Isi
Isi
PENDAHULUAN
1
Roket adalah sejenis system propulsi yang membawa
bahan bakar dan oksigennya sendiri. Dorongan pada roket
merupakan penerapan yang menarik dari hukum III Newton
dan Hukum Kekekalan Momentum.
1.3 Tujuan
2
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
3
kepada gas, hanya arahnya berlawanan. Roket air mendorong gas
ke bawah, gas mendorong roket air ke atas. Inilah yang disebut
hukum aksi-reaksi / hukum newton 3.
4
udara di sekitar roket. Selain itu juga dipertimbangkan pembagian
beban roket pada bodi roket agar diperoleh gerak meluncur yang
bagus, selain beban yang harus diperhatikan lainnya adalah Sudut
elefasi atau kemiringan untuk mencapai jarak terjauh maka sudut
yang harus dibentuk adalah 45 derajat. Faktor tentang
aerodinamika yang baik juga mempengaruhi terbang roket.
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol
yang paling ideal adalah 1/3 volume botol. Apabila volumenya
terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu pemompaan yang
lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika
volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur sebelum
waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.
5
Ukuran nozzel mempengaruhi dorong yang dihasilkan oleh
roket. Diameter yang lebih besar nozel memberikan percepatan
lebih cepat dengan fase dorong yang lebih pendek, Dapat
ditunjukkan bahwa persamaan untuk gaya dorong sesaat (ketika
tepat saat akan meluncur) dari nozzel hanya: F = 2PA, dimana F
adalah gaya dorong, P adalah tekanan didalam botol dan A adalah
luas dari nozzel.
FA = . g . h
2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket
air memiliki luas penampang yang jauh lebih kecil
dibandingkan mulut botol,
6
3. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk
menempuh jarak terjauh digunakan sudut 45 terhadap garis
horizontal).
7
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
B. Sistem peluncur
C. Dudukan Roket
Alat dan bahan :
1) Pipa paralon inch, panjang 30 cm.
2) Pipa penyambung L, 1 buah
3) Pentil ban bekas 1 buah,
4) Gergaji , kunci pas,
5) Pompa .
3.2Cara Kerja
Cara Kerja Pembuatan Alat:
A. Roket Botol
1) Lapisi badan botol dengan kertas asturo.
2) Buatlah tiga buah sirip dari karton dengan ukuran yang
proposional dan sama besarnya.
8
3) Pasang sirip dekat mulut botol dengan jarak yang seimbang
menggunakan isolasi.
4) Di bagian ujung botol yang lain pasanglah pemberat
misalnya bola tenis.
5) Tutuplah bagian tersebut dengan menggunakan penutup
dari kertas asturo atau plastik yang dibuat runcing atau
berbentuk karucut.
B. Sistem Peluncur
1) Ambilah tutup botol yang akan dimodifikasi, lubangi bagian
tengahnya menggunakan bor atau pisau, lubang seukuran
pipa peluncur ( inch).
2) Setelah dilubangi, tutup botol tersebut diberi ring karet atau
karet ban bekas yang diatur menjadi seperti cincin.
3) Potong pipa peluncur dengan panjang 60 cm.
4) Pasang pipa penyangga pada pipa peluncur menggunakan
klem.
5) Lalu, atur secara berurutan tutup botol hasil modifikasi dan
cincin karet pada pipa peluncur yang nantinya akan
dimasukkan ke dalam mulut roket botol.
6) Masukan pipa pemantik yang telah diberi tali penarik pada
ujung bawah ke dalam pipa peluncur.
C. Dudukan Roket
1) Pasang pentil ban bekas pada penutup pipa dudukan.
2) Sambung pipa dudukan dengan pipa peluncur dengan
menggunakan pipa penyambung.
9
c) Kunci dengan pengunci kantong dan pasang pipa
pemantiknya
d) Pompalah roket melalui pentil pada dudukan dengan tekanan
yang maksimal
e) Setelah udara dalam roket penuh tekanan, tariklah tali pipa
pemantik dengan cepat, maka air dan udara akan keluar
melalui roket, akibatnya roket terdorong dan meluncur ke
angkasa
Beberapa konsep IPA yang ada dalam Roket Air Sederhana adalah
sebagai berikut :
c) Perubahan Energi
10
Energi potensial energi gerak energi potensial
grafitasi energi gerak.
d) Gaya Gesek
11
Badan roket memakai botol dari bahan plastik. Plastik
memiliki sifat ringan dan sedikit lentur serta tahan terhadap
tekanan udara yang terdapat dalam botol.
BAB IV
4.1 Hasil
12
No Jumlah Volume Air Jarak Tempuh Tekanan
Roket (m) Pompa
1 Langsung dipompa / 2 20
tanpa air
2 0,25 badan roket 23 23
langsung dipompa
3 0,3 badan roket 40 40
langsung dipompa
4 0,5 badan roket 45 45
langsung dipompa
5 0,6 badan roket 30 8
langsung dipompa
4.2 Analisis
13
Berdasarkan hasil yang telah didapat maka dapat
dianalis, jarak tempuh yang dilewati oleh roket air dengan
langsung dipompa tanpa air adalah sejauh 2m dan roket
meluncur pada tekanan pompa sebanyak 20 kali. Jarak
tempuh yang dilewati roket air dengan jumlah volume air 0,25
dari badan roket adalah 23m dan roket meluncur setelah
mendapat tekanan pompa sebanyak 23 kali. Jarak tempuh
roket air dengan jumlah volume air 0,3 dari badan roket
adalah 40m dan roket meluncur setelah mendapat tekanan
sebanyak 40 kali. Jarak tempuh yang dilewati roket air dengan
jumlah volume air 0,5 dari badan roket adalah sejauh 45m
dan roket meluncur setelah mendapatkan tekanan pompa
sebanyak 45 kali. Jarak yang ditempuh roket air dengan
jumlah volume roket air 0,6 dari badan roket adalah 30m dan
roket meluncur setelah mendapat tekanan pompa sebanyak 8
kali.
4.3 Pembahasan
14
Pada saat peluncuran roket, biasanya ada beberapa
kendala yang dihadapi seperti sesuai tidaknya bentuk dop
dengan ujung botol, tekanan yang diberikan, serta tingkat
keringanan badan roket. Kelompok kami, mengalami kendala
pada dop yang kurang sesuai dengan ujung botol. Jadi, ada
beberapa kali percobaan yang gagal dalam peluncuran roket.
Dalam hal pemberian tekanan, sebaiknya diperhatikan
dengan memberikan tekanan secara perlahan dan sedikit
demi sedikit.
Roket air sebagai salah satu alat peraga yang bisa
untuk bermain, adalah alat yang menggunakan prinsip kerja
tekanan udara dan menerapkan Hukum Newton III. Pada saat
udara dalam botol dimampatkan maka akan memmpunyai
energi untuk mendorong katup yang dijadikan sebagai
penyumbat dan air yang keluar akan mendorong udara diluar
roket bisa meluncur. Selain itu juga menggunakan prinsip
turbulensi untuk mengatur jauh dekat jarak luncur.
BAB V
PENUTUP
15
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
16
17