Anda di halaman 1dari 31

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Judul


Pengertian Toyota Center Kendari dapat diuraikan ebagai berikut :
Toyota :Sebuah brand produk kendaraan bermotor berupa mobil
yang berasal dari Jepang.
Center : Center is place for a particular activity.(Menempatkan
untuk fasilitas tertentu)
Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah
kegiatan atau organisasi.
Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang
dikonsentrasikan.
Suatu tempat dimana sesu
atu yang menarik aktivitas

Kendari : merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka pengertian dari Toyoto


Center Kendari adalah sebuah tempat sebagai pusat dari kegiatan
pameran, penjualan, perbaikan serta perawatan yang dikhususkan untuk
pelayanan bagi setiap produk Toyota.

2.2. Tinjauan Toyota


2.2.1. Sejarah Toyota
Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai
divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyota. Divisi mobil perusahaan
tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan
Toyota Motor Corporation seperti saat ini.
Berangkat dari industri tekstil, Toyota menancapkan diri sebagai
salah satu pabrikan otomotif yang cukup terkemuka di seluruh dunia.
Merek yang memproduksi 1 mobil tiap 6 detik ini ternyata menggunakan
penamaan Toyota lebih karena penyebutannya lebih enak dari pada
memakai nama keluarga pendirinya, yaitu Toyoda. Inilah beberapa
tonggak menarik perjalanan Toyota.

7
Toyota merupakan pabrikan mobil terbesar ketiga di dunia dalam
unit sales dan net sales. Pabrikan terbesar di Jepang ini menghasilkan 5,5
juta unit mobil di seluruh dunia. Jika dihitung, angka ini ekuivalen dengan
memproduksi 1 unit mobil dalam 6 detik.
Toyota sendiri didirikan oleh Sakichi Toyoda, yang berawal dari
sebuah industri tekstil (Marimutu Sinivasan, pendiri Texmaco, usahawan
besar tekstil di Indonesia, berusaha menirunya dengan mengembangkan
sektor otomotif bermerek PERKASA).
Dibandingkan dengan industri-industri otomotif lain yang
menggunakan nama pendirinya sebagai merek dagang seperti Honda yang
didirikan oleh Soichiro Honda, Daimler-Benz (Gottlieb Daimler dan Karl
Benz), Ford (Henry Ford), nama Toyoda tidaklah dipakai sebagai merek.
Karena berangkat dari pemikiran sederhana dan visi waktu itu, penyebutan
Toyoda kurang enak didengar dan tidak akrab dikenal sehingga diubah
menjadi Toyota.
Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun divisi otomotif, tim
yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya Kiichiro Toyoda, tiada
henti menghasilkan inovasi-inovasi terdepan di zamannya.

Kemudian tahun 1937 mereka meresmikan divisi otomotif dan


memakai nama Toyota, bukan Toyoda seperti nama industri tekstil.
Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili dalam 8
karakter, dan delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan
masyarakat Jepang. Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industri
otomotif merupakan bisnis gaya hidup dan bahkan penyebutan sebuah
nama (dan seperti apa kedengarannya), menjadi sisi yang begitu penting.
Karena nama Toyoda dianggap terlalu kaku di dalam bisnis yang dinamis
sehingga diubah menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. Tak ayal, tahun
1937 merupakan era penting kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal
raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang. Semangat inovasi Kiichiro
Toyoda tidak pernah redup. Toyota kemudian berkembang menjadi
penghasil kendaraan tangguh.

8
Memasuki tahun 1975, Corolla masuk dalam generasi ketiga dan
terjual lebih dari 5 juta unit. Hal yang menakjubkan ini masih kokoh
hingga sekarang. Mesin mobil Corolla ini kemudian digunakan di
Indonesia sebagai mesin untuk kendaraan niaga keluarga serbaguna,
Toyota Kijang generasi awal yang dikenal sebagai Kijang Buaya.
Di tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua
lingkaran oval (elips) yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga
mengisyaratkan akan the spirit of understanding in design. Lingkaran
ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang
berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan mempengaruhi sekelilingnya.
2.2.2. Peranan dan Fungsi Toyota Center
Menyediakan fasilitas Toyota Center bagi kendaraan yang
membuat para konsumennya merasa nyaman, tertarik dan mengundang
untuk di datangi serta memiliki karakteristik yang sesuai dengan
karakteristik kendaraan yang akan di pajang Toyota Center, serta
menciptakan suatu tempat yang dapat menyediakan segala keperluan
konsumen akan mobil, yang dapat menciptakan ruang yang baik serta
sirkulasi yang memadai bagi kendaran, terutama yang dapat di hilir mudik
dengan leluasa di dalam ruang, sehingga test drive kendaraan dapat
dilakukan di dalalm ruang (indoor), sekaligus membuktikan bahwa mobil
bebas dari polusi karena aman di gunakan di dalam ruang, serta
menciptakan suatu desain bangunan yang menunjukkan karakteristik
Toyota. dengan menciptakan Toyota Center dengan konsep yang berbeda
dan inovatif, serta menjadi terobosan baru bagi dunia otomotif, dengan
cara menciptakan suatu wadah yang tidak hanya berfungsi sebagai sebuah
tempat komersil penjualan mobil, tetapi juga dapat memberikan informasi
kepada masyarakat umum mengenai Toyota secara mendalam.
(Anonymous, 1995).
Dalam menunjang pembangunan Toyota Center, usaha
perdagangan mobil memiliki peran antara lain:
1. Bagi Investor pemilik ialah modal harapan memperoleh keuntungan
dari modal yang di alokasikan dalam jangka waktu tertentu.

9
2. Bagi pemerintah daerah proyek ini mempunyai manfaat yang tidak
langsung, yaitu merangsang peningkatan pendapatan daerah melaui
pajak kendaraan bermotor.
3. Meningkatkan industri rakyat
4. Menciptakan lapangan kerja.
5. Membantu usaha pendidikan dan latihan.
6. Meningkatkan pendapatan bagi pengusaha
7. Meningkatkan devisa negara.
8. Meningkatkan hubungan antar bangsa.
2.2.3. Dasar-Dasar Penentuan Fasilitas Toyota Center
Motivasi utama orang datang ke showroom adalah membeli atau
hanya melihat-lihat mobil yang dipamerkan. Dan ada hal-hal yang berbeda
yang dituntut dalam sebuah fasilitas Toyota Center yaitu :
1. Tersedianya ruang bebas kolom dan luas untuk memamerkan mobil
yang ada didalam.
2. Terletak dijalan yang mudah dijangkau dengan mobil.
Penentuan fasilitas pada bangunan Toyota Center didasarkan pada
permintaan pemilik atau owner yang telah disesuaikan dengan tuntutan
kebiasaan pengunjung. Seluruh fasilitas yang dibangun hendaknya mampu
untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung.
Ditinjau dari pengguna fasilitas tersebut, maka penentuan jenis
fasilitas yang akan dibangun didasarkan atas kebutuhan dari seluruh
pelaku dalam bangunan ini. Pengelompokkan fasilitas pada bangunan
tersebut didasarkan pada sifat dan karakteristik dari fasilitas tersebut,
yaitu:
1. Publik, fasilitas ini terbuka bagi semua orang yang datang sehingga
harus memiliki akses dari luar.
2. Privat, fasilitas ini tidak terbuka untuk umum dan hanya pihak
pengelola saja yang boleh mengakses.

Gambar 2.1. Diagram Use Case Showroom Mobil

10
Sumber : Gabungan Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)

2.2.4. Produk Toyota Berdasarkan Jenisnya


Adapun produk- produk Toyota yang saat ini masih diproduksi,
dikelompokkan berdasarkan jenisnya adalah:
1. Sedan
Produk Toyota yang termasuk dalam kategori Cars, yang sampai saat
ini masih diproduksi adalah:
a. Camry
b. Corolla Altis
c. Vios
d. Crown
e. Avalon
f. Matrix
2. Sport Utility Vehicle (SUV)
Produk Toyota yang termasuk dalam jenis SUV, adalah:
a. Highlander
b. 4 runner
c. Sequoia
d. Fortuner
e. Harrier
f. Land Cruiser
g. FJ Cruiser
h. Rush
i. RAV 4
3. Multi Purpose Vehicle (MPV)
Yang termasuk dalam jenis MPV, adalah:
a. Wish
b. Previa
c. Innova
d. Sienna
e. Alphard
f. Vellfire
g. Avanza
h. Hiace
i. Venza
4. Truk
Yang termasuk dalam jenis truk, adalah:
a. Tundra
b. Tacoma
c. Hilux
d. Dyna
5. Hybrid
Yang termasuk dalam jenis Mobil Hybrid adalah:
a. Prius
b. Camry Hybrid

11
6. Sport Car
Produk Toyota yang termasuk dalam jenis Sport Car, adalah:
a. Celica
b. Supra
7. City Car
Yang termasuk dalam jenis City Car, adalah:
a. Ist
b. IQ
c. Yaris

2.2.5. Toyota di Indonesia, secara khusus di Kendari


Dari berbagai jenis produk Toyota yang telah dipaparkan diatas,
tidak semua dari produk tersebut dipasarkan secara bebas di Indonesia, dan
secara khusus di Kendari. Sebagian besar Produk- produk yang tersedia di
pasaran dan terbukti melalui berbagai survey yang telah dipasarkan dan
digunakan oleh masyarakat Kota Kendari dan Indonesia adalah: Avanza,
Innova, Vios, Yaris, Altis, Camry, Rush, Land Cruiser, Alphard, Fortuner,
Dyna, dan Hilux. Namun ada juga beberapa produk tertentu, seperti:
Harrier, Celica, Vellfire, Supra, dan Ist telah digunakan oleh masyarakat
Kota Kendari, namun tidak diperoleh dari pasaran Toyota.
2.2.6. Pelayanan Toyota yang tersedia di Kendari
Pelayanan yang saat ini telah tersedia di Kota Kendari, adalah
berupa Showroom dan Toyota Home Service. Showroom, sebagai tempat
memamerkan mobil, dan sekaligus sebagai tempat pemasaran. Adapun
fasilitas lain yang tersedia adalah untuk servis dan perbaikan mobil.
Terdapat 4 showroom Toyota di Kota Kendari, yang kesemuanya berupa
showroom dan home service seperti yang disebutkan diatas.

2.3. Tinjauan Toyota Center


2.3.1. Jenis Kegiatan
Jenis Kegiatan yang ada pada Toyota Center ini adalah:
1. Kegiatan Pameran
Kegiatan ini menjadikan Toyota Center sebagai tempat pamer
produk Toyota yang terlengkap, yaitu produk Toyota yang secara resmi

12
dijual di Indonesia secara khusus di Kendari dan produk Toyota yang
tidak tersedia di Kendari.
2. Kegiatan Penjualan
Kegiatan Penjualan pada Toyota Center ini dimaksudkan akan
menjadi Main Dealer atau agen penjual utama di Kota Kendari. Hal ini
sehubungan dengan jumlah dan berbagai jenis produk yang ditawarkan
pada Toyota Center ini adalah terlengkap dan terbesar. Mobil-mobil
yang tidak dipasarkan secara resmi dapat dipesan melalui Toyota
Center ini, pelayanan inilah yang belum tersedia pada Dealer Toyota
yang selama ini ada di Kota Kendari. Hal ini menyebabkan pembeli
harus mengimpor mobil yang mereka inginkan melalui importir
umum. Dengan adanya kegiatan penjualan yang terlengkap tersebut,
maka masyarakat yang ingin membeli mobil import produk Toyota
dapat dimudahkan.
3. Kegiatan Servis
Kegiatan Servis adalah pelayanan purna jual untuk pelanggan
Toyota. Kegiatan Servis ini berupa pemeriksaan, penggantian suku
cadang, perbaikan (mesin dan bodi) dan perawatan (mesin dan bodi).
4. Kegiatan Penjualan Suku Cadang (spare parts) dan aksesoris
Kegiatan penjualan suku cadang (spare parts) dan aksesoris
orisinal yang juga didukung oleh tempat penyimpanan suku cadang.
5. Kegiatan Penyimpanan Mobil
Kegiatan Penyimpanan Mobil dimaksudkan untuk menyimpan
mobil- mobil yang akan dijual atau ready stock, dan mobil- mobil
pesanan pelanggan. Kegiatan penyimpanan ini tidak berupa kegiatan
yang tertutup, melainkan sebagai suatu kegiatan utama yang
ditunjukkan secara tidak langsung kepada pelanggan.
6. Kegiatan Hiburan
Kegiatan hiburan yang akan berlangsung pada Toyota Center ini
merupakan berbagai kegiatan yang ditujukan kepada pelanggan Toyota
secara khusus dan kepada masyarakat Kota Kendari secara umum.
Adapun kegiatan hiburan yang terdapat dalam Toyota Center ini
terbagi dalam:
a. Kegiatan Makan dan Minum yang akan dilayani dalam sebuah
Cafe

13
b. Kegiatan Membaca (yang bersifat edukatif) kepada setiap
pengunjung yang akan dilayani dalam sebuah perpustakaan khusus
Toyota.
c. Kegiatan bermain anak- anak, yang dimaksudkan untuk melayani
pengunjung tidak hanya untuk orang dewasa, namun juga untuk
melayani anak- anak. Permainan anak- anak yang berlangsung
pada Toyota Center ini berupa permainan yang memperkenalkan
anak- anak kepada dunia otomotif, seperti permainan simulator
mobil, merakit mobil- mobilan, menyusun puzzle bergambar mobil
dan yang berhubungan dengan otomotif dan sebagainya.
d. Kegiatan Penunjang yang berlangsung dalam Toyota Center ini
adalah kegiatan pendukung terlaksananya setiap kegiatan dalam
bangunan berupa kegiatan mekanikal, elektrikal dan kegiatan
pengelola berupa kegiatan para staff, penerimaan tamu perusahaan
dan kegiatan pimpinan Toyota Center.
2.3.2. Pengunjung
Adapun Pengunjung yang mengunjungi Toyota Center ini adalah:
1. Pengunjung pameran
2. Calon pembeli produk Toyota
3. Pelanggan Toyota (untuk pelayanan purna jual)
4. Pengunjung sarana hiburan
2.3.3. Fasilitas
Fasilitas yang terdapat pada Toyota Center adalah:
1. Galeri Pameran ( Ruang Showroom)
Pada Ruang Galeri Pameran ini, juga terdapat tempat pelayanan
penjualan produk yang dipamerkan tersebut.
2. Service Center
Service Center yang tersedia adalah Bengkel Perawatan Mobil
( Mesin dan spareparts), Bengkel Perbaikan Mobil ( Mesin dan
Chasis), dan Salon Mobil.
3. Spareparts dan Accessories Center
Pusat penjualan suku cadang dan aksesoris juga dilengkapi
dengan gudang penyimpanan suku cadang dan aksesoris.
4. Cafe
Cafe sebagai tempat pelanggan bersantai, makan dan minum serta
dapat menonton acara- acara otomotif dan sport dengan fasilitas layar
lebar.

14
5. Area bermain anak
Fasilitas yang disediakan untuk permainan anak- anak berupa game
simulator mobil, yang akan memperkenalkan anak- anak kepada dunia
otomotif.
2.4. Tinjauan Tentang Sirkulasi Galeri
Alur sirkulasi dapat diartikan sebagai tali yang mengikat ruang-
ruang hingga saling berhubungan (Ching,1999).
1. Persyaratan sirkulasi galeri. Sirkulasi dalam galeri harus memiliki
kualitas dan karakteristik sebagai berikut:
a. Kemampuan untuk melihat semua atau sebagian besar jalur
sirkulasi pada sirkulasi utama museum.
b. Kekurangan kemampuan melihat jalur sirkulasi dapat diganti
dengan kemampuan untuk menebak dari sebagian jalur yang
terlihat.
c. Kemampuan mengenali dan memahami jalur sirkulasi dari area
penerima.
d. Kemampuan melihat obyek-obyek koleksi dan aktivitas dari jalur
sirkulasi.
2. Macam sirkulasi. Sirkulasi ada 2 macam, yaitu:
a. Sirkulasi manuasia, berpedoman pada gerak pelaku kegiatan sesuai
dengan kelompoknya.
b. Pola gerak mobilitas / alur sirkulasi secara vertikal maupun
horizontal dikaitkan dengan mobilitas kendaraan.
3. Macam Sistem Sirkulasi Dalam Galeri
a. Sirkulasi Horizontal (mendatar)
1) Sistem sirkulasi ruang ke ruang
2) Sistem sirkulasi koridor ke ruang
3) Sistem sirkulasi nave ke ruang
4) Sistem sirkulasi ruang terbuka
b. Sistem Sirkulasi Vertikal
Sistem ini dipergunakan untuk memperlancar pergerakan
manusia maupun mobil ke lantai yang lebihtinggi, melalui tangga dan
lift.
4. Persyaratan Sirkulasi Ruang Pamer dalam Galeri
Dasar-dasar pertimbangan yang harus diperhatikan dalam
merencanakan arus sirkulasi pengunjung dalam ruang pamer galeri
ialah:

15
a. Arus sirkulasi pengunjung harus jelas, terarah dan lancar (mudah
berorientasi) serta tidak mengganggu pengunjung lain yang sedang
menikmati obyek koleksi.
b. Besaran ruang disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan
pengunjung untuk mengamati obyek koleksi yang dipamerkanserta
untuk sirkulasi.
c. Semua obyek koleksi masing-masing sub tema harus dapat dilewati
sehingga mempunyai nilai yang sama dimata pengunjung.
(Sumber :Public Space In Museum)

2.5. Kriteria Perencanaan


2.5.1. Kriteria umum
Perencanaan pada bangunan harus memperhatikan ktiteria umum
bangunan bersarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
29/PRT/M/2006 disesuaikan fungsi dan komplesitas bangunan yaitu :

1. Persyaratan Peruntukkan dan Intensitas


a. Menjamin bangunan gedung didirikan berdasar ketentuan tata
ruang dan tata bangunan di daerah yang bersangkutan
b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya
c. Menjamin keselamatan pengguna, masyaratkat dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan
berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan
dan budaya daerah sehingga seimbang, serasi, dan selaras dengan
lingkungannya (fisik, sisoal, dan budaya)

b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan


keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya
c. Menjamin bangunan gedung dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan :
a. Menjamin terwujudnya banguna gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia

b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan


atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan

16
c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan
benda yang disebabkan oleh perilaku struktur
d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur
4. Persyaratan Ketahanan Terhadap Kebakaran:
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung
beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia

b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun


sedemikian rupa sehingga mampu secara struktural stabil selama
kebakaran, sehingga :
1) Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman

2) Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki


lokasi untuk memadamkan api
3) Dapat menghindari kerusakan pada properti lainnya
5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :
a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses
yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas
serta layanan di dalamnya

b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan


atau luka saat evakuasi pada keeadaan darurat
c. Menjamin tersedianya aksebilitas bagi penyandang cacat,
khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan sosial
6. Persyaratan Transportasi Dalam Gedung :
a. Menjamin tersedianya sarana transportasi yang layak, aman, dan
nyaman di dalam bangunan gedung

b. Menjamin tersedianya aksebilitas bagi penyandang cacat,


khusunya untuk bangunan fasilitas umum dan sosial
7. Persyaratan Pencahayaan Darurat, tanda Arah Keluar, dan Sistem
Penangan Bahaya :
a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat

17
b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman,
apabila terjadi keadaan darurat
8. Persyaratan Instansi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :
a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman
dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya

b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan


penghuninya dari bahaya akibat petir
c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai fungsinya
9. Persyaratan Instalasi Gas :
a. Menjamin terpasangnya instalasi gas secara aman dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya

b. Menjamin terpenuhinya pemakaian gas yang aman dan cukup


c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan gas
secara baik
10. Persyaratan Sanitasi Dalam Bangunan :
a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan gedung
sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin terwujudnya kebersihan kesehatan dan meberikan


kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan.
c. Menjamin upaya beroperaasinya peralatan dan perlengkapan
sanitasi secara baik.
11. Persyaratan Ventilasi dan pengkondisian Udara :
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin upaya beroperasinya peralatn dan perlengkapan tata


udara secara baik.

18
12. Persyaratan Pencahayaan :
a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik
alami maupun buatan dalam menujang terselenggaranya kegiatan
dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin upaya beroperasinya peralatn dan perlengkapan


pencahayaan secara baik.
13. Persyaratan Kebisingan dan Getaran :
a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan
suara dan getaran yang tidak diinginkan.

b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan


yang menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu
melakukan upaya pengendalian pencemaran atau mencegah
pengrusakan lingkungan.
2.5.2. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang
khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan
direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan dan dari segi teknis
lainnya, misalnya :
1. Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi banguna yang ada
2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar
lingkungan, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan
lingkungan

3. Solusi dan batas-batas konstekstual, seperti faktor sosial budaya


setempat, geografi, klimatologi, dan lain-lain.(Snyder,1991).

2.6. Persyaratan Ruang


2.6.1. Persyaratan Arsitektur
1. Persyaratan Keserasian dengan Lingkungan
a. Perencanaan bangunan harus serasi dengan lingkungannya.
Penempatan massa bangunan arsitektur berorientasi terhadap
arah sinar matahari dan iklim setempat. Bangunan khususnya
lantai dasar harus memperlihatkan sebagai bangunan yang ramah
kepada publik dengan memperlihatkan kejelasan arah jalan

19
masuk, keterbukaan (mengundang untuk masuk), serta elemen-
elemen dan material yang mempermudah untuk berorientasi
menuju maupun di dalam bangunan.
b. Bentuk bangunan gedung harus dirancang dengan
memperhatikan bentuk dan karakteristik arsitektur lingkungan
yang ada di sekitarnya, atau yang mampu sebagai pedoman
arsitektur atau panutan bagi lingkungannya.
c. Setiap bangunan gedung yang didirikan berdampingan dengan
bangunan yang dilestarikan, harus serasi dengan bangunan yang
dilestarikan tersebut.
d. Bentuk bangunan gedung harus dirancang dengan
mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan yang
nyaman dan serasi terhadap lingkungannya.
e. Bentuk bangunan gedung sesuai kondisi daerahnya harus
dirancang dengan mempertimbangkan kestabilan struktur dan
ketahanannya terhadap gempa.
f. Bentuk denah bangunan gedung sedapat mungkin simetris dan
sederhana, guna mengantisipasi kerusakan yang diakibatkan oleh
gempa.
g. Dalam hal denah bangunan berbentuk T, L, atau U, maka harus
dilakukan pemisahan struktur atau dilatasi untuk mencegah
terjadinya kerusakan akibat gempa atau penurunan tanah.
h. Syarat-syarat lebih lanjut mengenai tinggi/tingkat dan segala
sesuatunya ditetapkan berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam
rencana tata ruang, dan/atau rencana tata bangunan dan
lingkungan yang ditetapkan untuk daerah/lokasi tersebut
(PerMen PU No. 29/PRT/M/2006).
2. Persyaratan Ekspresi dan Wujud Arsitektur
Setiap arsitektur bangunan memiliki kebebasan dalam berekspresi
dan menentukan wujud arsitekturnya. Kriteria-kriteria dasar yang
harus dipenuhi dalam ekspresi bangunan adalah sebagai berikut:
a. Wujud arsitektur mencerminkan fungsi bangunan sebagai
bangunan pusat informasi yang modern dan mencerminkan
teknologi bangunan terkini.
b. Fasade bangunan harus cukup transparan terutama di lantai dasar,
untuk memberikan citra keterbukaan era informasi sekaligus

20
memperlihatkan kegiatan pameran indoor dan outdoor kepada
publik.
c. Ekspresi kekinian bangunan tidak boleh mengabaikan kaidah-
kaidah dasar Arsitektur Tropis, namun tidak menutup kreatifitas
dan inovasi disain dalam mewujudkan Arsitektur Tropis yang
modern.
d. Kearifan lokal harus dihargai, dan penggunaan elemen-
elemen yang mengandung identitas lokal harus merupakan
bagian yang menyatu dengan arsitektur bangunan. Dalam
konteks bangunan dengan ekspresi modern, kearifan lokal dapat
diwujudkan melalui penggunaan ornamen di dalam lansekap, art-
work (benda seni), maupun elemen interior. Kreatifitas dan
inovasi disain sangat dianjurkan dalam mewujudkan kearifan
lokal pada bangunan.
3. Persyaratan Bahan Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan diupayakan secara mayoritas
merupakan bahan bangunan setempat dan produksi dalam negeri,
termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari system fabrikasi
komponen bangunan. Kriteria utama adalah durabilitas (keawetan)
bahan bangunan sebagai material bangunan publik, serta penampilan
yang sesuai dengan fungsi dan ekspresi yang diinginkan. Beberapa
contoh bahan bangunan yang dapat digunakan adalah:
a. Bahan penutupdinding fasade bangunan: marmer, batu alam, beton
pracetak,danpanelGRC.
b. Bahan penutup lantai: ubin PC, teraso, marmer, batu alam, granit
tile, keramik, parket, vynil, maupun karpet, yang disesuaikan
denganfungsi dan klasifikasi ruang.
c. Bahan dinding pengisi: batubata, celcon atau hebel, papan kayu
dengan tingkat kekuatan dan keawetan tinggi, kaca dengan rangka
kayu atau aluminium, panel gypsum/GRC dan/ ataupanel
alminium dengan rangka hollow besi, disesuaikan dengan fungsi
dan klasifikasi ruang.
d. Bahan kerangka langit-langit: rangka kayu minimum kelas kuat II
dianti rayap,atau rangka hollow besi.

21
e. Bahan penutup langit-langit: kayu lapis, aluminium, akustik,
gypsum, GRC atau sejenis.
f. Bahan penutupatap: genteng beton, genteng keramik, sirap, dak
beton dengan lapisan kedap air, atau bondek cor,dan sejenis,
disesuaikan dengan fungsi dan ekspresi bangunan.
g. Bahan kosen dan daun pintu/ jendela: kayu minimum kelas kuat
II,atau kaca dengan kosen aluminium
2.6.2. Persyaratan Tata Ruang Dalam
Beberapa kriteria dalam menata ruang dalam bangunan adalah
sebagai berikut :
1. PersyaratanTeknis
a. Penempatan dinding-dinding penyekat dan lubang-lubang pintu/
jendela diusahakan sedapat mungkin pada sumbu-sumbu denah
bangunan mengantisipasi terjadinya kerusakan akibat gempa.
b. Ruangan didalam bangunan harus memiliki tinggi yang cukup
untuk fungsi- fungsi yang sesuai.
c. Ketinggian langit-langit minimum di lantai dasar adalah 3,50
meter, mengingat lantai dasar mewadahi kegiatan pelayanan
publik. Sedangkan ketinggian langit-langit minimum untuk ruang-
ruang lainnya adalah 2,80 meter dihitung dari permukaan lantai.
d. Permukaan lantai dari lantai dasar harus:
1) Sekurang-kurangnya 15 cm diatas titik tertinggi dari
pekarangan yang sudah dipersiapkan
2) Sekurang-kurangnya 25 cm di atas titik tertinggi dari sumbu
jalan yang berbatasan.
2. Zona Publik dan Privat
Didalam mengelola fasilitas dan melakukan kegiatan kerja sehari-hari,
diperlukan pemisahan pemisahan zona pelayanan (publik) dan zona
ruang kerja (privat) agar dapat dicapai tingkat privasi yang cukup bagi
pengelola, maupun pengunjung yang ditempatkan di bangunan ini.
3. Efisiensi Flow bangunan
Yang termasuk dalam efisiensi flow bangunan adalah persyaratan
kenyamanan ruang gerak dalam bangunan yang sesuai dengan fungsi
bangunan, tata ruang dalam bangunan sesuai dengan konsep bangunan,
jelas dan memberikan kemudahan orientasi bagi pengunjung yang akan
memakai sarana dan fasilitas public didalam bangunan.
4. Persyaratan Kenyamanan Kondisi Udara Dalam Ruang

22
Persyaratan kenyamanan termal dalam ruang harus
mempertimbangkan temperature dan kelembaban udara. Untuk
mendapatkan tingkat temperature dan kelembaban udara yang ideal
didalam ruangan, Berdasarkan SNI 03-6390-2000 Konservasi energi
sistem tata udara pada bangunan gedung, maka dapat dilakukan
dengan alat penkondisian udara yang mempertimbangkan:
a. Fungsi bangunan gedung/ruang, jumlah pengguna, letak
geografis, orientasi bangunan, volume ruang, jenis peralatan,
dan penggunaan bahan bangunan;
b. Kemudahan pemeliharaan dan perawatan ; dan
c. Prinsip-prinsip penghematan energy dan ramah lingkungan
5. Persyaratan Hubungan Ke, Dari dan di Dalam Bangunan
Persyaratan Kemudahan Hubungan Horizontal dalam Bangunan :
a. Kemudahan hubungan ke, dari, dan didalam bangunan gedung
meliputi tersedianya fasilitas dan aksesibilitas yang
mudah,aman,dan nyaman bagi semua orang, termasuk
penyandang cacat dan lansia.
b. Bangunan harus memenuhi persyaratan kemudahan hubungan
horizontal berupa tersedianya pintu dan/atau koridor yang
memadai untuk terselenggaranya fungsi bangunan gedung
tersebut.
c. Jumlah, ukuran, dan jenis pintu, dalam suatu ruangan
dipertimbangkan berdasarkan besaran ruang, fungsi ruang,dan
jumlah pengguna ruang.
d. Arah bukaan daun pintu dalam suatu ruangan
dipertimbangkan berdasarkan fungsi ruang dana spek
keselamatan.
e. Ukuran koridor sebagai akses horizontal antar ruang
dipertimbangkan berdasarkan fungsi koridor, fungsi ruang, dan
jumlah pengguna.
Persyaratan Kemudahan Hubungan Vertikal dalam Bangunan :
a. Bangunan Showroom Mobil Honda harus menyediakan
sarana hubungan vertikal antar lantai yang memadai untuk
terselenggaranya fungsi bangunan gedung tersebut berupa
tersedianya tangga dengan disain danukuran sesuai standar
yang berlaku

23
b. Jumlah, ukuran, dan konstruksi sarana hubungan vertical
tangga harus berdasarkan fungsi bangunan gedung, luas
bangunan, dan jumlah pengguna ruang, serta keselamatan
pengguna bangunan gedung (SNI 03-6573-2001 Tata cara
perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung ).
6. Persyaratan Kelengkapan Prasarana dan Sarana Pemanfataan
Bangunan Gedung.
Guna memberikan kemudahan bagi pengguna bangunan gedun
guntuk beraktivitas di dalamnya, setiap bangunan gedung untuk
kepentingan umum harus menyediakan kelengkapan prasarana dan
sarana pemanfaatan bangunan gedung, meliputi: ruang ibadah, ruang
ganti, ruang bayi, toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas
komunikasi dan informasi. Penyediaan prasarana dan sarana
disesuaikan dengan fungsi dan luas bangunan gedung, serta jumlah
pengguna bangunan gedung.
2.6.3. Persyaratan Lansekap
Keseimbangan, keserasian dan keselarasan dengan lingkungan
bangunan Showroom Mobil Toyota adalah perlakuan terhadap lingkungan
disekitar bangunan Showroom Mobil Toyota yang menjadi pertimbangan
penyelenggaraan bangunan, baik dari segi sosial, budaya, maupun dari
segi ekosistem.
1. Persyaratan Ruang Terbuka Hijau Pekarangan (RTHP)
a. Ruang Terbuka Hijau yang berhubungan langsung dengan
bangunan dan terletak di dalam persil yang sama disebut Ruang
Terbuka Hijau Pekarangan (RTHP).
b. RTHP berfungsi sebagai tempat tumbuhnya tanaman, peresapan
air, sirkulasi, unsur-unsur estetik, baik sebagai ruang kegiatan dan
maupun sebagai ruang amenity.
c. Setiap perencanaan bangunan yang baru harus memperhatikan
potensi unsur-unsur alami yang ada dalam tapak seperti
danau,sungai, pohon-pohon menahun,tanah dan permukaan tanah.
d. Dalam hal terdapat makro lansekap yang dominan seperti laut,
sungai besar, gunung dan sebagainya, orientasi tata letak bangunan
mempertimbangkan potensi arsitektural lansekap yang ada.

24
e. Ketinggian maksimum / minimum lantai dasar bangunan dari
muka jalan ditentukan untuk pengendalian keselamatan bangunan
seperti dari bahaya banjir.
f. Ruang terbuka hijau pekarangan sebanyak mungkin
diperuntukkan bagi penghijauan/penanaman diatas tanah.
2. Persyaratan Ruang Sempadan Bangunan
a. Pemanfaatan Ruang Sempadan Depan Bangunan harus
mengindahkan keserasian lansekap pada ruas jalan yang terkait
sesuai dengan ketentuan rencana tata ruang dan tata bangunan
yang ada. Keserasian tersebut antara lain mencakup pagar
dangerbang, vegetasi besar/pohon, bangunan penunjang seperti
posjaga, tiang bendera,bak sampah dan papan nama bangunan.
b. Bila diperlukan dapat ditetapkan karakteristik lansekap jalan atau
ruas jalan dengan mempertimbangkan keserasian tampak depan
bangunan,ruang sempadan depan bangunan, pagar, jalur pejalan
kaki, jalur kendaraan dan jalur hijau median jalan berikut utilitas
jalan lainnya seperti tiang listrik,tiang telepon dikedua sisi
jalan/ruas jalan yang dimaksud.
3. Hijau Pada Bangunan
a. Daerah Hijau Bangunan (DHB) dapat berupa taman-atap (roof-
garden) maupun penanaman pada sisi-sisi bangunan seperti pada
balkon dancara- cara perletakan tanaman lainnya pada dinding
bangunan.
b. DHB merupakan bagian dari kewajiban pemohon bangunan untuk
menyediakan RTHP. Luas DHB diperhitungkan sebagai luas
RTHP namun tidak lebih dari 25 % luasRTHP.
4. Tata Tanaman
a. Pemilihan dan penggunaan tanaman harus memperhitungkan
karakter tanaman sampai pertumbuhannya optimal yang berkaitan
dengan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Potensi bahaya
terdapat pada jenis-jenis tertentu yang system perakarannya
destruktif, batang dan cabang nyarapuh,mudah terbakar serta
bagian-bagian lain yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
b. Penempatan tanaman harus memperhitungkan pengaruh angin,
air, kestabilantanah/wadah sehingga memenuhisyarat-syarat
keselamatan pemakai.

25
c. Untuk memenuhi fungsi ekologis khususnya diperkotaan, tanaman
dengan struktur daun yang rapat besar seperti pohon menahun
harus lebih diutamakan.
d. Penggunaan tanaman khas local sanga tdianjurkan dalam rangka
meningkatkan identitas lokal.
5. Sirkulasi dan fasilitas Parkir
a. Sistem sirkulasi yang direncanakan harus saling
mendukung,antara sirkulasi eksternal dengan internal
bangunan, serta antara individu pemakai bangunan dengan
sarana transportasinya. Sirkulasi harus memberikan
pencapaianyang mudahdan jelas, baik yang bersifat pelayanan
publik maupun pribadi.
b. Sistem sirkulasi yang direncanakan harus telah memperhatikan
kepentingan bagi aksesibilitas pejalan kaki.
c. Sirkulasi harus memungkinkan adanya ruang gerak vertical
(clearance) dan lebar jalan yang sesuai untuk pencapaian darurat
oleh kendaraan pemadam kebakaran, dan kendaraan pelayanan
lainnya.
d. Sirkulasi perlu diberi perlengkapan seperti tanda penunjuk jalan,
rambu- rambu, papan informasi sirkulasi, elemen pengarah
sirkulasi (dapat berupa elemen perkerasan maupun tanaman), guna
mendukung system sirkulasi yang jelas dan efisien serta
memperhatikan unsure estetika.
e. Penataan jalan tidak dapat terpisahkan dari penataan
pedestrian, penghijauan, dan ruang terbuka umum.
f. Pemilihan bahan pelapis jalan dapat mendukung pembentukan
identitas lingkungan yang dikehendaki, dan kejelasan kontinuitas
pedestrian.
g. Jalur utama pedestrian harus telah mempertimbangkan system
pedestrian secara keseluruhan, aksesibilitas terhadap subsistem
pedestrian dalam lingkungan, dan aksesibilitas dengan lingkungan
sekitarnya.
h. Jalur pedestrian harus berhasil menciptakan pergerakan manusia
yang tidak terganggu oleh lalu lintas kendaraan.

26
i. Penataan pedestrian harus mampu merangsang terciptanya ruang
yang layak digunakan/manusiawi, aman, nyaman, dan
memberikan pemandangan yang menarik.
j. Elemen pedestrian (streetfurniture) harus berorientasi pada
kepentingan pejalan kaki.
k. Bangunan diwajibkan menyediakan area parkir kendaraan sesuai
dengan jumlah area parkir yang proporsional dengan jumlah luas
lantai bangunan.
2.6.4. Persyaratan Struktur Bangunan
Persyaratan struktur bangunan gedung Showroom Mobil Toyota
meliputi persyaratan struktur bangunan gedung, pembebanan pada
bangunan gedung,struktur atas bangunan gedung, struktur bawah
bangunan gedung,dan keandalan bangunan gedung.
1. Struktur Bangunan
a. Setiap bangunan gedung, strukturnya harus direncanakan dan
dilaksanakan agarkuat, kokoh, dan stabil dalam memikul
beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan keselamatan
(safety), serta memenuhi persyaratan kelayanan (serviceability)
selama umur layanan yang direncanakan dengan
mempertimbangkan fungsi bangunan gedung, lokasi, keawetan,
dan kemungkinan pelaksanaan konstruksinya.
b. Kemampuan memikul beban diperhitungkan terhadap pengaruh-
pengaru haksi sebagai akibat dari beban-beban yang mungkin
bekerja selama umur layanan struktur, baik beban muatan tetap
maupun beban muatan sementara yang timbul akibat gempa,angin,
pengaruh korosi, jamur, dan serangga perusak.
c. Dalam perencanaan struktur bangunan gedung terhadap pengaruh
gempa, semua unsur struktur bangunan gedung, baik bagian dari
sub struktur maupun struktur gedung, harus diperhitungkan
memikul pengaruh gempa rencana sesuai dengan zona gempanya.
d. Struktur bangunan gedung harus direncanakan secara detail
sehingga pada kondisi pembebanan maksimum yang
direncanakan, apabila terjadi keruntuhan kondisi strukturnya masih

27
dapat memungkinkan pengguna bangunan gedung menyelamatkan
diri.
e. Perencanaan dan pelaksanaan perawatan struktur bangunan
gedung seperti halnya penambahan struktur dan/atau
penggantian struktur, harus mempertimbangkan persyaratan
keselamatan struktur sesuai dengan pedoman dan standar teknis
yang berlaku (SNI 03-1726-2002).
2. Pembebanan Pada Bangunan Gedung
Analisis struktur harus dilakukan untuk memeriksa respon struktur
terhadap beban-beban yang mungkin bekerja selama umur kelayanan
struktur, termasuk beban tetap,beban sementara (angin,gempa) dan
beban khusus (SNI 03-1727-1989).
3. Struktur Atas Bangunan Gedung
a. Konstruksi Beton
b. Konstruksi Baja
c. Konstruksi Kayu
4. Struktur Bawah Bangunan Gedung
a. Pondasi Langsung
1) Kedalaman pondasi langsung harus direncanakan sedemikian
rupa sehingga dasarnya terletak diatas lapisan tanah yang
mantap dengan daya dukung tanah yang cukup kuat dan
selama berfungsinya bangunan tidak mengalami penurunan
yang melampaui batas.
2) Perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi dilakukan
sesuai teori mekanika tanah yang baku dan lazim dala
mpraktek, berdasarkan parameter tanah yang ditemukan dari
penyelidikan tanah dengan memperhatikan nilai tipikal dan
korelasi tipikal dengan parameter tanah yang lain.
3) Pelaksanaan pondasi langsung tidak boleh menyimpang dari
rencana dan spesifikasi teknik yang berlaku atau ditentukan
oleh perencana ahli yang memiliki sertifikasi sesuai.
4) Pondasi langsung dapat dibuat dari pasangan batu atau
konstruksi beton bertulang. (SNI 03-1726-2002)
b. Pondasi Dalam
1) Pondasi dalam pada umumnya digunakan dalam hal lapisan
tanah dengan daya dukung yang cukup terletak jauh dibawah
permukaan tanah, sehingga penggunaan pondasi langsung

28
dapat menyebabkan penurunan yang berlebihan atau ketidak
stabilan konstruksi.
2) Perhitungan daya dukung dan penurunanpondasi dilakukan
sesuai teori mekanika tanah yang baku dan lazim dalam
praktek, berdasarkan parameter tanah yang ditemukan dari
penyelidikan tanah dengan memperhatikan nilai tipikal dan
korelasi tipikal dengan parameter tanah yang lain.
3) Umumnya daya dukung rencana pondasi dalam harus
diverifikasi dengan percobaan pembebanan, kecuali jika
jumlah pondasi dalam direncanakan dengan factor keamanan
yang jauh lebih besar dari factor keamanan yang lazim.
4) Percobaan pembebanan pada pondasi dalam harus dilakukan
dengan berdasarkan tata cara yang lazim dan hasilnya harus
dievaluasi oleh perencana ahli yang memiliki sertifikasi
sesuai.
5) Jumlah percobaan pembebanan pada pondasi dalam adalah1%
dari jumlah titik pondasi yang akan dilaksanakan dengan
penentuan titik secara random, kecuali ditentukan lain oleh
perencana ahli serta disetujui oleh Dinas Bangunan.
6) Pelaksanaan konstruksi bangunan gedung harus
memperhatikan gangguan yang mungkin ditimbulkan
terhadap lingkungan pada masa pelaksanaan konstruksi.
7) Dalam hal lokasi pemasangan tiang pancang terletak didaerah
tepi laut yang dapat mengakibatkan korosif harus
memperhatikan pengamanan baja terhadap korosi.
8) Dalam hal perencanaan atau metode pelaksanaan
menggunakan pondasi yang belum diatur dalam SNI dan/atau
mempunyai paten dengan metode konstruksi yang belum
dikenal,harus mempunyai sertifikat yang dikeluarkan instansi
yang berwenang.
9) Apabila perhitungan struktur menggunakan perangkat
lunak, harus menggunakan perangkat lunak yang diakui oleh
asosiasi terkait.(SNI 03-1726-2002).

2.7. Arsitektur High Tech

29
Arsitektur High Tech berasal dari kata Arsitektur dan High Tech,
yang memiliki pengertian sebagai berikut :
2.7.1. Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk
memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab
Menurut Le Corbusier Arsitektur adalah pengaturan massa yang dilakukan
dengan tepat, penuh pemahaman dan magnifisen. Massa- massa itu
disatukan dan ditonjolkan dalam suatu penyinaran cahaya, kubus, kerucut,
silinder, piramid, yang merupakan bentuk- bentuk primer yang
kegunaannya jelas. Sedangkan menurut Louis I.Khan Arsitektur adalah
pemikiran- pemikiran yang matang dalam pembentukan ruang.
Pembaharuan arsitektur secara menerus disebabkan adanya perubahan
konsep ruang. (Encyclopedia Britannica, www.tripod.com)
2.7.2. Higt Tech
Istilah Arsitektur High Tech pertama kali muncul pada awal tahun
70-an yang digunakan para arsitek untuk menyatakan teknologi
alternatif, sejalan denganwaktu istilah tersebut semakin umum digunakan,
namun arsitek-arsitek High Tech sendiri lebih memilih menggunakan
istilah teknologi tepat guna, Arsitektur High Tech mempunyai makna
yang berbeda dari industri High Tech, dalam industri high Tech Bermakna
alat elektronik, computer, silicon chip, robot dan sejenisnya, sedangkan
dalam Arsitektur bermakna sebagai langgam bangunan. (High Tech
Architecture Colin Davies)
Secara ringkas dapat dikatakan pengertian Arsitektur High Tech adalah :
1. Arsitektur yang mempunyai karakteristik material kaca dan baja, yang
mana kaca merupakan material yang ringan untuk bangunan.
2. Pada pokoknya mengikuti ekspresi kejujuran suatu bangunan.
3. Biasanya membubuhkan ide-ide tentang produk industri.
4. Dapat digunakan oleh industri-industri lainnya tidak hanya sebagai
bangunan namun juga sebagai sumber imajinasi.
5. Meletakkan fleksibilitas pengguna sebagai prioritas.
Bangunan High Tech lebih mensimbolisasikan dan
mempresentasikan teknologi daripada sekedar menggunakan teknologi
yang secara efisien mungkin. Untuk memberi efek imajinasi pada

30
bangunannya, struktur bangunan harus jujur dan mempunyai pembenaran
yang fungsional. Struktur dan utilitas yang diekspose merupakan karakter
yang paling menonjol dari Arsitektur High Tech.
2.7.3. Ciri Arsitektur High Tech
Ciri-ciri arsitektur High Tech :
1. Penggunaan material kaca dan metal
2. Harus merupakan kejujuran ekspresi bangunan
3. Mengandung ide-ide yang didapat dari produksi industry
4. Menggunakan industri,kecuali industri bangunan sebagai sumber
teknologi dan Informasi
5. Mengutamakan penggunaan fleksibilitas ruang
2.7.4. Sejarah Arsitektur Hig Tech
Terdapat 2 historis penggunaan perspektif jangka panjang dan
jangka pendek, 200 tahun dan 20 tahun. Untuk perspektif jangka panjang
kita kembali pada tahun 1779 dan konstruksi jembatan besi yang pertama
di sungai Severn di Coalbrookdale, yang merupakan struktur pabrikasi
metal, yang dilengkapi dengan keterbukaan dalam pemakaian material dan
bentuk strukturnya tetapi didesain sebagus mungkin untuk kemewahan dan
kepraktisan dalam masa yang lama untuk itu diberi nama Struktur High
Tech yang pertama (High Tech Architecture Colin Davies)
Pada saat pertengahan abad ke-20 adalah saat untuk menetapkan
alternatif lain dari penekanan utama model bangunan, karakter material
pada gerakan modern diutamakan pada beton bertulang, material dari
Arsitektur High Tech mengacu pada pencegahan Mies Vande Rohe, tentu
saja pengecualian, tetapi teknologi bangunan tidak pernah menjadi
perhatian utamanya. Yang paling popular dari semua konstruksi detail
Mies adalah dekorasi baja pada gedung Seagram building mempunyai
ketidak jujuran dari Arsitektur High Tech yang paling disesalkan.
Sketsa perspektif dari Sain Elia`s Citta Nuova adalah salah satu
dari semua yang merupakan awal dari penggambaran Arsitektur yang
memusatkan teknologi yang memperindah beton, baja dan kaca, yang
memberikan ekspresi luar yang dramatis pada menara lift, balok
penompang jembatan dan tempat berjalan yang ditinggikan.

31
Richard Rogers mengemukakan kita tidak akan lama
mempercayai monumen yang statis dan berat, serta diperkaya dengan
perasaan kita dengan selera yang ringan, mudah ditempatkan dan praktis.
2.7.5. Fungsi dan Representasi
Eksponen High Tech seperti pionir-pionir modernisme pada tahun
1920-an, percaya bahwa ada sesuatu semangat abad ini dan arsitektur
mempunyai tanggung jawab moral untuk mengekspresikan semangat itu.
Semangat abad ini menurut Arsitek High Tech sejalan dengan kemajuan
teknologi. Arsitektur harus ikut berpartisipasi didalamnya dan
mempergunakan teknologi itu termasuk teknologi industri, transportasi,
komunikasi, penerbagan dan perjalanan luar angkasa.
Arsitektur High Tech melihat Arsitektur sebagai sebuah cabang
teknologi industri. Mereka berharap bahwa bangunan mereka menjadi
penentu terhadap penampilan dengan kriteria yang sama seperti alat-alat
kehidupan sehari-hari, mereka ingin bangunan itu fungsional dan efisien,
tidak artistic atau simbolik.
Le Corbuser menggambarkan rumah sebagai sebuah mesin untuk
ditinggali, namum ia membangun rumah-rumah dengan teknologi yang
primitif, dan sama sekali tidak kelihatan sebagai mesin.
Bangunan High Tech memang kelihatan seperti mesin, mesin adalah :
1. Lebih dari sekedar metafora
2. Sebuah sumber teknologi dan imajinasi
3. Mesin-mesin biasanya digunakan untuk produksi massal
4. Bergerak atau dapat dipindah-pindahkan
5. Terbuat dari material sintesis seperti metal, kaca dan plastic
Karakteristik ini menjadi sumber referensi dari Arsitektur high Tech.
2.7.6. Arsitektur High Tech dan Kota
Tiga bangunan High Tech terpenting yaitu Center Pompidou, Lloyd
dan Hong Kong Bank adalah bangunan ditengah kota dan Arsiteknya telah
menyatakan bahwa konteks perkotaan telah memberikan efek yang besar
pada desain mereka. Meskipun demikian adalah benar untuk mengatakan
bahwa kepedulian kota, manipulasi ruang, tidak merupakan suatu elemen
utama dalam filosofi High Tech.
Ada alasan lain mengapa perkotaan bukan elemen utama filosofi
High Tech dan itu berhungan erat dengan masalah yakni :

32
1. High Tech melihat ke depan.
2. Arsitekturnya oktimistik percaya dari kemajuan dari industri dan
teknologi
3. Lebih mempercayai penemuan dari tradisi.
4. Pengaturan sementara dari ruang permanent (fleksibilitas).
5. Kemampuan untuk mengendalikan lingkungan daripada beradaptasi
dengan lingkungan.
6. High Tech lebih anti Urban-Style, tidak seperti kota yang berhubungan
erat dengan tradisi kesinambungan dan sejarah.
7. Bangunan High tech biasanya memperlihatkan kota secara
revolusioner, bukan tradisional. Jika sebuah kota yang sempurna
dibangun akan menjadi suatu yang abstrak, penuh dengan kotak-kotak
servis atau mega struktur, fleksibel dan diubah-ubah.

2.8. Studi Literatur Toyota Center


2.8.1 Lexus Gallery

Gambar 2.2. Showroom The Lexus gallery


Sumber : Indonesias-lexus-gallery
Lexus Gallery ini merupakan sebuah Showroom untuk mobil lexus yang
merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. Yang berada di bilangan
menteng, Jakarta pusat. Bangunan ini mempunyai 3 lantai, jika dilihat dari
luar maka Gallery Lexus ini bukan seperti showroom karena tidak adanya
Sign Board Lexus. Begitu juga padaruang dalam, dimana 70% areanya
digunakan untuk kepentingan Tamu, sedangkan sisanya digunakan untuk
ruang operasional kerja.

33
Gambar 2.3. Showroom The Lexus gallery
Sumber : indonesias-lexus-gallery
2.8.2 Toyota Amlux

Gambar 2.4. Showroom Toyota Amlux japan


Sumber : commons.wikimedia
Merupakan showroom Toyota yang terdiri dari 6 lantai. Pada lantai
pertama Amlux disebut plaza yang pintu utamanya menampilkan berbagai
mobil keluaran Toyota, ruang pameran ini dilengkapi dengan musik live

34
dan terdapat cafe. Pada lantai dua disebut gallery yang menampilkan mobil
toyota masa depan, interaktif, pada lantai tiga terdapat ruang serba guna,
ruang pameran mobil, teater, perpustakaan, pada lantai empat terdapat
ruang pamer yang dilengkapi dengan internet, lantai berikutnya
merupakan salon mobil, pada lantai terakhir terdapat Amlux Hall, ruang
bersantai mirip restoran mewah dilengkapi dengan panggung dan tata
lampu. Terdapat layar raksasa di dekat tangga berjalan, yang memberi
informasi tentang apa yang terdapat pada tiap lantai.

Gambar 2.5. Showroom Toyota Amlux japan


Sumber : commons.wikimedia
2.8.3. Le Rendez-Vous Toyota

Gambar 2.6.Le Rendez-Vous Toyota


Sumber : toyota-prius-plug-in-hybrid
Le Rendez-Vous merupakan showroom Toyota yang berada di paris,
prancis. Di showroom ini merupakan tempat dimana desain dari produk-
produk Toyota dipamerkan yang merupakan showroom yang didesain

35
dengan philosophy dari Toyota itu sendiri. Dimana desainnya dibuat secara
hati-hati sehingga ruang- ruangnya terlihat harmonis. Di dalamnya
terdapat 5 ruangan unik dengan zona yang berbeda sehingga setiap
tahunnya sekitar 1juta orang mendatangi tempat ini.
2.8.4 Mercedes Benz Showroom

Gambar 2.7. Mercedes Benz Showroom


Sumber : mercedes-benz-retail
Mercedes Benz Showroom yang terletak di kota Munich, jerman ini
merupakan Showroom Mercedes benz yang terbesar yang pernah ada. Di
Showroom ini terdapat semua jenis mobil mercedes benz. Dimana
bangunan inimempunyai 6 lantai untuk memamerkan seluruh koleksinya
dan ditambah sebuah tower untuk kantor dari Mercedes benz sendiri.
Dimana penggunaan material kaca dan metal hampir di seluruh
bangunannya.
2.8.4. Transparent Factory

36
Gambar 2.7. Transparent Factory Showroom
Sumber : south centre fine cars
Transparent factory merupakan sebuah pabrik sekaligus juga
sebuah Showroom dari Volkswagen, di bangun pada tahun 1999 dan di
buka pada tanggal 11 desember tahun 2001. Bangunan ini dibangun di
wilayah Dresden, jerman. Bagunan ini merupakan bangunan modern yang
menggunakan bahan kaca dan juga baja sebagai bahan bangunannya.
Pemakaian bahan kaca sangat mempengaruhi ruang dalam dari bangunan
ini, karena pemakaian bahan kaca sehingga cahaya matahari dapat masuk
dan membuat ruang dalam terlihat terang, sehingga pemakaian energy
listrik dapat diminimalkan. Pemakaian lantai kayu pada bidang seluas
24.000 meter persegi membuat suasana santai yang inovatif.

37

Anda mungkin juga menyukai