Draft Juknis BOS 2017 PDF
Draft Juknis BOS 2017 PDF
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan BOS
BAB II
KETENTUAN UMUM
A. Sasaran Program
1. Sekolah negeri
2. Sekolah swasta
B. Besar Bantuan
Besar dana BOS yang diterima oleh sekolah dihitung berdasarkan jumlah
siswa yang ada di sekolah. Data jumlah siswa yang digunakan dalam
perhitungan besar dana BOS bagi sekolah adalah data dari
Dapodikdasmen dengan kriteria tertentu yang akan dijelaskan pada bab
selanjutnya.
Adapun satuan biaya untuk perhitungan besar dana BOS yang diberikan
ke sekolah adalah:
1. Jenjang SD : Rp 800.000,-/siswa/tahun
2. Jenjang SMP : Rp 1.000.000,-/siswa/tahun
3. Jenjang SMA dan SMK : Rp 1.400.000,-/siswa/tahun
- 5 -
C. Waktu Penyaluran
Melalui program BOS SD dan SMP yang terkait pendidikan dasar 9 tahun,
setiap pengelola program pendidikan harus memperhatikan hal-hal
berikut:
3. BOS tidak menghalangi siswa, orang tua yang mampu, atau walinya
memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada
sekolah. Sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus bersifat
ikhlas, tidak terikat waktu dan tidak ditetapkan jumlahnya, serta
tidak mendiskriminasikan mereka yang tidak memberikan
sumbangan.
5. BOS tidak menghalangi siswa, orang tua yang mampu, atau walinya
memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada
sekolah. Sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus bersifat
ikhlas, tidak terikat waktu dan tidak ditetapkan jumlahnya, serta tidak
menimbulkan adanya diskriminasi bagi mereka yang tidak
memberikan sumbangan.
5. RKJM, RKT dan RKAS harus didasarkan hasil evaluasi diri sekolah;
6. RKJM, RKT dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan pendidik
setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan
oleh SKPD Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota (sesuai dengan
kewenangan daerah) untuk sekolah negeri atau yayasan untuk sekolah
swasta.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
1. Tim Pengarah
Tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh Tim BOS Pusat adalah
sebagai berikut:
1. Menyusun rancangan program;
2. Melakukan kompilasi data jumlah siswa tiap sekolah dari data yang
diberikan oleh Tim Dapodikdasmen;
3. Menyusun dan menyiapkan peraturan yang terkait dengan
pelaksanaan program BOS;
4. Merencanakan dan melakukan sosialisasi program;
5. Melatih dan memberikan sosialisasi kepada Tim BOS Provinsi/
Kabupaten/Kota;
6. Menyalurkan dana BOS dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah
sesuai dengan peraturan yang berlaku;
7. Menyediakan media informasi BOS melalui situs resmi Kemdikbud;
8. Merencanakan dan melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentutan yang diatur pada bab selanjutnya;
9. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat;
10. Memonitor perkembangan penyelesaian penanganan pengaduan
yang dilakukan oleh Tim BOS Provinsi/Kabupaten/Kota;
11. Memantau laporan penyaluran dana BOS dari lembaga penyalur ke
sekolah;
12. Menyusun laporan pelaksanaan BOS.
1. Tim Pengarah
Gubernur.
2. Penanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh Tim BOS Provinsi adalah
sebagai berikut:
1. Mempersiapkan DPA-PPKD berdasarkan alokasi dana BOS untuk
semua jenjang yang ditetapkan dari pusat, dengan mengacu kepada
ketentuan dan peraturan yang berlaku;
- 15 -
1. Tim Pengarah
Bupati/Walikota.
2. Penanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh Tim BOS Kabupaten/Kota
adalah sebagai berikut:
1. Melatih, membimbing dan mendorong sekolah jenjang pendidikan
dasar untuk memasukkan data pokok pendidikan dalam sistem
pendataan yang telah disediakan oleh Kemdikbud;
2. Melakukan monitoring perkembangan pemasukan/updating data yang
dilakukan oleh sekolah jenjang pendidikan dasar secara online;
3. Memverifikasi kelengkapan data (jumlah siswa dan nomor rekening) di
sekolah jenjang pendidikan dasar yang diragukan tingkat akurasinya.
- 18 -
1. Penanggung Jawab
Kepala Sekolah
2. Anggota
Tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh Tim BOS Sekolah adalah
sebagai berikut:
1. Mengisi, mengirim dan meng-update data pokok pendidikan secara
lengkap ke dalam sistem Dapodikdasmen sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan;
2. Memastikan data yang masuk dalam Dapodikdasmen sesuai dengan
kondisi riil di sekolah;
3. Memverifikasi kesesuaian jumlah dana yang diterima dengan data
siswa yang ada;
4. Menyelenggarakan pembukuan secara lengkap sesuai ketentuan yang
diatur pada bab selanjutnya;
- 20 -
Tim BOS Sekolah ditetapkan dengan Surat Keputusan dari Kepala Sekolah.
- 21 -
BAB IV
PENETAPAN ALOKASI
A. Pendataan
1. Sebagai langkah awal, pada setiap awal tahun pelajaran baru, Tim
BOS Kabupaten/Kota bersama Tim BOS Provinsi dan Tim BOS Pusat
melakukan rekonsiliasi perkembangan update data jumlah siswa di
tiap sekolah yang ada pada Dapodikdasmen sebagai persiapan
pengambilan data untuk penetapan alokasi BOS tahun anggaran
mendatang;
2. Sebagai tindak lanjutnya Tim BOS Provinsi dan Tim BOS Kabupaten/
Kota melakukan kontrol terhadap data jumlah siswa di tiap sekolah
sesuai jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan masing-masing;
3. Apabila terdapat perbedaan dengan data riil di sekolah, maka Tim BOS
Provinsi dan Tim BOS Kabupaten/Kota sesuai dengan jenjang
pendidikan yang menjadi kewenangan masing-masing meminta kepada
sekolah untuk memperbaiki data yang ada pada sistem
Dapodikdasmen;
i. Triwulan I
ii. Triwulan II
iv. Triwulan IV
i. Semester I
ii. Semester II
15 30 30 21 30
Keterangan:
Des Jan Apr Sep Okt
D-1 : cut of Dapodikdasmen untuk penetapan alokasi sementara
D-1penyaluran
D-2 triwulan I D-3
(tanggal 15 Desember); D-4 D-5
c. Jumlah dana BOS untuk Kelas Jauh, SMP Terbuka dan SMA
Terbuka tetap didasarkan pada jumlah siswa riil yang valid karena
pengelolaan dan pertanggungjawabannya disatukan dengan
sekolah induk.
- 34 -
BAB V
PENYALURAN DANA
Proses penyaluran dana BOS dari tingkat pusat sampai dengan tingkat
sekolah dilakukan 2 (dua) tahap sebagai berikut:
Dana BOS disalurkan dari RKUN ke RKUD setiap triwulan pada waktu
yang ditentukan melalui peraturan dari Kementerian Keuangan. Adapun
dana BOS untuk wilayah yang secara geografis sangat sulit (wilayah
terpencil) disalurkan dari RKUN ke RKUD 6 bulanan (semesteran) pada
waktu yang juga ditentukan melalui peraturan dari Kementerian
Keuangan.
1. Penyaluran triwulanan
a. Triwulan I : 20% dari alokasi satu tahun;
b. Triwulan II : 40% dari alokasi satu tahun;
c. Triwulan III : 20% dari alokasi satu tahun;
d. Triwulan IV : 20% dari alokasi satu tahun.
2. Penyaluran semesteran
a. Semester I : 60% dari alokasi satu tahun;
b. Semester II : 40% dari alokasi satu tahun.
1. Penyaluran triwulanan
i. SD
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 160.000,-
iv. SMK
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 280.000,-
v. SDLB yang berdiri sendiri (tidak menjadi satu dengan SMPLB/
SMALB)
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 160.000,-
vi. SMPLB yang berdiri sendiri (tidak menjadi satu dengan SDLB/
SMALB)
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 200.000,-
vii.SMALB yang berdiri sendiri (tidak menjadi satu dengan SDLB/
SMPLB)
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 280.000,-
viii. SLB yang memiliki siswa lintas jenjang, atau sekolah luar
biasa dengan satu manajemen antara SDLB, dan/atau SMPLB,
dan/atau SMALB
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 280.000,-
i. SD
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 320.000,-
iv. SMK
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 560.000,-
vi. SMPLB yang berdiri sendiri (tidak menjadi satu dengan SDLB/
SMALB)
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 400.000,-
viii. SLB yang memiliki siswa lintas jenjang, atau sekolah luar
biasa dengan satu manajemen antara SDLB, dan/atau
SMPLB, dan/atau SMALB
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 560.000,-
Bila kebutuhan dana untuk pembelian buku teks lebih besar dari
20% dana BOS yang dicadangkan tersebut, sekolah dapat
menambahkan dana tersebut dari dana yang ada. Akan tetapi bila
dana kebutuhan dana pembelian buku teks lebih kecil dari 20%
dana BOS yang dicadangkan tersebut, sisa dana dapat digunakan
untuk pembelian buku lainnya atau pembiayaan kegiatan lainnya
sebagaimana diatur pada bab selanjutnya.
2. Penyaluran semesteran
i. SD
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 480.000,-
iv. SMK
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 840.000,-
vi. SMPLB yang berdiri sendiri (tidak menjadi satu dengan SDLB/
SMALB)
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 600.000,-
vi. SLB yang memiliki siswa lintas jenjang, atau sekolah luar biasa
dengan satu manajemen antara SDLB, dan/atau SMPLB,
dan/atau SMALB
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 840.000,-
Bila kebutuhan dana untuk pembelian buku teks lebih besar dari
20% dana BOS yang dicadangkan tersebut, sekolah dapat
menambahkan dana tersebut dari dana yang ada. Akan tetapi bila
dana kebutuhan dana pembelian buku teks lebih kecil dari 20%
dana BOS yang dicadangkan tersebut, sisa dana dapat digunakan
untuk pembelian buku lainnya atau pembiayaan kegiatan lainnya
sebagaimana diatur pada bab selanjutnya.
i. SD
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp
320.000,-
iv. SMK
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 560.000,-
vi. SMPLB yang berdiri sendiri (tidak menjadi satu dengan SDLB/
SMALB)
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 400.000,-
viii. SLB yang memiliki siswa lintas jenjang, atau sekolah luar
biasa dengan satu manajemen antara SDLB, dan/atau SMPLB,
dan/atau SMALB
Dana BOS = alokasi jumlah siswa x Rp 560.000,-
1. Dana BOS harus diterima secara utuh oleh sekolah melalui rekening
atas nama sekolah dan tidak diperkenankan adanya pemotongan atau
pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak
manapun;
3. Dana BOS dalam suatu periode tidak harus habis dipergunakan pada
periode tersebut. Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah sebagaimana tertuang dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
- 41 -
BAB VI
PENGGUNAAN DANA
4. Biaya transportasi dan uang lelah guru PNS yang bertugas di luar
kewajiban jam mengajar harus mengikuti batas kewajaran yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah;
Dari seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, sekolah wajib
menggunakan sebagian dana tersebut untuk membeli buku teks pelajaran
bagi siswa dan buku pegangan bagi guru sesuai dengan kurikulum yang
digunakan oleh sekolah.
- 42 -
Buku teks tersebut harus sudah dibeli oleh (tersedia di) sekolah sebelum
Tahun Pelajaran Baru dimulai. Dengan demikian, sekolah dapat
menggunakan dana BOS triwulan II (bagi sekolah yang menerima
penyaluran triwulanan) atau semester I (bagi sekolah yang menerima
penyaluran semesteran) untuk membiayai pembelian buku teks.
Apabila penggunaan dana untuk pembelian buku teks lebih besar dari
20% dana BOS yang telah dicadangkan, sekolah dapat menambahkan
dana tersebut dari dana yang ada. Sebaliknya apabila dana yang
dicadangkan tersebut masih tersisa setelah sekolah memenuhi kebutuhan
buku teks yang telah ditentukan, maka sisa dana tersebut dapat
digunakan untuk pembelian buku lainnya atau pembiayaan kegiatan
lainnya sebagaimana ditentukan pada ketentuan di bawah.
1. Pengembangan Perpustakaan
Keterangan:
Untuk pelaksanaan yang sifatnya kegiatan, maka biaya yang dapat
dibayarkan dari dana BOS adalah ATK atau penggadaan materi, biaya
penyiapan tempat kegiatan, honor nara sumber lokal sesuai standar
biaya umum setempat, transportasi/konsumsi panitia dan nara
sumber apabila diperlukan sesuai ketentuan.
a. Fotocopy/penggandaan soal;
c. Pegawai perpustakaan;
d. Penjaga sekolah;
e. Petugas satpam;
f. Petugas kebersihan;
Keterangan:
Keterangan:
Biaya Lainnya
Dari seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, kewajiban utama
penggunaan dana BOS adalah membeli/menyediakan buku teks
pelajaran bagi siswa dan buku pegangan bagi guru sesuai dengan
kurikulum yang digunakan oleh sekolah. Buku teks tersebut harus
sudah dibeli oleh (tersedia di) sekolah sebelum Tahun Pelajaran baru
dimulai. Dengan demikian, sekolah dapat menggunakan dana BOS
triwulan II (bagi sekolah yang menerima penyaluran triwulanan) atau
semester I (bagi sekolah yang menerima penyaluran semesteran) untuk
membiayai pembelian buku teks.
Apabila penggunaan dana untuk pembelian buku teks lebih besar dari
20% dana BOS yang telah dicadangkan, sekolah dapat menambahkan
dana tersebut dari dana yang ada. Sebaliknya apabila dana yang
- 53 -
1. Pembelian Buku
pembelajarandanpemeriksaanhasilujiandisekolah;
b. Administrasi pendaftaran;
c. Penentuan peminatan/psikotest;
e. Keterangan:
i. Komputer desktop/workstation, printer/printer scanner, laptop
dan proyektor harus dibeli di penyedia barang yang
memberikan garansi resmi;
ii. Proses pengadaan barang oleh sekolah harus mengikuti
peraturan yang berlaku;
iii. Peralatan di atas harus dicatat sebagai aset/inventaris sekolah.
Dari seluruh dana BOS yang diterima oleh sekolah, kewajiban utama
penggunaan dana BOS adalah membeli/menyediakan buku teks
pelajaran bagi siswa dan buku pegangan bagi guru sesuai dengan
kurikulum yang digunakan oleh sekolah. Buku teks tersebut harus
sudah dibeli oleh (tersedia di) sekolah sebelum Tahun Pelajaran baru
dimulai. Dengan demikian, sekolah dapat menggunakan dana BOS
triwulan II (bagi sekolah yang menerima penyaluran triwulanan) atau
semester I (bagi sekolah yang menerima penyaluran semesteran) untuk
membiayai pembelian buku teks.
Apabila penggunaan dana untuk pembelian buku teks lebih besar dari
20% dana BOS yang telah dicadangkan, sekolah dapat menambahkan
dana tersebut dari dana yang ada. Sebaliknya apabila dana yang
dicadangkan tersebut masih tersisa setelah sekolah memenuhi kebutuhan
buku teks yang telah ditentukan, maka sisa dana tersebut dapat
digunakan untuk pembelian buku lainnya atau pembiayaan kegiatan
lainnya sebagaimana ditentukan pada ketentuan penggunaan BOS di
bawah.
1. Pembelian Buku
g. Pembelian alat praktek olahraga, antara lain raket, bat, net, dan
alat olahraga lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan praktek
olahraga;
- 66 -
g. Pembelian bahan praktik kesenian, antara lain cat air, kuas, dan
bahan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan praktek
kesenian;
pembelajarandanpemeriksaansertapengolahanhasilujiandisekolah;
iv. Biaya transportasi dalam rangka penyampaian hasil ujian ke
Dinas Pendidikan Provinsi;
v. Biaya untuk transportasi pengawas ujian di luar satuan
pendidikan tempat mengajar yang tidak dibiayai oleh
Pemerintah/Pemerintah Daerah;
vi. Biaya simulasi persiapan pelaksanaan UBK;
vii. Biaya pembelian alat/bahan jaringan komputer UBK seperti
kabel, konektor, crimping tool, kabel tester, dan lainnya;
viii. Biaya jasa instalasi jaringan, server dan client untuk
pelaksanaan UBK;
ix. Biaya penulisan dan pencetakan halaman belakang blanko
ijazah SMK.
b. Administrasi pendaftaran;
c. Penentuan peminatan/psikotest;
e. keterangan:
i. Komputer desktop/workstation, printer/printer scanner, laptop
dan proyektor harus dibeli di penyedia barang yang
memberikan garansi resmi;
ii. Proses pengadaan barang oleh sekolah harus mengikuti
peraturan yang berlaku;
iii. Peralatan di atas harus dicatat sebagai aset/inventaris sekolah.
Dana BOS yang diterima oleh sekolah tidak boleh digunakan untuk hal-
hal berikut:
BAB VII
MEKANISME BELANJA
B. Mekanisme Pembayaran
Nawacita ketujuh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tahun
2014, menyebutkan tekad untuk mewujudkan kedaulatan keuangan
melalui kebijakan inklusi keuangan mencapai 50% penduduk. Kebijakan
ini kemudian diperkuat dengan arahan presiden agar pemerintah pusat,
pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan
berkomitmen untuk pengembangan transaksi pembayaran non tunai.
Tujuan jangka panjang dari kebijakan belanja BOS secara non tunai ini
adalah:
1. Mendorong transparansi belanja pendidikan, dengan penyediaan dan
keterbukaan informasi atas rincian transaksi belanja pendidikan yang
bisa diakses pihak-pihak pemangku kepentingan.
Prinsip kebijakan adalah asas atau kaidah umum yang menjadi dasar
dalam pemgembangan kebijakan transaksi pembayaran non tunai BOS,
yaitu:
BAB VIII
PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
1. Pembukuan
Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (baik cek,
giro maupun tunai) dan ditandatangani oleh Pemegang Kas
Sekolah dan Kepala Sekolah.
d. Bukti pengeluaran
c. Uang tunai yang ada di kas tunai tidak lebih dari ketentuan
peraturan/perundangan yang berlaku.
2. Pelaporan
d. Laporan Aset
3. Transparansi
Laporan ini untuk melihat kesesuaian jumlah dana yang diterima oleh
Kas Umum Daerah (KUD) dari Kas Umum Negara (KUN) dengan
kebutuhan riil. Laporan ini dibuat tiap triwulan untuk daerah non
terpencil dan tiap semester untuk daerah terpencil, dan ditandatangani
oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, serta disimpan di Dinas
Pendidikan Provinsi untuk diperlihatkan kepada Tim BOS Pusat dan
pemeriksa lainnya apabila diperlukan.
Laporan ini dibuat tiap akhir tahun dan ditandatangani oleh Ketua Tim
BOS Provinsi, serta disimpan di Dinas Pendidikan Provinsi untuk
diperlihatkan kepada Tim BOS Pusat dan pemeriksa lainnya apabila
diperlukan.
- 91 -
4. Laporan Kegiatan
Laporan ini dibuat paling lambat pada minggu keempat bulan kedua
dari setiap triwulan untuk daerah non terpencil, dan minggu keempat
bulan kelima setiap semester untuk daerah terpencil sebagai bahan
untuk penyaluran dana cadangan dan dana triwulan/semester
berikutnya dari Kas Umum Negara ke Kas Umum Daerah Provinsi.
4. Laporan Kegiatan
E. Ketentuan Pajak
Ketentuan pajak terkait penggunaan dana BOS di sekolah harus
mengikuti peraturan dan ketentuan pajak nasional dan peraturan dan
ketentuan pajak daerah.
R EK AP IT U L AS I R EA LI S AS I P E NG G U NA A N DA N A B OS S D /S D L B/ S M P /S MP LB /S MP S a t a p
Tahun...............................
Lembaga
Alamat
Kab/Kota r
Provinsi
r
No Program/Kegiatan
Biaya
Pengembangan Jumlah
Pembayaran Lainnya
Perpustakaan Perawatan Sekolah
Kegiatan Pembelian dan
Kegiatan Kegiatan Langganan Pembiayaan
Honorarium Pengembangan Profesi Perawatan Perangkat
Pembelajaran GTK Komputer
Penerimaan Ulangan dan Daya Pengelolaan
1.1 Bulanan
dan
Siswa Baru Ujian dan Jasa Sekolah
1.2
Ekstrakurikuler
1 . 3 Saldo awal (saldo periode sebelumnya) 5) V
1 . 4 Pengembangan
1 . 5 Kompetensi Lulusan
1 . 6 Pengembangan standar isi
1 . 7 Pengembangan standar proses J
1 . 8 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan Pengembangan sarana dan prasarana sekolah
Pengembangan standar pengelolaan
Pengembangan standar pembiayaan
Pengembangan dan implementasi sistem penilaian
Pemegang Kas
Total Sekolah
NIP..........................................................
NIP........................................................
Keterangan:
1) Diisi periode triwulan/semester ke
2) Diisi nama sekolah, atau Tim BOS Kab/Kota.........................................atau Tim BOS Provinsi atau Tim BOS Pusat;
3) Untuk laporan yang dibuat Tim BOS Provinsi atau Tim BOS Pusat, informasi ini tidak dicantumkan;
4) Untuk laporan yang dibuat Tim BOS Pusat, informasi ini tidak dicantumkan;
5) Saldo yang diisi hanya pada laporan triwulan II-IV dan semester II, sementara saldo triwulan I dan semester I diisi kosong/nol.
R E K A P I T U L A S I R E A L I S A S I P E NG G U N A A N D A N A B O S S M A /S M A L B
Tahun...............
2
Le mb a g a
Al a m a t
3
Ka b/ Kot a
P r ovi n si 4
)
\?'
Menyetujui,
ai........
NIP. ................................................................................................................................................................................................................................................................................................NIP....................................................................................
Keterangan:
1) Diisi periode triwulan/semester ke
2) Diisi nama sekolah, atau Tim BOS Kab/Kota.................................................................atau Tim BOS Provinsi atau Tim BOS Pusat;
3) Untuk laporan yang dibuat Tim BOS Provinsi atau Tim BOS Pusat, informasi ini tidak dicantumkan;
4) Untuk laporan yang dibuat Tim BOS Pusat, informasi ini tidak dicantumkan;
5) Saldo yang diisi hanya pada laporan triwulan II-IV dan semester II, sementara saldo triwulan I dan semester I diisi kosong/nol.
REKAPITULASI REALISASI PENGGUNAAN DANA BOS SMK
Tahun..........
2
L e mb a g a )
A l a ma t
Kab/Kota
P rov i n s i
u Sertlfi
lms1
Khusu
s,
Prake
rin,
i ana
Ekstrakurik
, uler
Sekolah
Kejuruan
K dan
Magang
e
Pengembangan standar isi
p
1.3 Pengembangan a
standar proses
l Pemegang Kas Sekolah
1.4 Pengembangan
pendidik dan tenaga a
kependidikan
1.5 Pengembangan s
sarana dan prasarana sekolah
e
1.6 Pengembangan k
standar pengelolaan
o
1.7 Pengembangan
standar pembiayaan l
a
1.8 Pengembangan
dan implementasi sistem h
penilaian
Total
Peningkatan Pembellan dan
Mutu Proses Perawatan
BAB IX
MONITORING
BAB X
PENGAWASAN DAN SANKSI
A. Pengawasan
B. Sa nksi
BAB XI
PELAYANAN DAN PENANGANAN
PENGADUAN MASYARAKAT
A . Tu ju a n
B . M e d ia
MUHADJIR EFFENDY