Transportasi zat hara merupakan proses pengangkutan zat air dan zat-zat
terlarut dari akar hingga sampai kedaun dan keseluruh bagian yubuh tanaman,
dipengaruhi oleh kandungan hara di dalam tanah. Kebutuhan hara terutama hara
esensial, merupakan kebutuhan yang sangat urgen, yang bila tidak terpengaruhi
mineral dari daram tanah ke xylem akar. Pengangkutan intravaskuler disebut juga
Daya hisap daun sangat mempengaruhi proses pengangkutan air dan zat-
zat terlarut hingga sampai kedaun pada tumbuhan. Agar transportasi pada tanaman
tanaman pada sistem produksi tanaman secara efektif dan produktif, maka perlu
tanah, kemampuan partikel tanah untuk menahan air serta kemampuan akar untuk
menyerap air. Kebutuhan air setiap tanaman berbeda, tergantung pada jenis
tanaman dan fase pertumbuhannya. Hal ini juga berkaitan langsung dengan proses
fisiologis dan morfologis pada tanaman serta kombinasi kedua faktor tersebut
Apabila ketersediaan air tanah kurang bagi tanaman maka akibatnya air
sebagai bahan baku fotosintesis, transportasi unsur hara ke daun akan terhambat
sehingga akan berdampak pada produksi yang dihasilkan. Ketersediaan air yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman sangat penting. Peranan air
pada tanaman sebagai pelarut berbagai senyawa molekul organik (unsur hara) dari
stomata, sebagai penyusun utama dari protoplasma serta pengatur suhu bagi
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk menentukan daerah
pengangkutan zat hara pada tanaman pacar air (Balsamina impatient) dan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan jurnal ini adalah sebagai salah satu syarat
Syarat Tumbuh
Iklim
faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman antara lain:
ketinggian tempat, sinar matahari, suhu, dan kelembaban. Bayam dapat tumbuh di
dataran tinggi dan dataran rendah. Ketinggian tempat yang optimum untuk
pertumbuhan bayam yaitu kurang dari 1400 m dpl. Kondisi iklim yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan bayam adalah curah hujan yang mencapai lebih dari 1500
Tanah
sehingga dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Hasil panen yang
dan mendapat mendapat sinar matahari serta memiliki tanah yang subur, gembur,
banyak mengandung bahan organik, memiliki pH 6-7 dan tidak tergenang air
(Rukmana, 2000).
Sistematika dari tumbuhan bunga pacar air merah adalah sebagai berikut :
dan tegak mempunyai tinggi 30-80 cm dan bercabang. Daun tunggal, bertangkai
pendek. Helaian daun berbentuk lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing,
tepi bergerigi, pertulangan menyirip, dan warnanya hijau muda. Bunga keluar dari
ketiak daun, warnanya bermacam-macam, seperti merah, oranye, ungu, dan putih.
Bunganya ada yang engkel dan ada yang dobel. Buahnya buah kendaga, jika
masak akan membuka menjadi lima bagian yang terpilin (Dalimartha, 2003).
Syarat Tumbuh
Iklim
Syarat fisiografis tumbuhnya tanaman pacar air yaitu : (a) Curah hujan:
Curah hujan yang baik sekitar 400-1.000 mm. (b) Suhu : Suhu yang baik untuk
tanaman bunga pacar air adalah sekitar 200-300 C. (c) Tanah : media tanah untuk
menanam bunga pacar air tidak terlalu sulit.,yang penting cukup unsur hara
(Nurul, 2010).
Tanah
Topografi : Tanaman bunga pacar air akan tumbuh subur di dataran tinggi
yaitu pada ketinggian 1.000-1.500m di atas permukaan air laut pada dataran
rendah tanaman pacar air tumbuh kurang baik , sehingga kebanyakan orang
menanam tanaman pacar air pada dataran tinggi (Purwanti et.al., 2013).
Pada tumbuhan darat, sebagian besar air dan zat hara diserap dari tanah
melalui akarnya. Zat yang lain seperti O2 dan CO2 banyak diserab melalui daun,
terutama melalui mulut-mulut daun (stomata). Tanaman dapat dipupuk lewat daun
dengan menggunakan pupuk daun. Pada daun terdapat celah-celah atau pori yang
dapat menjadi pintu masuknya zat-zat, sekaligus merupakan pintu pelepasan zat-
zat. Dengan demikian, daun merupakan alat pertukaran zat (Suyitno, 2011).
ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan
Kecepatan pergerakan unsur hara dan pergerakan air dari bawah (akar)
gaya kohesi, dan anatomi xilem. Pengangkutan zat hara secara longitudinal dari
akar kedaun. Tetapi dapat juga secara transversal. Pengangkutan secara transversal
itu berlangsung melalui jari-jari empulur dengan cara batang tanaman dipangkas
dan menunjukkan bahwa daun tersebut biasa saja seperti dengan akar yang masih
seperti xylem dan floem. Jika seandainya jaringan pengangkut xylem dan floem
tidak ada pada tumbuhan, maka dapat dipastikan transportasi pada tumbuhan tidak
akan terjadi. Pertama sekali, jaringan xylem memiliki dua fungsi dalam tanaman.
Fungsi pertama adalah untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral dari dalam
tanah ke batang dan juga daun-daun. Fungsi kedua xylem adalah untuk
menyangga tanaman itu sendiri sehingga ia tidak mudah jatuh atau roboh
(Hendra,2012).
Secara umum, gerak zat menyebar dari daerah dengan konsentrasi tinggi
ke daerah dengan konsentrasi yang lebih rendah, atau dari daerah bertekana tinggi
ke daerah yang tekanannya lebih rendah, disebut difusi. Suatu zat juga akan
merupakan udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah bertekanan kuat ke
daerah bertekanan lemah, dari daerah dingin ke daerah yang lebih panas. Zat juga
akan bergerak menyebar dari daerah berkonsentrasi lebih besar (lebih pekat) ke
daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Jadi, pada dasarnya setiap zat akan
bergerak bila terjadi perbedaan suhu, tekanan atau konsentrasi (Rahman, 2009).
Terdapat dua (2) faktor penting yang menetukan transpor zat melewati
membran, terkait dengan keluar masuknya zat dari dan ke sel. Kedua faktor
adalah : a. Faktor perbedaan (gradien) kondisi fisik luar dengan dalam sel
b.Permeabilitas membran terhadap zat-zat. Zat-zat yang keluar masuk dari dan ke
sel akar atau daun dapat berupa : 1) Gas-gas : Uap H2O, O2, CO2, H2S, N2, dst,
2) Air, 3) Ion-ion, yaitu kation (ion positip) dan anion (ion negatif) (Al, 2006).
melintang dan membujur merupakan jaringan pembuluh kayu (xilem) yang dilalui
oleh larutan eosin pada saat digunakan sebagai bahan pada praktikum. Bila
mewarnai seluruh dinding sel jika larutan tersebut mengenainya), Larutan tersebut
akan diserap ke atas dalam batang, Pengamatan terhadap irisan melintang akan
menunjukkan bahwa hanya dekat permukaan batang yang dipotong semua sel
terwarnai, sedangkan pada bagian yang lain hanya dinding sel unsur-unsur xilem
Setiap molekul suatu larutan atau gas pada suhu > 0 K selalu bergerak
sehingga memiliki energi gerak potensial kimia. Air bergerak karena adanya
potensial air, zat terlarut bergerak karena adanya potensial kimia zat terlarut.
Potensial kimia air dipengaruhi oleh: Konsentrasi zat terlarut Suhu Tekanan
menunjukkan bahwa hanya dekat permukaan batang yang dipotong semua sel
terwarnai, sedangkan pada bagian yang lain hanya dinding sel unsur-unsur xilem
yang terwarnai oleh larutan pewarna tersebut. Titik-titik dan garis-garis merah
pembuluh kayu (xilem) yang dilalui oleh larutan eosin pada saat digunakan
sebagai bahan pada praktikum. Bila sepotong pucuk dimasukkan ke dalam larutan
pewarna seperti eosin (yang mewarnai seluruh dinding sel jika larutan tersebut
mengenainya), larutan tersebut akan diserap ke atas dalam batang (Fahmi, 2013).
Intravaskuler merupakan pengangkutan air dan garam mineral dari akar menuju
bagian atas tumbuhan melalui xilem. Dari akar kedaun pengakutan terdiri dari
xilem akar, xilem batang, xilem tangkai daun, xilem tulang daun. Selanjutnya dari
xilem tulang daun masuk ke sel-sel mesofil daun untuk di gunakan dalam
fotosintesis. Proses transportasi air melalui xilem bersifat apopplastik karena sel-
Proses pengangkutan air dan zat-zat terlarut hingga sampai kedaun pada
tumbuhan dipengaruhi oleh daya kapilaritas, yaitu pembuluh xilem yang terdapat
pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh
kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dan molekul
air. Daya tekan akar, dimana daya tekan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda.
Besarnya daya tekan akar dipengaruhi oleh tinggi redahnya tumbuhan. Daya hisap
daun, disebabkan adanya transpirasi air dari daun yang besarnya berbanding lurus
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini tanaman pacar air
erlenmeyer yang digunakan sebagai wadah percobaan, pisau silet/cutter untuk alat
memotong bagian tanaman tertentu, rol digunakan sebagai alat ukur, stopwatch
digunakan untuk pengukur waktu, kalkulator digunakan sebagai alat hitung, alat
Prosedur Percobaan
1. Disediakan tanaman Pacar air dan Bayam duri yang sama tinggi dan sama
dari pangkalnya.
tanaman I.
b. Diberi vaseline (floem+vaseline) pada bagian batang yang dikupas pada
tanaman II.
4. Dimasukkan kedalam erlenmeyer yang berisi larutan eosin dan biarkan selama
30 menit
5. Diukur ketinggian larutan eosin pada jaringan tanaman dan hitung laju
Waktu
= mm/detik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pembahasan
dalam penentuan daerah pengangkutan zat hara pada tanaman pacar air
setelah 30 menit yaitu 370 mm dan laju transportasinya yaitu 0,41 mm/detik,
dengan perlakuan floem+vaselin, tinggi larutan eosin setelah 30 menit yaitu 265
tanaman seperti xilem dan floem diberi larutan eosin dengan tujuan agar dapat
pada saat pewarnaan tanaman akan menunjukkan bahwa hanya dekat permukaan
batang yang dipotong semua sel terwarnai, sedangkan pada bagian yang lain
hanya dinding sel unsur-unsur xilem yang terwarnai oleh larutan pewarna
melintang dan membujur merupakan jaringan pembuluh kayu (xilem) yang dilalui
oleh larutan eosin pada saat digunakan sebagai bahan pada praktikum.
dalam penentuan daerah pengangkutan zat hara pada tanaman bayam duri
dengan perlakuan floem+vaselin, tinggi larutan eosin setelah 30 menit yaitu 330
tanaman seperti xilem dan floem diberi larutan eosin dengan tujuan agar dapat
pada saat pewarnaan tanaman akan menunjukkan bahwa hanya dekat permukaan
batang yang dipotong semua sel terwarnai, sedangkan pada bagian yang lain
hanya dinding sel unsur-unsur xilem yang terwarnai oleh larutan pewarna
melintang dan membujur merupakan jaringan pembuluh kayu (xilem) yang dilalui
oleh larutan eosin pada saat digunakan sebagai bahan pada praktikum..
dengan literaur Prayogo (2016), yang menyataka bahwa pengangkutan zat pada
pengangkutan air dan garam mineral dari akar menuju bagian atas tumbuhan
Proses pengangkutan air dan zat-zat terlarut hingga sampai kedaun pada
tumbuhan dipengaruhi oleh daya kapilaritas, yaitu pembuluh xilem yang terdapat
pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Hal ini sesuai dengan literatur
Lensari (2009), yang menyatakan bahwa proses pengangkutan air dan zat-zat
terlarut hingga sampai kedaun pada tumbuhan dipengaruhi oleh daya kapilaritas,
yaitu pembuluh xilem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa
kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi
antara dinding pembuluh kayu dan molekul air. Daya tekan akar, dimana daya
tekan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya daya tekan akar
dipengaruhi oleh tinggi redahnya tumbuhan. Daya hisap daun, disebabkan adanya
transpirasi air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang
penguapan.
KESIMPULAN
tinggi larutan eosin setelah 30 menit yaitu 110 mm dan laju transportasinya
tinggi larutan eosin setelah 30 menit yaitu 320 mm dan besar laju
tinggi larutan eosin setelah 30 menit yaitu 95 mm dan laju transportasinya yaitu
0,052 mm/detik,
4. Tanaman bayam duri (Amaranthus spinosus) dengan perlakuan floem+vaselin,
tinggi larutan eosin setelah 30 menit yaitu 322 mm dan besar laju
sehingga yang menyerap larutan eosin adalah bagian floem, dan sebaliknya
pemberian vaselin pada floem ialah .untuk menutupi bagian floem sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid II. Trubus Agriwidya.
Jakarta
Delayota. 2011. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Fahmi, ZI. 2013. Studi Perlakuan Pemberian Larutan Eosin untuk Menentukan
Besar Laju Transportasi Tanaman. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan Surabaya. Surabaya.
Latifah, M.D., A.H. Widjaya., A.R. Gumilang., Harto, Supandi dan Atma. 2014.
Pengembangan Metode Ekstraksi dan Penyimpanan Biji Beberapa Jenis
Flora Tropika di Bank Biji Kebun raya Bogor. UPT Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Cibodes. Bogor.
Nurul, S. 2010. Transportasi Zat Hara Pada Tanaman. IPB Press. Bogor
Noni. 2005. Respon Pertumbuhan dan Kualitas Hasil Produksi Bayam
(Amaranthus sp.) Terhadap Jenis dan Dosis Pupuk Nitrogen yang
Berbeda. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara. Medan.
Prayogo. 2016. Transportasi Zat Hara. Fakultas Pertanian Universitas Jenderal
Soedirman. Purwokerto.
Purwanti, N.W.T. Made, S. dan Treman, I.W. 2013. Diversifikasi Tanaman Cabai
Dan Bunga Pacar Air Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Di Desa
Selisihan Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung (Tinjauan
Geografi Ekonomi). Jurusan Pendidikan Geografi ,Undiksha Singaraja.
Denpasar.
Rukmana, R. 2000. Bayam Pertanaman dan Pengolahan Pascapanen . Kanisius.
Yogyakarta.