100g berat badan hewan uji. Kandungan tersebut dan masih banyak penelitian
yang sering menggunakan biji tetapi sedikit penelitian tentang efek daun asam jawa
sebagai antidiabetes, maka penulis ingin mengetahui apakah ada efek ekstrak daun
Tamarindus indica L. terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah ekstrak daun asam jawa berpengaruh terhadap kadar glukosa darah pada
tikus hiperglikemia?
1.2.2 Pada dosis berapa ekstrak daun asam jawa dapat menurunkan kadar glukosa darah
pada tikus?

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun asam jawa
terhadap kadar glukosa darah pada tikus hiperglikemia secara in vivo.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi masyarakat :
Membuktikan dan meluruskan paradigma masyarakat mengenai pengaruh ekstrak
daun asan jawa terhadap kadar gula darah.
1.4.2 Bagi peneliti :
Memberikan pengalaman baru sekaligus ilmu pengetahuan khsusnya tentang obat
tradisional atau obat herbal.
1.4.3 Bagi pendidikan :
Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan mahasiswa tentang penelitian
ilmiah terutama dibidang eksperimen.

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN ASAM JAWA


TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH
PADA TIKUS
OLEH:

EKA MELANDY
14006006

AKADEMI FARMASI MITRA SEHAT MANDIRI SIDOARJO


TAHUN 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai

  • Bu Mia
    Bu Mia
    Dokumen1 halaman
    Bu Mia
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Ceklist Apotek
    Ceklist Apotek
    Dokumen4 halaman
    Ceklist Apotek
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Tahunan 2015
    Tahunan 2015
    Dokumen131 halaman
    Tahunan 2015
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • 202 378 1 SM
    202 378 1 SM
    Dokumen6 halaman
    202 378 1 SM
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Abn Kirim Email
    Abn Kirim Email
    Dokumen5 halaman
    Abn Kirim Email
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Sop Penilaian Obat
    Sop Penilaian Obat
    Dokumen2 halaman
    Sop Penilaian Obat
    Hannie Ratnawulan
    83% (6)
  • An Tibi Otik
    An Tibi Otik
    Dokumen8 halaman
    An Tibi Otik
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Abn Kirim Email
    Abn Kirim Email
    Dokumen5 halaman
    Abn Kirim Email
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Abn Kirim Email
    Abn Kirim Email
    Dokumen5 halaman
    Abn Kirim Email
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Agustus
    Agustus
    Dokumen27 halaman
    Agustus
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • 12 Lap Obat Desember'17
    12 Lap Obat Desember'17
    Dokumen8.202 halaman
    12 Lap Obat Desember'17
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Eny
    Tugas Bu Eny
    Dokumen3 halaman
    Tugas Bu Eny
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Arti Simple Future Tense
    Arti Simple Future Tense
    Dokumen3 halaman
    Arti Simple Future Tense
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Alamat
    Alamat
    Dokumen6 halaman
    Alamat
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • No Tulen
    No Tulen
    Dokumen1 halaman
    No Tulen
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Biolog I
    Biolog I
    Dokumen20 halaman
    Biolog I
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Kemote
    Hubungan Kemote
    Dokumen15 halaman
    Hubungan Kemote
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • BI
    BI
    Dokumen7 halaman
    BI
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Nafila
    Belum ada peringkat
  • Tugas Bu Eny
    Tugas Bu Eny
    Dokumen3 halaman
    Tugas Bu Eny
    Nafila
    Belum ada peringkat