HIDROLOGI
Oleh:
Afta Dauli Alfatah
NIM A1C015046
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2016
I. PENDAHULUAN
Besaran air yang keluar dari daerah aliran sungai disebut dengan debit.
Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu
tempat atau yang dapat di tampung dalam suatu tempat atau penampang melintang
tiap satu satuan waktu. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan
volume per waktu. Debit air merupakan komponen yang penting dalam
pertanian), debit air harus lebih cukup untuk disalurkan ke saluran-saluran (induk-
menurut Chay Asdak metode pengukuran debot air dibagi dalam 4 kategori :
Debit merupakan jumlah air yang mengalir dalam saluran atau sungai per unit
waktu. Metode yang umum diterapkan untuk menetapkan dabit sungai adalah
metode profil sungai cross section. Pada metode ini debit merupakan hasil
kecepatan air.
Q = A. V
Keterangan :
Q = Debit aliran ( m / s )
Kecepatan aliran sungai ditentuan oleh bentuk aliran, geometri saluran dan faktor-
faktor lainnya. Kecepatan aliran sungai diperoleh dari rata-rata kecepatan aliran
pada tiap bagian penampang sungai tersebut. Idealnya, kecepatan aliran rata-rata
diukur dengan menggunakan flow probe atau current meter. alat ini dapat
mengetahui kecepatan aliran pada berbagai penampang. Namun apabila alat
tersebut tidak tersedia, kecepatan aliran dapat diukur dengan metode apung.
misalnya bola tenis, pada lintasan tertentu sampai dengan suatu titik yang telah
bertugas sebagai pelepas pengapung di titik awal, pengamat di titik akhir lintasan
dan pencatat waktu perjalanan alat pengapung di awal sampai titik akhir. Langkah
1 Pilih lokasi pengukuran pada bagian sungai yang relatif lurus dan tidak
banyak pusaran air. Bila sungai relatif lebar, bawah jembatan adalah
4 Catat waktu tempuh benda apung mulai saat dilepaskan sampai dengan
L
V= t
Dimana, V = kecepatan aliran (m/s)
sehingga perlu dikalikan dengan faktor kpreksi kecepatan. Pada sungai dengan
dasar yang kasar faktor koreksinya sebesar 0,75 dan pada dasar sungai yang halus
faktor koreksinya 0,85, tetapi secara umum faktor koreksi yang dipergunakan
kecepatan aliran yang memadai. Prinsip pengukuran metode ini adalah mengukur
kecepatan aliran tiap kedalaman pengukuran (d) pada titik interval tertentu dengan
current meter atau flow robe. Langkah pengukurannya adalah sebagai berikut :
1 Pilih lokasi pengukuran pada bagian sungai yang relatif lurus dan tidak
banyak pusaran air. Bila sungai relatif lebar. Bawah jembatan adalah
an pengukuran rata-rata
sungai
(m)
0 0,6 0,6 d V = V0,6
2V0,6 +
3V0,8 + VB
S = permukaan sungai
B = dasar sungai
V = kecepatan (m/s)
Debit yang dihitung merupkakan jumlah total debit aliran pada setiap
III. METODOLOGI
1. Penggaris/meteran
2. Current meter
3. Stopwatch
B. Cara kerja
1. Metode 3 titik
masing jarka interval antar titik 0,5 m, dimulai dari lebar 0,5 m dari
2. Metode 5 titik
masing jarak interval antar titik 0,55 m, dimulai dari lebar 0,55 m
bagian, 0,2 bagian, 0,6 bagian, 0,8 bagian dan 1 bagian dari
kedalaman titik
A. Hasil
Keterangan :
1. Display
tertentu.
2. Pengukur kedalaman
sungai )
3. Baling- baling
waktu perdetik
Percobaan 1 :
L1 =17 m L2 = 10 m L3 = 3 m
Q= 16,038 m3/s
Percobaan 2 :
L1= 16 m L2 = 9 m L3 = 4,2 m
Q= 9,238 m3/s
Q 1+Q 2
Qrata rata = 2
16,038+9,238
Qrata rata = 2
B. Pembahasan
Debit air sungai merupakan tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh
Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penamang melintang sungai per satuan waktu. Aliran air dikatakan
memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak dapat dimanfaatkan dan berpindah
tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada gerakan air tersebut memiliki
kecepatan yang tetap pada masing masing titik dalam pipa dan gerakannya
beraturan akibat pengaruh gravitasi bumi. Kecepatan pada aliran sungai atau
saluran tidak selalu sama, karena kecepatan aliran sungai dapat ditentukan oleh
bentuk aliran, geometri saluran, dan faktor-faktor lainnya. Kecepatan aliran sungai
dapat diperoleh dari kecepatan aliran pada tiap bagian penampang sungai yang
mempergunakan alat yang bernama flow probe atau current meter. Alat ini bisa
Sedangkan untuk kecepatan aliran rata-rata didapatkan dari jumlah kecepatan dari
tiap bagian penampang sungai yang diukur (pada tiap titik) dibagi dengan jumlah
Dalam hal ini berbagai alat pengukur yang telah biasa digunakan yaitu: alat
ukur pintu Romijn, sekat ukur tipe Cipoletti, sekat ukur tipe Thompson dan
turunkan, yaitu dengan bantuan alat pengangkat. Pengukuran debit air dengan
Q = 1,71 b h3/2
untuk debit air yang relatif lebih besar. Pengukuran dengan alat ini dengan
Q = 0,0186 b h3/2
Q = 0,0318 h5/2
Alat ukur tipe ini ditentukan oleh lebar dari bagian penyempitan, yang
artinya debit air diukur berdasarkan mengalirnya air melalui bagian yang
Q = 0,141 Ha 1,55
dimanaQ = liter/detik.
W dan Ha = cm
Q = 0,264 Ha 1,58
dimanaQ = liter/detik.
W dan Ha = cm
dimanaQ = liter/detik.
W dan Ha = cm
ukur Romijn, sekat ukur tipe Cipoletti dan sekat ukur tipe Thompson biasanya
sungai untuk tujuan pengukuran debit.bangunan tersebut antara lain, weir dan
flume. Cara kerja bangunan pengukur debit tersebut diatas adalah dengan
menggunakan kurva aliran untuk mengubah kedalaman aliran air menjadi debit.
Perbedaan pemakaian kedua alat tersebut adalah bahwa flume digunakan untuk
mengukur debit pada sungai dengan debit aliran besar, sering disertai banyak
sampah atau bentuk kotoran lainnya. Sedangkan aliran air kecil atau dengan
ketinggian aliran (h) tidak melebihi 50 cm. Biasanya dipakai weir. Aliran yang
tersebut. Kegunaan utama alat tersebut adalah untuk mengurani kesalahan dalam
2 Penggundulan hutan
penting. Oleh karena itu hutan yang terjaga kelestariannya dengan baik
maka ketika hujan datang yang terjadi adalah bencana, seperti banjir
dan tanah longsor. Karena fungsi hutan sebagai daerah resapan air tidak
4 Intersepsi
Adalah proses ketika air hujan jatuh pada permukaan vegetasi diatas
permukaan tanah. Air hujan yang jatuh itu tertahan beberapa saat untuk
diuapkan kembali ke atmosfer atau diserap oleh vegetasi yang
terhadap besar kecilnya debit aliran karena melalui proses ini dapat
hari:
1. Transportasi
Kita dapat menghitung debit aliran air pada suatu saluran air maupun pada
2. Pembangkit listrik
Dengan mengetahui debit aliran suatu sungai ataupun saluran air, kita
Dengan menghitung debit aliran air dari suatu DAS , kita bisa
4. Irigasi
seberapa banyak sawah yang dapat dialirkan air dari irigasi tersebut
seberapa besar kapasitas sluran air dapat memuat air pada saat hujan dalam
cara kerjanya
3. Menambah wawasan
sebelumnya tidak tahu current meter menjadi tahu dan yang sudah
5. Memperdalam materi
pengetahuan akademik
1. Transportasi
Karena jarak sungai lumayan jauh dari kampus
2.
Rahmat, Dian.2010.debit aliran
https://www.academia.edu/8610422/DEBIT_ALIRAN diakses