MAKALAH
Oleh :
ANRY LAO
(D11114312)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
METODE PELAKSANAAN
A. PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pada saat ini bumi mengalami perubahan iklim yang sangat signifikan. Dampak dari
pemanasan global yang selama ini didengung dengungkan semua orang kini mulai
dirasakan. Indonesia pun ikut merasakan dampak dari hal tersebut. Yaitu berubahnya iklim
yang drastis di Indonesia. Kekeringan pada musim kemarau dan curah hujan yang semakin
meningkat sehingga menyebabkan banjir di berbagai daerah di Indonesia. Penyebab yang
lain adalah minimnya daerah resapan air, system drainase yang buruk, dan faktor geografis
seperti topografi. Sehingga Pemerintah Kota Surabaya mempunyai Kegiatan
Pembangunan Penyediaan Dan Rehabilitasi sarana Prasarana Pematusan. Dimana tujuan
dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah untuk Mengatasi masalah kebanjiran yang berada di
kota Surabaya khususnya daerah Tambak Asri dan sekitarnya. Maka untuk pekerjaan ini
menyatakan mampu melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil/ mutu yang baik, tepat
waktu dan biaya yang ekonomis sesuai dengan pengalaman sejenis yang pernah
dikerjakan.
V. PEKERJAAN LANTAI
1. Pemasangan tegel. Keramik 30x30 cm
2. Pengadaan Dan Pemasangan Pelat Bordes
D. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Pekerjaan Panel Listrik
a. Panel Control Pompa Banjir
( Panel Control Pompa Banjir harus dibuat oleh pabrikan yang sama dengan product
pompanya )
b. Panel LVMDP
c. Panel Capasitor
d. Panel Ruang Cubicle e. Cubicle sisi pelanggan
2. Pemasangan Kabel:
a. Kabel N2XSY 3x1x70 mm dari Cubicle PLN ke Cubicle Pelanggan
b. Kabel N2XSY 3x1x70 mm dari Cubicle Pelanggan ke Trafo
c. Kabel NYY 3x(3x1x300) mm dari Travo ke Panel LVMDP (fase R,S,T)
d. Kabel NYY 1x300 mm dari Travo ke Panel MDP (netral)
e. Kabel NYY 3x(2x1x185) mm dari Panel LVMDP ke Panel Capasitor (fase R,S,T)
f. Kabel NYY 1x185 mm dari Panel LVMDP ke Panel Capasitor (netral)
g. Kabel NYY 4x1x185 mm dari Panel LVMDP ke Panel Control Pompa Banjir-6
h. Kabel NYY 3x(1x185) mm2 dari Panel Control Pompa banjir ke Pompa banjir-6
i. Kabel NYAF 3X(4X2,5) mm2 dari Panel Control Pompa banjir ke Pompa banjir-6
j. Kabel NYM 3x2,5 mm dari Panel LVMDP ke Panel Ruang Cubicle
3. Instalasi Penerangan Ruang Cubicle Sisi Pelanggan
a. Saklar Tunggal
b. Saklar Ganda c. Stop kontak
c. Lampu Balk, TLD 1x36W
d. Unit AC kap.1 PK type Wallmounted Lengkap pipa refrigrant & pipa drain
e. Exhaust Fan 855 CMH
f. Instalasi Penerangan NYM 3x2,5mm in conduit
g. Instalasi Stopkontak NYM 3x2,5mm in conduit
h. Instalasi Power Unit AC & Exhaust Fan 855 CMH, kabel NYM 3x2,5mm in conduit
4. Instalasi Pipa Bahan Bakar (pipa GIP dia.1/2" tertanam) dari Tangki BBM ke instalasi
existing
5. Pengadaan dan pemasangan transformator 2000 kVA
6. Terminasi Kabel Kit N2XSY 70 mm
7. Grounding
8. Test Comisioning
Dengan pengelolaan manajemen proyek seperti diuraikan di atas serta kerjasama yang
baik dengan pihak konsultan pengawas dan direksi pekerjaan, maka pelaksanaan proyek
diharapkan dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang disyaratkan.
pekerjaan diperdalam dan dipelajari dengan seksama oleh semua personel proyek, agar
terjadi kesepahaman dan penguasaan gambar/pekerjaan. Sehingga nantinya pada saat
pelaksanaan semua permasalahan yang akan terjadi pada waktu pelaksanaan kegiatan ini
dapat diantisipasi sebelumnya. Gambar kerja akan dibuat dengan skala dan dimensi yang
spesifik dan tipikal untuk menggambarkan berbagai segi pekerjaan dan menjadi pedoman
bagi pelaksana untuk dilaksanakan di lapangan. Sebelum melaksanakan pekerjaan,
gambar-gambar kerja tersebut akan diajukan beserta urutan dan metode pelaksanaan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Gambar Kerja akan dipersiapkan
berdasarkan Gambar Kontrak dan Spesifikasi yang dipersyaratkan, dan akan memuat hal-
hal sebagai berikut:
- Detil-detil dari setiap bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
- Data topografi dan elevasi permukaan bagian pekerjaan yang diperoleh dari data
perencanaan dan hasil survey lapangan.
- Perhitungan-perhitungan yang diperlukan
- Jenis material yang digunakan untuk tiap bagian konstruksi
Selama periode pelaksanaan, kontraktor akan menyiapkan Gambar Purna Bangunan untuk
semua jenis pekerjaan yang telah diselesaikan. Gambar-gambar tersebut akan
menunjukkan perubahan-perubahan yang disetujui sebagaimana dalam Gambar
Pelaksanaan, dengan maksud agar kondisi purna bangunan tersebut merupakan proses
yang benar dari kondisi setiap pekerjaan.
4. Sub Kontraktor
Dalam pelaksanaan proyek ini, PT Asiana Technologies Lestary akan dibantu oleh Sub
Kontraktor yang akan ditentukan kemudian pada pekerjaan non spesifik supaya membantu
pula sub kontraktor golongan kecil.
Selain sub kontraktor juga diperlukan adanya rekanan/ suppliyer/ vendor untuk material
baku, sehingga pemilihan subkontraktor/ rekanan/ suppliyer dilakukan oleh PT Asiana
Technologies Lestary, berdasarkan Buku Sub Kontraktor/ Suplier Daftar Rekanan Asiana
(DRA) yang dikeluarkan oleh bagian logistik dan dievaluasi setiap tahunnya. Dalam DRA
tersebut, tercatat sejumlah rekanan-rekanan/subkontraktor/vendor yang telah terbukti
mampu bekerjasama dengan baik dengan PT Asiana Technologies Lestary.
Penilaian terhadap rekanan-rekanan/subkontraktor/vendor di dalam DRA tersebut,
dilakukan berdasarkan :
- Loyalitas dengan PT Asiana Technologies Lestary
- Pengalaman pekerjaan keseluruhan yang dimiliki
- Kemampuan sumber daya keuangan yang dimiliki
- Kemampuan sumber daya alat dan tenaga alat yang dimiliki
- Sertifikasi ahli perusahaan/ tenaga kerja yang dimiliki
- Penguasaan teknis dilapangan
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, PT. Asiana Technologies Lestary akan
menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas dalam hal :
Pengamanan terhadap proyek pada umumnya
Pengamanan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk pencegahan dari pencurian
Pengamanan dan Pengaturan lalu lintas/lingkungan sekitar pada saat pelaksanaan
proyek
Menjaga dan membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar lokasi proyek, agar
pelaksanaan proyek mendapat dukungan dari lingkungan setempat sehingga tidak
mendapat kendala dari lingkungan/masyarakat sekitar.
7. Program K3
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek akan
dibentuk unit K3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai maka harus dibuat buku Program K3 di Proyek
yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan K3 yang sekurang-kurangnya berisi :
Safety Plan
Uraian Proyek secara garis besar
Organisasi K3 di Proyek
Sub Kontraktor yang dipakai
Daftar Material yang memerlukan penanganan khusus
Daftar Peralatan yang memerlukan penanganan khusus
Daftar Tenaga Kerja yang memerlukan keahlian tertentu
Jadwal Waktu, Jadwal Bahan, Jadwal Alat, Jadwal Tenaga Kerja.
Identifikasi sumber bahaya dan pencegahan
Rencana Inspeksi dan Tes
Site Plan K3
Program Kebersihan dan 5R
Prosedur Inspeksi K3
Inspeksi harian
Inspeksi mingguan
Inspeksi bulanan
Rapat K3
Rapat K3 harian
Rapat K3 mingguan
Rapat K3 bulanan
Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit K-3 akan bekerja
sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-instansi lain yang terkait.
Beberapa contoh tugas-tugas dalam program K3 adalah sebagai berikut :
- Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek dan menyediakan tabung
pemadam kebakaran.
- Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi
pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan seperti gambar dibawah ini.
II. PENGAWASAN MUTU
Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian proses dan pengawasan mutu (Quality Control)
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang antara lain, adalah:
Seluruh material yang digunakan
Pemilihan tenaga kerja
Perawatan alat
Test material di laboratorium dan lapangan
Melakukan pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri. Meskipun
untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggungjawabnya langsung, kiranya perlu
ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasikan oleh bagian teknik dan
melakukan proses Quality Control dan prosedurnya yang telah berlaku diproyek yang
dilaksanakan oleh PT. Asiana Technologies Lestary.
Manajemen mutu di proyek akan melaksanakan semua kegiatan sistematik dan terencana
yang diterapkan sebagai bagian dari sistem mutu perusahaan untuk menjamin bahwa
proses pelaksanaan di proyek secara terkendali dan konsisten dapat mencapai semua
sasaran dan persyaratan mutu yang diminta dalam gambar-gambar pelaksanaan dan
spesifikasi pekerjaan pengendalian mutu di pelaksanaan akan dapat dijalankan dengan
baik dengan adanya:
Sasaran mutu yang jelas
Sumber daya manusia yang profesional dan tanggung jawab yang jelas
Organisasi proyek yang handal
Sistem dan prosedur mutu yang baku
Penerapan manajemen mutu yang konsisten
V. PENGENDALIAN PROYEK
Pengendalian proyek bertujuan sebagai instrumen pengontrol progress pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Apabila terjadi permasalahan teknis maupun non teknis pada saat
pelaksanaan proyek atau indikasi-indikasi permasalahan yang muncul, maka sesegera
mungkin dicari jalan penyelesaiannya. Hal tersebut dimaksudkan agar keterlambatan yang
terjadi diproyek dapat diantisipasi atau dikejar di masa yang akan datang dan tidak terlalu
berdampak buruk pada pekerjaan-pekerjaan berikutnya. Hal-hal yang menjadi fokus
pengendalian proyek, adalah:
Waktu yang telah digunakan terhadap rencana
Besar progress kemajuan proyek
Mutu konstruksi yang telah dilaksanakan
Biaya yang telah digunakan terhadap rencana
Jumlah tenaga kerja yang digunakan
Jumlah dan mutu material yang akan digunakan/dipasang
Proyek-Proyek Pembongkaran
Pada tahun-tahun belakangan, isu lingkungan global telah bertambah penting. Dalam hal
ini, penghancuran bangunan dan struktur jembatan membutuhkan perhatian besar.
Penghancuran sangat berbeda dengan pengrusakan dan dapat diartikan sebagai
persiapan pembangunan masyarakat berorientasi daur-ulang (masyarakat dengan beban
lingkungan yang berkurang) dan sebagai promosi daur-ulang dan pakai-ulang. Di Jepang,
kebutuhan sosial berubah dan berbagai struktur dan infrastruktur sosial yang mendukung
fungsi urban menjadi ketinggalan jaman dan dibutuhkan peningkatan kapabilitas
pencegahan bencana. Hal ini membutuhkan restrukturisasi untuk menangani isu tersebut.
Pada tahap ini, sangatlah penting untuk mengembangkan teknologi yang melindungi fungsi
urban dari bahaya selama proses pebongkaran struktural hingga pembaruan, untuk
mencegah efek balik terhadap linkungan sekitar, untuk memungkinkan penghancuran yang
hemat ruang dan waktu yang singkat serta untuk mengontrol ruang dan waktu secara
cermat.
Terkait dengan ini, isu ini (No. 44) menyajikan artikel mengenai penghancuran struktur baja
dan metode pembangunan kembali dan memperkenalkan contoh-contoh praktis bangunan
tinggi dan jembatan jalan rel/jalan raya yang sudah dibongkar dan dibangun kembali.
Pertama-tama, adalah diskusi mengenai penghancuran bangunan tinggi. Di Jepang,
bangunan tinggi yang didirikan dengan memanfaatkan lahan sempit di pusat kota sekarang
sudah memasuki tahap dimana dibutuhkan pembaruan ataupun rekonstruksi. Untuk itu,
telah dikembangkan teknologi penghancuran yang aman dan ramah lingkungan yang kini
sedang dipraktekkan. Sementara penghancuran bangunan tinggi pada dasarnya
dilaksanakan dengan menggabungkan penggunaan beton bertulang dan teknologi
penghancuran struktur baja, teknologi aktual yang digunakan berbeda-beda tergantung
pada ketinggian bangunan dan kondisi struktural lainnya.
Beberapa metode penghancuran yang diperkenalkan disini adalah penghancuran blok
menggunakan derek menara, metode potong dan hancurkan dan metode penghancuran
lantai atas tertutup Selanjutnya adalah diskusi mengenai metode pembongkaran jembatan,
dan infrastruktur sosial tertentu. Dalam proyek pembongkaran jembatan, perlu diperhatikan
berbagai restriksi dan pemilihan metode pembongkaran jembatan membutuhkan
pertimbangan seksama. Fitur ini menyampaikan berbagai kondisi restriksi yang harus
ditangani ketika melakukan pembongkaran jembatan jalan rel dan jembatan jalan raya.
Pertimbangan Lingkungan
Metode potong dan rubuhkan adalah metode ramah lingkungan yang sangat efisien
menekan emisi CO2. Penggunaan metoda ini memungkinkan pengurangan emisi CO2
hingga 17.8% dibandingkan dengan metode konvensional penghancuran bangunan dari
lantai atas ke bawah (. Diantara faktor yang berkontribusi terhadap pengurangan ini adalah
penggunaan mesin peralatan berat kapasitas besar dan pengurangan jumlah mesin yang
dibutuhkan, yang dimungkinkan dengan kinerja pekerjaan penghancuran berulang pada
posisi sama; meningkatnya efisiensi pekerjaan penghancuran; dan penggunaan pemotong
gas otomatis.
Di samping itu, alat dan pendekatan baru juga mulai diperkenalkananalisis prediksi aliran
udara untuk mencegah tersebarnya debu dan jelaga, kabut micro electrical charge (EC)
untuk menyerap debu dan jelaga, analisis propagasi kebisingan untuk menekan propagasi
kebisingan dan getaran, dan active noise control device (ANC).
Penghancuran bangunan tinggi 24 lantai di atas yang berada di daerah urban dikerjakan
dengan sukses dengan memanfaatkan metode potong dan rubuhkan yang tahan gempa
dan ramah lingkungan.
Pemindahan Gelagar dalam Pembangunan Ulang Jembatan Jalan Raya pada Jalan
Bebas Hambatan Metropolitan
Oleh Yasuhiro Kakinuma dan Atsushi Fukui, IHI Infrastructure Systems Co., Ltd.
Sebagai akibat perbaikan Jalan Lingkar No. 2, salah satu proyek jalan raya perkotaan oleh
pemerintah metropolitan Tokyo, Rute Yaesu Jalan Bebas Hambatan Metropolitan
merintangi sepotong seksi Jalan Lingkar No. 2 yang direncanakan sebagai terowongan
bawah tanah. Hal ini mengakibatkan perlunya untuk membangun ulang seksi Rute Yaesu
yang merintangi tersebut.
Berikut ini, kami menggambarkan pemindahan gelagar jembatan eksisting pada Rute
Yaesu yang diperintahkan oleh Tokyo Metropolitan Expressway Company Limited.
Garis Besar dan Fitur Pemindahan Gelagar
Jembatan Eksisting
Pemindahan Slab Beton
Pemilihan metode untuk pemindahan slab beton mempertimbangkan efek yang dihasilkan
pada lalu lintas kendaraan di bawah jembatan eksisting dan lingkungan sekitar. Secara
khusus, dipilih gergaji dan pemotong beton jenis kering yang tidak membutuhkan air
pendingin, dan slab beton dipotong menjadi blok (2,1 m x 3,8 m) dan kemudian dipindah
untuk menghindari hancuran di lokasi.
Untuk memotong gelagar utama dari slab pada seksi gelagar kotak (gelagar non-
komposit), dipilih metode pendongkrakan rendah bising yang efisien . Dalam kasus seksi
gelagar pelat (gelagar komposit), slab pada flens gelagar utama dibiarkan, dan slab antara
gelagar dibuat menggantung dengan menggunakan derek dan kemudian dipotong.
Pemindahan Gelagar Jembatan Eksisting pada Persimpangan
Terdapat berbagai batasan yang ditetapkan dalam pemindahan gelagar jembatan yang
diinstalasi pada persimpangan Shiosakibashipengurangan jumlah penutupan lalu lintas,
ruang kerja yang sempit dan batas waktu penutupan lalu lintas 5 jam, masalah
keselamatan dan efek pekerjaan pada lingkungan sekitar. Untuk menghadapi kondisi
demikian, dipilih metode pemindahan blok besar malam hari dengan menggunakan
transporter (truk multi-sumbu) untuk memindahkan seksi bentang tengah dari gelagar kotak
menerus 3-bentang.
Dua transporter, masing-masing dengan 8 sumbu, dibariskan, dan dipasang pengangkat
pada transporter untuk mengangkat gelagar turun naik. Sebelum digunakannya transporter,
dilakukan simulasi trek untuk menemukan halangan pada rute dan untuk mencari
penanganan yang tepat untuk transfer gelagar yang dipindah, dan rute perjalanan ditandai
di permukaan jalan.
Ketika pertama kali seksi bentang tengah dari gelagar menerus 3-bentang dipindah, ke dua
sisi bentang menjadi gelagar sederhana, dimana momen tekuk meningkat. Akibatnya,
tegangan gelagar utam melebihi tingkat ijin, Untuk menghadapinya, pemindahan
perkerasan, slab dan kerb beton pemisah dilakukan lebih dahulu daripada pemindahan
gelagar bentang tengah. Gelagar bentang tengah (berat: sekitar 250 ton; panjang: 26 m)
yang akan dipindah disokong temporer dengan menggunakan balok setting, dan
sementara digunakan pemotongan gas, gelagar disambung menggunakan splice plate
temporer. Splice plate temporer ini merupakan tindakan keselamatan jika terjadi jatuhnya
balok setting dan untuk menekan timbulnya tegangan dalam yang cepat selama
pemotongan gas. Selanjutnya, karena diperkirakan pelepasan baut yang disambung ke
splice plate sulit dilakukan, dipasang dongkrak pada flens atas dan bawah gelagar .
Pekerjaan pelepasan malam hari diselesaikan dalam batas waktu mengikuti penutupan lalu
lints berdasarkan hasil simulasi awal dan dengan langkah manajemen resiko, dan dengan
prosedur pemindahan yang dapat diandalkan
Pembangunan Ulang Gelagar Jembatan denganCepat dan Berhasil
Setelah pemindahan gelagar jembatan eksisting, pembangunan ulang secara parsial Rute
Yaesu dapat diselesaikan 3 bulan lebih awal dibanding jadwal semula, terutama karena
pemilihan metode penegakkan blok besar dengan menggunakan truk multi-sumbu dan
juga karena pendekatan baru lainnya yang diaplikasikan pada derek konstruski dan
peralatan sementara.
Penanganan terhadap penuaan infrastruktur urban merupakan pekerjaan yang penuh
tekanan. Kami senang apabbila teknologi pembangunan ulang di atas dapat dijadikan
acuan dalam berbagai proyek pembaruan jembaran skala besar yang diperkirakan akan
bertambah jumlahnya.