Anda di halaman 1dari 9

NAMA TOKOH / PEMERAN

1. Ibu dari laras, ana, dewi, (dilah permatasari )


Sebagai seorang janda

2. Laras (widIya w.n)


Sebagai anak durhaka

3. Dewi ( murni chania )


Sebagai baik dan jahat

4. Ana ( rosanah )
Sebagai nak yang baik hati

5. Arman ( akari mustofa )


Sebagai pujaan hati laras
6. Tukang sayur ( novita sari )
Sebagi penjual sayur

MAKALAH DRAMA
BATU MENANGIS

Smk Asy- Syifa


Periode Tahun Ajaran 2016/2017

NASKAH DRAMA
Alkisah hiduplah seorang janda bersama anak gadisnya yang bernama laras, dewi, da nana . di
sebuah desa terpencil Kalimantan barat, mereka tinggal di sebuah gubuk ujung desa . sejak ayah
laras meninggal mereka hidup sebatang kara maka dari itu ibu rela bekerja disawah untuk
menghidupi anak nya , sedangkan laras anak yanag manaja dan sombong.
Saat pagi hari menjelang siang ayam sudah berkokok, ibupun mecari laras yang masih tertidur
menayakan kepada ana.
Ibu : ana ana !!
Ana : iya ibu ada apa ?
Ibu : di mana kaka mu laras?
Ana : dia masih tidur bu
Ibu : mengapa kamu tidak membangunkan nya
Ana : ana tidak berani bu
Ibu : ya udah ayo kita bangunkan bersama
setelahitu ibu da ana pun bergegas memasuku kamar laras
Ana : kaka bangun udah siang !!
Ibu : sudah nak biar ibu saja yang membangunkan nya
, laras bangunlah nak lihatlah ayam sudah bekokok apakah kamu tidak malu dengan ayam
Laras : ahh.. ( laras pun terbangun dengan wajah kesal dan tidak menanggapi ucapan ibunya )
Ibu : ayo nak bangun adik adik mu saja sudah bangun terlebih dahulu
larass : ibu aku kan sudah besar biarlah aku hidup seenakanya
ana : kaka jangan membantah perintah ibu!!
Laras : kamu ini masih kecil aja udah belagu.. awas kaka mau mandi dulu
ana pun terjatuh didorong sama laras , dan laras pun tidak memperdulikanya
Ana : aduhh..
Ibu : sudahlah nak jangan terlalu ambil hati ucapan kaka mu , marikita pergi dari tempat ini
Ana : iya ibu ngga apa-apa
selang beberapa waktu dewi da ana pun kembali memasuki ruangan
Dewi : ehh ana kamu tadi dimarahi kak laras ya..
Ana iya kak
Dewi : kasian kamu nak
Ana : ( dia hanya terdiam )
Dewi : loh kok ini rumah berantakan banget ya.. lantainya kotor nanget lagi kita rapihin yu nak

Ana : iya,ayo kak !!


saat dewi da nana sedang asyik merapikan rumah tiba-tiba laraspun menghampirikedua adiknya,
dan laraspun dan laraspun dengan sengaja menendang tempat sampah
Ana : kakak!!
Laras : ehh.. dewi menurut kamu penapilan kaka sudah cantik belum ?
Dewi : iya kak sudah
Laras : ya iya lah kak kan sudah terlahir sudah cantik
Dewi : ihh.. kakak terlalu berlebihan dehh..
Laras : ehh.. ana menurut kamu kaka cantik tidak ?
Ana : iya, kakak emang cantik, tapi lebih canthk jika membantu ibu, pasti lebih cantik ( ana pun
duduk dan berhenti menyapu )
Laras : apa maksud kamu ? katakana sekali lagi
Ana : aduh kak sakit , maafin ana kak
Dewi : makanya kamu jangna ikut campur sama omongan kakak
Laras : tuh na dengerin apa kata dewi, awas ajah kamu kalu sampai mengulangi ucapan kamu itu ,
kaka ga akan segan segan untuk memberikan kamu pelajaran
Ana : ia kakak aku janji tidak kan mengulangi lagi, sekali lagi aku minta maaf
Laras : ia udah lah kali ini kamu kakak maafin, ayo wi lebih baik kita pergi saja dari tempat ini
karna kaka sudah kesel dengan ana , lebih baik kita ke kamar saja
Dewi : oke kak
setah itu laras pun selalu menyombongkan dirinya bahwa ia adalah orang yang cantik
Laras : ya ampun sangat bangganya diriku ini yang mempunyai wajah yang cantik yang tidak bias
dikalahkan oleh wanita mana pun.
Dewi : hmmm.. ia kak apa yang kak ucapan benar sekali, dan aku pun sebagai adik kakak sangat
bahagia mempunyai kakak yang cantik jelita
Laras : ohh tentu saja.. makasih wi
Dewi : sama-sama ka!!
Ibu : ( tiba-tiba ibu mengampiri anaknya) nak ayo bantu ibu bekerja di sawah
Laras : kesawah?? Aku tidak mau nanti kuku dan kulit yang cantik ini akan terkena lumpur , pergi
saja bareng dewi dan ana , aku tidak mau
Ibu : dewi da nana saja yang sering bantu ibu alhamdulilah tidak apa apa
Dewi : udah kaka nurut saja nanti juga di sawah ketemu pujaan hati kaka si arman

Laras : ahh.. biarin biar ana saja yang ikut ke sawah atau kamu, aku tidak mau pergi . lagi pula
bisakah pergi kesawah tanpa aku harus ikut juga
Ibu : ya sudah dewi biar kita saja yang pergi ke sawah .
Dewi ; iya ibu
hari pun menjelang siang laras pun teringat denghan alat kecantikannya yang habis, tak lam
kemudian ibu ana dan dewi dating dan laraspun menghampiri ibu dan adiknya yangbaru
sampai di depan pintu yang kjelihatanya masih lelah
Laras : aduh kok make-up ku sudah habis ya , aku harus meminta di belikan yang baru ini.. tapi ibu
mana ya.. ibu.. ibu alat kecantikan ku sudah habis ibu harus membelikan yang baru
Dewi : kaka ibu saja baru pulang seharusnya menghargai ibu sedikit
Ibu : laras ibu masih lelah besok saja pasti ibu belikan
Laras : tidak mau aku maunya sekarang
Ana : kakak ibu kan cape
Laras : alahh bodo amat itu bukan urusan akau memang aku yang menyuruh ibu kesawahengga kan
Dewi da nana : (mengelus dada) astaghfirullahhaladzim
Ibu : ya suda tak apa-apa nak biar ibu belikan tapi laras ibu tidak tau alat kecantikan apa yang
kamu maksud itu, kamu harus ikut ya nak
Laras : ya saya mau ikut tapi denga satu syarat
Ibu : apa nak syarat yang kamu inginkan itu..?
Laras : kalian semua harus berjalan di belakang ku, malu lah aku berjalan dengan kalian
Dewi : lohh kenapa malu bukan kah kita ini saudara sekandung mu?
Laras : lihat saja wajah kalian yang tak terurus itu , apalagi ibu yang sudah jeelek , keriput, kotor ,
mali aku ibu.
Ibu : ya sudah nak tak apa-apa ibu, dewi dan ana akan mengikutu persyaratan kamu
Dewi da nana : ( ia pun terkejut ) ibu.
Ibu : sudah nak taka pa-apa
setelah itu ia punbergegas pergi ke pasar dan laras pun bertemu dengan arman yg selama ini di
sebut sebut pujaan hatinya ..
Seketika arman merasa bosan ia pun berjalan jalan keluar mencari angina Segar
Arman : aku bosan sekali di rumah,aku sellalu diomelin sama ibu terus lebih baik aku mencari
angina segar. Huuukira kira di mana tempat yg segar ya
Arman : wahh.. segar sekali udara di sini,tidak seperti di rumah panas. Dan selalu di marahin oleh
ibu ku.

Arman yang sedang asyik mencari angina segar ia pun melihat laras dari kejauhan dan armanpun
meng hampirinya
Arman : hai laras hendak kemana kamu.
Laras : ke pasar
Arman : lalu siapa orang di belakangmu itu ? ibu mu kah
Laras : ohh.. temtu saja bukan dia hanaya pembantuku.
Arman : lalu siapa ke dua gadis itu ?
Laras : ohh dia hanya menjadi pengawal pengawalku , bias di bilang menjadi pembantu ku juga
Arman : wahh.. laras hidup nya enak ya sudah cantik,baik,manis sampe belanja ya ada yg menjadi
pengawal nya .
Laras : huuu ya gitu deh.kamu sendiri mau kemana
Arman : aku lagi jalan jalan ya ni ngilangin rasa bete.kamu sendiri kepasar mau ngapain.
Laras : aku mau beli make up ni
Arman : oh..aku boleh ikut ga
Laras : oh boleh banget
lantas laras dan arman pun berjalan bersama,seketika itu
Laras berhenti merasa kebingungan
Arman : hei laras kemana kamu
Laras : sepertinya aku kecantikan yg aku maksud tidak ada di sini deh .. lebih baik kita cari di
tempat lain yuk
Arman : ayuh..
seketika di perjalanan arman mencuri kesempatan kepada laras agar ia bias merangkul
laras
Laras : hei.. kamu kenapa ( laras pun merasa kebinggungan dengan adanya kelakuan arman )
Arman : hmmm tidak apa-apa ( arman mengalihkan pembicaraan karena ia merasa malu sendiri
karena rencananya gagal)
Laras : aneh banget si kamu
stelah laras menemukan alat kecantikan yang ia maksud itu ia pun begegas untuk pulang ke
rumah lantas di perjalanan ada seorang pedanggang sayur yang kelihatan kebinggungan
karena sudah siang hari belum juga mendapat pelanggan
Pedagang : aduhh dimana ya tempat yang pas untuk aku berjualan
Hmmm.. kayanya di situ dehh
Pedagang : sayur.. sayur ( si pedagang sayurpun menawarkan di setiap orang yang lewat)
Dewi : bu ini ada tukang sayur , beli sayur yuh bu
Ibu : ayo nak kita beli sayurnya
Ana : ia bu buat nanti kita makan siang
Ibu : embak sayurnya ini berapa harganya?
Pedagang : 10 ribu

Anda mungkin juga menyukai