Anda di halaman 1dari 1

Mengampuni Dan Mengasihi Musuh

Ayat Bacaan: Matius 5:44-48

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu
Matius 5:44

Hidup orang percaya selalu identik dengan kasih dan pengampunan. Dan hal ini harus
dapat dilakukan dalam kehidupan ini, sebab tanpa kasih segalanya akan sia-sia (1 Korintus
13:1). Walau kita mampu melakukan semuanya, namun kasih tetap segalanya. Mengasihi
sesama tidak berarti hanya mengasihi orang yang berbuat baik kepada kita. Namun kita harus
mengasihi semua orang, termasuk musuh kita. Kita harus dapat menolong saat mereka
membutuhkan pertolongan, dan membalas kejahatan dengan kebaikan.

Seperti halnya salah satu dari perintah Tuhan Yesus supaya kita dapat mengasihi
orang yang memusuhi kita. Walau memang hal ini sulit tetapi kita harus dapat melakukannya.
Firman Tuhan berkata jika kita tidak mengampuni orang lain maka kesalahan kita juga tidak
akan diampuni oleh Bapa kita di Surga. Sebaliknya, ketika kita mengampuni orang lain maka
dosa kita pun akan diampuni. Sebab itu, hanya dengan pertolongan Tuhan dan Roh Kudus,
kita akan dimampukan untuk mengasihi musuh kita.

Namun tidak cukup hanya mengasihi musuh saja sebab kita harus dapat melupakan
kesalahannya secara total. Lepaskan berkat bagi orang yang memusuhi kita, jangan
mengutukinya sebab inilah yang harus dilakukan oleh anak-anak Tuhan. Ketika kita terus
mengingat kesalahan orang lain, maka kita akan sulit mengampuni orang lain. Dalam hal
mengampuni, kita tidak boleh mempertahankan ego. Sebagai manusia seringkali kita tidak
ingin jika harga diri kita menjadi rendah, namun sebaliknya belajarlah untuk merendahkan
hati dan selalu siap mengampuni orang lain.

Saat Yesus di dunia, Ia merupakan teladan yang baik untuk kita, sebab saat Yesus
dicela oleh para imam-imam tua, Yesus tidak membalas caci maki dengan caci maki. Bahkan
Yesus tidak membalas Biarlah setiap kita boleh mengikuti teladan Yesus. Di bagian lain
Alkitab, kita juga dapat membaca kisah Daud yang tetap mengasihi Saul. Walaupun Saul
selalu ingin membunuhnya, Daud tidak pernah menyakiti Saul. Di sini, kita dapat belajar dari
Daud agar kita tidak membalas orang yang berbuat jahat terhadap kita. Apapun yang
diperbuat orang lain terhadap kita, serahkanlah kepada Tuhan, maka Ia akan bertindak bagi
kita.

Seburuk apapun perlakuan yang kita terima, tetaplah belajar untuk mengasihi mereka,
supaya kasih Tuhan nyata dalam hidup kita dan hidup kita boleh jadi terang bagi dunia
ini.

Anda mungkin juga menyukai