Anda di halaman 1dari 18

LI 1.

Memahami dan Menjelaskan anatomi payudara payudara terdiri dari 12 sampai 20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai
saluran ke papilla mamma, yang disebut duktus laktiferus. Diantara kelenjar susu
Anatomi Makroskopis Mammae dan fascia pektoralis, juga diantara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat
jaringan lemak. Diantara lobulus tersebut ada jaringan ikat yang disebut ligamentum
Cooper yang memberi rangka untuk payudara.

Vaskularisasi

Pendarahan payudara terutama berasal dari cabang a.perforantes anterior dari


a.mammaria interna, a.torakalis yang bercabang dari a.aksilaris, dan beberapa
a.interkostalis. Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan
n.interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sendiri diurus oleh saraf simpatik.
Penyaluran limfe dari payudara kurang lebih 75% ke aksila, sebagian lagi ke
kelenjar parasternal, terutama dari bagian yang sentral dan medial dan ada pula
penyaluran yang ke kelenjar interpektoralis. Di aksila terdapat rata-rata 50 (berkisar
dari 10 sampai 90) buah kelenjar getah bening yang berada di sepanjang arteri dan
vena brakialis. Saluran limfe dari seluruh payudara mengalir ke kelompok anterior
aksila, kelompok sentral aksila, kelenjar aksila bagian dalam, yang lewat sepanjang
v.aksilaris dan yang berlanjut langsung ke kelenjar servikal bagian kaudal dalam di
supraklavikuler. Jalur limfe lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang
selain menuju ke kelenjar sepanjang pembuluh mammaria interna, juga menuju ke
aksila kontralateral, ke m.rectus abdominis lewat ligamentum falsifarum hepatis ke
hati, ke pleura, dan ke payudara kontralateral.
Anatomi Makroskopis Payudara

LI 2. CARCINOMA MAMAE
Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu ke-enam masa 1.1 DEFINISI DAN KLASIFIKASI
embrio, yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang disebut garis susu Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan
yang terbentang dari aksila sampai ke regio inguinal. Dua pertiga dari garis tersebut mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat
segera menghilang dan tinggal bagian dada saja yang berkembang menjadi cikal dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit
bakal payudara. Beberapa hari setelah lahir, pada bayi, dapat terjadi pembesaran neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health
Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases
payudara unilateral atau bilateral diikuti dengan sekresi cairan keruh. Keadaan yang
(ICD).
disebut mastitis neonatorum ini disebabkan oleh berkembangnya sistem duktus dan
tumbuhnya asinus serta vaskularisasi pada stroma yang dirangsang secara tidak KLASIFIKASI
langsung oleh tingginya kadar estrogen ibu di dalam sirkulasi darah bayi. Setelah http://www.news-medical.net/health/Breast-Cancer-Classification.aspx
lahir kadar hormon ini menurun, dan ini merangsang hipofisis untuk memproduksi
prolaktin. Prolaktin inilah yang menimbulkan perubahan payudara. Kelenjar susu
yang bentuknya bulat ini merupakan kelenjar kulit atau apendiks kulit yang terletak
di fascia pektoralis. Pada bagian lateral atasnya jaringan kelenjar ini keluar dari
bulatannya ke arah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor payudara. Setiap

1
A. Berdasarkan pathology
D. Berdasarkan Histologis
- Ductal Carcinoma in situ (DCIS)
Mengindikasikan bentuk kanker paling awal yang belum menyebar. DCIS
merupakan bentuk awal kanker mamae di dalam system ductus yang
belum menyebar jaringan sekitar. Merupakan salah satu tipe umum dari
kanker non-invasif
- Infiltrating atau invasive ductal carcinoma (IDC)
Bentuk umum kanker mamae. Dimulai dari ductus mamae dan menyebar
ke jaringan sekitar, dapat juga menyebar ke bagian tubuh lain melalui
saluran limfe dan pebuluh darah
- Medullary carcinoma
Merupakan 15% bentuk kanker mamae. Mengenai wanita usia
pertengahan dan menyerupai medulla otak (secara histologis)
- Lobular Carcinoma in Situ (LCIS)
This picture shows ductal carcinoma in situ. Bentuk jarang dari tumor non invasive. Biasanya tidak berkembang
menjadi kanker invasive. LCIS lebih menjadi tanda kanker mamae dapat
berkembang.
- Infiltrating lobular carcinoma (ILC)
Bentuk kedua tersering setelah IDC. Kanker dimulai dari lobules atau
lobus dan menyebar ke bagian tubuh lain. Terdapat penebalan kulit di luar
atas kanker. Biasanya positif terhadap estrogen dan progesterone dan dapat
berhasil diterapi dengan terapi hormone
- Tubular carcinoma
Sel kanker terlihat seperti tubulus kecil. Biasanya ditemukan pada wanita
usia 50 tahun keatas. Tumor ini merespon terapi dengan baik
- Mucinous carcinoma or colloid
Tipe kanker mamae invasive yang jarang dan jarang menyebar melalui
limfe nodus. Sel kanker memproduksi mucus dan sel berbeda dari sel
normal. Mucus dan sel kanker bergabung membentuk tumor seperti jelly
- Pagets disease
Menyebabkan perubahan kulit putting seperti eczema. Terdapat rasa gatal,
kerak dan terdapat discharge dari putting. Dapat terjadi pada usia berapa
B. Berdasarkan tingkatan (grade) pun tetapi lebih sering pada wanita usia 50an
- Well differentiated tumor : tingkat rendah dan masih menyerupai jaringan - Inflammatory breast cancer
normal Jarang tetapi agresif. Dapat menyebabkan blockade saluran limfe pada
- Porrly differentiated tumor : terdiri dari sel yang tidak terorganisir kulit mamae. Kanker menutupi mamae pada daerah luas seperti selimut.
sehingga tidak menyerupai jaringan normal dan merupakan tingkat tinggi. Mamae tampak bengkak, merah dan inflamasi.
- Moderately differentiated - Triple negative breast cancer
Tumor mamae yan negative terhadap reseptor estrogen, progesterin dan
C. Berdasarkan stadium kanker HER2/neu proteins
- T : tumor (ukuran, bentuk, dll) - Metastatic breast cancer
- N : terdapat pembesaran node limfe Jika sudah menyebar ke organ lain seperti hati, otak, tulang dan lainnya
- M : metastasis

2
1.2 ETIOLOGI
Berikut adalah faktor risiko timbulnya carcinoma mamae :
a. Usia dan Jenis Kelamin
- Penambahan usia dan jenis kelamin wanita merupakan faktor risiko
penting untuk kanker mamae.
- Jarang pada wanita dengan usia dibawah 40 tahun, tetapi meningkat
secara signifikan pada usia diatas 40 tahun.
b. Riwayat Keluarga Carcinoma Mamae
- Risiko meningkat 4 kali lebih besar jika ibu dan saudara perempuan
kandung terkena carcinoma mamae
- Risiko meningkat 5 kali lebih besar pada wanita yang mempunyai 2
atau lebih saudara tingkat pertama dengan Ca mamae.
- Ciri riwayat keluarga yang menunjukkan peningkatan risiko kanker :
2 atau lebih keluarga terkena kanker mamae atau ovarium

3
Ca mamae terjadi pada kerabat saat usia dibawah 50 tahun didiagnosis menderita kanker payudara yang mewakili 32% dari semua kanker yang
Kerabat yang mempunyai kanker mamae dan ovarium menyerang wanita. Bahkan, disebutkan dari 150.000 penderita kanker payudara
Satu atau lebih kerabat dengan 2 kanker yang berobat ke rumah sakit, 44.000 orang di antaranya meninggal setiap tahunnya
(Oemiati, 1999). American Cancer Society memperkirakan kanker payudara di
Kerabat pria terkena Ca mamae
Amerika akan mencapai 2 juta dan 460.000 di antaranya meninggal antara 1990-
Mutasi pada BRCA1 dan BRCA2 2000 (Moningkey, 2000).
Ataxia teleangiectasia heterozygotes Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker leher
c. Faktor Reproduksi dan Hormon Steroid rahim di Indonesia (Tjindarbumi, 1995). Sejak 1988 sampai 1992, keganasan
- Kehamilan pertama pada usia tua, nullipara, onset menstruasi pada tersering di Indonesia tidak banyak berubah. Kanker leher rahim dan kanker
usia dini dan menopause terlambat berhubungan dengan peningkatan payudara tetap menduduki tempat teratas. Selain jumlah kasus yang banyak, lebih
risiko kanker mamae. dari 70% penderita kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut (Moningkey,
d. Riwayat Ca Mamae sebelumnya 2000). Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
- Risiko meningkat 3-4kali untuk terjadinya kanker primer kedua pada menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker payudara menurut
payudara kontralateral. golongan penyebab penyakit menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993, yaitu
- Adanya premaligmant ductal carcinoma in situ (DCIS) atau LCIS dari 3,9 menjadi 7,8.
menyebabkan peningkatan 8-10 kali risiko kanker mamae pada
wanita dengan lesi preinvasiv yang tidak diterapi
- Riwayat biopsy dengan hasil positif hyperplasia, fibroadenoma
dengan bentuk kompleks, sclerosis adenosis dan papilloma soliter
berhubungan dengan peningkatan 1,5-2kali risiko Ca mamae.
e. Pola Hidup
- Diet makanan dengan buah, sayur dan biji-bijian, lemak jenuh
sedikit, rendah kalori dan rendah alcohol lebih tahan terhadap risiko
Ca mamae
f. Obesitas
Peningkatan risiko Ca mamae postmenopause berhubungan dengan :
- BB dewasa lebih 20-25kg diatas BB normal pada usia 18tahun
- Diet khas Barat (tinggi energy dalam bentuk lemak hewan dan
karbohidrat), akan berhubungan dengan obesitas abdomen,
hiperinsulinemia kronik, produksi IGF-1 meningkat
- Regular penggunaan alcohol
- Jarang bergerak
g. Faktor Lingkungan
- Merokok
- Diet
- Konsumsi alcohol
- Karsinogenik lingkungan (pestisida, radiasi, dll)

1.3 EPIDEMIOLOGI
Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens
relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan (Tjahjadi, 1995). Dari 600.000 kasus Epidemiologi Karsinoma Mamae
kanker payudara baru yang yang didiagnosis setiap tahunnya, sebanyak 350.000 di
antaranya ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang sedang
berkembang (Moningkey, 2000). Di Amerika Serikat, kira-kira 175.000 wanita

4
1.4 PATOFISIOLOGI merupakan jalur metastasis yang penting. Menurut observasi klinik
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri- patologik, bila timor di sisi medial dan kelenjar limfe aksilaris positif ,
ciri: proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti angka metastatis kelenjar limfe mamaria interna adalah 50%. Jika kelenjar
pengaruh struktur jaringan sekitarnya. limfe aksilar negatif,angka metastatis adalah 15%. Karena vasa limfatik
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan dalam kelenjar mammae saling beranastomosis, ada sebagian lesi
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan walaupun letaknya di sisi lateral,juga mungkin metastase ke kelenjar limfe
menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ- mamaria interna. Metastasis di kelenjar limfe aksilar maupun kelenjar
organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama limfe mamaria interna dapat lebih lanjut bermetastasis ke kelenjar limfe
dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah supraklavikular
terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar 3. Metastasis Hematogen
sel-sel normal. Sel kanker dapat melalui saluran limfatik akhirnya masuk ke pembuluh
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase: darah, juga dapat langsung menginvasi masuk pembuluh darah (melalui
Fase induksi: 15-30 tahun vena kava atau system vena interkostal-vertebral) hingga timbul
Sampai saat i9ni belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi factor metastasis hematogen.hasil autopsy menunjukkan lokasi
lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada tersering metastasis adalah paru, hati, pleura,dan adrenal.
manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi
bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari
sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai
karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen
lain, kerentanan jaringan dan individu.
Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous
yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna,
kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui
membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai
beberapa tahun.
Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-
tempat lain bertambah.

Jalur penyebaran karsinoma mammae yaitu :


1. Invasi Lokal
kanker mammae sebagian besar timbul dari epitel duktus kelenjar. Tumor
pada mulanya menjalar dalam duktus,lalu menginvasi dinding duktus
dan ke sekitarnya,ke a nterior mengenai kulit,posterior ke otot
pektoralis hingga dinding toraks.
2. Manifestasi Kelenjar Limfe Regional
Metastasis tersering karsinoma mammae adalah ke kelenjar limfe aksilar.
Semakin lanjut stadiumnya, diferensiasi sel kanker makin buruk angka
metastatis makin tinggi. Kelenjar limfe mammaria interna juga

5
Untuk mendeteksi perubahan kontur payudara dan kulit, pemeriksaan harus
dilakukan dengan pasien mengangkat lengan. Hasil yang dapat ditemukan adalah :
Benjolan atau perubahan kontur
Skin tethering
Inversi nipple
Dilatasi vena
Ulserasi
Mammary paget disease
Edema atau peau dorange

Benjolan yang dapat diraba biasanya seulit untuk diperiksa, tetapi perlu diperhatikan
:
Konsistensi
Iregularitas
Nodul fikal
Asimetri dengan payudara lainnya
Fiksasi ke kulit atau otot

1.6 DIAGNOSIS
Evaluasi kanker payudara harus dilakukan secara teratur yaitu :
- Pemeriksaan klinis
- Imaging (biasanya mamografi, USG, atau keduanya)
- Biopsy jarum

A PEMERIKSAAN KLINIS
1. ANAMNESIS
a. Keluhan di payudara atau ketiak dan riwayat
penyakitnya
Benjolan
Patofisiologi Karsinoma Mamae Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
1.5 MANIFESTASI KLINIS Nipple discharge
Jika pasien tidak mengetahui adanya benjolan, maka tanda dan gejala yang mungkin Nipple retraction dan sejak kapan
pada Ca mamae adalah : Krusta pada areola
Kelainan kulit: dimpling, peau
Perubahan ukuran atau bentuk payudara dorange, ulserasi, venektasi
Skin dimpling atau perubahan warna (menebal, membengkak atau Perubahan warna kulit
kemerahan) Benjolan di ketiak
Inversi atau perubahan kulit atau abnormalitas lainnya pada nipple Edema lengan
(ulserasi, retraksi atau discharge darah spontan)
Nipple discharge, sebagian mengeluarkan darah b. Keluhan di tempat lain berhubungan
Benjolan pada axilla dengan metastasia, antara lain:

6
Nyeri tulang (vertebra, femur) normal, tanpa memerlukan 90 Dapat melakukan aktivitas normal, tanda atau keluhan
Rasa penuh di ulu hati perawatan khusus minor penyakit
Batuk
Sesak 80 Melakukan aktivias normal dengan usaha, beberapa
Sakit kepala hebat tanda dan keluhan penyakit

Tidak dapat bekerja, 70 Merawat diri sendiri, tidak dapat melakukan aktivitas
mampu tinggal di rumah normal atau melakukan pekerjaan
dan membutuhkan
perawatan untuk sebagian 60 Kadang-kadang memerlukan bantuan dari orang lain,
besar kebutuhan pribadi tetapi dapat merawat keperluan sehari-hari
memerlukan bantuan dalam
kadar yang bervariasi 50 Memerlukan bantuan yang cukup besar dari orang lain
dan seringkali memerlukan perawatan medis

Tidak dapat merawat diri 40 Tidak mampu, memerlukan perawatan dan bantuan
sendiri, membutuhkan khusus
perawatan institusi rumah
sakit atau sejenisnya
penyakit mungkin
berkembang dengan pesat

30 Sangat tidak mampu, dianjurkan dirawat di rumah


sakit, kematian tidak mengancam.

20 Sangat sakit perlu perawatan di RS; memerlukan


perawatan suportif aktif

10 Sekarat

0 Meninggal

b. Status Lokalis:
Payudara kanan atau kiri harus
2. PEMERIKSAAN FISIK
diperiksa
a. Status generalis, performance status
Masa tumor:
Tabel 3. Skala Karnofsky 2,5 Lokasi
Ukuran
Kategori Umum Indeks Kriteria Spesifik Konsistensi
Permukaan
Dapat melakukan aktivitas 100 Normal, tanpa keluhan bukti penyakit Bentuk dan batas tumor
Jumlah tumor

7
Terfiksasi atau tidak ke jaringan sekitar payudara, kulit, - Indikasi MRI :
m.pektoralis dan dinding dada Karakter dari lesi yang tidak dapat diketahui detelah
Perubahan kulit melakukan PF, Mammography, dan USG
- Kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit Deteksi Ca payudara tersembunyi pada pasien dengan Ca pada
- Peau dorange, ulserasi limfe nodus axila
Nipple Evaluasi adanya tumor multifocal atau bilateral
Tertarik, erosi, krusta, discharge Evaluasi Ca lobular invasive, dengan insiden multifocal tinggi
Evaluasi adanya Ca intraductal tingkat tinggi yang luas
Status Kelenjar Getah Bening
Deteksi Ca payudara primer yang tersembunyi karena adanya
- KGB aksila : Jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu
metastasis adenokarsinoma dengan asal yang tidak jelas
sama lain atau jaringan sekitar.
Monitoring respons chemotherapy
- KGB infraklavikula: idem
- KGB supraklavikula: idem Deteksi rekurensi kanker payudara
Pemeriksaan pada daerah yang - Kontraindikasi MRI :
dicurigai metastasis: Kontraindikasi terhadap media kontras gadolinium (alergi atau
Lokasi organ (paru, tulang, hepar, otak) hamil)
Kifosis atau kifoskoliosis
Obesitas
B. IMAGING Payudara yang berukuran sangat besar
1. MAMMOGRAPHY Claustrophobia berat
- Merupakan pemeriksaan berbasis x-ray dosis rendah yang digunakan - MRI tidak berguna pada pasien yang :
untuk melihat payudara. Pasien dengan cancer-phobic dengan risiko kanker payudara
- Mamografy digunakan untuk screening mendeteksi kanker dan untuk ringan atau rata-rata, karena stress fisiologis dapat
diagnosis pasien detelah tumor terdeteksi. menyebabkan hasil positif palsu
- Screening dilakukan pada wanita simptomatik, dimana diagnosis Ditemukannya mikrokalssifikasi pada pemeriksaan
dilakukan pada wanita dengan gejala (ketika pemeriksaan fisik atau mammography
screening ditemukan abnormalitas payudara)
- Mammography sensitive terhadap mikrokalsifikasi yang berkembang 4. NUCLEAR IMAGING (scintimammography)
pada tumor payudara dengan sensitivitas kurang dari 100m. - Technetium-99m ( 99m Tc)-sestamibi
- Mammographykadang mendeteksi lesi sebelum teraba dalam - 99m
Tc-tetrofosmin
pemeriksaan fisik - 99m
Tc-methylene diphosphonate
- Mammography diagnostic lebih mahal daripada Mammography
screening. Digunakan untuk mengetahui lokasi dan ukuran secara
tepat kelainan payudara dan untuk melihat jaringan serta limfo nodus
sekitarnya.

2. ULTRASONOGRAPHY (USG)
- Sebagai alat screening, USG dibatasi oleh beberapa faktor, yang
terbesar adalah kegagaln untuk mendeteksi mikrokalsifikasi dan
spesifisitas yang rendah (34%)

3. MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)


- Untuk wanita dengan risiko tinggi terkena kanker payudara dan pada
wanita muda.

8
1. Ductal carcinoma in situ

DCIS dibagi menjadi 2 subtipe : comedo (cribriform, mikropapilari, dan solid) dan
noncomedo

C. BIOPSY
Percutaneous vacuum-assisted large-gauge core-needle biopsy (VACNB) dengan
bantuan imaging merupakan pendekatan diagnosis yang direkomendasikan
untuk mendiagnosis tumor payudara kasus baru.

D. PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI (Gold Standard Diagnostic)


Pemeriksaan histopatologi dilakukan dengan potong beku dan atau parafin. Bahan
pemeriksaan hitopatologi diambil melalui:
Breast cancer. Intraductal carcinoma,
Core biopsi
comedo type. Ductus menggembung dengan membrane basement intak dan bagian
Biopsi eksisional untuk tumor ukuran <3 cm
sentrak tumor nekrosis.
Biopsi insisional untuk tumor:
- operabel ukuran >3 sebelum operasi definif
- inoperabel
Spesimen masektomi disertai dengan pemeriksaan KGB
Pemeriksaan imunohistokimia : ER, PR, c-erb-2 (HER-2 neu / human
epidermal growth factor receptor-2 ), cathepsin-D, p53 (situasional)
Biopsi aspirasi.
True-cut (pengambilan jaringan dengan jarum ukuran besar).
Biopsi terbuka
Merupakan prosedur pengambilan jaringan dengan operasi kecil, eksisi
maupun insisi yang dilakukan sebagai diagnosis pre operatif ataupun Breast cancer. Intraductal carcinoma,
durante operationam. noncomedo type. Ductus menggembung dengan membrane basement intak ,
mikropapilari dan pertumbuhan awal pola cribriform

Ductal Carcinoma in Situ Subtypes

9
DCIS Characteristic Comedo Noncomedo

Nuclear grade High Low

Estrogen receptor Often negative Positive

Distribution Continuous Multifocal


Breast cancer. Infiltrating ductal
Necrosis Present Absent carcinoma. Carcinoma tingkat rendag dengan kelenjar yang well-developed
menginvasi stroma fibrosa
Local recurrence High Low
4. Infiltrating lobular carcinoma
Prognosis Worse Better
Bercirikan susunan single file sel tumor kecil. Biasanya metastasis ke limfa nodul
DCIS = ductal carcinoma in situ. axila terlebih dahulu

5. Medullary carcinoma

Sheets of anaplastic tumor cells with scant stroma


2. Lobular carcinoma in situ Moderate or marked stromal lymphoid infiltrate
Histologic circumscription or a pushing border
Muncul dari ductus apparatus terminal dan menunjukkan distribusi difusi menembus
payudara, yang menjelaskan masa tidak teraba pada kebanyakan kasus.

6. Mucinous carcinoma

Mucinous (colloid) carcinoma is another rare histologic type, seen in fewer than 5%
of invasive breast cancer cases. It usually presents during the seventh decade of life
as a palpable mass or appears mammographically as a poorly defined tumor with
rare calcifications.

Mucin production is the histologic hallmark. There are 2 main types of lesions, A
Breast cancer. Lobular carcinoma in situ. Pembesaran dan perluasan lobules dengan and B, with AB lesions possessing features of both. Type A mucinous carcinoma
populasi sel neoplastic monoton
represents the classic variety, with larger quantities of extracellular mucin (see the
image below), whereas type B is a distinct variant with endocrine differentiation.
3. Infiltrating ductal carcinoma

10
Breast cancer. Colloid (mucinous) Breast cancer. Papillary carcinoma. Solid
carcinoma. Nests of tumor cells in pool of extracellular mucin. papillary growth pattern with early cribriform and well-developed thin papillary
fronds.
7. Tubular carcinoma
Cystic papillary carcinoma has a low mitotic activity, which results in a more
indolent course and a good prognosis. However, invasive micropapillary ductal
Tubular carcinoma of the breast is an uncommon histologic type, accounting for carcinoma has a more aggressive phenotype similar to that of infiltrating ductal
only 1-2% of all breast cancers. Characteristic features of this type include a single carcinoma, even though about 70% of cases are ER-positive. A retrospective review
layer of epithelial cells with low-grade nuclei and apical cytoplasmic snoutings of 1400 cases of invasive carcinoma identified 83 cases (6%) with at least 1
arranged in well-formed tubules and glands. component of invasive micropapillary ductal carcinoma. Additionally, lymph node
metastasis is seen frequently in this subtype (70-90% of cases). [89]
Tubular components make up more than 90% of pure tubular carcinomas and at least
75% of mixed tubular carcinomas. This type of breast cancer has a low incidence of 9. Metaplastic breast cancer
lymph node involvement and a very high overall survival rate. Because of its
favorable prognosis, patients are often treated with only breast-conserving surgery
and local radiation therapy. Metaplastic breast cancer (MBC) accounts for fewer than 1% of breast cancer cases.
It tends to occur in older women (average age of onset in the sixth decade) and has a
8. Papillary carcinoma higher incidence in blacks. It is characterized by a combination of adenocarcinoma
plus mesenchymal and epithelial components.

Papillary carcinoma of the breast (see the image below) encompasses a spectrum of A wide variety of histologic patterns includes the following:
histologic subtypes. There are 2 common types: cystic (noninvasive form) and
micropapillary ductal carcinoma (invasive form). This form of breast cancer is
usually seen in women older than 60 years and accounts for approximately 1-2% of Spindle-cell carcinoma
all breast cancers. Papillary carcinomas are centrally located in the breast and can Carcinosarcoma
present as bloody nipple discharge. They are strongly ER- and PR-positive. Squamous cell carcinoma of ductal origin
Adenosquamous carcinoma
Carcinoma with pseudosarcomatous metaplasia
Matrix-producing carcinoma

This diverse group of malignancies is identified as a single entity on the basis of a


similarity in clinical behavior. Compared with infiltrating ductal carcinoma, MBC
tumors are larger, faster-growing, commonly node-negative, and typically negative
for ER, PR, and HER2.

11
Stage IIA T0 N1 M0

10. Mammary Paget disease T1 N1 M0

Mammary Paget disease is relatively rare, accounting for 1-4% of all breast cancers.
The peak incidence is seen in the sixth decade of life. This adenocarcinoma is T2 N0 M0
localized within the epidermis of the nipple-areola complex and is composed of the
histologic hallmark Paget cells within the basement membrane. Paget cells are large,
pale epithelial cells with hyperchromatic, atypical nuclei, dispersed between the
keratinocytes singly or as a cluster of cells.
Stage IIB T2 N1 M0
Lesions are predominantly unilateral, developing insidiously as a scaly, fissured,
oozing, or erythematous nipple-areola complex. Retraction or ulceration of the
nipple is often noted, along with symptoms of itching, tingling, burning, or pain. In
situ or invasive breast cancer is found in approximately 85% of patients with Paget T3 N0 M0
disease. Thus, all diagnosed patients require a careful breast examination and
mammographic evaluation, with additional imaging, including breast MRI, if the
mammogram is negative.
Stage IIIA T0 N2 M0
E. LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan darah sesuai dengan perkiraan
metastasis.
T1 N2 M0

TNM Staging System for Breast Cancer

Stage Tumor Node Metastases T2 N2 M0

Stage 0 Tis N0 M0
T3 N1-2 M0
Stage I T1 N0 M0

Stage IIIB T4 N0 M0

12
T4 N1 M0 Regional lymph nodes (N)
Clinical regional lymph node definitions are as follows:

Nx Regional lymph nodes cannot be assessed (eg, previously removed)


T4 N2 M0 N0 No regional lymph node metastasis
N1 Metastasis in movable ipsilateral axillary lymph node(s)
N2 Metastasis in ipsilateral axillary lymph node(s) fixed or matted, or in
clinically apparent ipsilateral internal mammary nodes in the absence of clinically
evident axillary lymph node metastasis
Stage IIIC Any T N3 M0 N2a Metastasis in ipsilateral axillary lymph nodes fixed to one another
or to other structures
Stage IV Any T Any N M1 N2b Metastasis only in clinically apparent ipsilateral internal mammary
nodes and in the absence of clinically evident axillary lymph nodes
N3 Metastasis in ipsilateral infraclavicular or supraclavicular lymph
Primary tumor (T) node(s) with or without axillary lymph node involvement, or clinically apparent
ipsilateral internal mammary lymph node(s) and in the presence of axillary lymph
node
Tumor size definitions are as follows: N3a Metastasis in ipsilateral infraclavicular lymph node(s)
N3b Metastasis in ipsilateral internal mammary lymph node(s) and
Tx Primary tumor cannot be assessed axillary lymph node(s)
T0 No evidence of primary tumor N3c Metastasis in ipsilateral supraclavicular lymph node(s)
Tis DCIS
Tis LCIS Distant metastasis
Tis Paget disease of the nipple with no tumor (Paget disease associated Metastases are defined as follows:
with a tumor is classified according to the size of the tumor)
T1 Tumor 2 cm in greatest diameter Mx Distant metastasis cannot be assessed
T1mic Microinvasion 0.1 cm in greatest diameter M0 No distant metastasis
T1a Tumor >0.1 but not >0.5 cm in greatest diameter M1 Distant metastasis
T1b Tumor >0.5 but not >1 cm in greatest diameter The 5-year survival rates are highly correlated with tumor stage, as follows:
T1c Tumor >1 cm but not >2 cm in greatest diameter
T2 Tumor >2 cm but not >5 cm in greatest diameter Stage 0, 99-100%
T3 Tumor >5 cm in greatest diameter Stage I, 95-100%
T4 Tumor of any size, with direct extension to (a) the chest wall or (b) Stage II, 86%
skin only, as described below Stage III, 57%
T4a Extension to the chest wall, not including the pectoralis Stage IV, 20%
T4b Edema (including peau dorange) or ulceration of the skin of the This prognostic information can guide physicians in making therapeutic decisions.
breast or satellite skin nodules confined to the same breast Pathologic review of the tumor tissue for histologic gradealong with
T4c Both T4a and T4b determination of ER, PR, and HER2 statusis necessary for determining prognosis.
T4d Inflammatory disease

13
masih memakai regimen CMF, semakin banyak yang memakai kemoterapi
1.7 DIAGNOSIS BANDING kombinasi berbasis golongan antrasiklin.
1) Fibroadenoma mammae (FAM), merupakan tumor jinak payudara yang biasa
terdapat pada usia muda (15-30 tahun), dengan konsistensi padat kenyal, batas
tegas, tidak nyeri dan mobile. 3. Terapi Hormon
2) Kelainan fibrokistik, merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi
Terapi hormonal diberikan pada kanker payudara stadium IV. Prinsip terapi ini
padat kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran
berdasarkan adanya reseptor hormon yang menjadi target dari agen terapi kanker.
membesar, biasanya bilateral/multipel.
Ketika berikatan dengan ligand, reseptor ini mengurangi transkripsi gen dan
3) Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong,
menginduksi apoptosis.
berbatas tegas, mobile, dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm.
Jaringan payudara mengandung reseptor estrogen. Kanker payudara primer atau
4) Galaktokel, merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya
metastasis juga mengandung reseptor tersebut. Tumor dengan reseptor estrogen
saluran/duktus laktiferus, terdapat pada ibu yang baru/sedang menyusui.
tanpa ada reseptor progesteron memiliki respon sebesar 30%, sedangkan jika
5) Mastitis, yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap, bahkan
memiliki reseptor estrogen dan progesteron, respon terapi dapat mencapai 70%.
dapat berkembang menjadi abses, biasanya terdapat pada ibu yang menyusui.
Pemilihan terapi endokrin atau hormonal berdasarkan toksisitas dan
6) Lipoma, merupakan tumor pada jaringan lemak dengan batas tegas, lunak, tidak
ketersediaan. Pada banyak pasien, terapi endokrin inisial berupa inhibitor aromatase.
nyeri tekan, dan dapat digerakkan.
Untuk wanita dengan reseptor estrogen yang positif, respon terhadap inhibitor
7) Nekrosis lemak, berbatas tegas, keras, kadang disertai dengan penarikan kulit.
aromatase lebih besar dibandingkan dengan tamoxifen.

Tamoxifen paling sering digunakan sebagai terapi adjuvant pada perempuan


1.8 TATALAKSANA dengan kanker payudara yang telah di reseksi. Penggunaan tamoxifen harus
1. Terapi Bedah diteruskan selama 5 tahun. Pada pasien dengan kanker payudara yang telah
Mastektomi radikal : Reaksinya mencakup kulit berjarak minimal 3cm metastasis, lebih sering digunakan inhibitor aromatase. Namun, bagi pasien yang
dari tumor, seluruh kelenjar mammae, m. pektoralis mayor dan minor dan yang memburuk setelah mendapat inhibitor aromatase, tamoxifen dapat memberikan
jaringan limfatik, lemak subskapular. manfaat. Selain itu, tamoxifen juga bermanfaat sebagai kemopreventif kanker
Mastektomi radikal modifikasi : Lingkup reseksi sama dengan tekhnik payudara.
radikal, tapi mempertahankan m. pektoralis mayor dan minor. Dosis standard tamoxifen adalah 20 mg, dengan pemberian 1 kali sehari karena
Mastektomi total : Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa waktu paruh yang panjang. Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain hot
membersihkan kelenjar limfe. Model operasi ini terutama untuk karsinoma flushes, kelainan sekresi cairan vagina dan toksisitas retina, walaupun tidak
insitu atau pada pasien lanjut usia. mengancam penglihatan. Efek samping yang harus diperhatikan adalah bahwa
Mastektomi segmental : Diseksi kelenjar limfe aksilar. Secara umum tamoxifen dapat menyebabkan penurunan densitas tulang pada wanita
disebut dengan operasi konversi mammae. Biasanya dibuat insisi dua premenopause dan kanker endometrium.
terpisah di mammae normal dan aksila. Bartujuan mereseksi sebagian
jaringan kelenjar mammae normal di tepi tumor. Pemberian terapi hormonal dibedakan tiga golongan penderita menurut status
menstruasi:
Premenopause : Terapi hormonal yang diberikan berupa ablasi yaitu
2. Kemoterapi bilateral oopharektomi.
Kemoterapi pra-operasi (neoadjuvan) : Terutama kemoterapi sistemik, bila Postmenopause : Terapi hormonal yang diberikan berupa pemberian obat
perlu dapat dilakukan kemoterapi intra-arterial anti estrogen
Kemoterapi adjuvant pasca operasi : Dewasa ini indikasi kemoterapi 1-5 Tahun Menopause
adjuvant pasca operasi relative luas, terhadap semua pasien karsinoma Jenis terapi hormonal tergantung dari aktifitas efek estrogen. Efek estrogen positif
invasif dengan diametr terbesar tumor lebih besar atau sama dengan 1 cm dilakukan terapi ablasi, jika efek estrogen negatif maka dilakukan pemberian obat-
harus dipikirkan kemoterapi adjuvant. obatan anti estrogen.
Kemoterapi terhadap kanker mammae stadium lanjut atau rekuren dan
metastatic : Kemoterapi adjuvant karsinoma mammae selain sebaian kecil

14
4. Radioterapi
Merupakan terapi utama untuk kanker payudara stadium IIIb (locally
advanced),dan dapat diikuti oleh modalitas lain yaitu terapi hormonal dan B Metastasis melalui sistem limfe
kemoterapi. Radiasi terkadang diperlukan untuk paliasi di daerah tulang weight Metastasis tumor ganas payudara melalui sistem limfe adalah ke kelenjar getah
bearing yang mengandung metastase atau pada tumor bed yang berdarah difus dan bening aksila. Pada stadium tertentu, biasanya hanya kelenjar aksila inilah yang
berbau yang mengganggu sekitarnya. terkena.
Prinsip dasar radiasi adalah memberikan stress fisik pada sel kanker yang berada
pada keadaan membelah sehingga terjadi kerusakan DNA dan menyebabkan o Metastasi ke kelenjar getah bening sentral. Kelenjar getah bening sentral
terbentuknya radikal bebas dari air yang dapat merusak membran, protein, dan ini merupakan kelenjar getah bening yang tersering terkena metastasis.
organel sel. Tingkat keparahan radiasi tergantung pada oksigen. Sel yang hipoksia Menurut beberapa penyelidikan hampir 90% metastasis ke kelenjar aksila
akan lebih resisten terhadap radiasi dibandingkan dengan sel yang tidak hipoksia. adalah ke kelenjar getah bening sentral.
Hal ini terjadi karena radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel berasal o Metastasis ke kelenjar getah bening interpektoral.
dari oksigen. Oleh karena itu, pemberian oksigen dapat meningkatkan sensitivitas o Metastasis ke kelenjar getah bening subklavicula.
radiasi. o Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria eksterna. Metastasis ini
adalah paling jarang terjadi dibanding dengan kelenjar-kelenjar getah
Radioterapi dapat diberikan dengan tiga cara, yaitu : bening aksila lainnya.
Teleteraphy : Teknik ini berupa pemberian sinar radiasi yang memiliki jarak o Metastasis ke kelenjar getah bening aksila kontralateral.
yang cukup jauh dari tumor. Teknik ini dapat digunakan sendirian atau Jalan metastase ke kelenjar getah bening kontralateral sampai saat ini
kombinasi dengan kemoterapi untuk memberikan kesembuhan terhadap tumor masih belum jelas. Bila metastase tersebut melalui saluran limfe kulit,
atau kanker yang lokal dan mengkontrol tumor primer. Teleterapi paling sering sebelum sampai ke aksila akan mengenai payudara kontralateral terlebih
digunakan dalam radioterapi. dahulu. Padahal pernah ditemukan kasus dengan metastasis ke kelenjar
Bachytherapy : Teknik ini berupa implantasi sumber radiasi ke dalam jaringan getah bening aksila kontralateral tanpa metastasis ke payudara
kanker atau jaringan disekitarnya. kontralateral. Diduga jalan metastasis tersebut melalui deep lymphatic
Systemic therapy : Teknik ini berupa pemberian radionuklida ke dalam masa fascial plexus di bawah payudara kontralateral melalui kolateral limfatik.
tumor atau kanker. o Metastasis ke kelenjar getah bening supraklavicula.
Bila metastasis karsinoma mammae telah sampai ke kelnjar getah bening
subklavicula, ini berarti bahw metastasis tinggal 3-4 cm dari grand central
1.9 KOMPLIKASI limfatik terminus yang terletak dekat pertemuan v. Subklavicula dan v.
Metastasis di parenkim paru pada rontgenologis memperlihatkan Jugularis interna. Bila sentinel nodes yang terletak di sekitar grand central
gambaran coin lesion yang multiple dengan ukuran yang bermacam-macam. limfatik terminus telah terkena metastasis, dapat terjadi stasis aliran limfe.
Metastasis ini seperti pula mengenai pleura yang dapat mengakibatkan pleural Sehingga bisa terjadi aliran membalik, menuju ke kelenjar getah bening
effusion.Metastasis ke tulang vertebra akan terlihat pada gambaran rontgen sebagai supraklavicula dan terjadi metastasis ke kelenjar tersebut. Penyebaran ini
gambaran osteolitik atau destruksi yang dapat pula menimbulkan fraktur patologis disebut sebagai penyebaran tidak langsung. Dapat pula terjadi penyebaran
berupa fraktur kompresi. ke kelanjar supraklavicula secara langsung dari kelenjar subklavicula
tanpa melalui sentinel nodes.
Metastasis tumor ganas payudara dapat terjadi melalui dua jalan : o Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna ternyata lebih
sering dari yang diduga. Biasanya terjadi pada karsinoma mamma di
A Metastasis melalui sistem vena sentral dan kuadran medial. Dan biasanya terjadi setelah metastasis ke
Metastasis tumor ganas payudara melalui sistem vena akan menyebabkan aksila.
terjadinya metastasis ke paru-paru dan organ-organ lain. Akan tetapi dapat pula o Metastasis ke hepar. Selain melalui sistem vena, ternyata dapat terjadi
terjadi metastasis ke vertebra secara langsung melalui vena-vena kecil yang metastasis karsinoma mammae ke hepar melalui sistem limfe. Keadaan ini
bermuara ke v. Interkostalis dimana v. Interkostalis ini akan bermuara ke dalam v. terjadi bila tumor primer terletak di tepi medial bagian bawah payudara.
Vertebralis. V. Mammaria interna merupakan jalan utama metastasis tumor ganas Metastasis melalui sistem limfe yang jalan bersama-sama vasa epigastrika
payudara ke paru-paru melalui sistem vena, superior. Bila terjadi metastasis ke kelenjar preperikardial akan terjadi

15
stasis aliran limfe dan bisa terjadi aliran balik limfe ke hepar dan terjadi penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup
metastasis hepar. penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan.
Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak
terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan
1.10 PENCEGAHAN tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang
Pencegahan primer diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari
Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi pengobatan alternatif.
kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan
diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup
sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan 1.11 PROGNOSIS
payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor Prognosis kanker payudara ditentukan oleh :
risiko terkena kanker payudara.
1 Stadium Kanker
Semakin dini semakin baik prognosisnya.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk 5-years survival rate
terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki
siklus haid normal merupakan populasiat risk dari kanker payudara. Pencegahan Stadium Survival rate (%)
sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini
0 99
terus mengalami perkembangan. Skrining melaluimammografi diklaim memiliki
akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus- I 98
menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor
risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap II a 82
dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:
II b 65
Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk
III a 47
assessement survey.
III b 44
Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk
dilakukan mammografi setiap tahun. IV 14

Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 2 Tipe Histopatologi
CIS (Carsinoma In Situ) mempunyai prognosis yang lebih baik dibandingkan
50 tahun.
invasif.
Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih
sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara 3 Reseptor Hormon
Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi Kanker yang mempunyai reseptor (+) dengan hormon memiliki prognosis lebih
kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi maka baik.
sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%
LI3. PANDANGAN ISLAM DALAM MENGHADAPI PENYAKIT BERAT
Pencegahan tertier Tawakal
Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita
kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan Makna Dan Hakekat Tawakal
stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup

16
Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata tawakala yang memiliki arti;
menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang
yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan
mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT. Tawakal Dalam Hadits
1) Orang yang bertawakal hanya kepada Allah, akan masuk ke dalam surga
tanpa hisab.
2) Tawakal merupakan sunnah Rasulullah SAW.
Derajat Tawakal
3) Allah merupakan sebaik-baik tempat untuk bertawakal.
1) Marifat kepada Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya
4) Tawakal akan mendatangkan nasrullah.
2) Memiliki keyakinan akan keharusan melakukan usaha
5) Tawakal yang benar tidak akan menjadikan seseorang kelaparan.
3) Adanya ketetapan hati dalam mentauhidkan (mengesakan) Dzat yang
6) Tawakal adalah setelah usaha.
ditawakali, yaitu Allah SWT.
4) Menyandarkan hati sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, dan menjadikan
Taubat
situasi bahwa hati yang tenang hanyalah ketika mengingatkan diri kepada-
Asal makna taubat adalah kembali dari kesalahan dan dosa kepada keta'atan.
Nya
Orang yang bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari perbuatan
5) Husnudzan (baca ; berbaik sangka) terhadap Allah SWT
maksiat menuju perbuatan ta'at. Seseorang dikatakan bertaubat jika ia mengakui
6) Memasrahkan jiwa sepenuhya hanya kepada Allah SWT
dosa - dosanya, menyesal, berhenti dan berusaha tidak mengulangi perbuatannya.
7) Menyerahkan, mewakilkan, mengharapkan, dan memasrahkan segala
Taubat merupakan fardbu 'ain yang harus dilakukan setiap muslim dan muslimah.
sesuatu hanya kepada Allah SWT.
Perintah taubat merupakan perintah wajib yang harus segera dilaksanakan sebelum
ajal tiba. Allah berfirman (artinya): "8ertaubatlah Kalian kepada Allah, hai orang-

orang yang beriman supaya kamu beruntung. "(An Nur: 31).
Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat
akan "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat
hamba-hamba-Nya". yang benar (Ikhlas). "(AtTahrim: 8).

Tawakal Dalam Al-Quran


1) Tawakal merupakan perintah Allah SWT. Syarat-syarat Taubat.
Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 8 : 61) Para ulama menjelaskan syarat-syarat taubat yang diterima Allah, sbb:
2) Larangan bertawakal selain kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai 1) Orang yang berbuat dosa itu harus berhenti dari perbuatan dosa dan
penolong) maksiat yang selama ini ia lakukan.
Allah berfirman (QS. 17:2) 2) Dia harus menyesali perbuatan tersebut.
3) Orang yang beriman; hanya kepada Allah lah ia bertawakal. 3) Dia harus berazam (mempunyai tekad bulat) tidak mengulangi perbuatan
Allah berfirman (QS. 3 : 122) : itu. Jika perbuatan dosa itu ada hubungannya dengan orang lain maka di
4) Tawakal harus senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ samping tiga syarat terdahulu, ada satu syarat lagi yaitu:
ambisi positif yang kuat) 4) Harus ada pernyataan bebas dari hak kawan yang dirugikan. Jika yang
Allah berfirman (QS. 3 : 159) dirugikan itu hartanya maka harta itu harus dikembalikan. Jika berupa
5) Allah sebaik-baik tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung) tuduhan jahat maka dia harus minta maaf. Demikian seterusnya. Di
Allah berfirman (QS. 3: 173) samping syarat-syarat tersebut diatas, orang yang bertaubat dianjurkan
6) Akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan anugrah dari Allah. melakukan shalat dua raka'at. Shalat ini dikenal dengan nama shalat
Allah berfirman (QS. 8 : 49) taubat.
7) Mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat (surga) Dalilnya, lihat hadits hasan riwayat At Tirmidzi, no. 404, Ahmad 1:10, Abu Daud
Allah berfirman (QS. 16: 41-42) dan Ibnu Majah )
8) Allah akan mencukupkan orang yang bertawakal kepada-Nya.
Allah berfirman (QS. 65:3)

17
Janji Allah kepada orang-orang yang bertaubat dan beristiqamah dalam
taubatnya
1) Taubat menghapuskan dosa-dosa seolah-olah ia tidak berdosa.
"orang yang bertaubat dari dosa seolah-olah ia tidak berdosa" (HR. Ibnu
Majah, Shahih Jami'us Shaghir 3005)
2) Allah berjanji menerima taubat mereka.
Allah berfirman(artinya): " Tidakkah mereka mengetahui bahwasanya
Allah menerima taubat dari hamba-hambaNya dan menerima zakat, dan
bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. " (O.S. 9:
104).
3) Orang yang istiqamah dalam taubatnya adalah sebaik-baiknya manusia. DAFTAR PUSTAKA

Nabi SAW bersabda: "Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang
yang berbuat salah adalah yang bertaubat. " (HR. Ahmad 3: 198. Shahih Jami'us http://www.eramuslim.com/syariah/
Shaghir 4391). Kapita Selekta Kedokteran 2000. edisi 3. Jilid II, Jakarta: Media Aesculapius FKUI
Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7 Volume 2. Jakarta : EGC

Stopeck, A.T, et al. 21 Maret 2015. Breast Cancer.

Tim Penanggulangan & Pelayanan Kanker Payudara Terpadu Paripurna R.S Kanker

Dharmais 2003. Penatalaksanaan Kanker Payudara Terkini , edisi 1, Pustaka Obor,

Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai