Anda di halaman 1dari 4

MAUDY NUR RIZQY RB/1413015005/ S1 A 2014

RESUME
PHARMACOGNOSTIC SPECIFICATIONS OF EIGHT
CULTIVARS OF PIPER BETLE FROM EASTERN REGION OF INDIA

Atiya Akhtar Khan, Satyendra Prasad Bhatnagar, Barij Nayan Sinha, Uma Ranjan Lal
Pharmacognosy Journal 5 (2013) 176-183
Department of Pharmaceutical Sciences, Birla Institute of Technology, Mesra, Ranchi 835215,
Jharkhand, India

PENDAHULUAN
Piper betle Linn., (piperraceae) merupakan tanaman aromatik yang banyak ditanam di
India dan negara Asia Tropis lainnya seperti Bangladesh, Pakistan, Malaysia dan Indonesia.
Terdapat lebih dari 700 spesies tanaman yang termasuk kedalam genus Piper, 30 diantaranya
ditemukan di India. Daun Piper betle L. secara tradisional dikenal untuk berbagai macam
kegunaan terapeutik. Penyelidikan pharmacognostical dan fisikokimia belum dilakukan untuk
wilayah Timur India.
Penelitian terhadap Piper betle menunjukkan sejumlah potensi farmakognosi seperti
antioksidan, antijamur, antimikroba, antiinflamasi, dan pertahananan radiasi. Penelitian fitokimia
terhadap bagian daun menunjukkan adanya komponen tanin dan steroid. Terpenoid dan
fenilpropanoid yang terkandung dalam Piper betle antara lain 1,8-cineole, cadinine, camphene,
caryophyllene, limonene, pinene, chaviol, 4-ally-pyrocatechol, carvacol, safrole, eugenol, dan
chavibetol. Studi pendahuluan fitokimia pada bagian daun menunjukkan adanya flavanoid,
saponin, mucilago, kadar gula rendah, karbohidrat, glikosida, protein dan asam amino, serta tidak
terdapat alkaloid dan minyak jenuh (fixed oil).

TUJUAN
Penyelidikan ini dilakukan untuk menentukan standar pharmacognostic yang diperlukan
dalam evaluasi untuk memastikan keamanan dan kemanjuran dari Piper betle L.
MAUDY NUR RIZQY RB/1413015005/ S1 A 2014

BAHAN DAN METODE


Pengumpulan dan pembuktian senyawa-senyawa pada tanaman ini dilakukan dengan
mengumpulkan daun segar dari 8 kultivar Piper betle yang berbeda yaitu dari wilayah timur
india seperti Bengal Barat, Bhar dan Odisha (Tabel 1). Analisis mikroskopik dilakukan untuk
mengetahui taksonomi bagian daun, ukuran, bentuk, warna, batas, dasar, tekstur,yang diketahui
berdasarkan prosedur standar yang terdapat dalam buku penuntun srandar.

Jaringan mesofil dibagi oleh pembuluh slendest, yang di sebut vein islet. Jumlah vein
islet di setiap sel epidermis disebut Vein Islet Nomor (VIN); Jumlah pemutusan vein islet adalah
jumlah pemutusan veinlet per mm persegi dari tengah permukaan daun antara pelepah dan
pinggirannya (VTN). Stomata Index (SI) adalah parameter basilika di otentikasi, yang dapat
diperoleh dari rumus berikut: stomata Indeks (jumlah stomata / setiap milimeter persegi) 100
/ (jumlah stomata / setiap nomor + milimeter persegi dari epidermal sel / setiap milimeter -
persegi), yang juga dapat digunakan sebagai parameter terpercaya di otentikasi karena konsisten
dalam spesies tanaman. Hasil diamati menggunakan mikroskop cahaya sesuai dengan teknik
mikroskopis biasa. Parameter fisika yang berbeda seperti nilai abu, nilai ekstraktif dan susut
pengeringan dilakukan sesuai pedoman WHO.

HASIL
Dalam penelitian ini delapan kultivar Piper betle dibandingkan dengan pembeda rincian
morfo-anatomi daun Piper betle, disosiasi dan bubuk. Fitur mikroskopis secara sistematis
MAUDY NUR RIZQY RB/1413015005/ S1 A 2014

dijelaskan dan diilustrasikan. Sifat fisikokimia seperti susut pengeringan, nilai total abu, nilai abu
tidak larut asam, nilai abu larut air dan nilai-nilai ekstraktif juga dilakukan.
Kultivar piper betle menunjukkan hasil yang rendah terhadap larut air dan abu tidak larut
asam yang diikuti dengan total abu. Kandungan uap pada daun segar berkisar dari 60%-80%.
Proses pengeringan mengurangi kandungan uap 5%-12%. Pada kultivar Desi memiliki
kandungan uap yang tinggi 11,0 0,1 diikuti kultivar lain. Nilai ekstraktif digunakan untuk
menentukan kejenuhan atau pencemaran obat. Ekstraktif larut air rendah.
Studi mikroskopik dengan garis irisan membujur disiapkan per prosedur standar. Irisan
dinodai dengan safronin, phloroglucinol, asam klorida pekat, kemudian ditempelkan pada
medium gliserin. Langkah selanjutnya yaitu dengan mengamatinya menggunakan mikroskop
khusus. Studi bubuk dilakukan dengan cara daun kering yang telah menjadi bubuk disaring
dengan saringan nomor 180 dan nomor 125 yang dilakukan secara terpisah. Hal ini dilakukan
agar diperoleh bubuk yang halus kemudian diteliti dengan mikroskop.
Karakter makroskopik menunjukkan adanya apostomatik dan hipostomatik tetra-
kristimetal kompleks pada sisi adaxial dan abaxial epidermis, sel epidermal, sel subsidiari, tipe
roset sel epidermis, kristal roset, ujung vein islet, vein islet dan trikoma glandular. Warna daun
Piper betle pada kultivar Haldia yaitu hijau terang, daun dari kultivar Masahi berwarna hijau
agak terang, daun piper betle pada kultivar Bangla, Sanci, Meetha, dan kali berwarna hijau tua
dan daun dari kultivar Birkali berwarna hijau kekuningan. Sampel daun Piper betle yang
memiliki ukuran yang lebih besar dibanding sampel lainnya yaitu daun Piper betle dari kultivar
Sanci yaitu dengan panjang 20-23 cm dan lebar 15-16 cm, sedangkan sampel daun Piper betle
yang memiliki ukuran lebih kecil dibanding sampel lain yaitu dari kultivar Birkoli dengan
panjang 9,0-11cm dan lebar 5,0-7,0 cm. Mikroskop kuantitatif merupakan suatu alat yang sangat
penting yang digunakan untuk identifikasi karakteristik daun, jumlah stomata, vein islet dan
ujung vein islet. Perbandingan anatomi dari 8 kultivar Piper betle menujukkan struktur yang
mirip. Semua daun Piper betle menunjukkan kutikel tebal pada bagian atas epidermis dan kutikel
tipis pada bagian bawah epidermis. Setelah diamati dengan menggunakan mikroskop, daun
Piper betle dengan irisan melintang menujukkan adanya sel skelenchymatous, kanal sekretori
schizogenous, trikoma, sell bawah epidermis, sel atas epidermis, kolateral vaskular, vesel, sel
kolenkim, prisma kalsium oksalat, tektor trikoma, sel parenkim poligonal atau jaringan bawah
dengan sel minyak dan sel parenkim. Hipostomatik, tetra sitikstomatal kompleks terdapat di
MAUDY NUR RIZQY RB/1413015005/ S1 A 2014

epidermis bawah dan apostomatik dibagian atas epidermis dengan mesofil heterogen. Daun
Piper betle memiliki banyak epidermis di kedua permukaan adaxial dan abaxial dengan trikoma
glandular sekretory dan tector trikoma. Daun Piper betle pada kultivar Magahi memiliki lebih
banyak frekuensi stomata dan trikoma dibandingkan dengan kultivar lain. Semua kultivar
memiliki mesofil heterogen dengan suatu lapisan parenkim palisade.
Analisis HPTLC ekstrak petroleum eter dan minyak esensial menunjukkan konfirmasi
adanya senyawa dalam kultivar daun Piper betle. Dan detail parameter otentikasi kode
berdasarkan karakteristik anatomi disajikan. Berbagai morfologi, mikroskopis, standar
fisikokimia dapat jelas digunakan untuk mengotentikasi standarisasi dan membedakan delapan
kultivar Piper betle.

KESIMPULAN
Berdasarkan review jurnal yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kultivar
daun Piper betle merupakan hipostomatik, tetrasitik stomata kompleks yang mana terlihat
termasuk kedalam ciri-ciri famili Piperceae. Sel minyak terdapat dalam parenkim, kolenkim dan
jaringan vaskular pada tangkai daun. Pada helai daunnya sel minyak terdapat mesofil atau sub
epidermis. Sel sekretori minyak biasa ditemukan pada Piperceae. Prismatik kalsium oksalat
monokristal dengan sebuah bahan utama piramidal terdapat pada sel parenkim dan kolenkim
tangkai daun.

Anda mungkin juga menyukai