Anda di halaman 1dari 1

Jantung (gagal jantung)

Gagal jantung disertai penurunan curah jantung sehingga


menurunkan perfusi ginjal. Hipoperfusi ginjal akan memicu
proses renin angiotensin aldosteron. Hal ini dimaksudkan
untuk meningkatkan volume intravaskuler sehingga, akan
meningkatkan curah jantung. Namun, jika jantung yang
mengalami kegagalan tersebut tidak dapat meningkatkan curah
jantung, beban cairan tambahan mengakibatkan peningkatan
tekanan vena dan akhirnya terjadi edema.

Ginjal (gagal ginjal)


Terjadinya proteinuria menyebabkan rendahnya kadar albumin
serum yang mengakibatkan rendahnya tekanan osmotic plasma,
kemudian akan diikuti peningkatan transudasi cairan dari kapiler
ke ruang interstitial, akibatnya volume darah yang beredar akan
berkurang yang selanjutnya mengakibatkan perangsangan
sekunder system renin angiotensin aldosteron yang
meretensi natrium dan air pada tubulus distal sehingga
menyebabkan edema.

Hati (sirosis hati)


Sirosis hati menyebabkan penurunan konsentrasi protein
plasma. Sirosis ini berarti timbulnya sejumlah besar fibrosa
diantara sel-sel parenkim hati. Salah satu akibatnya adalah
kegagalan sel-sel untuk menghasilkan protein plasma yang
cukup sehingga timbul penurunan tekanan osmotik koloid
plasma dan terjadilah edema.

Anda mungkin juga menyukai