Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Afifullah
1512101020181
A. Definisi
Gagal respirasi diartikan sebagai tidak berfungsinya respirasi yang
Kriteria kadar gas darah arteri untuk gagal respirasi tidak mutlak bisa
ditentukan dengan mengetahui PO2 kurang dari 60 mmHg dan PCO2 diatas 50
mmHg. Gagal respirasi akut terjadi dalam berbagai gangguan, baik pulmoner
retensi karbon dioksida dan oksigen yang tidak adekuat (Morton, 2012).
Gagal napas akut adalah suatu keadaan klinis yaitu sistem pulmonal tidak
paru tidak dapat memelihara laju komsumsi oksigen dan pembentukan karbon
B. Etiologi
1. Depresi Sistem saraf pusat
Takar lajak obat, anastesi, opioid, cedera kepala, stroke, tumor otak,
menjadi lambat dan dangkal. Henti nafas dapat terjadi pada kasus-kasus
berat.
2. Kelainan neurologis primer
Akan mempengaruhi fungsi pernapasan. Impuls yang timbul dalam
pusat pernafasan menjalar melalui saraf yang membentang dari batang otak
kerusakan pada segmen servikal medulla spinalis, lesi yang akut pada
mendasari, penyakit pleura atau trauma dan cedera dan dapat menyebabkan
gagal nafas.
4. Trauma
perdarahan dari hidung dan mulut dapat mnegarah pada obstruksi jalan
tulang iga dapat terjadi dan mungkin meyebabkan gagal nafas. Flail chest
dapat terjadi dan dapat mengarah pada gagal nafas. Pengobatannya adalah
dan edema paru adalah beberapa kondisi lain yang menyebabkan gagal
nafas.
C. Patofisiologi
Bersihan jalan
Gangguan nafas tidak
pengembangan efektif
paru (atelatasis)
kolaps alveoli
Ventilasi &
Gangguan
perfusi tidak
pertukaran gas
seimbang
Tindakan primer
Dispnea, sianosis
A,B,C,D,&E
Ventilasi mekanik
D. Manifestasi Klinis
Menurut Purnawan (2008) beberapa tanda dan gejala gagal nafas adalah :
1. Sianosis (warna kebiruan) dikarenakan rendahnya kadar oksiegen dalam
darah.
2. Kebingungan dan perasaan mengantuk akibat tingginya kadar
karbondioksida tapi jika paru-paru tidak berfungsi secara normal maka pola
otak dan jantung. Hal ini ditandai dengan penurunan kesadaran atau
E. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi oksigen: pemberian oksigen rendah nasal atau masker
b. Ventilator mekanik dengan memberikan tekanan positif kontinu
c. Inhalasi nebulizer
d. Pengobatan: bronkodilator, steroid
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Mengkaji status pernafasan (frekuensi nafas, bunyi nafas,
b. Fisioterapi dada
c. Pemantauan hemodinamik / jantung
d. Dukungan nutrisi sesuai kebutuhan(Wilkinson, 2006)
F. Komplikasi
Menurut Ahrens dan Donna (1993), komplikasi yang dapat timbul dari gagal
nafas adalah:
1. Asidosis metabolik
2. Infeksi
3. Kegagalan penyapihan ventilasi mekanik (ventilator), dan
4. Rendahnya asupan nutrisi yang adekuat.
G. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengkajian Primer
1) Airway; Peningkatan sekresi pernapasan. Bunyi nafas krekels, ronki
dan mengi.
2) Breathing;
a) Distress pernapasan: pernapasan cuping hidung, takipneu/
bradipneu, retraksi.
b) Menggunakan otot aksesori pernapasan.
c) Kesulitan bernafas : lapar udara, diaforesis, sianosis.
3) Circulation
a) Penurunan curah jantung : gelisah, letargi, takikardia
b) Sakit kepala
c) Gangguan tingkat kesadaran : ansietas, gelisah, kacau mental,
mengantuk
d) Papil edema
e) Penurunan haluaran urine
b. Anamnesis
Keluhan utama yang sering muncul adalah gejala sesak napas atau
tidal sebesar 500ml. Jika seseorang bernapas lambat dan dangkal, itu
tepat lokasi yang didapat dari kelainan yang ada (Mutttaqin, 2008).
2. Diagnosa
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan abnormalitas ventilasi
dan CO2.
f. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan adanya sekret
Tujuan &
No Diagnosa Intervensi
Kriteria Hasil
1. Pola nafas Setelah dilakukan a.Kaji frekuensi, kedalaman dan
tidak efektif tindakan kualitas pernapasan serta pola
berhubungan keperawatan pernapasan
b.Kaji tanda vital dan tingkat
dengan pasien dapat
kesadaran setaiap jam
penurunan mempertahankan
c. Monitor pemberian trakeostomi
ekspansi pola pernapasan
bila PaCo2 50 mmHg atau
paru yang efektif
PaO2
dengan kriteria d.Berikan oksigen dalam bantuan
hasil: ventilasi dan humidifier sesuai
a. Frekuensi,
dengan pesanan
iramadankedal e. Pantau dan catat gas-gas darah
amanpernapas sesuai indikasi : kaji
an normal kecenderungan kenaikan
b. Adanyapenuru
PaCO2ataukecendurunganpen
nandispneu urunan PaO2
c. Gas-gas darah f. Auskultasi dada untuk
dalam batas mendengarkan bunyi nafas
normal setiap 1 jam
g.Pertahankan tirah baring dengan
kepala tempat tidur
ditinggikan 30 sampai 45
derajatuntukmengoptimalkanp
ernapasan
h.Berikan obat batuk dan napas
dalam, bantu pasien untuk
mebebat dada selama batuk
2. Gangguan Setelahdiberikanti a.Kaji terhadap tanda dan
pertukaran ndakankeperawat gejala hipoksia dan
gas anpasiendapatme hiperkapnia.
berhubungan mpertahankanpert b.Kaji TD, nadi apical dan
dengan ukaran gasyang tingkat kesadaran setiap
abnormalitas adekuat dengan jam
ventilasi kriteria hasil: c.Laporkan perubahan tingkat
perfusi a. Bunyi paru bersih kesadaran pada dokter.
sekunder
b.Warna kulit d.Pantau dan catat pemeriksaan
normal gas darah, kaji adanya
terhadap
c. Gas-gas darah
hipoventilasi kecenderungan kenaikan
dalam batas
dalam PaCO2 atau
normal untuk
usia yang penurunan dalam PaO2
e.Bantu dengan pemberian
diperkirakan
ventilasi mekanik sesuai
indikasi, kaji perlunya
CPAP atau PEEP.
f. Auskultasi dada untuk
mendengarkan bunyi nafas
setiap jam
g.Tinjau kembali pemeriksaan
sinar X dada harian,
perhatikan peningkatan atau
penyimpangan
h.Pantau irama jantung
i. Berikan cairan parenteral
sesuai pesanan
j. Berikan obat-obatan sesuai
pesanan : bronkodilator,
antibiotik, steroid.
3. Kelebihan Setelah diberikan a. Timbang BB tiaphari
b.Monitor input dan output
volume tindakan
pasientiap 1 jam
cairan perawatan pasien
c. Kaji tanda dan gejala penurunan
berhubungan tidak terjadi
curah jantung
dengan kelebihan volume d.Kaji tanda-tanda kelebihan
edema pulmo cairan dengan volume : edema, BB , CVP
e. Monitor parameter
kriteria hasil:
hemodinamik
a. TTV normal
f. Kolaburasi untuk pemberian
b.Balance cairan
cairan dan elektrolit.
dalam batas
normal
c. Tidak terjadi
edema.
4. Gangguan Setelah dilakukan a. Kaji tingka tkesadaran
b.Kaji penurunan perfusi jaringan
perfusi tindakan
c. Kaji status hemodinamik
jaringan keperawatan d.Kaji irama EKG
berhubungan pasien mampu
dengan mempertahankan
penurunan perfusi jaringan
curah dengan kriteria
jantung hasil:
a. Status
hemodinamikda
lambata normal
b.TTV normal