Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

PAGELARAN SENI TEATER


KELOMPOK BESAR

OLEH:
Mahasiswa Gelombang 2

Prodi DIII keperawatan


Fakultas ilmu kesehatan
Universitas muhammadiyah ponorogo

A. LATAR BELAKANG
Seni teater merupakan salah satu cabang seni yang perlu dikembangkan Sebab, seni teater
dapat menciptakan dan mengembangkan karakter seseorang serta meningkatkan minat dan
pola pikir pada lansia. Oleh karena itu, perlu ditingkatkannya kesenian tersebut. Selain untuk
meningkatkan kemampuan dalam seni peran juga untuk melestarikan seni budaya nusantara,
tentunya pada bidang seni teater.
Selain hal yang tersebut di atas, kegiatan ini juga merupakan realisasi, yaitu Seni budaya.
Pada mata pelajaran seni budaya juga terdapat materi tentang seni teater. Oleh karena itu,
selain mengembangkan pola piker dan daya ingat lansia bias juga untuk hiburan, kegiatan ini
juga merupakan praktek dari mahasiwa yang wajib diikuti untuk memenuhi kelulusan.
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan yang akan kami selenggarakan yaitu, Pagelaran Seni Teater dengan judul juminten
rabi 3
C. TEMA KEGIATAN
Tema yang kami usung dalam kegiatan ini yaitu, Meningkatkan pola piker dalam terapi
relaksasi.
D. TUJUAN
1. Menciptakan relaksasi pada lansia
2. Meningkatkan rasa solidaritas
3. Menciptakan jiwa mandiri
4. meningkatkan seni budaya
E. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan ini akan kami laksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 12 januari 2017
Waktu : 09.00 s.d. selesai
Tempat : Aula
F. PROPOSAL REKREATIF
Jenis kegiatan : drama suminten edan
Pemain :
- Tubagus : (mas rono) lelaki desa yang baik
- Alma : juminten
- Rohim : anak duda
- Galih : istri ke 1 mas margono & anak duda
- Livia : tetangga
- Krisna : (yu jah ) tukang sayur
- Andino : (mas pono) lelaki duda
- Titis : (margono) lelaki kota yang sombong
- Mega : tetangga
- Widhi : tetangga
- Irvan : bapak e juminten
- Fernanda : istri ne bapak
Alur cerita :
Alkisah diceritakan hidup seorang wanita cantik dari keluarga sederhana yang menjadi
primadona di desanya. Yang ingin merantau ke kota untuk merubah nasib keluarganya
di tempat kerja juminten bertemu dengan mas margono yang seorang bos besar dikota
yang sudah terkenal namanya sampai di penjuru kota . mereka saling jatuh cinta , dan mas
margono berniat untuk memeprsunting juminten untuk jadi istrinya .
sesampai dirumah juminten mas margono mengutarakan niatnya kepada orang tua
juminten .pada awalnya, orang tua juminten ragu akan mas margono karena tampangnya yang
tidak meyakinkan . setelah mas margono menceritakan harta dan usahanya akhirnya direstui
lamarannya .
setelah menikah selama 3 bulan barulah diketahui bahwa mas margono mempunyai istri
yang berada di Surabaya .dan ternyata juminten adalah istri kedua mas margono . juminten
terkejut dan meminta bercerai dengan mas margono .
Setelah perceraian dengan mas margono juminten sering menangis kepada orangtuanya.
karena terlalu banyak pikiran akhirnya juminten mengalami gangguan jiwa . dia sering
menyendiri dan melamun kemana suaminya ternyata punya istri sebelumnya .
ketika juminten berada di depan rumah tanpa sengaja mas pono yang duda beranak kedua
dan seorang perawat mencoba merawat juminten hingga akhirnya sembuh dan
mas pono merawat juminten hingga akhirnya sembuh, dan saling mencintai tanpa sengaja dan
singkat cerita mereka akhirnya menikah .
Setelah menikah dengan mas pono, kehidupannya penuh kasih sayang, namun dari segi
ekonomi mas pono hanya seorang pegawai honorer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari Juminten dan kedua anak mas pono. Karena tekanan ekonomi yang terus dialami
Juminten, Juminten meminta cerai dan mas pono pun menurutinya dengan berat hati.
Banyak tetangga yang menggunjing kehidupan dari Juminten, namun Juminten tidak
memperdulikannya.
Juminten bertemu dengan mas rono yang seorang tentara dengan usaha sapi yang sangat terkenal
dan sukses.
Pada awalnya, hanya Juminten yang suka dengan mas rono, Juminten sering
mendekatinya setiap hari bertemu dengan juminten mas rono timbul rasa suka sama suka dan
akhirnya mereka jatuh cinta dan menikah.
margono merasa menyesal karena ditinggal oleh juminten dan akhirnya margono menjadi
gila dan meninggal karena bununh diri.Setelah menikah dengan mas rono, kehidupan juminten
tercukupi serta kesetiaan mas rono tak diragukan lagi mereka berdua kemudian hidup bahagia.

G. PENUTUP
Demikian pementasan drama dari kami, semoga bisa menghibur mbah-mbah semua.

Anda mungkin juga menyukai