Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO 1

Seorang pria 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


bengkak pada kaki kirinya. Bengkak sudah dirasakan sejak 1
bulan yang lalu dan makin terasa berat, penderita mengeluh
sering demam naik turun. Penderita belum pernah memeriksakan
diri sebelumya.

KATA SULIT :

1. Bengkak atau edema : Penimbunan cairan pada jaringan


interstisial.
2. Demam : Peningkatan suhu tubuh.

KALIMAT KUNCI :

1. Seorang pria 40 tahun bengkak pada kaki kirinya.


2. Penderita serimg mengeluh demam naik turun.
3. Bengkak sudah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu.

PERTANYAAN :

1. Bagaimana morfologi dari kaki bengkak ?


- Ukuran lebih besar daripada ukuran normal
- Massanya lebih besar
- Penimbunan cairan di jaringan intertisial
- Kulit menjadi lebih kencang

2. Apakah penyebab kaki bengkak dan mengapa hanya


terjadi pada kaki kiri?

a. Penyebab kaki bengkak :


- Penurunan konsentrasi protein plasma menyebabkan
penurunan tekanan osmotic koloid. Penurunan
konsentrasi protein ini dapat disebabkan :
Penyakit hati
Penyakit ginjal (proteinuria)
Asupan protein yang kurang
- Peningkatan permeabilitas dinding kapiler, hal ini dapat
menyebabkan banyaknya protein plasma yang keluar ke
cairan intertisial disekitarnya. Misalnya pada pelebaran
pori-pori kapiler yang disebabkan karena adanya
pengeluaran histamine pada jaringan yang mengalami
cedera atau reaksi alergi.
- Peningkatan tekanan vena, misalnya ketika darah
terbendung di vena, akan disertai peningkatan tekanan
darah kapiler. Contohnya pada penyakit jantung
kongestif.
- Penyumbatan pembuluh limfe, disebabkan karena
cairan yang harusnya difiltrasi keluar, tertahan di cairan
intertisial dan tidak dapat dikeluarkan lagi (karena
mikroorganisme).

b. Mengapa bengkak hanya terjadi di kiri ?


Berdasarkan skenario 1, kemungkinan penyebab kaki
bengkak adalah akibat mikroorganisme sebab pada
skenario tersebut dijelaskan bahwa pasien mengalami
demam. Pembengkakan terjadi di kaki kiri disebabkan
adanya mikroorganisme yang masuk ke dalam kelenjar
getah bening yang menyebabkan terjadinya obstruksi
sehingga terjadi inflamasi yang menyebabkan edema.
Berdasarkan anatomi tubuh manusia, pembuluh limfe
pada sebelah kiri lebih besar dibandingkan pembuluh
limfe sebelah kanan.

3. Bagaimana patomekanisme dari edema dan demam ?


- Edema
Edema intrasel
Dua kondisi yang dapat menyebabkan
pembengkakan intrasel yaitu,
1. Depresi sistem metabolisme jaringan
2. Tidak adanya nutrisi sel yang adekuat
Contoh, penurunan aliran darah ke jaringan
menyebabkan pengiriman oksigen dan nutrien
berkurang.Jika aliran darah menjadi rendah
maka pompa ion membrane sel menjadi
tertekan.
Edema ekstrasel
Dua kondisi yang dapat menyebabkan
pembengkakan ekstrasel yaitu,
a. Kebocoran abnormal dari cairan plasma ke
ruang interstisial dengan melintasi kapiler.
b. Kegagalan system limfatik untuk
mengembalikan cairan dari interstisum darah.
- Demam
Bakteri yang ada di dalam jaringan atau dalam darah
akan difagositosis oleh makrofag, setelah itu makrofag
akan melepaskan zat interleukin-I , interleukin-I akan
menginduksi pembentukan prostaglandin E 2 dan
selanjutnya bekerja di hipotalamus untuk menimbulkan
demam.

4. Organ apa saja yang mempengaruhi terjadinya edema ?


Jantung (gagal jantung)

Gagal jantung disertai penurunan curah jantung


sehingga menurunkan perfusi ginjal. Hipoperfusi ginjal
akan memicu proses renin angiotensin aldosteron.
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan volume
intravaskuler sehingga, akan meningkatkan curah
jantung. Namun, jika jantung yang mengalami
kegagalan tersebut tidak dapat meningkatkan curah
jantung, beban cairan tambahan mengakibatkan
peningkatan tekanan vena dan akhirnya terjadi edema.

Ginjal (gagal ginjal)

Terjadinya proteinuria menyebabkan rendahnya


kadar albumin serum yang mengakibatkan rendahnya
tekanan osmotic plasma, kemudian akan diikuti
peningkatan transudasi cairan dari kapiler ke ruang
interstitial, akibatnya volume darah yang beredar akan
berkurang yang selanjutnya mengakibatkan
perangsangan sekunder system renin angiotensin
aldosteron yang meretensi natrium dan air pada tubulus
distal sehingga menyebabkan edema.

Hati (sirosis hepatis)

Sirosis hati menyebabkan penurunan konsentrasi


protein plasma. Sirosis ini berarti timbulnya sejumlah
besar fibrosa diantara sel-sel parenkim hati. Salah satu
akibatnya adalah kegagalan sel-sel untuk menghasilkan
protein plasma yang cukup sehingga timbul penurunan
tekanan osmotik koloid plasma dan terjadilah edema.

5. Bagaimana kompartemen cairan tubuh manusia ?

Cairan ekstrasel 20% BB

- Plasma (3 L)

- Cairan interstisial (11 L)

- Cairan transeluler (1-2 L)

Cairan transeluler 40% BB (28% BB)

Tabel komposisi cairan tubuh


Gambaran kation dan anion utama cairan intraseluler dan
ekstraseluler

6. Apakah gizi dapat mempengaruhi kaki bengkak ?


Apabila makanan yang kita makan kurang mengandung
protein , maka akan menyebabkan penurunan konsentrasi
protein plasma, akibatnya terjadi penurunan tekanan
osmotic plasma sehingga terjadi perembesan cairan
plasma ke ruang interstitial yang dapat menyebabkan
edema.

7. Apakah pebedaan bengkak pada cairan intrasel dan cairan


ekstrasel?
a. Edema Intrasel
Pada keadaan trauma, protein yang akan menuju ke
intraseluler terus menerus masuk, tetapi di sisi lain
pompa ion Natrium dan Kalium di intrasel mengalami
gangguan sehingga tidak dapat memompa kembali
Natrium dan Kalium ke pembuluh darah, akibatnya
terjadi pembengkakan pada intrasel.
b. Edema Ekstrasel
Apabila ekstrasel terjadi bila ada akumulasi cairan
yang berlebihan dalam ruang ekstrasel. Ada dua
penyebab edema ekstrasel yang umum dijumpai: (1)
kebocoran abnormal cairan dari plasma ke ruang
interstisial dengan melintasi kapiler dan (2)
kegagalan system limfatik untuk mengembalikan
cairan dari paling sering adalah filtrasi cairan kapiler
yang interstisium ke dalam darah. Penyebab klinis
akumulasi cairan interstisial yang paling sering
adalah filtrasi cairan kapiler yang berlebihan.

LAPORAN PBL
SKENARIO 1
KAKI BENGKAK

KELOMPOK 8 A

RIDWAN HASYIM 110 208 0001

SITTI ARDIYANI LESTALUHU 110 208 0147

ABDUL WAHID 110 210 0080


MAWAR HANDAYANI 110 211 0140

RAMA YASDI SINRANG 110 211 0093

HERSON 110 211 0131

DHIAN HIDAYAT 110 211 0100

FIERDA EKA PRATIWI 110 211 0108

EKA RESKIYANTI 110 211 0116

NURUL FITRIANTI S 110 211 0059

WAHYU 110 211 0130

DOSEN PEMBIMBING: dr. YANI SODIQAH

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2012

DAFTAR PUSTAKA
Guyton & Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11.
Jakarta: EGC
Carpenito, Linda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Jakarta: EGC
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan
edisi 4. Jakarta:
EGC
Tamsuri, Anas. 2009. Seri Asuhan Keperawatan Klien
Gangguan
Keseimbangan Cairan & Elektrolit. Jakarta: ECG

Anda mungkin juga menyukai