Anda di halaman 1dari 2

ACARA I

PEMETAAN KOROPLETH

I. TUJUAN : Memberi ketrampilan kepada mahasiswa dalam


pembuatan peta koropleth serta mengetahui
kegunaan peta koropleth
II. BAHAN & ALAT : Peta RBI sebagai peta dasar, data-data statistik
(data kependudukan), kalkulator, kertas kalkir,
dan alat tulis menulis

III. DASAR TEORI

Dalam kartografi, pemilihan methode pemetaan yang akan


digunakan harus sesuai dengan tujuan pemetaan. Hal ini penting
diperhatikan, karena methode pemetaan sangat menentukan baik
buruknya (kualitas) peta yang dihasilkan, sehingga akan berpengaruh
pada keberhasilan komunikasi antara pembuat peta dan pengguna peta.

Salah satu methode pemetaan yang digunakan untuk pemetaan


kepadatan dalam kartografi adalah methode pemetaan koropleth
(coropleth mapping). Pemetaan koropleth merupakan methode penyajian
data kuantitatif dengan simbol area yang memetakan data dalam batas-
batas unit administratif tertentu seperti daerah, negara, kota, dsb. Data
yang dipetakan pada peta koropleth merupakan data rasio, yaitu
perbandingan antara jumlah/kuantitas data dengan luas wilayahnya.
Pembatasan luas daerah pada peta koropleth bersifat administratif.
Daerah-daerah yang diperlihatkan pada pemetaan koropleth mempunyai
ukuran-ukuran pembanding, yang dinyatakan dalam kelas-kelas interval
tertentu.

Dalam pemetaan koropleth, ada beberapa sistem kelas interval


yang dapat digunakan, yaitu : (a). Sistem kelas interval teratur, dengan
berdasarkan rumus Sturgess, sistem kelas interval berdasarkan hitungan
aritmatik, sistem kelas interval berdasarkan hitungan geometrik, sistem
kelas interval berdasarkan hitungan kuantil, sistem kelas interval
berdasarkan standar deviasi, serta (b). Sistem kelas interval tidak teratur,
yaitu berdasarkan grafik persebaran.

Untuk mendapatkan peta yang representatif, dalam pemetaan


koropleth perlu dipilih sistem kelas interval yang tepat. Sistem kelas
interval yang dipilih, adalah sistem kelas

Anda mungkin juga menyukai