Anda di halaman 1dari 9

Blue-green algae describes a large and diverse group of simple, plant-like organisms found in

salt water and some large fresh water lakes.

Blue-green algae products are used for many conditions, but so far, there isnt enough scientific
evidence to determine whether or not they are effective for any of them.

Blue-green algae are used as a source of dietary protein, B-vitamins, and iron. They are also used
for weight loss, attention deficit-hyperactivity disorder (ADHD), hayfever, diabetes, stress,
fatigue, anxiety, depression, and premenstrual syndrome (PMS) and other womens health issues.

Some people use blue-green algae for treating precancerous growths inside the mouth, boosting
the immune system, improving memory, increasing energy and metabolism, lowering
cholesterol, preventing heart disease, healing wounds, and improving digestion and bowel health.

Blue-green algae are commonly found in tropical or subtropical waters that have a high-salt
content, but some types grow in large fresh water lakes. The natural color of these algae can give
bodies of water a dark-green appearance. The altitude, temperature, and sun exposure where the
blue-green algae are grown dramatically influence the types and mix of blue-green algae in the
water.

Some blue-green algae products are grown under controlled conditions. Others are grown in a
natural setting, where they are more likely to be contaminated by bacteria, liver poisons
(microcystins) produced by certain bacteria, and heavy metals. Choose only products that have
been tested and found free of these contaminants.

You may have been told that blue-green algae are an excellent source of protein. But, in reality,
blue-green algae is no better than meat or milk as a protein source and costs about 30 times as
much per gram.

How does it work?

Blue-green algae have a high protein, iron, and other mineral content which is absorbed when
taken orally. Blue-green algae are being researched for their potential effects on the immune
system, swelling (inflammation), and viral infections.
Bugar dengan Spirulina dari Teluk Awur, Jepara
Expand Messages

Ratna

Message 1 of 1 , Jan 31, 2011

ZelenaPlus
100% Pure Sea Water Spirulina

Bila tidak dijaga, usia biologis tubuh kita bisa jauh lebih tua daripada usia
kalender, sehingga kita rentan terhadap berbagai penyakit degenerative.

Agar tetap sehat, aktif, berumur panjang, kita semua membutuhkan asupan
nutrisi prima secara terus-menerus. Selain udara bersih dan air, tubuh kita
memerlukan 7 macam nutrisi lengkap agar metabolisme berjalan dengan baik,
yaitu protein, mineral, karbohidrat, lemak, vitamin , enzim dan pigmen.

Akan tetapi, ada berbagai kondisi yang membuat manusia terhambat mendapat
kecukupan nutrisi, antara lain karena : pola makan dan gaya hidup kurang
sehat, polusi udara, stress serta penuaan yang tidak dapat dihindari.

Pada World Food Conference tahun 1977, PBB mengakui manfaat Spirulina sebagai
makanan terbaik untuk masa depan. Badan Antariksa AS (NASA) dan Eropa (ESA)
memberikan Spirulina bagi konsumsi awak misi ekspedisi ruang angkasa.

Pernyataan Ahli Gizi


"Vitamin A dari betakaroten yang demikian tinggi di dalam Spirulina - 23.000IU
per 10 g - memiliki fungsi sebagai antioksidan. Kandungan betakaroten dalam
Spirulina mencapai 10 kali lipat lebih banyak daripada lobak dan wortel", ujar
Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan.

Kandungan Spirulina per 100 gr


- Vitamin B12 (0,2 - 0,3 mg)
- Serat (8-10%)

- Protein (60-63%)

- Mineral (7-13%)
- Zat Besi (33 mg)
- Kalsium (130 mg)
- Betakaroten (140 - 330 mg)
- Khlorofil (1000 - 2000 mg)

Manfaat :
1. Makanan Alami, Bukan Obat!
Memberi manfaat optimal setelah dikonsumsi secara terus-menerus. Dibudidayakan
secara alami dan diolah tanpa proses kimiawi ataupun penambahan zat-zat
lainnya.

2. Mengandung Nutrisi Lengkap, Seimbang dan Mudah Diserap Tubuh


Baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mampu memberi kecukupan gizi
harian.

3. Mengandung Antioksidan Dosis Tinggi


- Membantu untuk melawan radikal bebas penyebab kanker dan serangan jantung.
- Mempercepat penggantian sel-sel tubuh yang rusak sehingga memperlambat
proses penuaan.

4. Membantu Proses Detoksifikasi dan Menyehatkan Darah


- Membantu membuang zat-zat pencemar yang terakumulasi di dalam tubuh.
- Membantu mengurangi kadar kolesterol.

5. Memperbaiki Pencernaan
Melindungi usus dari infeksi bakteri.

6. Membantu Mengurangi Resiko Anemia


Mempercepat pembentukan sel-sel darah merah.

Produksi Anak Bangsa


Zelena Plus adalah yang pertama di Indonesia dan nomor tiga di dunia setelah
Amerika dan Jepang yang berhasil mengembangkan budidaya Spirulina air laut
berskala massal - mulai dari bibit murni hingga proses budidaya dan
pengolahannya.

Sebagai perusahaan yang berbasis riset, kami mengembangkan strain bibit murni
Spirulina dari kekayaan laut Indonesia, membudidayakannya di Teluk Awur,
Jepara serta mengolahnya dengan metode yang kami kembangkan bertahun-tahun.
Hasil riset kami diakui Departemen Kesehatan RI dan telah mendapat sertifikasi
dari BPOM serta Sertifikat Halal dari MUI.

POM TR. No. 103 309 871


Halal No. 00280051840909

Untuk pemesanan, hubungi Warung Imut :


SMS : 0813 2540 8008
Tentang ZelenaPlus
Kami adalah satu dari sedikit perusahaan di dunia yang berhasil mengembangkan Spirulina air
laut skala masal mulai dari bibit murni hingga proses budidaya dan pengolahannya. Sebagai
perusahaan yang berbasis riset kami percaya bahwa keanekaragaman hayati di Indonesia harus
diberdayakan dengan memberikan nilai tambah yang terus dikembangkan secara berkelanjutan.

Spirulina yang kami budidayakan berasal dari bibit murni yang diambil dari perairan laut
Indonesia dan dibudidayakan serta diolah dengan metode yang kami kembangkan sendiri di
Teluk Awur, Jepara.
Spirulina produk riset kami dengan merk ZelenaPlus telah mendapat pengakuan dari Departemen
Kesehatan RI dengan dikeluarkannya sertifikasi IKOT, TR dan Halal dari BPOM-MUI pada
tahun 2010 ini. Hasil penelitian dari laboratorium independen menunjukkan bahwa kualitas
Spirulina ZelenaPlus menyamai kualitas Spirulina air laut hasil budidaya dari Amerika Serikat
dan Jepang. Dengan membudidayakan sendiri Spirulina di Indonesia, ZelenaPlus berkeinginan
untuk menyediakan suplemen makanan natural yang bernilai gizi tinggi dan lengkap serta
terjamin kehalalannya.

Bagaimana Spirulina ZelenaPlus Dibuat?

Bibit murni (pure culture) Spirulina ZelenaPlus diambil dari laut Indonesia yang kaya akan
mineral dan nutrisi. Bibit murni ini dimuliakan secara terus menerus selama bertahun-tahun
hingga didapatkan bibit murni unggul yang siap untuk dibudidayakan.

Bibit murni unggul ini kemudian dikembangbiakkan dalam laboratorium yang terkendali selama
11 minggu hingga siap untuk dibudidayakan di kolam. Kolam didesain dengan
mempertimbangkan aspek ekologi perairan laut Indonesia. Selama pemeliharaan di kolam air
laut, Spirulina ZelenaPlus sama sekali tidak menggunakan bahan kimia seperti pestisida maupun
herbisida sehingga Spirulina ZelenaPlus sangat aman untuk dikonsumsi manusia.

Posisi lokasi budidaya terletak di semenanjung, dan ditumbuhi padang lamun (sea grss), serta
aneka ikan hias, sehingga kualitas air selalu berkualitas bagus. Air laut kemudian dipompa
masuk ke kolam penampungan melalui proses penyaringan dan sterilisasi sehingga dihasilkan air
berkualitas prima, nutrient serta mineral-mineral yang berguna untuk pertumbuhan spirulina
tidak hilang.

Pada usia tertentu, mineral-mineral murni dan berkualitas seperti Nitrogen dan Karbonat mulai
ditambahkan untuk menghasilkan Spirulina yang berkualitas tinggi dan terstandarisasi. Kami
sengaja tidak menggunakan metode organik karena Spirulina adalah sejenis tumbuhan yang
dibudidayakan dengan medium air bukan tanah. Sehingga menambahkan pupuk kandang ke
dalam air mengakibatkan bebauan yang tidak sedap dan hasil panen Spirulina juga memiliki
resiko terkontaminasi oleh bakteri.

Spirulina adalah alga yang untuk tumbuh dan berkembang membutuhkan banyak sekali sinar
matahari dan CO2. Indonesia yang berada di garis khatulistiwa memberikan keunggulan alami
(natural advantage) dibandingkan pesaing kami di Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki 4
musim karena Spirulina ZelenaPlus mendapatkan sinar matahari hampir sepanjang tahun
sehingga kami tidak perlu mengejar jadwal panen. Keunggulan alami ini kami manfaatkan
semaksimal mungkin dengan membuat jadwal panen yang fleksibel. Quality Control kami
memastikan Spirulina ZelenaPlus tidak akan dipanen hingga kualitas Spirulina telah mencapai
titik optimal.

Metode panen yang kami kembangkan juga memastikan kandungan klorofil yang ada didalam
Spirulina ZelenaPlus tidak hilang pada saat dipanen. Panen selalu dilakukan pada tengah malam
dan selesai sebelum matahari terbit untuk memastikan tidak ada klorofil yang hilang dalam
proses fotosintesa. Pada periode ini pula didapatkan tingkat klorofil tertinggi dalam spirulina,
dibandingkan pada waktu-waktu lain. Hasil panen Spirulina kemudian disaring dan dibilas
dengan air tawar yang steril lalu dikeringkan.

Metode pengeringan ini juga kami kembangkan sesuai dengan suhu dan kelembaban udara yang
ada di Indonesia. Proses pengeringan ini sangat penting karena kami ingin memastikan semua
kandungan alami yang ada di Spirulina tidak rusak dalam proses ini karena banyak kandungan
nutrisi dan mineral akan rusak pada suhu panas. Dengan proses Dehidrator yang dikontrol untuk
beroperasi pada suhu rendah dan dilakukan secara perlahan-lahan selama kurang lebih 6 jam
untuk melepas kandungan air sampai ke kadar standar tanpa merusak kandungan nutrisi dan
mineral yang ada di Spirulina. Hasil dari proses ini adalah Spirulina dalam bentuk serbuk kering
yang siap untuk masuk ke proses tablet ataupun kapsul.

Omega-3 Fatty Acids Potential in Gabus Fish (Channa striata) in Primary Prevention of
Coronary Heart Diseases
Priyo Atdisuramad, Swandari Paramita
Faculty of Medicine, Mulawarman University, 75119 Samarinda, East
Kalimantan, Indonesia

Coronary heart diseases are the most cause of the death in the world.
Aterosclerosis through endothelial dysfunction is the critical risk factor of the diseases.
Primary prevention of aterosclerosis is through omega 3-fatty acids intake such as
eicosapentaenoic acid (EPA) and docosahexaenoic acid (DHA). One of omega 3 -fatty
acids sources is gabus fish, an Indonesian local fish that is widely consumed an
d traditionally identified having pharmacological benefit for wound healing. This review
updates the finding of EPA and DHA contained in
C. striata as the alternative dietary source for the heart health. EPA and DHA act as
endothelial protection agents against pathological processes including inflammation,
atheroma formation and thrombosis. Omega-3 fatty acids content in C. striata is
significant, 2,2 g/100 g fish meat. Hence, it indicates that the fish has excellent potential
to prevent coronary heart diseases.
Keywords: Aterosclerosis, EPA, DHA, endothelial protection, Channa
striata
EFEKTIVITAS EKSTRAK IKAN HARUAN (Channa striata) DAN IBUPROFEN
TERHADAP JUMLAH SEL NEUTROFIL PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Studi in Vivo pada Mukosa Bukal Tikus (Rattus norvegicus) Wistar
Riski Agustin

Abstract

ABSTRACT
Background: Wound healing associated with growth and regeneration phenomenon of tissue that
consists of four phases, which are inflammatory phase, migration phase, proliferative phase, and
remodeling
phase. Inflammatory phase takes place in the first 24 hours until day 3 with marked cellular
activity. One of the
cellular activity is the movement of neutrophils into the blood vessels to the increasing pain in
24-48 hours and
decreased after 3rd of day One of the cellular effects of seepage of fluid in the blood vessels and
then cause
edema.Haruan contains albumin, zinc (Zn), iron (Fe), and fatty acids that have potential to
accelerate wound
healing process. Purpose:The purpose of this study is to determine the effect of extract Haruan
(Channa striata)
25%, 50%, and 100% in wound healing process of buccal mucosa Wistar (Rattus norvegicus)
Rats on day 3 by
counting the number of neutrophils every treatment groups. Methods: This study was true
experimental with
posttest-only design with control design. Researcher conducted 5 treatments, there were
Aquadest, Haruan
extract 25%, 50%, and 100%, and Ibuprofen. Results: The results presented the number of
neutrophils in
concentration 100% of haruan extract had been most effective reduce neutrophil cells in the
wound healing
process. Conclusion: Haruan extract (Channa striata) was effective on increasing wound healing
process of
buccal mucosa Wistar (Rattus norvegicus) Rats characterized by the number of neutrophils
which were decrease
in acute inflammatory cells histopathologically on day 3.
Keywords: haruan extract, Ibuprofen, neutrophils, rats wistar
ABSTRAK
Latar Belakang: Penyembuhan luka berhubungan dengan fenomena regenerasi jaringan yang
terdiri
dari empat fase, yaitu fase inflamasi, fase migrasi, fase proliferasi, dan fase remodelling. Fase
inflamasi
berlangsung pada 24 jam pertama sampai hari ke-3 dengan ditandai adanya aktivitas selular.
Salah satu
aktivitas selular tersebut adalah pergerakan neutrofil ke pembuluh darah menuju luka yang
meningkat pada 24
48 jam dan menurun setelah hari ke-3. Salah satu efek selular dari rembesan cairan di pembuluh
darah
kemudian menyebabkan edema. Ikan Haruan memiliki kandungan yang berperan penting untuk
mempercepat
proses penyembuhan luka antara lain albumin, mineral seng (Zn), besi (Fe), dan asam lemak.
Tujuan: Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui pengaruh ekstrak Ikan Haruan (Channa striata) 25%, 50%, dan
100% pada
proses penyembuhan luka mukosa bukal Tikus (Rattus norvegicus) Wistar pada hari ke-3 dengan
menghitung
jumlah neutrofil setiap kelompok perlakuan. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental murni
dengan
rancangan posttest-only with control design. Peneliti melakukan 5 perlakuan, antara lain
Aquadest, ekstrak Ikan
Haruan 25%, ekstrak Ikan Haruan 50%, ekstrak Ikan Haruan 100%, dan Ibuprofen. Hasil: Hasil
penelitian
menunjukkan ekstrak Ikan Haruan 100% paling baik membantu menurunkan sel neutrofil pada
proses
penyembuhan luka. Kesimpulan: Ekstrak ekstrak Ikan Haruan (Channa striata) efektif membantu
proses
penyembuhan luka mukosa bukal Tikus (Rattus norvegicus) Wistar dengan ditandai penurunan
jumlah sel
radang akut neutrofil secara histopatologi dilihat pada hari ke-3.
Kata kunci: ekstrak Ikan Haruan, Ibuprofen, neutrofil, tikus wistar
SPIRULINA WAHIDA INDONESIA

Spirulina WI hasil budidaya PT Trans Pangan Spirulindo (TPS) di Teluk Awur, Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah. Ketika Trubus ke sana tampak bak-bak berisi air kehijauan,
pipapipa, dan selang berkelindan di bangunan yang berderet-deret di lahan 4 ha. Di
bak-bak itulah TPS membibitkan Spirulina platensis. TPS mengelola 5 kolam dari 9
kolam tersedia di sana. Ukuran kolam 20 m x 10 m.

Perusahaan pangan itu membudidayakan spirulina dengan teknologi mutakhir. Media


spirulina berupa air laut yang dimurnikan dengan filter mekanik, biologis, kimiawi, dan
sinar ultraviolet. Penyaring mekanik berupa mesin diesel 11,4 PK berkekuatan sedot 30
m3 per jam. Mesin menyedot air laut melalui pipa-pipa besi berdiameter 25 cm yang
ditanam di bawah dermaga. Dari pompa diesel, air mengalir ke pompa filter
berkekuatan 15 m3 per jam.

Di pompa filter itulah terjadi penyaringan mekanik dengan 2 tingkat ukuran filter.
Setelah itu barulah dilakukan penyinaran ultraviolet. Arif Sudarminto, asisten
koordinator produksi, menjaga salinitas air pada 20 30 ppt persis habitat asli
Spirulina platensis. Jika salinitas lebih besar, ia menambahkan air tawar. Sebaliknya bila
salinitas anjlok, ia menambahkan air laut. Alumnus Biologi Universitas Gadjah Mada itu
mensterilkan air di bak penampungan dengan memberi 30 ppm kaporit. Air diendapkan
semalam dengan blower menyala untuk menghilangkan ion klorin (Cl-) dari ikatan
kaporit sehingga keluar menjadi gas klorin (Cl2). Penyaringan air berikutnya secara
mekanik dengan saringan 1 mikron. Setelah itu diblower sehari semalam agar
kandungan oksigen naik kembali. Air steril itulah yang dimanfaatkan sebagai media
spirulina. Sejak air disedot sampai siap pakai, memerlukan waktu minimal 3 hari.

Mutu

Singkat kata TPS memproduksi spirulina dengan tingkat higienitas amat tinggi. Arif
Sudarminto, asisten koordinator produksi, mengatakan kapasitas produksi TPS 300 kg
spirulina sepekan. Namun, kini produksi baru 120 kg per bulan. Pada Maret 2010 TPM
meningkatkan produksi sesuai kapasitas mesin. Spirulina dari TPS itulah yang antara
lain dikonsumsi Munifah.

Itu membuktikan bahwa kualitas spirulina itu setara dengan spirulina impor yang kini
banyak beredar di Indonesia. Hasil uji laboratorium Balai Besar Industri Agro
menunjukkan spirulina produksi TPS antara lain mengandung 69% protein, 377 kal
energi, 189 mg vitamin C, dan 1.376 mg fosfor. Itu setara standar mutu spirulina dari
mancanegara. Aunu Rofiq dari TPS mengatakan seorang importir yang biasa
mendatangkan spirulina dari Tiongkok meragukan hasil laboratorium itu.Ia membawa
sampel dan menguji ulang di Kualalumpur, Malaysia. Hasilnya sama. Oleh karena itu
importir memesan rutin 20.000 botol spirulina masing-masing 60 kapsul per botol

Diposkan 27th April 2013 oleh HERBA WAHIDA

Anda mungkin juga menyukai