PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan pendidikan dalam rangka mencerdaskan masyarakat demi
mencapai tujuan yang telah diamanatkan dalam UUD 1945 ditempuh dengan berbagai
upaya. Sebagai lembaga pendidikan formal, Sekolah Menengah Kejuruan berupaya
untuk menjamin pemerataan kesempatan pendidikan. Untuk mencapai mutu pendidikan
sangat erat kaitannya dengan proses pelaksanaan pembelajaran yang dipengaruhi oleh
banyak faktor, antara lain: kurikulum, tenaga kependidikan, proses pembelajaran,
sarana-prasarana, alat-bahan, manajemen sekolah, lingkungan (iklim) kerja dan kerja
sama industri.
Berdasarkan standard pendidikan nasional (PP No 19 th 2015) bahwa setiap
satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan. Bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang
tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboraturium, ruang bengkel kerja, ruang unit
produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat ibadah, tempat
bermain, tempat rekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Aktivitas pembelajaran terutama produktif mempunyai implikasi kebutuhan
sarana yang harus tersedia secara memadai agar berlangsung secara efektif dan efisien
guna menghasilkan tamatan yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Dukungan
peralatan pendidikan yang memadai baik jenis, jumlah dan kondisinya akan sangat
berpengaruh terhadap penyelenggaraan pelatihan di sekolah yang berbasis kompetensi
dan pembelajaran tuntas.
Hambatan yang terbesar dihadapi sekolah saat ini adalah minimnya prasarana
belajar yang dimiliki oleh sekolah, sementara tuntutan kompetensi semakin tinggi. Hal
ini membuat kegiatan belajar mengajar yang dilakukan terkesan apa adanya. Bila hal ini
1
dibiarkan akan berakibat fatal bagi siswa terutama terhadap mutu lulusan yang
dihasilkan.
Sekolah Menengah Kejuruan Abdi Agape yang terletak di Jalan Selat Sumba III
Pontianak Utara Kota Pontianak Kalimantan Barat, merupakan sekolah memiliki 3
Program Keahlian bidang Bisnis dan Manajemen tentunya memerlukan perhatian yang
serius dari kita semua. Hingga saat ini peralatan masih belum memadai pada beberapa
program keahlian. Segala upaya untuk menjadikan sekolah tersebut menjadi unggul
harus direspon. Dengan adanya dukungan, perhatian dan kerjasama yang baik dari
pemerintah pusat dan daerah, diharapkan peningkatan mutu pada Sekolah SMK Abdi
Agape Pontianak akan dapat direalisasikan.
2
BAB II
POTENSI DAN PELUANG SERTA PROGRAM PENGEMBANGAN
A. POTENSI GEOGRAFIS
SMK Abdi Agape Pontianak berdiri pada tahun 1990 dan didirikan dalam
rangka memberikan akses Pendidikan Menengah Kejuruan di Kecamatan Pontianak
Utara yang pada saat itu belum ada satupun Sekolah Menengah Kejuruan.
3
Tingginya animo masyarakat di Kecamatan Pontianak Utara khususnya masyarakat
yang memiliki tingkat ekonomi menengah kebawah serta sejalan dengan program
pemerintah dalam rangka memperluas akses pendidikan menengah kejuruan adalah
motivasi bagi para pendiri untuk dapat mewujudkan SMK Abdi Agape Pontianak
menjadi sekolah yang unggul.
SMK Abdi Agape Pontianak adakah SMK Swasta yang terletak di Kecamatan
Pontianak Utara kota Pontianak. Memiliki 3 Program Keahlian, yakni Akuntansi,
Administrasi Perkantoran dan Pemasaran. Sepanjang perjalanannya SMK Abdi
Agape Pontianak telah menghasilkan sekian banyak lulusan sebagai Tenaga Kerja
tingkat menengah yang telah tersebar dan terserap disektor swasta bidang
Keuangan, Bisnis dan Manajemen, dan Pemasaran bahkan tidak sedikit yang pula
yang telah membangun usaha kecil dan menengah sebagai wirausaha muda yang
mandiri. SMK Abdi Agape Pontianak sesuai dengan nama dan semangatnya akan
tetap eksis bersama dengan Pemerintah untuk melahirkan pelaku usaha muda yang
mandiri.
Potensi pengembangan ini didukung antara lain :
1. Tersedianya lahan yang luas bagi pengembangan pemukiman dan industri
2. Pertumbuhan penduduk yang pesat
3. Akses masuk dari luar kota lebih dekat
4. Lahan sekolah yang masih luas untuk dikembangkan
5. Dukungan yang besar dari masyarakat sekitar sekolah
6. Industri dan dunia usaha yang ada di sekitar lingkungan sekolah
4
4. Pengadaan peralatan utama kegiatan belajar mengajar (KBM) jurusan
5. Pengadaan sarana penunjang pembelajaran
Tujuan dari program bantuan peralatan ini yang utama adalah ketersediaan
sarana dan prasarana sekolah yang memenuhi kualifikasi kompetensi yang standar.
Program pengadaan peralatan praktek pada SMK Abdi Agape merupakan
upaya strategis yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses
pendidikan dan pelatihan pada SMK Abdi Agape. Program ini dititik beratkan pada
terpenuhinya ruang praktek yang memadai bagi sekolah.
Untuk mencapai visi, misi dan tujuan sekolah sangat dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah. Dalam pelaksanaan misi yang
dituangkan dalam bentuk perencanaan strategis dan program kerja tahunan yang
realistis, efektif dan efisien dengan memberdayakan unsur internal dan eksternal
sekolah, serta dengan optimalisasi segala sumber daya yang ada di sekolah. Dan
salah satu sumber daya yang merupakan faktor kunci dalam penyelenggaraan
proses KBM adalah tersedianya peralatan praktek. Oleh sebab itu penyediaannya
menjadi program prioritas dalam meningkatkan kualitas sekolah.
BAB III
RENCANA ANGGARAN BIAYA PROGRAM BANTUAN
RUANG PRAKTEK SISWA SMK ABDI AGAPE PONTIANAK
A. DAFTAR PERALATAN
HARGA
NO URAIAN VOL SATUAN JUMLAH
SATUAN
I PEKERJAAN KONSTRUKSI
A BANGUNAN
1 Ruang Praktek Siswa 12x8 m 96m2 m2 2.326.085 223.304.160
2 Selasar 12x2 m 24m2 m2 1.163.043 27.913.020
5
3 Lemari alat 2 bh Buah 1.000.000 2.000.000
IV PENGELOLAAN
Biaya administrasi dan pelaporan
1 1 pkt Paket 2.512.172 2.512.172
1%
(Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Juta Dua Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah)
NO PROGRAM KEGIATAN
6
2 Pembangunan 1. Pembersihan lahan
2. Pekerjaaan pondasi
3. Pekerjaan lantai
4. Pekerjaan dinding
5. Pekerjaan atap
6. Pekerjaan plafon
7. Instalasi
8. Pekerjaan pengecatan
9. Finishing
BAB IV
PENUTUP
Sasaran bantuan pengadaan Ruang Praktek Siswa SMK Abdi Agape Pontianak
yang akan ditujukan untuk pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana sekolah dinilai
tepat sasaran, karena saat ini fasilitas tersebut belum dimiliki. Kekurangan fasilitas
sarana itu berdampak kepada kurang optimalnya pelayanan pendidikan di sekolah.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan salah satu upaya yang harus
dilakukan oleh pemerintah diberbagai sekolah. Keberhasilan proses pembelajaran amat
dipengaruhi oleh sarana dan sumber belajar yang ada. Pihak instansi yang terkait
7
khususnya Departemen Pendidikan Nasional senantiasa berusaha mengoptimalkan
segala sumber daya yang tersedia sesuai dengan standar kompetensi minimal yang
ditetapkan dalam pendidikan.
Kebutuhan akan sarana belajar dan tuntutan kompetensi yang dikehendaki
ternyata tidak seimbang dengan kemampuan lembaga penidikan didalam
menyelenggarakan proses pendidikan dan pelatihan, melalui berbagai program yang
telah digulirkan dan dilaksanakan oleh pemerintah, antara lain :
1. Peningkatan kompetensi tenaga kependidikan, dalam bentuk pelatihan kompetensi
2. Pemenuhan fasilitas pendidikan dan pelatihan teori dan praktek
3. Usaha lainnya yang relevan dengan tuntutan kompetensi
Dengan adanya pemberian bantuan peralatan ini akan menjadi pemicu bagi
manajemen sekolah didalam upaya meningkatkan kualitas proses penyelenggaraan
pendidikan di masa yang akan datang.
Demikian proposal ini kami sampaikan untuk dapat diproses sesuai dengan
tuntutan dunia pendidikan khususnya SMK Abdi Agape Pontianak, dan kami ucapkan
terima kasih atas kerjasamanya.
DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK
YAYASAN ABDI AGAPE PONTIANAK SMK ABDI AGAPE
Jl. Selat Sumba III Siantan Tengah Pontianak Utara
Telp. 0561-886462 Hp. 081352137181
Email : smkabdiagapeptk@yahoo.co.id
8
Pontianak, 15 Agustus 2016
Kepala SMK Abdi Agape
Pontianak
Nasarius, S.Th
NUPTK. 9833 7566 6020 0002