Anda di halaman 1dari 56

Biologi Sel

Nasihin Saud Irsyad


Departemen Biologi Molekuler
FK UPN Veteran Jakarta
Overview
Tingkat organisasi struktural MH
Sistem tubuh dan organ yang menyusun
Filogeni & Ontogeni sel
Ultrastruktur sel
Membran sel (Transport zat)
Pergerakan sel
Hubungan antar sel (matriks ektraseluler, adhesi,
desmosom, tight junction, gap junction, adhens junction)
Komunikasi antar sel (endokrin, parakrin, autokrin, dan
sinaps)
Siklus sel (amitosis, mitosis, meisosis)
Tingkat organisasi struktural MH

Sistem
Sel Jaringan Organ
organ

Makhluk Hidup
Unit dasar dari struktur dan fungsi organisme hidup; unit dasar
kehidupan
Sel Ex ; sel darah, sel saraf, sel otot, sel epitel, etc.

Kelompok sel yang sama bekerja sama


Jaringan Ex ; jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Struktur yang terbuat dari dua atau lebih jaringan yang bekerja sama
Organ Ex : Jantung, Pembuluh darah, Kulit

Organ yang bekerja sama untuk melayani tujuan yang sama


Sistem Kardiovaskular, limfatik, integumen
organ
Sistem organ Jaringan utama dan Organ Fungsi

Mengangkut oksigen, hormon, dan nutrisi ke sel-sel tubuh.


Sirkulasi Jantung, pembulu darah, darah
Memindahkan limbah dan karbon dioksida dari sel.

Limfatik (getah Pertahanan melawan infeksi dan penyakit, kelenjar getah


Kelenjar getah bening, pembuluh getah bening
bening); memindahkan antara jaringan dan aliran darah.

Mencerna makanan dan menyerap nutrisi, mineral,


Pencernaan Kerongkongan, perut, usus kecil, usus besar
vitamin, dan air.
Hormon / Kelenjar hipofisis, hipotalamus, kelenjar adrenal Menghasilkan hormon yang mengkomunikasikan antara
Endokrin ovarium, testis sel-sel.
Memberikan perlindungan dari cedera dan kehilangan air,
Integumen Kulit, rambut, kuku pertahanan fisik terhadap infeksi oleh mikroorganisme, dan
kontrol suhu.

Saraf Otak, sumsum tulang belakang; saraf Mengumpulkan, transfer, dan memproses informasi.

Perempuan: rahim, Vagina, saluran tuba,


Reproduksi Menghasilkangamet(sel kelamin) danhormon seks.
ovariumLaki-laki: penis; testis; vesikula seminalis

Membawa udara ke situs di mana pertukaran gas dapat


Pernapasan Trakea,laring, faring, paru-paru terjadi antara darah dan sel-sel (seluruh tubuh) atau darah
dan udara (paru-paru).

Mendukung dan melindungi jaringan lunak tubuh;


Gerak
Tulang, tulang rawan; ligamen, otot menghasilkan sel darah; menyimpan mineral.
(Rangka&otot)
Alat gerak aktif
Menghilangkan kelebihan air, garam, dan produk-produk
Urinari Ginjal, kandung kemih, ureter, uretra limbah dari darah dan tubuh; mengontrol pH;
mengendalikan keseimbangan air dan garam.

Imunitas Sumsum tulang; limpa; sel darah putih Pertahanan terhadap penyakit.
1. ROBERT HOOKE (1665)
Ilmuwan inggris yang pertama kali menemukan istilah sel dalam penelitian tentang
sel gabus, sel adalah ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding.

2. FELIX DURJADIN (1839)


Biolog prancis, meneliti beberapa sel hidup dan menemukan isi dalam rongga
yang disebut sarcode.

3. JOHANES PURKINJE (1789-1869)


Mengubah nama sarcode menjadi protoplasma.
SEJARAH
PENEMUAN 4. MAX SCHULTZE (1825-1874)
mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.
SEL
5.THEDORE SCHWANN (1801-1881)
Zoologi jerman, meneliti tentang sel-sel hewan

6. MATHIAS SCLEIDEN (1804-1881)


botani jerman, meneliti tentang sel tumbuhan

7. ROBERT BRWON (1831)


biologi skotlandia, menemukan inti sel yang disebut nukleus.

8. RUDOLF VIRCOW
mengemukakan sel berasal dari sel ``Omnis Cellula Cellula``
Mathias Schleiden (1838) & Theodore Schwann
(1839) mengemukakan teori tentang sel :
- semua makhluk hidup (tumbuhan & hewan)
terdiri dari sel yang merupakan unit
terkecilnya.
- setiap sel dapat berfungsi secara
independent, tetapi juga dapat berperan
sebagai bagian integral makhluk hidup.
Sel : Unit kehidupan terkecil hewan &
tumbuhan.

Bidang kedokteran/kesehatan :
- pengertian mendasar tentang kehidupan pada
tingkat sel & molekul dalam keadaan normal
dan patologis.
- Diperlukan untuk pengelolaan dan manajemen
kesehatan : diagnosis
pengobatan,, dll.
pengobatan
Sel
Bersifat fundamental bagi sistem kehidupan
Unit dasar bagi struktur dan fungsi organisme.
Mengindera dan merespon fluktuasi lingkungan
Bentuknya dapat sangat berbeda satu sama lain,
tapi semuanya memiliki beberapa kesamaan
karakteristik.
Sebagai unit kehidupan dapat memperlihatkan
sifat--sifat hidup yang universal :
sifat
1. mengekstraksi energi dari lingkungan.
2. bereaksi (peka) terhadap rangsang tropisme.
3. tumbuh dan berkembang biak mempertahan
kan kelangsungan (kontinuitas) kehidupan.

Berdasarkan komposisi sel yang menyusunnya


dibedakan organisme :
- uniseluler sel adalah organisme
- multiseluler organisme terdiri dari banyak
sekali sel dan terorganisasi :
sel jaringan organ.
Sel mempunyai sistem (pengaturan) universal
yang lestari (conserve) tidak berubah oleh
proses evolusi :
- membawa informasi genetik berupa DNA dan
mentransfer informasi genetik untuk
mengatur & mengontrol aktifitas kehidupan.
- memproduksi dan menggunakan ATP untuk
menyelenggarakan aktifitas kehidupan.
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL
SEL BERDASARKAN MEMBRAN INTI
(Tingkat Evolusi)

SEL PROKARIOTIK SEL EUKARIOTIK


(BELUM MEMILIKI (SUDAH MEMILIKI
MEMBRAN INTI) MEMBRAN INTI)

TUMBUHAN, HEWAN,
BAKTERI,ARCHEA CENDAWAN, PROTISTA
Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik

Membran inti : Eukariot memiliki membran inti sedangkan


prokariot tidak .
DNA : Pada eukariot terdapat intron sedangkan prokariot
tidak .
Kromosom : Pada kromosom eukariot terdapat histon
sedangkan prokariot tidak .
Ukuran : Prokariot lebih kecil dari eukariot .
Ribosom : Ukuran ribosom prokariot lebih kecil dari
eukariot .
Organel : Eukariot memiliki organel bermembran
sedangkan prokariot tidak punya .
ORGANISME
BERDASARKAN
JUMLAH SEL

MULTISELULER
UNISELULER
(TERSUSUN DARI
(BERSEL SATU)
BANYAK SEL)

TUMBUHAN, HEWAN,
BAKTERI, MONERA CENDAWAN, PROTISTA
ULTRASTRUKTUR SEL
MEMBRAN SEL
Membran sel penting untuk kehidupan sel
Membungkus sel dan membatasi sel dari lingkungan sehingga
memelihara perbedaan esential antara sitoplasma dan lingkungan
ekstraseluler
Membungkus organel-organel sel, spt retikulum endoplasma,
badan Golgi, mitokondria, dll; memelihara perbedaan
karakteristiknya dengan sitoplasma.
komponennya dapat bertindak sebagai:
- penghasil ATP, yang digunakan untuk transport molekul-
molekul melewatinya
- penghasil dan penghantar sinyal elektris pada sel saraf
- reseptor atau protein penerima sensor sinyal ekstraseluler
Membran Sel

Glikoprotein
(mengikat molekul sel tetangga)

Kepala (Fosfat) Hidrofilik

Ekor (Lipid) Hidrofobik

Protein integral
(protein yang terbenam)

Protein periferal
(protein menempel)
Walaupun mempunyai fungsi yang berbeda-beda
membran pada sel mempunyai struktur yang umum,
yaitu terdiri dari:
2 lapis lemak/lipid (lipid bilayer)
protein .
Molekul protein dan lipid berinteraksi dengan
ikatan nonkovalen.
Komposisi dan jenis lipid/protein yang menyusun
membran sel bervariasi menurut jenis, fungsi sel
dan spesies.
Lipid membran sel Fosfolipid (bag. terbesar)
bersifat amfifatik mempunyai bagian
hidrofobik & hidrofilik
Lapisan Lipid bilayer mempunyai permeabilitas yang berbeda
terhadap berbagai macam molekul

Cepat berdifusi melewati lipid bilayer

Dapat berdifusi, tetapi lambat

Dapat berdifusi, tetapi sangat lambat

Tidak dapat berdifusi impermeabel


Protein membran (protein transmembran)
-Bertanggung jawab terhadap banyak fungsi membran
seperti sebagai reseptor, enzim, atau protein transport,
dll.
- Jumlah dan tipe dari protein pada plasma membran
sangat bervariasi.
Misalnya, pada membran mielin pada bagian axon dari sel
saraf kurang dari 25 % dari masa membran adalah
protein.
Pada membran yang terlibat dalam pembentukan ATP
(yaitu membran bgn dalam mitokondria atau kloroplast)
mengandung 70 % protein
A.

3 Kelas protein
membran
a. Protein membran integral B.
/ intrinsik
b. Protein membran
peripheral / ekstrinsik
c. Lipid-anchored membrane
protein C.
Berbagai bentuk asosiasi protein membran dengan
lipid bilayer

1 2 3 4 5 6 7 8

5. Protein membran yang menempel pada


monolayer sitoplasmik
1. helix tunggal
6. Protein membran yang menempel pada
2. multipel helix
monolayer nonsitoplasmik melalui ikatan
3. -sheet yang memutar (-barrel) oligosakarida
4. Amphipatik helix terikat pada 7 & 8. Interaksi dengan protein membran lain
monolayer sitoplasmik melalui ikatan nonkovalen
2 Kelas Utama Protein Transport pada Membran
1. Protein pembawa (Carrier) = permeases = transporters
Mengikat molekul yang akan dibawanya kemudian mengalami
perubahan konformasi sehingga akhirnya dapat menmindahkan
molekul tsb dari luar sel ke dalam sel atau sebaliknya.
2. Protein kanal
Membentuk pori/kanal pada lipid bilayer, ketika pori terbuka
membiarkan molekul-molekul (terutama ion-ion) melewatinya dari
dan ke dalam sel atau sebaliknya.
Transport melalui protein kanal lebih cepat dibandingkan dengan
protein carrier

1. Protein carrier 2. Protein kanal


SISTEM TRANSPORT PADA
MEMBRAN
Transport molekul dari dan ke dalam sel melalui
membran bertujuan untuk:
-Memasukkan komponen nutrien yang penting untuk
metabolisme sel
- Membuang produk limbah metabolisme sel
-Mengatur konsentrasi ion intraseluler

Protein membran memegang peranan penting dalam


transport molekul pada sel
15 30 % protein pada sel adalah protein
transport
Transport pada membran yang diperantarai oleh protein
membran bersifat :
pasif,
- karena adanya perbedaan konsentrasi molekul di
dalam dan di luar sel (konsentrasi gradient)
- melewati protein kanal atau protein carrier
ex : difusi, osmosis.
aktif,
- karena adanya aktifitas memompa molekul-molekul
yang mempunyai perbedaan sifat elektrokimia
(electrochemical gradient) oleh protein carrier.
- menggunakan energi, seperti ATP
ex : endositosis, eksositosis.
RETIKULUM ENDOPLASMA

Retikulum Endoplasma (RE)


berbentik saluran-saluran yang
dibentuk oleh membran RE dan
merupakan pabrik biosnitesis.

Terdiri dari RE halus dan RE


kasar.

RE kasar terdapat ribosom,


berfungsi sebagai tempat sintesis
protein, pabrik membran untuk
sel

RE halus tidak terdapat ribosom,


berfungsi sebagai tempat sintesis
lipid, karbohidrat, detoksifiksai
obat2an dan racun, menyimpan
ion kalsium
RIBOSOM
Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan
RNA, berperan dalam sintesis protein.

Ada yang menempel pada RE kasar dan ada


yang terdapat bebas dalam sitoplasma.

Terdiri atas 65% RNA ribosom (rRNA) dan


35% protein ribosom (Ribonukleoprotein/RNP).

Jumlah ribosom terkait dengan tingginya laju


sintesis protein dalam sel

Fungsi menerjemahkan mRNA untuk


membentuk rantai polipeptida (protein)
menggunakan asam amino yang dibawa
oleh tRNA pada proses translasi.
Mitokondria
memiliki membran rangkap, membran luar
dan membran dalam yang merupakan
lapisan ganda fosfolipid.

Di antara kedua membran tersebut


terdapat ruang antar membran.

Membran dalam berlekuk-lekuk disebut


krista, berfungsi untuk memperluas bidang
permukaan agar proses penyerapan
oksigen dan pembentukan energi lebih
efektif.

Pada membran dalam terdapat enzim ATP


sintase yang berfungsi sebagai tempat
sintesis ATP.

Fungsi mitokondria ini adalah tempat


respirasi seluler.
Aparatus Golgi

Berupa tumpukan kantung-kantung


pipih bermembran
Merupakan pusat pengiriman dan
penerimaan
Memiliki dua kutub : sisi cis dan sisi
trans
Berfungsi sebagai tempat sintesis dari
sekret (seperti getah pencernaan,
banyak ditemukan pada sel kelenjar),
Membentuk protein dan asam inti
(DNA/RNA), membentuk dinding dan
membran sel, membuat beberapa
makromolekul, ex : polisakarida
Lisososom
Kantong bermembran yang berisi
enzim-enzim hidrolitik
Berupa butiran kecil /bundar,
Berfungsi dalam pencernaan
intrasel.
Merupakan kompartemen
pencernaan
Terdapat proses autofagi
mengandung hidrolase yang
merupakan komponen atau enzim
yang bertanggung jawab untuk
pencernaan.
Peroksisom
Struktur kecil di dalam sel, memiliki
membran tunggal berisi enzim
pencernaan untuk menghancurkan
bahan beracun dalam sel.
Berfungsi melindungi sel terhadap zat
beracun utama yang datang dari dalam
sel seperti hidrogen peroksida.
Menjaga sel dari produksi sendiri zat
berbahaya tersebut dengan
menghancurkan hidrogen peroksida
dan mengkonversi ini menjadi air dan
oksigen.
Peroksisom mengandung tiga enzim
oksidatif seperti katalase, oksidase
asam D-amino, dan asam urat oksidase.
NUKLEUS
Dibatasi oleh membran inti,
mengandung benang-benang
kromatin dan nukleolus (anak inti
sel).
Membran inti terdiri atas dua
lapis dan mempunyai pori.dapat
Terdapat DNA yang merupakan
pusat informasi genetik
Benang-benang kromatin akan
memendek pada waktu proses
pembelahan sel membentuk
kromosom.
Nukleus berfungsi mengatur
segala aktivitas yang terjadi dalam
sel
MATRIKS EKSTRASELULER
Matriks ekstraseluler (extracellular matrix, ECM) merupakan komponen jar. Ikat yang
bukan sel. Paling banyak terdapat pada kulit normal dan memberikan sifat yang unik
pada kulit dari elastisitas, daya rentang dan pemadatannya.
ECM merupakan komponen paling besar pada lapisan kulit dermis. Matriks
ekstraseluler dapat memengaruhi bentuk sel, kelangsungan hidup sel,
perkembangbiakan sel, polaritas dan kelakuan sel.
Terdiri dari substansi dasar (bersifat semi cair disusun oleh protein dan
mukopolisakarida) dan serat yang dihasilkan oleh jar. Ikat (terdiri dari serat kolagen,
elastin, dan retikuler)
ECM yang dihasilkan sel hewan mempunyai struktur sangat bervariasi, contoh
kerangka elastin dan tendon, tulang rawan, dan unsur penyongkong lapisan epitelium.
ECM sel prokariota membentuk dinding sel.
fungsi utama ECM adalah sebagai penyonkong. Komponen penyusun MES terdiri atas
substansi dasar dan serabut-serabut. Perbedaan sifat antara MES ditentukan oleh
perbandingan dan jenis komponen penyusunnya.
Molekul adhesi sel adalah molekul pada permukaan luar sel yang mengikat sel-sel lain
atau matriks ekstraseluler (bahan sekitar sel). Molekul adhesi sel memengaruhi
fungsi-fungsi penting, termasuk masuknya sel-sel kekebalan ke dalam dinding arteri
Sambungan antar sel
Membran palsma dari sel-sel yang bersebelahan biasanya dipisahkan oleh cairan ekstraseluler
yang memungkinkan perpindahan nutrien dan zat buangan ke dan dari aliran darah.
Namun dalam jaringan-jaringan tertentu, membran sel-sel yang saling berdekatan tersebut
dapat bergabung dan membentuk sambungan sel. Terdapat 3 tipe utama :
1. Sambungan ketat (tight Junction) / taut kedap
Membran plasma sel-sel saling menekan dengan kuat dan disatukan oleh protein spesifik. Ex :
pada sel epitel usus halus
2. Desmosom
Sel-sel tersambung menjadi lembaran kuat, filamen intermediet (protein keratin)
menambatkan desmosom pada sitoplasma
3. Sambungan celah ( gap Junction) / taut rekah
Mempunyai saluran sitoplasmik, terdiri atas protein-protein membran, dibutuhkan untuk
komunikasi antar sel
4. Adheren junction / taut lekat
Merupakan tipe tautan sel yang mengikat sel sel yang bersebelahan dengan sangat erat
dimana unit-unit struktural seperti sitoskeleton, membran sel dan matriks ekstraselluler ikut
terlibat mengadakan hubungan. disusun atas dua jenis protein :
(i) intercelluler attachment protein yang menghubungkan elemen spesifik dari sitoskeleton.
Baik filament aktin maupun filamen intermediat dengan kompleks tautan,
(ii) transmembran linker yang merupakan glikoprotein interseluler yang berbentuk filamen
yang saling menganyam. Ex : pada epitel kulit, epitel leher rahim, etc.
Membrane Junctions: Tight Junction

Protein integral penghubung


sel yang menyatu
sambungan pengikat erat
bersifat impermeable
junction.
umumnya di bagian apikal
sel
Membrane Junctions: Desmosome
Filamen Intermediate yang
memperluas bidang melewati
ruang intraselular

umumnya di bagian permukaan kulit yg tipis : dapat


terlepas setelah terkena terik matahari
Ikatan berkurang bila kulit basah, terputar
(twisting), tergores (stretching)
Membrane Junctions: Gap Junction

protein terhubung secara trans-


membrane proteins
terdapat dijaringan yg mudah
terangsang (jantung, otot halus)
Membrane Junction : Adheren Junction
PERGERAKAN SEL
SITOSKELETON
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma
eukariota. Jaring-jaring ini terdiri dari tiga tipe dasar, yaitu mikrofilamen, mikrotubulus (jamak:
mikrotubuli), dan filamen perantara (intermediate).
Ketiga filamen ini terhubung satu sama lain dan saling berkoordinasi. Dengan adanya
sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi
organel, berenang, serta merayap di permukaan.
Sitoskeleton berperan utama dalam pengorganisasian struktur dan aktivitas sel. Fungsi umum
sitoskeleton adalah memberikan dukungan mekanis pada sel dalam mempertahankan bentuknya.
Sitoskeleton penting untuk beberapa jenis motilitas sel. Motilitas sel mencangkup perubahan
tempat sel dan pergerakan sel yang lebih terbatas.
Motilitas sel membutuhkan interaksi sitoskeleton dengan protein. pada umumnya untuk melihat
fungsi sitoskeleton secara langsung, dilakukan pengamatan fungsi mikrotubul dengan mengamati
gerak pada Paramaecium dan Chlamydomonas.
MIKROFILAMEN
Merupakan rantai ganda protein yang saling
bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang
disebut aktin.
Berdiameter antara 5-6 nm. Terbentuk dari
komponen utamanya yaitu protein aktin
dan miosin (seperti pada otot).
Mikrofilamen berperan dalam pergerakan
sel k. dan peroksisom (Badan Mikro).
Organel ini senantiasa berasosiasi dengan
organel lain, dan banyak mengandung
enzim oksidase dan katalase (banyak
disimpan dalam sel-sel hati).
Fungsi spesifik : mempertahankan
bentuk sel (penekn-tarikan),perubahan
bentuk sel.kontraksi otot,pengaliran
sitoplasma,motilitas sel,pembelahan sel
(pembentukan alur pembelahan)
MIKROTUBULUS
Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi
untuk mempertahankan bentuk sel dan
sebagai rangka sel. Selain itu
mikrotubulus berguna dalam pembentukan
sentriol, flagela dan silia.
Diameter mikrotubulus kira-kira 25 nm.
Mikrotubulus merupakan serabut penyusun
sitoskeleton terbesar
Sentriol berbentuk silindris dan disusun
oleh mikrotubulus yang sangat teratur.
Pada saat membelah, sentriol akan
membentuk benang-benang gelendong inti.
Silia dan flagella merupakan tonjolan yang
dapat bergerak bebas dan dijulurkan.
Fungsi spesifik : mempertahankan
bentuk sel (balok penahan-
tekanan)motilitas sel,pergerakan
kromosom dalam pembelahan
sel,pergerakan organel
FILAMEN INTERMEDIATE
Filament ini memiliki diameter
8-12 nm, lebih besar daripada
diameter mikrofilamen, namun
lebih kecil daripada diameter
mikrotubulus.
Struktur filament
intermediate yaitu protein
fibrosa.
Fungsi filament ini yaitu
mempertahankan bentuk sel,
tambatan nucleus dan organel
lain, serta pembentukan
lamina nukleus .
Referensi

Campbell, Reece, et all., 2008. Biologi jilid 1, edisi ke-8. Erlangga


Bruce A, Jhonson A, Lewis J, raff, M, Roberts K, Walter P Moleculer
Biology of the cell. 4th ed. New York : Garland Science; 2002
Lodish H, Berk A, Zipursky SL, Matsu- daira P, Baltimore D, Darnell
J. Moleculer Cell Biology. 5th ed. New York : WH Freeman and
Co; 2004

Anda mungkin juga menyukai