Anda di halaman 1dari 52

LEMBAR PENGESAHAN

ANGKATAN XIII
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
PM- PALU

PUSKESMAS : TOILI 3

KECAMATAN : TOILI BARAT

KOTA/KABUPATEN : BANGGAI

Toili Barat, April 2015

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Tada Ketua Posko I

I Nengah Darayah Kahfi


NIP. 19670808 198903 10 15 11 13 050

Menyetujui,
Supervisor

Dermiati. T, S.Farm, M.Si, Apt


NIDN. 091012198702
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmatNya penyusunan laporan akhir dari mahasiswa KKN Profesi

Kesehatan STIFA PM Palu yang berlokasi di Puskesmas Toili 3 Kecamatan Toili

Barat kabupaten Banggai selesai tepat pada waktunya.

Terima kasih kami ucapkan pada:

a. Bapak Drs. Joni Tandi, M.Kes, Apt selaku ketua STIFA PM Palu yang telah

memberikan izin kepada kami mahasiswa dalam melaksanakan KKN-PK di Desa

Sindang Sari Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai .

b. Bapak M. Sofhian Mile, selaku Bupati Luwuk yang telah menerima kami dengan

ketulusan hati untuk melaksanakan KKN-PK di Desa Sindang Sari Kecamatan

Toili Barat Kabupaten Banggai.

c. Bapak Aris Kalatasik. SH, selaku Camat Toili Barat beserta Unsur MUSTIKA

(Musyawarah Tingkat Kecamatan) yang telah menerima dan membantu kami

dalam melaksanakan KKN-PK di Desa Sindang Sari Kecamatan Toili Barat

d. Bapak I Nengah Nasib, selaku Kepala Desa Sindang Sari yang telah menerima

kami dalam pelaksanaan KKN-PK di Desa Sindang Sari dan juga telah banyak

membantu kami dalam setiap kegiatan selama KKN-PK berlangsung.

e. Bapak I Nengah Daraya, selaku Kepala Puskesmas Toili 3 yang selalu

membimbing kami dalam melaksanakan berbagai program kegiatan KKN-PK

sehingga dapat berjalan dengan baik.


f. Ibu Dermiati. T, S.Farm, M.Si, Apt selaku Dosen Monitoring/Supervisor KKN-

PK STIFA PM Palu yang selalu mendukung dan membantu kami sehingga

program-program kami dapat terlaksana dengan sukses.

g. Teman-teman kelompok KKN-PK dan teman-teman sejawat STIFA PM Palu

Benign Family angkatan 2011 beserta Alumni STIFA PM Palu yang telah

bekerja sama dan membantu demi kesuksesan pelaksanaan program KKN-PK.

h. Aparatur-aparatur 12 Desa, Ketua-ketua PKK/Dasa Wisma, Tokoh-tokoh

masyarakat , Tokoh agama, Tokoh pemuda, dan segenap masyarakat Desa

Sindang sari, bukit makarti, uwelolu, Mekar sari, Makapa, Karya Makmur,

Mantawa, G. Kramat, L. Kramat, Kamiwangi, Dongin , Pandan Wangi

Kecamatan Toili Barat yang telah banyak membantu sehingga pelaksanaan

program kerja KKN-PK dapat berjalan dengan baik dan sukses.

Demikian laporan ini kami buat sebagai salah satu bukti dari Kuliah Kerja

Nyata kami. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat besar bagi pembaca pada

umumnya dan khususnya bagi adik-adik tingkat kami dimasa yang akan datang. Viva

La Pharmacie!

PENYUSUN

POSKO II TOILI BARAT


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.

HALAMAN PENGESAHAN..
KATA PENGANTAR. i

DAFTAR ISI..................... iii

DAFTAR TABEL............................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... v

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1

BAB II. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN PROFESI KESEHATAN..

II.1 Keadaan geografis dan Demografis.......................................

II.1.1 Keadaan Geografis.............................................................

II.1.2 Keadaan Demografis..........................................................

II.2 Kependudukan....................................................................

II.2.1 Kepadatan Penduduk.......................................................

II.2.2 Komposisi Penduduk.......................................................

II.2.3 Keadaan Sosial Ekonomi Dan Budaya............................

II.2.4 Sarana Pendidikan.........................................................

II.3 Sarana Pelayanan Kesehatan..........................................

BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN........................................

III.1 Mortalitas (Angka Kematian).........................................

III.2 MORBIDITAS (ANGKA


KESAKITAN)............................

BAB IV. Identifikasi Masalah..................................................................

BAB V. Alternatif Pemecahan Masalah..................................................

BAB VI. Pelaksanaan Kegiatan Program Kerja.....................................


BAB VII. Hambatan dan Masalah Yang Dihadapi...................................

BAB VIII. Penutup...................................................................................

VII.1 Kesimpulan......................................................................

VII.2 Saran..............................................................................

Lampiran-lampiran........................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Luas wilayah kerja Puskesmas Toili III menurut

17 Desa di Kecamatan Toili Barat Tahun 2014

Tabel. 2. Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

dan Kelompok Umur UPTD Puskesmas Toili III

Tahun 2014

Tabel 3. Data Penduduk Menurut Pekerjaan UPTD


Kesehatan Toili III Tahun 2014

Tabel 4. Jumlah Fasilitas Pendidikan


Tabel 5. Jumlah Fasilitas Kesehatan UPTD Kesehatan
Toili III tahun 2014
Tabel 6. Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan

UPTD Kesehatan Toili III tahun 2014

Tabel 7. Jumlah Angka Kematian Bayi Balita UPTD


Puskesmas Toili III Tahun 2014

Tabel 8. 10 Penyakit Terbesar UPTD Kesehatan Toili III


Tahun 2014
DAFTAR LAMPIRAN

1. Nama-nama mahasiswa KKN-PK STIFA Posko II Puskesmas Toili III


2. Pelaksanaan kegiatan KKN-PK Posko II Puskesmas Toili III
1) Program Kerja
2) Hasil program kerja
3. Uraian-uraian Arsip tiap Program Kegiatan KKN-PK Posko II Puskesmas Toili III

Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai


3) Surat Pemberitahuan
4) Undangan
5) Berita Acara
6) Surat Keterangan
7) Daftar hadir
8) Dokumentasi
9) Dan lain-lain

BAB I

PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan ialah bagian terpenting dari semua unsur

pembangunan Nasional yang pada hakikatnya adalah penyelenggaraan kesehatan oleh

Bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar

dapat terwujud kehidupan kesehatan yang optimal, sebagai salah satu bentuk

kesejahteraan umum dari tujuan Pembangunan Nasional. Untuk itu maka upaya

pembangunan kesehatan dilaksanakan oleh pemerintah bersama masyarakat melalui

sector kesehatan maupun sector lainnya serta adanya manajemen upaya kesehatan

secara merata dan berkesinambungan.

Dalam Sistem Kesehatan Nasional dicantumkan bahwa sasaran sektor

kesehatan adalah meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan

masyarakat. Dalam rangka mewujudkan program tersebut berbagai upaya telah

dilaksanakan, salah satunya adalah pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan

Rumah Sakit yang merupakan sistem pelayanan kesehatan yang dianut dan

dikembangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran serta

masyarakat. Dengan tujuan meningkatkan dukungan masyarakat secara aktif dan

dinamis dalam berbagai upaya kesehatan masyarakat dan mendorong ke arah

kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan dengan penuh tanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan itu salah satu perwujudannya ialah pelaksanaan

pelayanan kesehatan bukan saja didaerah perkotaan ataupun Rumah Sakit, akan tetapi

dilaksanakan sampai ke pelosok-pelosok terpencil di tanah air. Dimana dibutuhkan

puskesmas yang bersifat promotif, protentif, maupun kuratif.


Oleh karena itu, STIFA Pelita Mas Palu yang merupakan suatu

Institusi/Perguruan Tinggi Swasta yang akan menghasilkan para Sarjana-sarjana

Farmasi (Calon Apoteker) yang terampil, mapan, dan cakap dimasa yang akan

datang. Melalui pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan Angkatan XIII

tahun 2015 diarahkan untuk mensosialisasikan dan mensukseskan pembangunan

kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas Toili III, Kecamatan Toili Barat,

Kabupaten Banggai meliputi 17 desa dengan wilayah kerja program 12 desa sasaran.

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KKN PROFESI KESEHATAN


2.1 Letak Geografis dan Demografis

2.1.1. Keadaan Geografis

Puskesmas Toili III merupakan puskesmas diwilayah Kecamatan Toili

barat yang berjarak 125 Km dari Ibu Kota Kabupaten Banggai. Puskesmas

Toili III merupakan satu-satunya Puskesmas yang ada di Kecamatan Toili

Barat Kabupaten Banggai dan merupakan pintu gerbang sisi sebelah barat

yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Morowali.

Wilayah Puskesmas Toili III dibatasi:

Sebelah Utara : Kecamatan Nuhon, Bunta dan Pegunungan Batui

Sebelah Selatan : Teluk Tolo dan Kabupaten Morowali

Sebelah Timur : Kecamatan Toili dengan Selat Peling

Sebelah Barat : Kecamatan Mamomaslato, Kabupaten Morowali.

Berdasarkan bentuk permukaan tanah, wilayah kerja Puskesmas Toili

IV terdiri dari:

10) Pesisir
11) Lembah
12) Lereng
13) Dataran
Gambar Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Toili III

Iklim
Iklimnya berbeda dengan iklim Indonesia secara umum di mana musim

kemarau terjadi pada bulan April sampai Oktober dan musim hujan pada

bulan Oktober sampai April dengan curah hujan tertinggi antara bulan April

sampai Juli, tetapi terjadi pergeseran musim sehingga musim penghujan dan

musim kemarau tidak bias ditentukan bulannya. Ini diakibatkan oleh Global

Worming yang menjadi permasalahan dunia sekarang.

2.1.2. Keadaan Demografis

Jumlah penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Toili III Tahun 2014 sebesar

23048 jiwa dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 1.041/km2. Dimana jumlah

penduduk wanita sebanyak 11119 jiwa (48,2 %) jiwa dan penduduk laki-laki

sebanyak 11929 jiwa (52,7 %), yang terbagi atas beberapa kelompok, yaitu:
1. Bayi : 432 orang
2. Balita : 1512 orang
3. WUS : 5506 orang
4. Bumil : 434 orang
5. Bulin : 436 orang
6. PUS : 4262 orang
Rata-rata jumlah anggota rumah tangga dalam satu KK berjumlah 4 orang.

Jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Kamiwangi dengan jumlah 2667 jiwa,

sedangkan yang paling sedikit adalah Desa Bone Bae yaitu sebesar 288 jiwa.

2.2. Kependudukan

2.2.1 Kepadatan Penduduk

Luas wilayah kerja Puskesmas toili III 380,1 Km2 terbagi atas 17

desa, dengan rincian masing-masing desa sebagai berikut:

Tabel 1. Luas wilayah kerja Puskesmas Toili III menurut 17 Desa di

Kecamatan Toili Barat Tahun 2014

Jumlah Penduduk Jumlah


No Desa Total
Laki-Laki Perempuan KK
1 2 3 4 5 6
1 Pandanwangi 502 444 946 264
2 Dongin 353 321 674 197
3 Kamiwangi 1,348 1319 2667 686
4 Sindangsari 1,119 1149 2268 567
5 Bukit makerti 431 470 901 283
6 Uwelolu 823 737 1560 447
7 Bumi harapan 293 268 561 149
8 Mekar sari 443 436 879 237
9 Makapa 1,125 1051 2176 537
10 Karya makmur 1,041 929 1970 599
11 Mantawa 786 725 1511 443
12 Pasir lamba 949 882 1831 519
13 Bone bae 161 127 288 80
14 Lembah Keramat 691 634 1325 412
15 Gunung Keramat 648 580 1228 363
16 Rata 599 528 1127 293
17 Mekar jaya 617 519 1136 288
Jumlah 11,929 11119 23048 6364
Sumber: SP2TP UPTD Puskesmas Toili III
2.2.2 Komposisi Penduduk

Distribusi penduduk untuk Wilayah Kerja Puskesmas Toili III

tahun 2014 berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 2.1 Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
UPTD Puskesmas Toili III Tahun 2014

Jumlah Penduduk
Kelompok Laki-laki +
No Laki-laki Perempuan
Umur Perempuan
N % N % N %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 04 993 53 890 47 1883 100
2 5 14 2172 53 1964 47 4136 100
3 15 44 5478 52 5130 48 10608 100
4 45 64 2302 51 2176 49 4478 100
5 >=65 + 968 50 975 50 1943 100
Jumlah 11913 52 11135 48 23048 100
Sumber: SP2TP UPTD Puskesmas Toili III

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur dapat dilihat

pada table diatas dengan jumlah laki-laki 11913 jiwa dan perempuan 11135 jiwa

sementara penduduk terbanyak berada pada kelompok umur 15 44 tahun dengan

jumlah 10608 jiwa.

II.2.3 KEADAAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

1. Adat Istiadat
Penduduk yang berada di wilayah kerja UPTD Kesehatan Toili III sebagian

besar adalah suku bali dan sasak yang hampir sebagian besar penganut agama Hindu.

Sedangkan bahasa pengantar dalam pergaulan sehari-hari adalah bahasa bali.


2. Keadaan Ekonomi
Sebagian besar penduduk adalah transmigran yang memenuhi kebutuhan

penduduk sehari-hari, sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah bertani dan

sebagian kecil menjadi Pedagang.


Tabel 3Data Penduduk Menurut Pekerjaan UPTD Kesehatan Toili III
Tahun 2014

No Jenis Pekerjaan Jumlah


1 2 3
1 Petani 8245
2 Nelayan 365
3 Buruh 821
4 PNS 306
5 TNI/Polri 31
6 Pedagang 770
Jumlah 10538

II.2.4 SARANA PENDIDIKAN

Distribusi penduduk menurut pendidikan dapat diketahui dengan melihat

jumlah fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Toili Barat Sebagai

berikut:
Tabel 4
Jumlah Fasilitas Pendidikan

No Pendidikan Negeri Swasta


1 2 3 4
1 TK 0 18
2 SD/MI 19 4
3 SMP/Sederajat 6 2
4 SMA/Sederajat 2 1
Jumlah 27 25
II.3 SARANA PELAYANAN KESEHATAN

a) Fasilitas Kesehatan
UPTD Kesehatan Toili III merupakan Puskesmas Perawatan, dimana

dalam melaksanakan programnya baik program Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). Untuk lebih jelasnya

distribusi pelayanan kesehatan yang ada di wilayah UPTD Kesehatan Toili III.
Tabel 5
Jumlah Fasilitas Kesehatan
UPTD Kesehatan Toili III tahun 2014

No Jenis Pelayanan Jumlah


1 2 3
1 Puskesmas Pembantu (Pustu) 9
2 Pondok Bersalin Desa (Polindes) 8
3 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 3
4 Posyandu 20
5 Ambulance 1

b) Sumber Daya Manusia


Untuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan,

maka tenaga kesehatan yang ada di UPTD Kesehatan Toili III harus memadai

jumlahnya. Adapun distribusi ketenagaan di UPTD Kesehatan Toili III dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6
Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
UPTD Kesehatan Toili III tahun 2014

No Jenis Tenaga Jumlah


1 2 3
1 S-2 Kesehatan Masyarakat 2
2 S-1 Kesehatan Masyarakat 2
3 Dokter Umum 1
4 S-1 Keperawatan 1
5 D-III Keperawatan 31
6 D-4 Kebidanan 0
7 D-III Kebidanan 22
8 Sanitarian 1
9 Nutrisionis (D-III Gizi) 0
10 D-III Perawat Gigi 1
10 Pekarya 2
10 SMA 1
12 SMP 0
13 SD 0
Jumlah 64

A. LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGIS


1. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah

yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat

dari tanah.
Dari data yang terkumpul menunjukkan bahwa persentase rumah sehat

sebesar 52,6 % dari 5496 rumah ( 100 %) rumah yang diperiksa. Sedangkan

target Indonesia Sehat 2015 sebesar 65 %. Persentase rumah sehat yang paling

tinggi terdapat Desa Bumi Harapan sebesar 100 %, Sedangkan yang paling

rendah di Desa Dongin yaitu sebesar 13,8 %.


a) Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan
Tempat-tempat umum (TTU) dan Tempat Umum Pengelolaan

Makanan (TUPM) merupakan sarana yang dikunjungi banyak orang, dan


berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU meliputi warung

makan, pasar dan lain-lain. Sedangkan TUPM sehat adalah tempat umum

dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat

kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,

sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas

ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki

pencahayaan ruang yang memadai.


Dari data yang terkumpul menunjukkan bahwa TTU yang diperiksa

sebanyak 45 dan TTU yang sehat sebesar 100%. Sedangkan TUPM yang

diperiksa sebanyak 66 dan TUPM yang sehat sebesar 100%.


b) Akses Terhadap Air Minum
Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dibedakan

menurut air ledeng, SPT, SGL, PAH, Kemasan.


Data dari hasil kompilasi Program Kesehatan Lingkungan

menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki akses Air Bersih sebesar

100% seluruh keluarga yang diperiksa. Sumur gali masih merupakan

alternatif kepemilikan akses air bersih terbanyak yang dimiliki oleh

keluarga di wilayah UPTD Kesehatan Toili III yaitu sebanyak 100% (6123

jiwa ).
c) Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga

meliputi persediaan air bersih (PAB), jamban, tempat sampah dan

pengelolaan air limbah (PAL). Masing-masing indikator tersebut

semestinya diperiksa dalam waktu yang sama sehingga jumlah KK

diperiksa sama untuk masing - masing indikator.


Data dari hasil kompilasi programer kesehatan lingkungan tahun

2014, menunjukkan bahwa keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi

dasar mempunyai pencapaian yang variatif di masing-masing indikator.

Persentase keluarga dalam pengelolaan air limbah sebesar 49,3% dari

6123 Rumah tangga. Persentase keluarga yang memiliki tempat sampah

sebesar 25,8% dari 6123 Rumah Tangga.. Dan persentase keluarga yang

memiliki jamban sebesar 61,5% dari 6123 Rumah tangga.

B. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT


Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh

terhadap derajat kesehatan masyarakat, disajikan dalam beberapa indikator yaitu

persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan menurut cara

pengobatan, persentase penduduk yang berobat jalan menurut tempat berobat,

persentase anak 0-6 bulan yang pernah disusui, kebiasaan merokok, persentase

penduduk yang melakukan aktifitas fisik, dan kebiasaan mengkonsumsi jenis

makanan sehat. Sedangkan indikator komposit rumah tangga sehat terdiri dari 10

indikator yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI

eksklusif, menimbang bayi setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci

tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas

jentik nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap

hari, dan tidak merokok didalam rumah.


1. ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) diyakini dan bahkan terbukti memberi manfaat

bagi bayi dari sisi aspek gizi (kolostrum yang mengandung Imunoglubulin
A/IgA, Whei-Casein,

Decohexanoic/DHA dan

arachidonic/AA dengan

komposisi sesuai), aspek

Imunologik (selain IgA, terdapat

Laktoferin, Lysosim dan jenis

leucosit yaitu Brochus-Associated Lymphocyte/BALT, Gut Associated

Lymphocite Tissue/ GALT, Mammary Associate Lymphocite Tissue/MALT

serta faktor bifidus), aspek psikologik (interaksi dan kasih sayang antara

anak dan ibu), aspek kecerdasan, aspek neurologik (aktifitas menyerap ASI

bermanfaat pada koordinasi syaraf bayi), aspek ekonomi serta aspek

penundaan kehamilan (metode amenorea laktasi/MAL) selain aspekaspek

tersebut, dengan ASI juga dapat melindungi bayi dari sindrom kematian bayi

secara mendadak (Sudden Infant Death Syndrome/SIDS).


Berdasarkan data yang terkumpul pada tahun 2014, jumlah bayi yang

diberi ASI Ekslusif sebesar 55 bayi (28,9%) dari jumlah 190 bayi.
2. Posyandu
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan

sumber daya yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu

bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling

dikenal oleh masyarakat. Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata yaitu

strata pratama, madya, purnama, dan mandiri.


Di wilayah

UPTD Kesehatan

Toili III pada

tahun 2014 adalah

sebagai berikut:

Jumlah posyandu

pratama ada 6

posyandu, madya ada 14 posyandu sedangkan purnama dan mandiri belum

ada. Masalah posyandu yang paling menghambat adalah angka drop out

kader masih relatif tinggi, kondisi geografis dan pemahaman masyarakat

yang masih rendah.


3. Pembiayaan Kesehatan oleh Mayarakat
Dalam rangka meningkatkan kepersertaan masyarakat dalam

pembiayaan kesehatan, sejak lama dikembangkan berbagai cara untuk

memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini berkembang

berbagai cara pembiayaan kesehatan Pra Upaya, yaitu Dana Sehat, Asuransi

Kesehatan, Asuransi Tenaga Kerja (astek)/ Jamsostek, JPKM dan asuransi

kesehatan lainnya, serta Kartu Sehat untuk penduduk miskin.

Di UPTD Puskesmas Toili III jenis kepesertaan Jaminan Kesehatan Pra

Bayar pada tahun 2014 hanya terdiri dari Askes PNS/BPJS, Jamkesmas,

jamkesda. Untuk Jamsostek, belum ada.


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Data dan informasi tentang situasi derajat kesehatan dinyatakan dengan angka

kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.

III.1 MORTALITAS (ANGKA KEMATIAN)

Salah satu indikator penting untuk mengukur tingkat derajat kesehatan

masyarakat adalah angka kematian (mortalitas). Dimana indikator ini

menunjukkan tingkat kesehatan, mutu pelayanan kesehatan serta kondisi sosial

ekonomi masyarakat.
1. Angka Kematian Bayi ( AKB )
Berdasarkan data yang diperoleh dari UPTD Kesehatan Toili III tahun

2014 menunjukkan bahwa terdapat kematian bayi sebanyak 9 orang, lahir

hidup 432, sehingga didapatkan IMR 754/1000 kelahiran hidup, hal ini

berarti bahwa dari 1000 kelahiran hidup terdapat kematian bayi sebanyak 9

orang bayi.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak

mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Tersedianya berbagai

fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis

yang terampil, serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan

tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan

faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB. Menurunnya AKB

dalam beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan

dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.


Tabel 7
Jumlah Angka Kematian Bayi Balita
UPTD Puskesmas Toili III Tahun 2014

JUMLAH

LAHIR % JUMLA JUMLAH


JUMLAH
NO DESA / KEL LAHI HIDUP LAHI H BAYI
BALITA
BALITA
LAHIR MATI MATI
R + R
HIDUP
MATI LAHIR MATI
MATI
1 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pandan Wangi 27 1 28 3.6 1 80 0

2 Dongin 10 0 10 0.0 0 68 0

3 Kamiwangi 56 1 57 1.8 1 160 0

4 sindangsari 33 0 33 0.0 0 59 0

5 Bukit Makerti 13 2 15 13.3 2 88 0

6 Uwelolu 26 2 28 7.1 0 98 0

7 Bumi harapan 8 0 8 0.0 0 37 0

8 Meker sari 17 0 17 0.0 0 65 0

9 Makapa 46 2 48 4.2 2 117 0

10 Karya Makmur 34 1 35 2.9 0 67 0

11 Mantawa 23 0 23 0.0 0 164 0

12 Pasir lamba 41 1 42 2.4 1 145 0

13 Bone bae 4 0 4 0.0 0 23 0

14 Gunung kramat 22 1 23 4.3 1 83 0

15 Lembah karamat 22 1 23 4.3 1 103 0

16 Rata 29 1 30 3.3 0 65 0

17 Mekar jaya 21 0 21 0.0 0 90 0


JUMLAH 432 13 445 2.9 9 1512 1

2. Angka Kematian Balita (CMR)


Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak umur 0 4 tahun per

1000 Kelahiran Hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan Kesehatan

Anak dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi terhadap kesehatan anak Balita

seperti Gizi, Sanitasi, Penyakit Infeksi, Penyakit keturunan, kelainan bawaan,dll.

Pada tahun 2014 di wilayah kerja UPTD Kesehatan Toili III tidak terdapat kasus

kematian Balita
3. Angka Kematian Ibu Maternal ( AKI )
Angka Kematian Ibu Maternal diperoleh berbagai survei yang

dilakukan secara khusus. Dengan dilaksanakannya Survei Kesehatan Rumah

Tangga (SKRT), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas

dibanding survei sebelumnya.


AKI merupakan salah satu Indikator Derajat Kesehatan yang penting untuk

menggambarkan resiko yang dihadapi para ibu selama kehamilan, persalinan dan

masa nifas. Angka Kematian Ibu sangat bermanfaat dalam menggambarkan tingkat

kesadaran dan perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu hamil, kondisi

kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil

(ANC), pelayanan waktu melahirkan dan manajemen waktu nifas (PNC).

Berdasarkan data yang ada di UPTD Kesehatan Toili III selama tahun 2014

terdapat 1 kematian ibu bersalin yang terdapat di Desa Rata.

III.2 MORBIDITAS (ANGKA KESAKITAN)


Angka kesakitan penduduk wilayah kerja UPTD Kesehatan Toili III

diperoleh berdasarkan laporan dari Pustu, Polindes, Poskesdes, Polikllinik

Umum, MTBS dan Unit Gawat Darurat. Data pasien untuk menilai angka

kesakitan dapat dilihat dari 10 penyakit terbanyak di UPTD Kesehatan Toili III

dengan urutan sebagai berikut: 10 Penyakit Terbesar UPTD Kesehatan Toili

III Tahun 2014

Tabel 8
10 Penyakit Terbesar UPTD Kesehatan Toili III
Tahun 2014

Kasus Kasus
NO JENIS PENYAKIT %
Baru Lama
1 3 4
1 Ispa 2227 0 35,8
2 Maag (Gastritis) 890 219 14,3
3 Reumatik 544 315 8,7
4 Kecelakaan 471 45 7,6
5 Diare 467 1 7,5
6 Hypertensi 434 203 7,0
7 Alergi 422 160 6,8
8 Penyakit Lainnya 366 37 5,9
9 Malaria Vivax 270 0 4,3
10 Asma 131 66 2,1

BAB IV

IDENTIFIKASI MASALAH

Dalam penyusunan rencana program kegiatan yang akan dilaksanakan,

terlebih dahulu dilakukan penyusunan sebelum keberangkatan KKN-PK dilingkungan

kampus. Setelah mahasiswa tiba di Kecamatan Toili Barat maka dilakukanlah


observasi/analisa situasi lapangan yang mencakup 12 desa sasaran (Sindang Sari,

Kami Wangi, Dongin, Pandan Wangi, Bukit Mekarti, Uwelolu, Makapa, Mekar Sari,

Karya Makmur, mentawa, Gunung Kramat dan Lembah Kramat)

Dari hasil observasi/analisa situasi lapangan maka di identifikasikan beberapa

masalah kesehatan, yaitu:

1. Kurangnya pemanfaatan halaman atau pekarangan rumah.


2. Kurangnya pemahaman masyarakat akan khasiat tanaman & tumbuhan disekitar

yang berpotensi sebagai obat tradisional.


3. Banyaknya pengguna NAPZA dikalangan Siswa-siswi SMP & SMA di Toili

Barat.
4. Pergaulan bebas yang tak bertanggung jawab dikalangan anak remaja khususnya

Siswa-siswi SMA di Toili Barat.


5. Minimnya pengetahuan masyarakat luas tentang penggunaan obat. Sehingga

menyebabkan penyalahgunaan produk obat dan juga tertanamnya sugesti yang

salah tentang penggunaan obat pada masyarakat.


6. Berdasarkan dari daftar 10 penyakit terbanyak yang ada diwilayah desa sasaran,

dan juga minimnya pengetahuan dasar masyarakat akan pengenalan tanda-tanda

ataupun gejala awal penyakit-penyakit ini.

Berdasarkan permasalahan yang ditemui dilapangan, maka disusunlah

program kegiatan yang sesuai dan dapat dijadikan alternatif penyelesaian masalah,

sehingga dapat menjadi acuan dan kegiatan dapat terarah dan berkesinambungan.
BAB IV

ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Dalam menanggapi masalah yangyang ditemukan di lokasi KKN PK STIFA

PM palu pada kecamatan Toili Barat, maka dilakukan beberapa upaya untuk

mengatasi masalah-masalah yang ditemukan yang masuk dalam program kerja

mahasiswa poski I sebagai berikut :

1. Kurangnya pemanfaatan halaman atau pekarangan rumah, maka alternatif yang

dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini adalah Diadakan Program pembuatan

Toga di wilayah Puskesmas dan desa Mekar Sari yang mewakili lomba desa antar

Kecamatan
2. Kurangnya pemahaman masyarakat akan khasiat tanaman & tumbuhan disekitar

yang berpotensi sebagai obat tradisional, maka alternatif yang dilakukan untuk

menyelesaikan masalah ini adalah:


1) Penyuluhan tentang Obat Tradisional
2) Sosialisasi akan manfaat dan keuntungan Obat Tradisional pada masyarakat

umum di wilayah 12 desa sasaran


3) Demonstrasi pembuatan Serbuk Jahe dan Temulawak Instan
3. Banyaknya pengguna NAPZA dikalangan Siswa-siswi SMP & SMA di Tinombo

Selatan, maka alternatif yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini adalah:
1) Penyuluhan dan diskusi lepas NAPZA yang sasarannya adalah Guru-guru

BP/BK dan Siswa-siswi SMP dan SMA diwilayah 12 desa sasaran di

Kecamatan Toili Barat


2) Pembagian leaflet tentang Narkotika, Psikotropika, dan Zat adikitif lainnya

pada kalangan guru BP/BK dan Siswa-siswi SMP/SMA di Kecamatan Toili

Barat
3) Pelaksanaan identifikasi pengguna NAPZA pada Siswa-siswi SMP/SMA yang

didampingi oleh Guru BP/BK di Kecamatan Toili Barat.


4. Pergaulan bebas yang tak bertanggung jawab dikalangan anak remaja khususnya

Siswa-siswi SMA di Kecamatan Toili Barat. Maka dari itu alternatif yang

digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah:


1) Mengadakan penyuluhan tentang bahaya yang disebabkan oleh HIV/AIDS

akibat dari pergaulan bebas yang tak bertanggung jawab pada kalangan

Siswa-siswi SMA di Kecamatan Toili Barat.


2) Pembagian leaflet tentang HIV (Human Immunodificiency Virus)/AIDS

(Acquired Immunodificiency Syndrome).


5. Minimnya pengetahuan masyarakat luas tentang penggunaan obat. Sehingga

menyebabkan penyalahgunaan produk obat dan juga tertanamnya sugesti yang

salah tentang penggunaan obat pada masyarakat, maka alternatif yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah ini adalah:


1) Mengadakan Pemaparan perihal Swamedikasi dan CPOR (Cara Penggunaan

Obat Rasional) di wilayah 12 desa sasaran.


2) Pembagian leaflet tentang Swamedikasi dan CPOR pada masyarakat umum.
3) Melakukan Pelayanan Informasi Obat, Konseling kesehatan, dan juga

Pemeriksaan Kesehatan berupa pemeriksaan tensi darah gratis.


6. Berdasarkan dari daftar 10 penyakit terbanyak yang ada diwilayah desa sasaran,

dan juga minimnya pengetahuan dasar masyarakat akan pengenalan tanda-tanda

ataupun gejala awal penyakit-penyakit ini. Maka alternatif yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah ini adalah:


1) Megadakan penyuluhan tentang Penyakit Hipertensi, Campak, Diare

diwilayah 12 desa sasaran.


2) Pembagian Leaflet tentang ke 3 penyakit ini pada masyarakat umum.
3) Mengadakan konseling kesehatan pada masyarakat umum di 12 desa sasaran.
4) Melakukan Pelayanan Informasi Obat, Konseling kesehatan, dan juga

Pemeriksaan Kesehatan berupa pemeriksaan tensi darah gratis.


5) Memberikan Vitamin A ke Anak-anak agar terhindar dari gejala penyakit

campak.

BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KERJA

Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan STIFA Angkatan XII yang berlokasi di

Puskesmas Tada Kecamatan Tinombo Selatan berlangsung selama 8 minggu dimulai

pada tanggal 20 Maret 2014 sampai 20 Mei 2014.

Kegiatan pertama kali dilakukan adalah penerimaan di dinas Kesehatan

Kabupaten Banggai, setelah itu berangkat menuju ke Kecamatan toili barat. Setelah

itu melakukan perkenalan dengan pihak Kecamatan, lalu berangkat menuju


Puskesmas Toili III Kecamatan Toili Barat sekaligus perkenalan dengan masyarakat

serta tenaga kesehatan Puskesmas toili III. Selanjutnya kami melakukan Seminar

Program Kerja di Kantor Camat Toili Barat pada tanggal 26 Februari 2015.

Adapun pelaksanaan kegiatan Posko II selama KKN-PK berlangsung adalah

sebagai berikut:

1) Seminar Program Awal dilaksanakan didesa Tada Timur pada Kamis, 26

Maret 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk memaparkan program-program

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN-PK STIFA PM Palu

di wilayah 12 desa sasaran.


2) Kurangnya pemanfaatan halaman pekarangan rumah di 12 desa, Maka

dilakukan pembuatan 2 kebun Toga di Halaman Puskesmas dan di Desa

Mekar Sari sebagai toga percontohan wilayah kerja kedua posko.


6) Pembuatan Toga di Puskesmas Toili III tanggal 27 Februari 2015
3) Kurangnya pemahaman masyarakat akan khasiat tanaman & tumbuhan

disekitar yang berpotensi sebagai obat tradisional. Maka dilakukan

penyuluhan, sosialisasi, dan demonstrasi mengenai Obat Tradisional di 2 desa

sasaran mnenurut rayon wilayah kerja kedua posko.


7) Sosialisasi OBTRA, pembagian serbuk jahe instan dan serbuk temulawak

di Desa Sindang Sari dusun IV.


4) Kurangnya pemahaman NAPZA dikalangan Siswa-siswi SMP & SMA di

Toili Barat. Maka dilakukan penyuluhan, sosialisasi, diskusi dan tanya jawab,

untuk menambah wawasan terkait NAPZA pada kalangan siswa-siswi.


1) Penyuluhan NAPZA di SMK 1 Toili Barat pada Senin, 2 Maret 2015.

Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami lakukan bahwa siswa-
siswi SMK 1 Toili Barat sangat memahami bahaya dari penggunaan

NAPZA.
2) Penyuluhan NAPZA di MTS Toili Barat Tada Timur desa Karya Makmur

pada tanggal 4 Maret 2015. Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang

kami lakukan bahwa siswa-siswi MTS Toili Barat sangat memahami

bahaya dari penggunaan NAPZA.


3) Penyuluhan NAPZA SMP N 5 Toili Barat, pada tanggal 6 Maret 2015.

Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami lakukan bahwa siswa-

siswi SMP 5 Toili Barat Toili memahami bahaya dari penggunaan

NAPZA.
4) Penyuluhan NAPZA SMP N 3 Toili Barat, pada hari jumat 13 Maret

2015. Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami lakukan bahwa

siswa-siswi SMP N 3 Toili Barat sangat memahami bahaya dari

penggunaan NAPZA.
5) Pergaulan bebas yang tak bertanggung jawab dikalangan anak remaja

khususnya Siswa-siswi SMA di Tinombo Selatan.


1) Penyuluhan HIV/AIDS di SMK 1 Toili Barat, pada hari Senin 2 April

2015. Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami lakukan bahwa

siswa-siswi SMK 1 Toili Barat sangat memahami bahaya dari HIV/AIDS.


2) Penyuluhan HIV/AIDS di MTS Toili Barat, pada hari Rabu, tanggal 4

Maret 2015. Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami lakukan

bahwa siswa-siswi MTS Toili Barat sangat memahami bahaya dari

HIV/AIDS.
3) Penyuluhan HIV/AIDS di SMP N 5 Toili Barat, pada hari Jumat tanggal 6

Maret 2015. SMK SPP Muhammadiyah Siney desa Siney induk pada
Senin, 7 April 2015. Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami

lakukan bahwa siswa-siswi SMK 1 Toili Barat sangat memahami bahaya

dari HIV/AIDS.
4) Penyuluhan HIV/AIDS di SMP N 3 Toili Barat, pada hari Jumat tanggal

13 Maret 2015. Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami lakukan

bahwa siswa-siswi SMK 1 Toili Barat sangat memahami bahaya dari

penggunaan NAPZA.
6) Penyuluhan terkait dengan pencegahan dan pengobatan Campak, yang

dilakukan di 2 Desa, yaitu Desa gunung kramat dan lembah kramat.


1) Penyuluhan Tentang campak di desa gunung kramat pada hari selasa

tanggal 05 maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab

menunjukan bahwa masyarakat Mantawa telah memahami cara

pencegahan dan pengobatan campak pada anak.


2) Penyuluhan Tentang Campak di desa lembah kramatpada hari Sabtu

tanggal 06 Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab

menunjukan bahwa masyarakat lembah kramat telah memahami cara

pencegahan dan pengobatan campak pada anak.


7) Minimnya pengetahuan masyarakat luas tentang penggunaan obat. Sehingga

menyebabkan penyalahgunaan produk obat dan juga tertanamnya sugesti yang

salah tentang penggunaan obat pada masyarakat.


1) Pemaparan perihal CPOR di Desa Owelolu, 7 Maret 2015. Menurut hasil

diskusi dan tanya jawab yang kami lakukan bahwa Masyarakat memahami

betul Cara Penggunaan Obat Rasional.


8) Berdasarkan dari permintaan Kepala Desa untuk melakukan penyuluhan

terkait Hipertensi, karena Hipertensi banyak terdapat di kalangan para Pekerja


khususnya para Tani, maka kami melakukan Penyuluahan Hipertensi di 3

Desa yaitu desa Kamiwangi, Mantawa dan Karya Makmur.


1) Penyuluhan Penyakit Hipertensi di Desa Kamiwangi, pada hari Selasa

tanggal 3 Maret . Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami

lakukan menunjukan bahwa Masyarakat Kamiwangi telah memahami cara

pencegahan dan pengobatan Hipertensi.


2) Penyuluhan Penyakit Hipertensi di Desa Mantawa, pada hari Sabtu

tanggal 14 Maret 2015. Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami

lakukan menunjukan bahwa Masyarakat Mantawa telah memahami cara

pencegahan dan pengobatan Hipertensi.


3) Penyuluhan Penyakit Hipertensi di Desa Karya Makmur, pada hari Senin

tanggal 16 Maret . Menurut hasil diskusi dan tanya jawab yang kami

lakukan menunjukan bahwa Masyarakat Karya Makmur telah memahami

cara pencegahan dan pengobatan Hipertensi.


9) Berdasarkan dari kaca mata kami bahwa kurangnya pemahaman tentang

pencegahan penyakit cacingan di kalangan khusunya anak SD maka kami

melakukan penyuluhan tentang cacingan di 3 SD di desa Mantawa A, Karya

Makmur dan Kamiwangi.


1) Penyuluhan Cacingan di SDN Inp.1 Mantawa A, pada hari Selasa

tanggal 10 Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab

menunjukan bahwa Siswa-Siswi SDN Inp.1 Mantawa A memahami cara

pencegahan penyakit Cacingan.


2) Penyuluhan Cacingan di SDN Inp.1 Karya Makmur, pada hari Rabu

tanggal 11 Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab
menunjukan bahwa Siswa-Siswi SDN Inp.1 Karya Makmur memahami

cara pencegahan penyakit Cacingan.


3) Penyuluhan Cacingan di SDN 1 Kamiwangi, pada hari Kamis tanggal 12

Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab menunjukan

bahwa Siswa-Siswi SDN 1 Kamiwangi memahami cara pencegahan

penyakit Cacingan.
10) Berdasarkan dari masalah yang kami dapatkan bahwa kurangnya Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat dikalangan masyarakat khususnya anak SD, maka

kami melakukan penyuluhan terkait dengan PHBS di dua sekolah di desa

yang berbeda yaitu Lembah Keramat dan Gunung Keramat.


1) Penyuluhan PHBS di SDN Inp.1 Lembah Keramat pada hari Sabtu

tanggal 14 Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab

menunjukan bahwa Siswa-Siswi SDN Inp.1 Lembah Keramat

memahami cara berperilaku Hidup Bersih dan Sehat.


2) Penyuluhan PHBS di SDN Inp.1 Gunung Keramat pada hari Sabtu

tanggal 14 Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab

menunjukan bahwa Siswa-Siswi SDN Inp.1 Gunung Keramat

memahami cara berperilaku Hidup Bersih dan Sehat.


11) Penyuluhan terkait dengan pencegahan dan pengobatan Diare, yang

dilakukan di 2 Desa, yaitu Desa Mantawa dan Karya Makmur.


1) Penyuluhan Tentang Diare di desa Mantawa pada hari Sabtu tanggal 14

Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab menunjukan

bahwa masyarakat Mantawa telah memahami cara pencegahan dan

pengobatan hipertensi.
2) Penyuluhan Tentang Diare di desa Karya Makmur pada hari senin

tanggal 16 Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab

menunjukan bahwa masyarakat Karya Makmur telah memahami cara

pencegahan dan pengobatan diare pada anak.


12) Melakukan demo obat tradisional, yang dilakukan di 2 Desa, yaitu Desa

Sindang Sari dan Mekar Sari.


1) Melakukan demo obtra memberikan informasi cara pembuatan ekstrak

temulawak kepada masyarakat di desa sindang sari pada hari Selasa

tanggal 24 Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab

menunjukan bahwa masyarakat sindang sari telah memahami cara

pembuatan ekstrak temulawak dan khasiat dari temulawak.


2) Melakukan demo obtra memberikan informasi cara pembuatan ekstrak

Jahe kepada masyarakat di desa sindang sari pada hari Minggu tanggal

29 Maret 2015. Menurut dari hasil diskusi dan tanya jawab menunjukan

bahwa masyarakat sindang sari telah memahami cara pembuatan ekstrak

Jahe dan khasiat dari jahe.


13) Pelayanan Puskesmas dilaksanakan setiap harinya oleh seluruh anggota di

Puskesmas Tada didesa tada Timur terhitung dari tanggal 23 Maret 2015

sampai 11 april 2015. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang wajib

dilaksanakan oleh seluruh Mahasiswa KKN-PK yang sudah dijadwalkan

menurut kelompok poskonya.


14) Pertandingan rangking 1 dan ekstrakulikuler antar sekolah di 6 SMP se-

kecamatan toili barat. Dilaksanakan di SMP 1 Toili barat pada hari sabtu

tanggal 4 april 2015. Tujuan umum kegiatan ini adalah mempererat tali
siraturahmi antar sekolah se-kecamatan toili barat melalui kegiatan

ekstrakurikuler. Tujuan khususnya ialah sebagai sarana positif untuk siswa-

siswa SMP menyalurkan bakat olahraga dan kesenian khususnya dicabang

olahraga futsal, bola voli, sepak takraw, bulu tangkis dan melukis, dan juga

sebagai ajang untuk pencarian bibit berbakat baik pada kalangan siswa-siswi

SMP.
15) Seminar Akhir dan perpisahan dilaksanakan di desa sindang sari pada Senin,

13 april 2015. Kegiatan bertujuan untuk memaparkan seluruh program-

program kegiatan yang berhasil dilaksanakan beserta hasil yang dicapai.


16) Selanjutnya penyusunan laporan akhir kegiatan KKN-PK STIFA PM Palu

Angkatan XII, dilakukan pada minggu ke 8. Adapun seminar paripurna akhir

dilaksanakan dikampus Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi dan Pengetahuan Alam

Pelita Mas Palu pada hari Selasa tanggal 02 Mei 2015. Tujuan dari

pelaksanaan Seminar paripurna akhir ini yaitu untuk memaparkan semua

hasil kegiatan/program serta hambatan dan masalah yang dihadapi selama

berada dilokasi KKN-PK STIFA PM Palu Angkatan XII. Setelah

dilaksanakan Seminar akhir ini, maka berakhir pula kegiatan KKN-PK

STIFA PM Palu Angkatan XII, Lokasi di Kecamatan Toili barat, Kabupaten

Banggai selama 2 bulan terhitung pada Tanggal 16 februari 2015 sampai 15

april 2015.
BAB VI

HAMBATAN DAN MASALAH YANG DIHADAPI

Dalam pelaksanaan program kerja diwilayah kerja Puskesmas Tada, kami

menyadari bahwa terdapat hambatan dan masalah sehingga pada pencapaiannya ada

beberapa kegiatan yang kurang maksimal. Hal ini dapat dilihat dari kendala yang

dialami dari beberapa program kegiatan yang dilaksanakan. Adapun hambatan dan

masalah yang ditimbulkan yaitu:

1. Transportasi
Dalam setiap melakukan program kegiatan KKN-PK pada awalnya kami

mengalami hambatan dalam hal transportasi. Hal ini disebabkan kurangnya

jumlah kendaraan yang kami miliki dibandingkan dengan jumlah tempat dan

jarak yang begitu jauh menyebabkan kadang mahasiswa mengalami

keterlambatan dalam menuju ke lokasi kegiatan.


2. Partisipasi awal warga
Kurangnya partisipasi dari warga dalam kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan

karena padatnya kegiatan masyarakat yang menyebabkan waktu mereka belum

dapat disempatkan untuk mengikuti kegiatan tersebut, contohnya bertani,

berkebun, melaut, dan mengurus rumah tangga.

HASIL YANG DICAPAI

Program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi

Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi sesuai dengan target yang diharapkan
bahkan kami mendapatkan hasil 100%. Walaupun banyak kendala dan hambatan

yang mahasiswa hadapi dilapangan, namun dengan bantuan dan kerja sama teman-

teman sejawat, arahan dari Kepala Puskesmas Toili Barat dan serta dukungan dan

bimbingan dari Supervisor segala hambatan dan kendala dapat diatasi sehingga

program-program yang telah direncanakan baik program profesi, program wajib,

program tambahan, dan program ekstra dapat terlaksana dengan baik dan

mendapatkan hasil yang memuaskan.

BAB VII

PENUTUP

7.I Kesimpulan

1. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan memberikan pengalaman yang

begitu besar bagi mahasiswa tentang penerapan disiplin ilmu farmasi dan

kesehatan masyarakat.
2. Program yang dilaksanakan yaitu :
a. Penyuluhan
1) HIV/AIDS
2) NAPZA
3) HIPERTENSI
4) CAMPAK
5) CPOR
6) DEMO OBAT TRADISIONAL
7) PHBS
8) DIARE
b. Pengadaan Kebun Tanaman Obat di Puskesmas
c. Perlombaan Rangking 1, olahraga dan seni lukis di SMP 1 Toili barat
3. Dukungan pihak Puskesmas Toili Barat, pemerintah setempat, pihak Sekolah dan

peran serta masyarakat kecamatan Toili barat pada beberapa program kegiatan

merupakan faktor pendukung yang sangat berarti dalam realisasi program

kegiatan Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan.

7.2 Saran

a. Pihak Kampus
1) Diharapkan lebih mengoptimalkan bimbingan dari SATGAS, dalam pelaksanaan

dilapangan.
2) Diharapkan kepada Supervisor agar bisa mendampingi dan terus memonitoring

para mahasiswa beserta program-program yang akan dilaksanakan.


3) Diharapkan agar dana untuk pelaksanaan Program KKN-PK lebih ditingkatkan

nominalnya untuk memaksimalkan jalannya program kerja.


b. Pihak Puskesmas
1) Meningkatkan disiplin terhadap waktu kerja, demi tercapainya pelayanan yang

lebih baik lagi bagi masyarakat.


2) Pengadaan stok obat lebih dilengkapi dan diperhatikan.
3) Menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan masyarakat disekitar.
c. Pihak Pemerintah
4) Diharapkan dukungan pihak pemerintah daerah setempat baik dukungan moril

maupun materil demi kelancaran pelaksanaan program kegiatan mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata Profesi Kesehatan.

URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM LOKAKARYA
URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM TOGA
URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM DEMO OBTRA


URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM NAPZA & HIV/AIDS


URAIAN LAMPIRAN

& CPOR
URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM PENYULUHAN

CAMPAK
URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM PENYULUHAN

HIPERTENSI
URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM PENYULUHAN

DIARE
URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM PENYULUHAN

CACINGAN
URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM PENYULUHAN

PHBS
URAIAN LAMPIRAN

KEGIATAN LOMBA ANTAR SMP


URAIAN LAMPIRAN

PROGRAM SEMINAR AKHIR &

PERPISAHAN

Anda mungkin juga menyukai