Anda di halaman 1dari 19

MODUL BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN KE 1

SEJARAH BAHASA INDONESIA


Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Agustina Dyah Setyowati, S. Si, M. Sc

TUJUAN PERKULIAHAN
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
Menjelaskan tentang sejarah bahasa Indonesia.
Menguraikan sejarah bahasa Indonesia.

DESKRIPSI MATERI: SEJARAH BAHASA INDONESIA


A.Sejarah singkat Bahasa Indonesia pada masa kerajaan

Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman
Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai seb Nusantara dan sebagai bahasa yang di
gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar
Nusantara.
Walaupun bukti tertulis hampir tidak ada, tetapi dengan adanya bermacam
dialek Melayu yang tersebar di seluruh Nusantara seperti dialek Melayu Ambon,
Larantuka, Kupang, Jakarta, Menado, dan sebagainya, dapatlah dipastikan adanya
penyebaran yang luas itu.
Dalam kesusasteraan Tiongkok terdapat berita yang menceritakan tentang
musafir Tiongkok yang bertahun-tahun tinggal di kota Indonesia. Mereka itu
mempergunakan bahasa anak negeri yang disebut Kwuun Lun. I Tsing yang
belajar di Sriwijaya pada akhir abad VII mempergunakan juga bahasa itu.
Mengingat adanya prasasti sebagai tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa
bahasa Kwuun Lun tersebut tidak lain dari bahasa Melayu Kuno.
Beberapa abad kemudian, pada tahun 1356, kita temukan lagi suatu
peninggalan yang cukup berarti, yaitu prasasti, bahasanya berbentuk prosa diselingi
puisi. Hal ini menunjukkan bahwa pemakaian bahasa Melahyu pada waktu itu tidak

1
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

saja sebagai alat dalam pergaulan sehari-hari, tetapi sudah dipakai pula dalam
bentuk cerita yang panjang.

Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai
peninggalan-peninggalan misalnya:

a. Batu Nisan di Minye Tujoh Aceh 1380


Prasasti Minye Tujoh adalah sebuah
prasasti (batu bertulis) yang dipahat pada
batu nisan yang ditemukan di Minye
Tujoh, Aceh. Prasasti ini ditulis dengan
huruf Arab dan Sumatra Kuno, berbahasa
Melayu Klasik, dalam bentuk syairsarga
upajati. Isinya adalah tentang
meninggalnya seseorang bernama Raja
Iman Werda Rahmat-Allah pada tahun 1379 Masehi (781 H).

b. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.

Prasasti Kedukan Bukit ditemukan oleh M.


Batenburg pada tanggal 29 November1920
di Kampung Kedukan Bukit, Kelurahan 35
Ilir, Palembang, Sumatera Selatan, di tepi
Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai
Musi. Prasasti ini berbentuk batu kecil
berukuran 45 80 cm, ditulis dalam aksara Pallawa, menggunakan bahasa
Melayu Kuna. Prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional
Indonesia dengan nomor D.146.

2
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

c. Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.

Prasasti Talang Tuwo ditemukan oleh


Louis Constant Westenenk (Residen
Palembang) padea tanggal 17
November1920 di kaki Bukit Seguntang
/ Bukit Siguntang dan dikenal sebagai
salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Keadaan fisiknya masih baik
dengan bidang datar yang ditulisi berukuran 50 cm 80 cm. Prasasti ini
berangka tahun 606 Saka (23 Maret 684 Masehi), ditulis dalam Aksara
Pallawa, Berbahasa Melayu Kuna, dan terdiri dari 14 baris. Sarjana pertama
yang berhasil membaca dan mengalihaksarakan prasasti tersebut adalah van
Ronkel dan Bosch, yang dimuat dalam Acta Orientalia. Sejak tahun 1920
prasasti tersebut disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta dengan
nomor inventaris D.145.p

d. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.

Prasasti Kota Kapur adalah prasasti berupa tiang batu


bersurat yang ditemukan di pesisir barat Pulau Bangka, di
sebuah dusun kecil yang bernama "Kotakapur. Tulisan
pada prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawa dan
menggunakan bahasa Melayu Kuna, serta merupakan salah
satu dokumen tertulis tertua berbahasa Melayu.Prasasti ini
dipahatkan pada sebuah batu yang berbentuk tugu bersegi-
segi dengan ukuran tinggi 177 cm, lebar 32 cm pada bagian
dasar, dan 19 cm pada bagian puncak.

e. kutukan ini diucapkan, pemahatannya berlangsung ketika bala tentara


rwijaya baru berangkat untuk menyerang bhmi jwa yang tidak takluk

3
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

kepada rwijaya.Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada


Tahun 688.

Prasasti ini bertuliskan aksara Pallawa


dan berbahasa Melayu Kuno. Isinya
tentang kutukan bagi orang yang tidak
tunduk atau setia kepada raja dan orang-
orang yang berbuat jahat.

Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk


resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak
disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan
keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.

Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat


bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu administrasi
bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai terbentuklah bahasa
Indonesia yang secara perlahan terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu
Riau-Johor. Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua
franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang
menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu masih menggunakan bahasa
daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.

Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di


bukunya Malay Archipelago bahwa penghuni Malaka telah memiliki suatu
bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling elegan dari
negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah yang paling indah,
tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang
digunakan di seluruh Hindia Belanda.

Pada awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi dua. Di tahun
1901, Indonesia di bawah Belanda mengadopsi ejaan Van Ophuijsen
sedangkan pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris mengadopsi ejaan
Wilkinson.
4
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:

1. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan


hidup dan sastra.
2. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
3. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun
pedagang yang berasal dari luar indonesia.
4. Bahasa resmi kerajaan.

Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan


menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan
bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh
masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar
pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di
wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan
dan rasa persatuan bangsa Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang
tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu
menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa
Indonesia yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa


perhubungan dan bahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.

B. Sejarah Bahasa Indonesia Sebelum Kemerdekaan


5
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

Awalnya, pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa


bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan
pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi
dinilai lemah. Bukti lain yang dapat dipaparkan adalah naskah/daftar kata yang
disusun oleh Pigafetta pada tahun 1522. Di samping itu, pengakuan orang
belanda, Danckaert, pada tahun 1631 yang mendirikan sekolah di nusantara
terbentur dengan bahasa pengantar.
Oleh karena itu, pemerintah kolonial belanda mengeluarkan surat
keputusan : K.B. 1871 No. 104 yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-
sekolah bumi putera di beri dalam bahasa daerah atau bahasa melayu untuk
pengajaran di sekolah-sekolah.Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu
Tinggi, sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa.
Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung
dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini
terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah
dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Pada tahun 1908 pemerintah Belanda mendirikan suatu komisi yang di
sebut COMISSIE VOOR VOLKSLECTUUR diketuai Dr. G.A.J. Hazeu.
Kemudian komisi ini berubah menjadi balai pustaka pada tahun 1917. Kegiatan
badan ini membantu penyebaran dan pendalaman bahasa melayu karena
menerbitkan buku-buku murah berbahasa melayu. Pada 25 Juni 1918 Ratu
Belanda menetapkan bahwa anggota Volksraad (DPR) bebas menggunakan
bahasa melayu dalam kegiatan mereka.
Dan untuk menyatukan rakyat Indonesia perlu satu bahasa yang diakui
bersama. Untuk hal ini organisasi Jong Java dan Jong Sumatra dengan tegas
dinyatakan untuk memakai bahasa melayu Riau, bahasa melayu tinggi, untuk
dipakai sebagai bahasa persatuan.
Surat kabar-surat kabar yang terbit pada masa itupun telah memakai
bahasa melayu, misalnya: Bianglala, Bintang Timur, Kaum Muda, Neratja.
Pengaruh mereka sangat besar dalam memasyarakatkan bahasa melayu.Pada
tanggal 28 Oktober 1928 saat diikrarkan Sumpah Pemuda, bahasa Melayu telah
diubah namanya menjadi Bahasa Indonesia oleh seluruh pemuda di tanah air.

6
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

Sehingga saat itu, bahasa Indonesia telah resmi diakui menjadi bahasa
persatuan dan bahasa nasional.

Kami putera dan puteri indonesia mengaku bertumpah darah yang


satu, tanah air indonesia.
Kami putera dan puteri indonesia mengaku berbangsa yang satu,
bangsa indonesia.
Kami putera dan puteri indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa indonesia.

Setelah sumpah pemuda, perkembangan bahasa indonesia tidak


berjalan dengan mulus. Belanda sebagai penjajah melihat pengakuan pada
bahasa indonesia itu sebagai kerikil tajam. Oleh karena itu, dimunculkanlah
seorang ahli pendidik Belanda bernama Dr. G.J. Niewenhuis dengan politik
bahasa kolonialnya.
Pengaruh politik bahasa yang di cetuskan Niewenhuis itu tentu saja
menghambat perkembangan bahasa Indonesia. Banyak pemuda pelajar
berlomba-lomba mempelajari bahasa Belanda, bahkan ada yang meminta
pengesahan agar diakui sebagai orang Belanda (seperti yang dilukiskan Abdul
Muis dalam roman salah asuhan pada tokoh Hanafi). Sebaliknya pada masa
pendudukan Dai Nippon, bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang
pesat. Tentara pendudukan Jepang sangat membenci semua yang berbau
belanda, sementara itu orang-orang bumiputera belum bisa berbahasa jepang.
Oleh karena itu, digunakanlah bahasa Indonesia untuk memperlancar tugas-
tugas administrasi dan membantu tentara Dai Nippon melawan tentara Belanda
dan sekutu-sekutunya.
Pada masa pendudukan Jepang Indonesia tertutup ke dunia luar maupun
ke dalam wilayah Indonesia, sehingga pada masa itu Indonesia sangat terisolasi
dari hubungan dengan dunia luar dan dapat dikatakan, bahwa seluruh
komunikasi dikendalikan oleh pemerintah. Demikian juga komunikasi di
dalam Indonesia sendiri tertutup, misalnya antarpulau Sumatra, Jawa,
Kalimantan dan lain-lain. Maka untuk menyebarluaskan pemakaian bahasa

7
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

Indonesia dilakukan melalui surat kabar-surat kabar dan radio. Pada masa
pendudukan Jepang bahasa Indonesia mengalami perkembangan
yangcukuppesat akibat kebijakan Jepan pada masa itu, diantaranya adalah:
1. Pelarangan penggunaan bahasa Belanda dari dunia perguruan tinggi
maupun sekolah- sekolah, maupun perkantoran dan dari pergaulan sehari-
hari memberikan kesempatan yang baik bagi pemakaian dan pengem-
bangan bahasa Indonesia.

2. Pelarangan bagi orang Belanda memakai bahasanya sendiri. Yang


melanggar dapat dituduh membantu musuh (Belanda, Amerika Serikat dan
Inggris). Seperti diketahui, pada masa penjajahan Belanda, bahasa Belanda
menjadi bahasa resmi di bidang pemerintahan. Larangan pemakaian bahasa
Belanda yang dilakukan oleh pemerintah Jepang sangat keras, sehingga
boleh dikatakan di semua toko, rumah makan, perusahaan, perkumpulan dan
lain-lainnya papan nama atau papan iklan yang Berbahasa Belanda diganti
dengan yang berbahasa Indonesia atau berbahasa Jepang.

3. Film atau gambar-gambar yang memakai bahasa Belanda dilarang beredar.

Sedangkan mengenai penggunaan bahasa Jepang boleh digunakan


dimana saja baik di sekolah-sekolah maupun dalam pergaulan sehari-hari, hal
ini sangat berbeda dengan pemerintahan Hindia Belanda, dimana bahasa
Belanda hanya diberikan pada sekolah-sekolah tertentu dan tidak semua orang
Indonesia diizinkan memakai bahasa Belanda terhadap orang Belanda. Bahkan
pemerintah pendudukan Jepang melakukan langkah-langkah untuk pemakaian
bahasa Jepang untuk menggantikan bahasa Belanda diantaranya :

1. Semua sekolah yang dibuka kembali oleh Jepang, diberi mata pelajaran
bahasa Jepang.

2. Terdapat sekolah-sekolah khusus untuk pengajaran bahasa Jepang.

3. Pelajaran bahasa Jepang juga disiarkan melalui radio-radio pemerintah


pendudukan Jepang.

8
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

4. Jepang juga menerbitkan Kana Jawa Shinbun, yang memakai bahasa Jepang
dengan mempergunakan huruf katakana. Disebutkan bahwa tujuan utama
daripada surat kabar itu adalah untuk menyebarluaskan bahasa Jepang dan
meningkatkan pengetahuan membaca dan menulis bagi rakyat Jawa.

5. Jepang mendatangkan beratus-ratus orang guru bahasa Jepang ke Asia


Tenggara, termasuk ke Indonesia, untuk mengajar ke Jepang. Sebaliknya
orang Jepang mempelajari bahasa Indonesia secukupnya untuk
berkomunikasi langsung dengan orang Indonesia, dan dengan pengetahuan
bahasa yang minim itu, mereka dapat menjelajah sampai ke pelosok-pelosok
Indonesia.

Bahasa Indonesia maju dengan amat pesat karena diharuskan dipakai di


sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan dalam pergaulan sehari-hari. Perkem-
bangan bahasa Indonesia ketika itu boleh dikatakan dipaksakan, agar dalam
waktu secepat-cepatnya menjadi alat komunikasi yang dapat digunakan ke
seluruh pelosok untuk semua bidang. Pemerintah pendudukan Jepang ber-
maksud untuk mengerahkan seluruh tenaga bangsa Indonesia guna Perang Asia
Timur Raya sampai dari desa-desa yang jauh terpencil sekalipun, mereka me-
rasa perlu menggunakan bahasa Indonesia.Pada masa penjajahan Jepang,
pemerintah melarang penggunaan bahasa Belanda. Sehingga bahasa Indonesia
dapat digunakan di bidang politik maupun pemerintahan. Bahasa Indonesia
juga menjadi bahasa pengantar dalam lembaga pendidikan serta untuk
keperluan pengembangan IPTEK.
Bahasa Indonesia akhirnya meluas penggunaannya ke segala penjuru
Nusantara, sedangkan semakin banyak orang Indonesia mengalami suatu
perasaan yang selama ini belum dikenalnya dengan mendalam yaitu perasaan
nasionalisme melalui penggunaan bahasa Indonesia. Bertambah lama jalannya
perang, bertambah banyak orang Indonesia memakai bahasa Indonesia, maka
bertambah kuat pulalah terasa hubungan antara sesamanya. Bahasa Indonesia
menjadi sarana komunikasi serta wahana integrasi bangsa Indonesia.

9
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

Akhirnya penguasa Jepang tak dapat lagi menahan pertumbuhan bahasa


Indonesia. Pemerintah pendudukan Jepang terpaksa mengabulkan keinginan
bangsa Indonesia untuk menyempurnakan bahasa demi pelaksanaan Sumpah
Pemuda 1928. Maka pada tanggal 20 Oktober 1943, Kantor Pengajaran Jepang
di Jawa, atas desakan dari beberapa tokoh Indonesia mendirikan Komisi
(Penyempurnaan) Bahasa Indonesia. Tugas dari komisi itu adalah menentukan
terminologi, yaitu istilah-istilah modern, serta menyusun suatu tata bahas
normatif dan menentukan kata-kata yang umum bagi bangsa Indonesia.
Adapun susunan anggota Komisi Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Ketua : Mori (Kepala Kantor Pengajaran)
b. Wakil Ketua : Iciki
c. Penulis : Mr. R. Suwandi
d. Penulis Ahli : Mr. S. Takdir. AliSjahbana
e. Anggota : Abas St, Pamuntjak, Mr. Amir Sjarifuddin, Armijn
Pane, dr. Aulia, Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Drs. Moh.
Hatta, S. Mangunsarkoro, Dr. R. Ng. Purbatjaraka R.P.
Prawiradinata, Dr. Prijono, H. Agus Salim, Sanusi Pane,
Ir. Sukarno, Mr. R.M. Sumanang dan lain-lain.

Pemerintah Pendudukan Jepang terpaksa memenuhi keinginan bangsa


Indonesia untuk mengembangkan dan menyempurnakan bahasa Indonesia.
Pemerintah Jepang sesungguhnya merasa enggan untuk melaksanakan
keinginan bangsa Indonesia untuk menyempurnakan bahasa Indonesia tetapi
karena desakan yang terus-menerus, maka Pemerintah Pendudukan Jepang
tidak dapat menolak keinginan tersebut. Untuk mengabulkan keinginan bangsa
Indonesia Pemerintah pendudukan Jepang dengan terpaksa melakukan
tindakan- tindakan sebagai berikut :
a. Membuka Kantor Komisi Bahasa Indonesia dengan peralatan dan staf
yang serba kurang.
b. Penundaan penetapan nama bahasa Indonesia, baru setelah Jepang
mengalami kekalahan-kekalahan dalam perangnya dengan Sekutu bahkan
sudah hampir menyerah barulah mereka mengizinkan pemakaian nama
Bahasa Indonesia.
10
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

c. Kantor pengajaran Jepang itu tidak pernah menyampaikan kata-kata yang


sudah diputuskan kepada sekolah-sekolah dan kantor-kantor, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya. Keputusan-keputusan yang telah
diambil oleh Komisi Bahasa Indonesia tidak pernah diumumkan. Akan
tetapi berkat ketekunan dari para anggota komisi, maka pada akhir masa
pendudukan Jepang di Indonesia telah dapat kira-kira 7.000 istilah. Dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36, ditetapkan bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi negara. Hal itu sesungguhnya merupakan formalisasi
daripada sesuau yang telah menjadi kenyataan, yakni penggunaan bahasa
Indonesia dalam peraturan umum.

C. Sejarah Bahasa Indonesia Setelah Kemerdekaan


Jika kita kelompokan setidaknya terdapat 4 kali bahasa Indonesia
mengalami perkembangan bahasa setelah kemerdekaan. Adapun proses
perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ejaan LBK, merupakan kepanjangan dari lembaga bahasa dan
kesusasteraan yang bertugas membuat konsep ejaan yang lebih sempurna
dari sebelumnya. Dengan adanya ejaan baru ini, pada tahun 1967
pemerintah Indonesia mengumumkan diberlakukan-nya bahasa Indonesia
dengan Ejaan LBK.
2. EYD, Seiring perkembangan dan evaluasi yang dilakukan, pada tahun
1972 pemerintah kembali mengumumkan perubahan ejaan bahasa
Indonesia yang digunakan, yakni dengan dikeluarkannya Kepres. Nomor
No. 57 tahun 1972 yang kemudian dikenal dengan sebutan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
3. Revisi EYD 1987, Pada perkembangan berikutnya Bahasa Indonesia
dengan Ejaan Yang Disempurnakan kembali mendapat revisi dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0543a/U/1987.
4. Revisi EYD 2009, Tidak banyak yang mengetahui bahwa pada tahun 2009
pemerintah kembali menyempurnakan EYD dengan dikeluarkannya

11
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

PERMEN Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 terkait Pedoman


Umum Penggunaan EYD.

Setelah kemerdekaan, Bahasa Indonesia mendapat perhatian lebih dari


pemerintah Orde Lama dan Orde Baru, diantaranya melalui pembentukan
Pusat Bahasa dan pusat penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia.
Peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia setelah
kemerdekaan;
a. Tanggal 18 Agustus 1945 ditandatangani UUD 1945, yang di dalamnya
terdapat pasal 36, yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara.
b. Tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan
Soewandi) sebagai ganti ejaan van Ophuysen yang berlaku sebelumnya.
Untuk lebih memahami mengenai Ejaan Republik (Ejaan Soewandi)
sebagai ganti ejaan va Ophuysen, yaitu sebagai berikut:
1. Ejaan van Ophuijsen
Pada tahun 1901 ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin, yang
disebut Ejaan van Ophuijsen, ditetapkan. Ejaan tersebut dirancang oleh
van Ophuijsen dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma'moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam ejaan
ini adalah sebagai berikut.
Huruf untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan
karenanya harus disuarakan tersendiri dengan dipotong seperti
mula dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y seperti
dalam Soerabaa.
Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk
menuliskan kata-kata mamoer, akal, ta, pa, dan sebagainya.
2. Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 ejaan Soewandi diresmikan
menggantikan ejaan van Ophuijsen. Ejaan baru itu oleh masyarakat
12
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

diberi julukan ejaan Republik. Hal-hal yang perlu diketahui


sehubungan dengan pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut.
Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur.
Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada
kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2, seperti anak2, ber-
jalan2, ke-barat2-an.
Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya, seperti kata depan di pada
dirumah, dikebun, disamakan dengan imbuhan di- pada ditulis,
dikarang.
Namun, setelah mengalami perkembangan bahasa Indonesia
mengalami perubahan hingga menjadi ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan, tetapi sebelumnya ejaan Melindo juga pernah
digunakan setelah ejaan Soewandi.
3. Ejaan Melindo
Pada akhir 1959 sidang perutusan Indonesia dan Melayu
(Slametmulyana-Syeh Nasir bin Ismail) menghasilkan konsep ejaan
bersama yang kemudian dikenal dengan nama Ejaan Melindo (Melayu-
Indonesia). Perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya
mengurungkan peresmian ejaan itu.
4. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia
meresmikan pemakaian Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru
itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57, Tahun 1972. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang berjudul
Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai
patokan pemakaian ejaan itu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan surat putusannya
No. 0196/1975 memberlakukan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah.
13
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

Pada tahun 1987 kedua pedoman tersebut direvisi. Edisi revisi


dikuatkan dengan surat Putusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.
Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan adalah sebagai berikut.
1) Perubahan Huruf

Ejaan Soewandi Ejaan yang Disempurnakan


Dj djalan, djauh j jalan, jauh
J pajung, laju y payung, layu
Nj njonja, bunji ny nyonya, bunyi
Sj isjarat, masjarakat sy isyarat, masyarakat
Tj tjukup, tjutji c cukup, cuci
ch tarich, achir kh tarikh, akhir

2) Huruf-huruf di bawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat dalam


Ejaan Soewandi sebagai unsur pinjaman abjad asing, diresmikan
pemakaiannya.
f maaf, fakir
v valuta, universitas
z zeni, lezat
3) Huruf-huruf q dan x yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap
dipakai

Contohya:
a:b=p:q
Sinar-X
4) Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata
depan dibedakan, yaitu di- atau ke- sebagai awalan ditulis serangkai
dengan kata yang mengikutinya, sedangkan di atau ke sebagai kata
depan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya.

di- (awalan) di (kata depan)

14
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

Ditulis di kampus
Dibakar di rumah
Dilempar di jalan
Dipikirkan di sini
Ketua ke kampus
Kekasih ke luar negeri
Kehendak ke atas

5) Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan angka 2.

Misalnya: anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-loncat


c. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2
November 1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk
terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai
bahasa kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
d. Pada tanggal 31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku
di seluruh wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
e. Kongres Bahasa Indonesia III yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1978 merupakan peristiwa penting
bagi kehidupan bahasa Indonesia. Kongres yang diadakan dalam rangka
memperingati Sumpah Pemuda yang ke-50 ini selain memperlihatkan
kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa Indonesia sejak tahun
1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia.
f. Kongres bahasa Indonesia IV diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 21-
26 November 1983. Ia diselenggarakan dalam rangka memperingati hari
Sumpah Pemuda yang ke-55. Dalam putusannya disebutkan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan
sehingga amanat yang tercantum di dalam Garis-Garis Besar Haluan
Negara, yang mewajibkan kepada semua warga negara Indonesia untuk

15
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dapat tercapai


semaksimal mungkin.
g. Kongres bahasa Indonesia V di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 3
November 1988. Ia dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa
Indonesia dari seluruh Nusantara (sebutan bagi negara Indonesia) dan
peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei Darussalam, Malaysia,
Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres itu ditandatangani
dengan dipersembahkannya karya besar Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa kepada pencinta bahasa di Nusantara, yakni
Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
h. Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada tanggal 28 Oktober s.d. 2
November 1993. Pesertanya sebanyak 770 pakar bahasa dari Indonesia
dan 53 peserta tamu dari mancanegara meliputi Australia, Brunei
Darussalam, Jerman, Hongkong, India, Italia, Jepang, Rusia, Singapura,
Korea Selatan, dan Amerika Syarikat. Kongres mengusulkan agar Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ditingkatkan statusnya menjadi
Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya Undang-
Undang Bahasa Indonesia.
i. Kongres Bahasa Indonesia VII diselenggarakan di Hotel Indonesia, Jakarta
pada tanggal 26-30 Oktober 1998.

Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan. Sampai saat ini,


bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup. Bahasa Indonesia terus
menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing. Hampir Sebagian besar warga Indonesia
menggunakan bahasa Indonesia yang bercampur dengan bahasa asing atau
daerah. Bahkan terdapat kamus bahasa gaul yang diperjual-belikan secara
bebas. Sebagai warga negara Indonesia kita harus tetap melestarikan bahasa
persatuan kita di era globalisasi ini.
Untuk itu, Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar
hampir di seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah perkotaan. Hampir 87%
penduduk Indonesia dapat mengerti bahasa Indonesia. Sementara itu, lebih dari
65% penduduk Indonesia dapat menggunakan bahasa Indonesia. Pada
16
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

umumnya, bahasa ibu orang Indonesia adalah bukan bahasa Indonesia (sering
disebut bahasa daerah) dan baru mengenal bahasa Indonesia ketika masuk usia
sekolah karena bahasa pengantar di sekolah adalah bahasa Indonesia. Namun,
saat ini anak-anak Indonesia sudah mulai mengenal bahasa Indonesia sejak
masih kecil karena adanya siaran televisi atau radio dalam bahasa Indonesia.
Namun Bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai alat pengembangan
kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam hubungan ini,
Bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina
dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari
kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, Bahasa Indonesia kita pergunakan
sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita.
Perkembangan bahasa Indonesia saat ini semakin baik, apalagi dengan
makin diminatinya Bahasa Indonesia oleh masyarakat internasional. Bahkan
Bahasa Indonesia pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara negara
asing seperti Australia, Belanda, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan
Korea Selatan. Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri
dengan baik dan penuh perhitungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan
adalah masalah jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri bahasa.
Pepatah berkata, Bahasa menunjukkan bangsa .
Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok
tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik
bahasa asing maupun bahasa daerah. Oleh karena itu, ciri-ciri umum dan
kaidah-kaidah pokok tersebut merupakan jati diri bahasa Indonesia.
Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sepantasnyalah bahasa
Indonesia itu dicintai dan dijaga. Bahasa Indonesia harus dibina dan
dikembangkan dengan baik karena bahasa Indonesia itu merupakan salah satu
identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Setiap orang Indonesia patutlah
bersikap positif terhadap bahasa Indonesia, janganlah menganggap remeh dan
bersikap negatif. Setiap orang Indonesia mestilah berusaha agar selalu cermat
dan teratur menggunakan bahasa Indonesia. Tanggung jawab terhadap
perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa Indonesia

17
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa


Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai
warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara Indonesia harus
bersama-sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa
Indonesia itu ke arah yang positif.
Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggalakkan pemakaian
bahasa Indonesia yang baik dan benar minimal pada fasilitas publik yang sering
dilihat masayarakat luas. Sehingga bahasa Indonesia dapat lebih populer di
mata masyarakat sendiri. Meskipun solusi tersebut dirasa sulit untuk diterapkan
secara langsung, namun hendaknya dilakukan secara bertahap, mulai dari yang
paling mudah terlebih dahulu. Pemerintah harus dapat menyadarkan
masyarakat betapa pentingnya kita menjaga bahasa Indonesia yang dapat
diterapkan melalui kebijakan-kebijakan strategis, karena pemerintah dalam hal
ini menjadi regulator di negara ini. Inti awalnya adalah bagaimana bahasa
Indonesia dapat dipakai secara luas dan baik di tempat umum, media massa,
dan merk dagang. Sehingga secara tidak langsung masyarakat dapat
mengetahui mana bahasa yang baik dan tidak. Dan pada akhirnya solusi ini
dapat menyeluruh pada setiap lapisan masyarakat. Terdapat suatu wacana
bahwa bahasa Indonesia sendiri akan mempunyai sebuah tes kemahiran
(seperti TOEFL pada bahasa Inggris) yang akan diterapkan pada warga asing
yang akan tinggal di Indonesia. Tentu hal ini merupakan kabar baik karena
sudah ada standar kemahiran berbahasa Indonesia, namun jika bangsa
Indonesia sendiri tidak dapat menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa
bangsanya, maka lambat laun bahasa iniakanpudar.

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan menurut kalian kenapa bahasa melayu dijadikan dasar pembentukan


bahasa Indonesia ?
2. Jelaskan factor yang menyebabakan terjadinya perkembangan bahasa ?
3. Jelas perkembangan bahasa Indonesia masa sebelum kemerdekaan ?

18
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG
MODUL BAHASA INDONESIA

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka
Antok, soesanto. 2015. sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia
Handika, abdillah.2012. perkembangan-bahasa-indonesia

19
SI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS PAMULANG

Anda mungkin juga menyukai