DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KARANGGEDE
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KARANGGEDE TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS.
Di tetapkan : di Boyolali
Pada Tanggal : 1 April 2014
Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan
medic. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal
yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klsik yang diberikan
kepadanya.
Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya medical error, adverse events, dan harms pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang harus
menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi RS) dan dokter.
SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
A. KEKELIRUAN KONSEP
Wrong Concept of Disease
Wrong Concept of Treatment
B. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
Misdiagnosis
Late diagnosis
Gagal melakukan prosedur diagnosis
Menggunakan prosedur yang usang
Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
hasil pemeriksaan penunjang.
C. KEKELIRUAN TERAPI
- Error melakukan tindakan medic
- Error memberikan terapi
- Error menetapkan dosis
- Error menetapkan jenis obat
- Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas
- Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
- Teknik yang keliru
D. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
- Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
- tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
E. Lainnya
Gagal dalam berkomunikasi :
komukasi dengan pasien
komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
Equipment failure
kegagalan system lainnya
Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan Manajemen
Resiko Klinis di Puskesmas Karanggede
Referensi :