Anda di halaman 1dari 9

Aldehid dan Uji Formalin

M Reward SH A
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.
Jln. Pintu Air IV Gg Sekolah No 21 Medan Sumatera Utara. www.fpik.ac.id
Email : hartaqwa@gmail.com

Abstrak
Dalam kimia, Aldehid dan Keton adalah suatu senyawa yang tersusun dari
unsurunsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Keduanya dapat diperoleh dari oksidasi alkohol,
aldehida dari alkohol primer dan keton dari alkohol sekunder. Hal yang membedakan Aldehid
dengan keton yaitu kemampuan kedua senyawa ini apabila dioksidasi. Aldehid adalah
larutan yang mudah sekali dioksidasi dengan menggunaknan Uji Tollens. Sedangkan Keton
tidak memberikan reaksi positif terhadap uji Tollens. Untuk mengetahui perbedaan antara
aldehid dan keton dapat dilakukan uji fehling dan uji tollens.. Pada praktikum kali ini kami
gunakan uji tollens dengan cara direaksikan dengan pereaksi tollens dan ditandai dengan
terbentuknya kristal kaca/ warna perak. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan
bahwa formalin merupakan senyawa aldehid dan sikloheksanon adalah keton tidak dapat
dioksidasi. Uji formalin pada makanan berhasil positif pada sampel daging ikan dan ikan
asin.

Kata kunci: Formalin, formaldehid, uji tollens, oksidasi, keton, aldehid, perak amoniakal,
perak nitrat, antilin

Abstract
In chemistry, aldehydes and ketones is a compound composed of carbon
elements, hydrogen, and oxygen. Both can be obtained from the oxidation of
alcohols, aldehydes from primary alcohols and ketones from secondary alcohols.
It distinguishes aldehydes and ketones that both the ability of these compounds
when oxidized. Aldehyde is a solution that is easily oxidized by Tollens Test
menggunaknan. Ketone while not giving a positive reaction to the test Tollens. To
know the difference between aldehydes and ketones can be done Fehling test
and test tollens .. At this time we use a lab test by way tollens reacted with
reagent tollens and is characterized by the formation of crystal glass / silver. The
results obtained from this study indicate that formaldehyde are aldehydes and
cyclohexanone are ketones that can not be oxidized. Formalin test in positive
successful food samples salted fish meat and fish.

Keywords: Formaldehyde, formaldehyde, tollens test, oxidation, ketones,


aldehydes, amoniakal silver, silver nitrate, antilin
PENDAHULUAN Aldehid dan keton merupakan dua
dari sekian banyak contoh kelompok
senyawa organik yang mengandung gugus lain sukar menelan, sakit perut akut
karbonil. Aldehid itu sendiri merupakan disertai muntah-muntah, mencret berdarah,
salah satu senyawa karbon yang timbulnya depresi susunan saraf, atau
mengandung gugus karbonil (-CO-), gangguan peredaran darah. Konsumsi
dimana satu tangan mengikat gugus alkil formalin pada dosis sangat tinggi dapat
dan tangan yang lain mengikat atom mengakibatkan konvulsi (kejang-kejang),
hidrogen. Sedangkan keton hampir sama haematuri (kencing darah), dan
dengan aldehid, hanya saja pada keton haimatomesis (muntah darah) yang
kedua tangan atom karbon mengikat gugus berakhir dengan kematian injeksi formalin
alkil.Struktur umum aldehid yaitu R- dengan dosis 100 gram dapat
CHO.Struktur umum keton yaitu R-CO- mengakibatkan kematian dalam waktu 3
R. jam. Oleh karena itu perlu diakukan
Keton adalah suatu senyawa praktikum tentang uji formalin pada
organik yang mempunyai sebuah gugus beberapa produk makanan.
karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua
gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga BAHAN DAN METODE
dapat dikatakan senyawa organik yang
karbon karbonilnya dihubungkan dengan Alat dan Bahan
dua karbon lainnya. Keton tidak Alat-alat yang digunakan dalam
mengandung atom hidrogen yang terikat praktikum ini antara lain, tabung reaksi,
pada gugus karbonil (Wilbraham, 1992). rak tabung reaksi, pipet tetes, beaker glass,
Aldehid adalah suatu senyawa yang gelas ukur, timbangan, kertas saring,
mengandung sebuah gugus karbonil yang penangas air, penjepit kayu, spatula, stiker
terikat pada sebuah atau dua buah atom label, tissue, masker dan sarung tangan.
hidrogen. Nama IUPAC dari aldehida Adapun bahan-bahan yang
diturunkan dari alkana dengan mengganti digunakan dalam praktikum ini antara lain
akhiran ana dengan al. Nama air, AL-A, AL-B, ikan asin, ikan segar,
umumnya didasarkan nama asam bakso ikan, AgNO3, NaOH, NH4OH,
karboksilat ditambahkan dengan akhiran sikloheksanon, dan formalin.
dehida contohnya formaldehid (Petrucci,
1987).
Formaldehid / Formalin adalah Metode Praktikum
larutan yang tidak berwarna dan baunya Metode yang dilakukan dalam
sangat menusuk. Didalam formalin praktikum ini adalah metode tollens.
mengandung sekitar 37 persen formaldehid Metode Uji Tollen merupakan
dalam air, biasanya ditambah methanol salah satu uji yang digunakan untuk
hingga 15 persen sebagai pengawet. membedakan mana yang termasuk
Formalin dikenal sebagai bahan pembunuh senyawa aldehid dan mana yang termasuk
hama (desinfektan) dan banyak digunakan senyawa keton. Selain dengan
dalam industri. Nama lain dari formalin menggunakan Uji Tollen untuk
adalah Formol, Methylene aldehyde, membedakan senyawa aldehid dan keton
Paraforin, Morbicid, Oxomethane, dapat juga menggunakan Uji Fehling dan
Polyoxymethylene glycols, Methanal, Uji Benedict.
Formoform, Superlysoform, Dalam praktikum kali ini ada dua
Formaldehyde, dan Formalith ( Astawan, jenis percobaan yaitu mengidentifikasi
2006 ). aldehida dan keton dengan uji tollens, dan
Menurut Winarno dan Rahayu uji kandungan formalin dalam beeberapa
(1994), pemakaian formalin pada makanan sampel produk makanan menggunakan
dapat menyebabkan keracunan pada tubuh antilin (AL-A dan AL-B).
manusia. Gejala yang biasa timbul antara
Dalam identifikasi aldehida dan dalam sampel daging ikan segar dan ikan
keton dilakukan uji tollens pada 2 sampel asin, dan hasil negatif dalam tulang ikan,
bahan yaitu formalin dan sikloheksanon. kulit ikan dan bakso ikan.
Pereaksi tollens merupakan suatu oksidator Dapat ditentukan formalin adalah
/ pengoksidasi lemah yang dapat termasuk senyawa dengan gugus aldehida
digunakan untuk mengoksidasi gugus yaitu dengan ditandai adanya cermin perak
aldehid, -CHO menjadi asam karboksilat, yang terbentuk. Uji tollens ini dapat
-COOH. Senyawa-senyawa yang digunakan untuk membedakan senyawa-
mengandung gugus aldehid dapat dikenali senyawa yang mengandung gugus
melalui uji tollens. Contoh senyawa- karbonil, -CO-. Senyawa karbonil ini dapat
senyawa yang sering diuji dengan tollens berupa aldehid, -CHO jika gugus
adalah formalin, asetaldehid, dan glukosa. karbonilnya terletak di ujung (atom C
Bermacam cara dapat ditempuh nomor 1), dan dapat berupa keton, -CO-
untuk membuat pereaksi tollens; yang jika gugus karbonil berada di tengah rantai
penting larutan ini harus mengandung C, atau paling tidak pada atom C nomor 2.
perak amoniakal. Larutan kompleks perak Karena sifat pengoksidasinya lemah, maka
beramoniak inilah yang dapat tollens tidak dapat mengoksidasi senyawa
mengoksidasi gugus aldehid menjadi asam keton. Pereaksi tollens ini dapat dibuat dari
yang disertai dengan timbulnya cermin larutan perak nitrat, AgNO3. Mula-mula
perak. Oleh sebab itu, larutan perak larutan ini direaksikan dengan basa kuat,
amoniakal ini sering ditulis secara NaOH(aq), kemudian endapan coklat
sederhana sebagai larutan Ag2O. (Arufiati, Ag2O yang terbentuk dilarutkan dengan
2012). larutan amonia sehingga membentuk
Dalam pengujian kandungan kompleks perak amoniakal, Ag(NH3)2+(aq).
formalin dalam sampel makanan terdapat 3 Adapun reaksi yang terjadi pada uji
bahan makanan yang akan diuji yaitu ikan tollens formalin ditulis sebagai berikut:
asin, ikan segar dan bakso ikan. Pertama
sampel dipotong-potong kecil/dicincang 2AgNO3(aq) + 2NaOH(aq) Ag2O(s) +
halus, kemudian di beri air panas. Setelah 2NaNO3(aq) + H2O(l)
itu diamkan sampai dingin lalu disaring
dengan kertas saring. Ambil sampel cairan Ag2O(s) + 4NH3(aq) + 2NaNO3(aq) +
tersebut 2,5 ml. Selanjutnya diuji dengan H2O(l) 2Ag(NH3)2NO3(aq) +
meneteskan antilin (AL-A dan AL-B). 2NaOH(aq)
Hasilnya akan terlihat setelah didiamkan
selama 10 menit. Hasil Positif berupa larutan perak amoniakal ini sering ditulis
cairan berubah warna menjadi pink. secara sederhana sebagai larutan Ag2O

HASIL DAN PEMBAHASAN CH2O(aq) + Ag2O CH2O2(aq) +


Dari hasil praktikum kali ini, telah formalin perak asam format
berhasil dididentifikasi senyawa yang amoniakal
mengandung gugus aldehida serta bahan
makanan yang mengandung formalin. 2Ag(s)
Telah di dapatkan bahwa identifikasi cermin perak
aldehid menggunakan pereaksi tollens
mendapat hasil positif pada uji sampel Hampir setiap reagensia yang
formalin, sedangkan pada sampel mengoksidasi alkohol juga dapat
sikloheksanon hasilnya negative yaitu mengoksidasi suatu aldehid. Pereaksi
tidak terbentuknya kaca perak. Pada tollens, pengoksidasi ringan yang
pengujian kandungan formalin dalam digunakan dalam uji ini, adalah larutan
sampel makanan didapat hasil positif basa dari perak nitrat. Larutannya jernih
dan tidak berwarna. Untuk mencegah campuran pararosanilin dengan sulfit jenuh
pengendapan ion perak sebagi oksida pada pada suasana asam.
suhu tinggi, maka ditambahkan beberapa
tetes larutan amonia. Amonia membentuk Alat penguji ini sama sensitifnya
kompleks larut air dengan ion perak dengan reagen penguji komersial dan
(Willbraham,1992). dapat mendeteksi adanya formalin pada
Pereaksi Tollens sering disebut makanan dalam bentuk padat atau cair
sebagai perak amoniakal, merupakan dengan batas deteksi minimal 2 ppm. Hasil
campuran dari AgNO3 dan amonia akhir akan terlihat dengan adanya
berlebihan. Gugus aktif pada pereaksi perubahan warna pada larutan penguji.
tollens adalh Ag2O yang bila tereduksi Dengan larutan antilin ini maka makanan
akan menghasilakan endapan perak. atau pun ikan asin akan terdeteksi bahwa
Endapan perak ini akan menempel pada ada tidaknya kandungan formalin di
tabung reaksi yang akn menjadi cermin makanan tersebut, antilin yang terdiri atas
perak. Oleh karena itu Pereaksi Tollens dua botol reagen campuran larutan
sering juga disebut pereaksi cermin perak pewarna pararosanilin dan larutan asam
(Sudarmo, 2006). klorida. Bila formalin yang terdapat pada
Metode dari percobaan uji tollens larutan sampel terkombinasi dengan
pertama direaksikan AgNO3 dan Na4OH larutan campuran tersebut maka akan
untuk mendapatkan tollens. kemudian terbentuk struktur quinonoid yang
tollens direaksikan dengan sampel yang berwarna sama dengan pewarna utama
dibantu dengan pemanasan untuk (merah ungu) tetapi dengan rona biru
mempercepat apabila larutan terbentuk gelap. Pengujian menggunakan metode ini
kristal kaca di tabung reaksi, maka larutan sangat sensitif dan spesifik untuk formalin,
tersebut termasuk aldehid sedangkan bukan aldehid lain. Alat ini dapat
apabila tidak sampel termasuk keton. digunakan untuk mendeteksi keberadaan
Hal yang membedakan Aldehid formalin pada produk makanan dengan
dengan keton yaitu kemampuan kedua batas deteksi minimal 2 ppm. Kandugan
senyawa ini apabila dioksidasi. Aldehid dalam ikan asin yang di teliti ini sanagat
adalah larutan yang mudah sekali lah menentukan dengan kadar garam
dioksidasi dengan menggunaknan Uji sekian maka akan berpegaruh terhadap
Tollens. Sedangkan Keton tidak kandugan formalin yang di dalam danging
memberikan reaksi positif terhadap uji ikan asin.
Tollens. Sifat inilah yang dimanfaatkan
untuk dapat membedakan Aldehid dengan
Keton. Apabila suatu sampel direaksikan
dengan pereaksi tollens kemudian
dipanaskan dan muncul endapan cermin
perak pada dinding tabung reaksi maka
dapat dikatakan bahwa sampel itu
merupakan salah satu dari senyawa
aldehid.

Residu formalin pada produk


pangan sulit dideteksi secara inderawi.
namun dapat dideteksi dengan alat penguji
(antilin) kualitatif yang praktis
menggunakan larutan
KELOMPOK A
Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Aldehid

Kel Sampel Hasil Keterangan


Benzaldehid Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
1
Siklohensanon Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
Benzaldehid Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
2
Siklohensanon Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
Benzaldehid Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
3
Siklohensanon Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
Benzaldehid Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
4
Siklohensanon Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
Benzaldehid Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
5
Siklohensanon Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
Benzaldehid Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.
6
Siklohensanon Negativ Warnabening,terdapatendapan, tidakterdapatcincinperak.

Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin

Kel Bahan Hasil Keterangan

1 Formalin Positif Terjadiperubahanwarnamenjadiwarnaungu.

Basoikan Negativ Tidakterjadiperubahanwarna, tetapbening.


2

Ikanasin Positif Larutanberubahwarnamenjadimerahmuda(pink).


3

4
Kulitikan Negativ Tidakterjadiperubahanwarna, warnatetapabu-abu.
Dagingika
n Positif Terjadiperubahanwarnamenjadimerahmuda.
5

6 Tulangikan Negativ Tidakterjadiperubahanwarna.

KELOMPOK B
Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Aldehid

Kel Hasil Keterangan


1 Formalin (+) Terbentuk endapan cermin perak

Sikloheksanon (-) Terbentuk endapan

2 Formalin (+) Terbentuk cermin perak

Sikloheksanon (-) Terbentuk endapan dan bagian atas larutan bening


3 Formalin (+) Terbentuk cermin perak

Sikloheksanon (-) Larutan berwarna keruh, Tidak ada perubahan dan


tidak ada bentuk cincin
4 Formalin (+) Terbentuk cermin perak dan endapan hitam
Sikloheksanon (-) tidak terbentuk endapan cermin perak
5 Benzaldehid (-) Larutan bening, tidak terbentuk cermin perak
Sikloheksanon (-) Tidak terbentuk cermin perak

Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin

Kelompo Bahan Uji Hasil Keterangan


k
1 Formalin + Cairan menjadi berwarna ungu
2 Baso ikan - Sampel tidak berubah warna
3 Ikan asin + Cairan menjadi warna ungu
4 Daging ikan - Sampel tidak berubah warna
5 Tulang ikan - Sampel tidak berubah warna

KELOMPOK C

Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Aldehid

Kel Hasil Keterangan


1 Formalin (+) Terbentuk endapan hitam (kaca perak) yang mengkilap
Sikloheksanon (-) Terbentuk endapan abu
2 Formalin (+) Terbentuk kaca perak setelah dipanaskan
Sikloheksanon (-) Terbentuk endapan abu, setelah dipanaskan tak ada kaca perak
3 Formalin (+) Terbentuk kaca perak
Sikloheksanon (-) Terbentuk endapan, tidak terbentuk kaca perak
4 Formalin (+) Terbentuk kaca perak
Sikloheksanon (-) Terbentuk endapan, tidak terbentuk kaca perak
5 Formalin (+) Terbentuk endapan, ada kaca perak setelah dipanaskan
Sikloheksanon (-) Tidak terbentuk kaca perak
6 Formalin (+) Terbentuk kaca perak setelah dipanaskan
Siklohesanon (-) Tidak terbentuk kaca perak

Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin

Kel Bahan Uji Hasil Keterangan


1 Formalin Positif Hasil berwarna ungu, ada kandungan formalin
2 Daging ikan Positif Hasil berwarna ungu setelah 10 menit
3 Kulit ikan Negatif Hasil tak berwarna ungu, sampel tak berformalin
4 Tulang ikan Negatif Hasil tidak berwarna ungu, tak ada kandungan formalin
5 Baso ikan Negatif Hasil tidak berwarna ungu, tak ada kandungan formalin
6 Ikan asin Positif Hasil berwarna ungu muda, sampel mengandung formalin

KESIMPULAN Terima kasih kepada Asisten Dosen yang


Setelah kami melakukan praktikum uji telah membimbing selama proses
tollen ini, dapat disimpulkan ternyata praktikum dan Terima kasih kepada rekan
mudah untuk membedakan mana senyawa rekan kelompok atas kerjasamanya
aldehid dan keton. Suatu sampel dapat dalam proses pelaksanaan praktikum.
dikatakan sebagai aldehid apabila
direaksikan dengan pereaksi tollens
DAFTAR PUSTAKA
kemudian dipanaskan akan terbentuk
cermin perak pada dinding tabung Hedricson, 1988. Penuntun Praktikum
reaksinya. Sedangkan sampel dapat Kimia Organik Sintetik. Fakultas Farmasi,
dikatakan bahwa ia merupakn senyawa UMI: Makassar.
keton apabila terjadi reaksi negatif pada
saat ditambah pereaksi tollens dan
dipanaskan, sampel ini tidak akan Halim, 1990. Analisis Kimia Kuantitatif
menunjukkan adanya cerminperak pada edisi 1. Erlangga: Jakarta.
dinidng tabung.
Pada praktikum kali ini di dapatkan Austin, Goerge T. E. Jasjfi. 1996. Industri
formalin merupakan senyawa aldehid dan Proses Kimia. Jakarta:
sikloheksanon adalah keton tidak dapat Erlangga
dioksidasi. Uji formalin pada makanan
berhasil positif pada sampel daging ikan Brady, James E. (Sukmariah Maun).1999.
dan ikan asin. Kimia Universitas Asas dan
Struktur. Edisi Kelima. Jilid Satu. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Ucapan Terima Kasih
Terima kasih kepada Ibu Yeni Hart, Harold (Suminar Achmadi). 1990.
Mulyani dan Ibu Santi Rukminita atas Kimia Organik Suatu Kuliah
ilmu Kimia Organik yang telah diberikan, Singkat (terjemahan). Jakarta: Erlangga
Snyder, Milton K. 1966. Chemistry
Structure and Reactions. USA: Holt, Petrucci, Ralp H. 1987. Kimia Dasar
Rinehart and Winston Inc. Prinsip dan Terapan modern Edisi
Keempat Jilid 3. Terjemahan Suminar.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jakarta: Erlangga
Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid
1. Jakarta: Erlangga. Mardzuki,1990,Kimia Organik Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Fessenden, Ralp J dan Joan S.
Fessenden. 1982. Kimia Organik
Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
LAMPIRAN

Gambar 1 (ki-ka). Hasil uji formalin pada sampel makanan, hasil uji tollens formalin
terbentuk kaca perak, hasil uji tollens sikloheksanon tidak terbentuk kaca perak.

Anda mungkin juga menyukai