Anda di halaman 1dari 7

ADAB MAKAN DAN MINUM

Secara bahasa, adab berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti. Kesopanan
tidak hanya diterapkan dalam pergaulan saja. Makan dan minum juga memerlukan
aturan dan kesopanan. Islam telah mengatur tata cara makan dan minum sesuai yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Makan dan minum yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW adalah aturan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Makan dan minum yang baik harus diawali dan diakhiri dengan bacaan doa.
Makanan dan Minuman yang masuk dalam tubuh kita haruslah makanan dan
minuman yang halal dan baik, yaitu makanan yang bermanfaat bagi tubuh kita.
Makanan dan minuman yang halal dan baik akan berdampak baik pula bagi pikiran dan
aktivitas manusia sehari-hari. Makanan yang baik akan bermanfaat bagi tubuh dan dapat
menghasilkan pikiran yang baik pula. Begitu pula sebaliknya, makanan yang haram
akan berdampak negatif bagi tubuh dan pikiran. Allah SWT memberi kebebasan bagi
manusia untuk menikmati segala makanan dan minuman yang baik yang ada di muka
bumi ini, selama tidak ada batasan yang melarangnya. Firman Allah SWT : Hai orang-
orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah
halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas". (Ali-Imran : 147)
Rasulullah SAW adalah suri tauladan umat dalam berbagai aspek kehidupan.
Dalam hal kesehatan, ajaran-ajaran beliau sudah banyak dibuktikan oleh penelitian-
penelitian modern akan kebenaran manfaatnya yang besar.
Salah satu ajaran beliau adalah adab-adab makan yang membawa kesehatan dan
keberkahan sepanjang zaman.

Adab Sebelum Makan dan Minum

Mencuci kedua tangan

Mencuci mulut atau berkumur

Membaca basmalah ketika hendak makan dan mengakhirinya dengan membaca


hamdalah, hadist yang menjelaskan tentang membaca basmalah sebelum makan
dan minum adalah : Dari Aisyah ra, ia berkata : Rasulullah SAW telah
bersabda, apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah menyebut
asma Allah taala. Dan apabila lupa menyebut asma Allah taala pada awalnya,
hendaklah ia mengucapkan bismillahi awwalahu wa akhirahu. (HR. Abu
Dawud)

1
Membaca doa, salah satu doa yang dibaca sebelum makan dan minum adalah :
Ya Allah, jadikanlah rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami rezeki
yang berkah, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka.

Adab Ketika Makan dan Minum

Makan dan minum harus dengan duduk

Ketika makan tidak boleh berbicara

Makan dengan tangan kanan

Ketika makan harus tenang, tidak boleh tergesa-gesa, makanan tidak boleh
tercecer.

Tidak boleh makan sambil berjalan

Makan secukupnya jangan berlebihan, makan berlebihan disebut israf, dan israf
itu dilarang oleh agama Islam maka ambillah secukupnya saja sesuai dengan
kebutuhan. Firman Allah SWT : Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-
lebihan. Sabda Nabi Muhammad SAW : Tidaklah anak cucu Adam mengisi
wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah
cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, maka
sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk
bernafas. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim)

Hendaklah saat makan tidak membicarakan hal-hal buruk

Mengambil makanan atau hidangan yang dekat dan tidak meraih makanan di
tempat yang jauh, sebagai pertanda qanaah

Apabila makan bersama, dilarang mengambil lagi makanan, kecuali bila sudah
mendapat izin

Mulailah untuk mengambil makanan dari pinggir dan dilarang dari tengah

Tidak boleh mencela makanan tetapi sunah untuk memujinya

Adab Sesudah Makan dan Minum

2
Setelah makan dan minum hendaknya membaca doa : Segala puji bagi Allah
yang telah member makan dan minum dan telah menjadikan kami sebagai orang
Muslim.

Mencuci tangan, Nabi Muhammad SAW bersabda : Barangsiapa tertidur sedang


di kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu ketika bangun pagi dia menderita
suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya sendiri.
(Riwayatkan Nasai dari Aisyah ra)

Membersihkan dan mencuci peralatan yang dipakai untuk makan

Agar kita tetap bisa menjaga akhlak dengan meneladani Rasul dalam urusan makan
dan minum sekaligus mendapatkan pahalanya, berikut diuraikan tata cara dan budaya
yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu sebagai berikut:

1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang tertidur sedang di kedua tangannya
terdapat bekas gajih/lemak (karena tidak dicuci) dan ketika bangun pagi ia menderita
suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak menyalahkan kecuali dirinya sendiri.

2. Tidak mencela makanan yang tidak disukai.

Abu Hurairah ra. berkata : Rasulullah SAW tidak pernah sedikit pun mencela
makanan. Bila beliau berselera, beliau memakannya. Dan jika beliau tidak
menyukainya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Bukhari Muslim)

Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW pernah berkata kepada keluarganya (istrinya)
tentang lauk pauk. Mereka menjawab : Kami hanya punya cuka. Lalu beliau
memintanya dan makan dengannya, seraya bersabda : Sebaik-baik lauk pauk ialah
cuka (al-khall), sebaik-baik lauk pauk adalah (yang mengandung) cuka. (HR.
Muslim)

Penelitian Dr. Masaru Emoto dari Jepang dalam bukunya The True Power of Water
menemukan bahwa unsur air ternyata hidup. Air mampu merespon stimulus dari
manusia berupa lisan maupun tulisan.

Ketika diucapkan kalimat yang baik atau ditempelkan tulisan dengan kalimat positif,
maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang indah dan bisa memiliki daya
sembuh untuk berbagai penyakit.

3
Sebaliknya, jika diucapkan maupun ditempelkan kalimat umpatan, celaan atau
kalimat negatif lainnya, maka air tersebut akan membentuk struktur kristal yang jelek
dan bisa berpengaruh negatif terhadap kesehatan.

3. Diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT.

yaitu dengan makan diharapkan kebutuhan biologis akan makanan terpenuhi, yang
nantinya akan diolah oleh tubuh menjadi energi, dan dengan energi tubuh yang
dihasilkan dari makanan dan minuman tersebut kita gunakan untuk beribadah kepada
Allah SWT.

Dengan niat ibadah itu berarti kita bisa mengurangi semangat nafsu kebinatangan dan
membawa pada sikap totalitas kerelaan terhadap rezeki yang diberikan Allah kepada
kita (qanaah). Hal ini sesuai dengan hadist Nabi saw.

Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu bergantung pada niatnya, dan bagi setip
orang adalah apa yang diniatkannya. (HR. Bukhori).

4. Membaca Basmalah dan Hamdalah.

Memulainya dengan membaca basmalah serta doa. Hal ini merupakan manifestasi
ibadah dalam bentuk yang paling minimal.

Sebab bila tidak menyebut nama Allah, setan niscaya akan turut makan bersamanya,
dan dengan demikian hilanglah nilai ibadahnya.Lantas apa bedanya dengan orang
kafir? Dalam sebuah hadis Nabi disebutkan:

Dan dari Jabir berkata: saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Apabila
seseorang masuk dalam rumahnya dengan mengucapkan bismillah ketika masuk
dan ketika hendak makan, maka setan berkata kepada temannya: tiada tempat
tinggal dan tiada bagian makanan bagimu disini. Sedangkan bila orang itu masuk
tanpa menyebut nama Allah, maka setan akan berkata:Kamu dapat bermalamdi
rumah ini. Kemudian jika waktu makan tidak menyebut nama Allah, setanpun
berkata: kamu dapat bermalam dan makan disini. (HR.Muslim).

Rasulullah SAW bersabda : Jika seseorang di antara kamu hendak makan, maka
sebutlah nama Allah SWT. Dan jika ia lupa menyebut nama-Nya pada awalnya, maka
bacalah, Bismillahi awwalahu wa akhirahu (Dengan menyebut nama Allah SWT
pada awalnya dan pada akhirnya).(HR. Abu Dawud)

4
Jika lupa di awal makan, maka ucapkanlah segera saat teringat.
Rasulullah SAW telah bersabda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Aisyah r.a,
sebagai berikut: Bila salah seorang diantara kamu hendak makan maka ucapkanlah
bismillah, namun bila ia lupa di awalnya, maka ucapkanlah bismillahi awwaluhu
wa akhiruhu(dengan nama Allah dari mula hingga akhir). (HR. Turmidzi)

Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW tersenyum,
beliau menjelaskan ketika seorang Muslim tidak membaca Basmalah sebelum
makan, maka syaitan akan ikut makan dengannya. Namun, ketika Muslim tersebut
teringat dan menyebut nama Allah SWT, maka syaitan pun langsung memuntahkan
makanan yang sudah dimakannya.

Rasulullah SAW juga bersabda : Sesungguhnya Allah SWT meridhai seorang hamba
yang ketika makan suatu makanan lalu dia mengucapkan Alhamdulillah. Dan apabila
dia minum suatu minuman maka dia pun mengucapkan Alhamdulillah. (HR.
Muslim, Ahmad dan Tirmidzi)

5. Makan dengan tangan kanan.

Rasulullah shollallohu alayhi wa alaa aalihi wa sallam bersabda,Wahai anakku,


sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan
yang berada di dekatmu. (HR Bukhari no. 5376 dan Muslim 2022).

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, Janganlah kalian makan dengan tangan kiri karena syaitan itu juga makan
dengan tangan kiri. (HR Muslim no. 2019)

Dari Umar radhiyallahu anhu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


Jika salah seorang diantara kalian hendak makan maka hendaknya makan dengan
menggunakan tangan kanan, dan apabila hendak minum maka hendaknya minum
juga dengan tangan kanan. Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan
juga minum dengan menggunakan tangan kirinya. (HR Muslim no. 2020)

Imam Ibnul Jauzi mengatakan, karena tangan kiri digunakan untuk cebok dan
memegang hal-hal yang najis dan tangan kanan untuk makan, maka tidak
sepantasnya salah satu tangan tersebut digunakan untuk melakukan pekerjaan tangan
yang lain. (Kasyful Musykil, hal 2/594).

6. Memakan makanan yang terdekat dahulu.

5
Umar bin Abi Salamah ra. bercerita : Saat aku belia, aku pernah berada di kamar
Rasulullah SAW dan kedua tanganku seringkali mengacak-acak piring-piring.
Rasulullah SAW bersabda kepadaku, Nak, bacalah Bismillah, makanlah dengan
tangan kananmu dan makanlah dari makanan baik yang terdekat. (HR. Bukhari)

Dalam hadis lain juga dikatakan, Sesungguhnya termasuk pemborosan (perbuatan


yang berlebihan dan dimurkai Allah) bila kamu makan apa saja yang kamu (bernafsu)
ingin memakannya. (HR. Ibnu Majah)

7. Tenang, perlahan dan tidak terburu buru.

Janganbersikap rakus sehingga tampak mulut penuh dengan suapan, dan jangan
meniup-niup makanan atau minuman yang menunjukkan sikap tidak sabar.

Dari Ibnu Abas RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: Janganlah kalian minum
dengan sekali tegukan seperti minumnya unta, tetapi minumlah dengan dua atau tiga
kali tegukan. Ucapkanlah bismillah jika kalian minum dan alhamdulillah jika
kalian selesai minum. (HR. Turmidzi).

Dalam hadis lain disebutkan: Dari Abi Qatadah RA, sesungguhnya Nabi SAW telah
melarang bernafas dalam air minumannya .(HR.Muttafaqun ALaihi)

8. Makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang.

Dari Mikdam bin Madikarib ra. menyatakan pernah mendengar Rasulullah SAW
bersabda : Tiada memenuhi anak Adam suatu tempat yang lebih buruk daripada
perutnya. Cukuplah untuk anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan
tulang punggungnya. Jika tidak ada cara lain, maka sepertiga (dari perutnya) untuk
makanannya, sepertiga lagi untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.
(HR. Tirmidzi dan Hakim)

9. Mengambil makanan dan minuman secukupnya.

sehingga bisa dihabiskan tanpa sisa. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad


saw.Artinya :

Dari Jabir katanya, Rosululloh saw. menyuruh membersihkan sisa makanan yang di
samping piring maupun yang di jari, seraya bersabda : Sesungguhnya kalian tidak
mengetahui dibagian manakah makananmu yang mengandung berkah. (HR.
Muslim).

6
10. Makan Sambil duduk, dan tidak berdiri.

Hal ini seiring dengan hadis Nabi: Dari Qatadah, dari Anas dari Rasulullah SAW,
bahwa sesungguhnya Nabi SAW telah melarang orang minum sambil berdiri. Lalu
Qatadah bertanya kepada Anas: Kalau makan bagaimana? Ia pun menjawab: Hal itu
(makan dengan cara berdiri) lebih busuk dan jahat. (HR. Ahmad, Muslim dan
Turmidzi)

Anda mungkin juga menyukai