PENGALOKASIANNYA
U N I V E R S I TA S N E G E R I M A L A N G
FA K U LTA S T E K N I K
S1 TEKNIK ELEKTRO
D a n a n g A l f i a n Tr i C a h y o
140536605287
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar adanya Radio FM, Radio AM,
Frekuensi VHF Televisi maupun Frekuensi UHF Televisi. Jadi apa yang dimaksud
dengan nama-nama tersebut dan apa yang membedakannya? Berikut ini adalah
pembahasan singkat dari Spektrum Frekuensi Radio beserta pengalokasian Frekuensi
berdasarkan penggunaanya.
Pada aplikasinya, siaran radio dan siaran televisi yang kita nikmati saat ini berada
pada pengalokasian kisaran frekuensi seperti berikut ini.
Berikut ini adalah tabel lengkap spektrum frekuensi radio internasional yang ditetapkan
berdasarkan penentuan penggunaannya.
Saat ini 2 jenis siaran Radio Komersial paling sering kita temui di perangkat penerima
Radio adalah Radio AM dan Radio FM. Yang dimaksud dengan AM (Amplitude
Modulation) adalah proses memodulasi sinyal Frekuensi Rendah pada gelombang
Frekuensi tinggi dengan mengubah Amplitudo Gelombang Frekuensi Tinggi
(Frekuensi pembawa) tanpa mengubah Frekuensinya.
Ketiga sistem radio siaran tersebut menentukan pembagian bahan siaran untuk
diproduksikan dan disajikan kepada para pendengar. Pada umumnya terdapat dua
metode penggolongan bahan siaran yang dianut oleh badan-badan radio siaran di dunia
Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis serta
mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga harus dikelola secara efektif dan efisien
guna memperoleh manfaat yang optimal dengan memperhatikan kaidah hukum
nasional maupun international.
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Operasi Sumber Daya Nomor 971.A
Tahun 2013 tentang Penetapan Visi, Misi, Moto, Maklumat, Etika Pelayanan, Hak dan
Kewajiban Serta Standar Pelayanan Perizinan Spektrum Frekuensi Radio dan
Sertifikasi Operator Radio, bahwa :
1. Standar pelayanan :
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Microwave Link
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Studio to Transmitter Link (STL)
Televisi dan Radio Siaran
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Sistem Radio Konvensional
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Trunking
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Base Transceiver Station (BTS)
Penyelenggaraan Fixed Wireless Access (FWA)
o Pelayanan Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Penyelenggaraan Seluler
dan FWA
o Pelayanan Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Penyelenggaraan BWA
o Pelayanan Izin Penggunaan Frekuensi untuk Pertahanan dan Keamanan
o Pelayanan Izin Penggunaan Frekuensi untuk Sementara
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Penyiaran Televisi (LPP, LPS dan
LPK)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Penyiaran Radio (LPP, LPS dan
LPK)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Maritim (stasiun pantai, stasiun
kapal)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Penerbangan (stasiun darat, stasiun
pesawat terbang)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Satelit (stasiun bumi, stasiun
angkasa)
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Radar
o Pelayanan Izin Stasiun Radio (ISR) Meteorologi
2. Visi :
3. Misi
o Mewujudkan pelayanan perizinan spektrum frekuensi radio dan
sertifikasi operator radio yang mudah dan mandiri, cepat, akurat, pasti
dan benar;
o Meningkatkan inovasi berbasis IT yang tepat dalam proses perizinan
spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio;
o Mengutamakan transparansi dalam kegiatan perizinan spektrum
frekuensi radio dan sertifikasi operator radio;
o Mengedepankan partisipasi pemangku kepentingan dalam penanganan
perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio;
o Menerapkan budaya anti korupsi dalam pelaksanaan perizinan spektrum
frekuensi radio dan sertifikasi operator radio;
o Melaksanakan perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi
operator radio dengan etos kerja dan kinerja yang tinggi.
4. Moto : "Dengan santun memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan pasti
tanpa gratifikasi"
5. Maklumat : ''Pelayanan perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi
operator radio pada Direktorat Operasi Sumber Daya dilaksanakan paling lama
dalam waktu 44 (empat puluh empat) hari sebagaimana ISO 9001:2008 sesuai
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 17 Tahun 2005"
6. Etika Pelayanan
o Setiap pegawai akan memegang teguh rahasia dan bertanggung-jawab
penuh atas pekerjaan;
o Setiap pegawai tidak akan memberikan informasi kepada siapapun atau
organisasi apapun selain kepada pihak yang berwenang berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku terkait dokumen dan/atau data
yang diberikan oleh pemohon maupun dokumen dan/atau data perizinan
yang diterbitkan;
o Setiap pegawai dalam melaksanakan tugas tidak akan menerima uang
atau dalam bentuk apapun sebagai gratifikasi;
o Setiap pegawai dalam melaksanakan tugas akan menghormati hak
setiap pemohon untuk mendapatkan perlakuan dan prioritas pelayanan
yang sama atau tanpa pembedaan dalam bentuk apapun
7. Hak dan Kewajiban
o Direktorat Operasi Sumber Daya wajib memberikan pelayanan
perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio dengan
perlakuan dan prioritas pelayanan yang sama atau tanpa pembedaan
dalam bentuk apapun;
o Direktorat Operasi Sumber Daya berhak menerbitkan perizinan
spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator radio setelah
dipenuhinya persyaratan perizinan, ketersediaan frekuensi radio atau
callsigned, hasil analisa teknis atau lulus ujian Negara, atau tidak
menerbitkan perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator
radio apabila tidak dipenuhinya persyaratan perizinan, ketersediaan
frekuensi radio atau callsigned, hasil analisa teknis atau lulus ujian
Negara;
o Pemohon wajib memberikan dokumen, data dan/atau apapun yang
diperlukan bagi pelaksanaan proses perizinan spektrum frekuensi radio
dan sertifikasi operator radio;
o Pemohon berhak mendapatkan informasi yang akurat dan kepastian atas
status proses perizinan spektrum frekuensi radio dan sertifikasi operator
radio
A. KETENTUAN UMUM
1. Spektrum frekuensi radio adalah sumber daya alam terbatas yang dikuasai oleh
negara.
2. Penggunaan spektrum frekuensi radio wajib memiliki Izin Stasiun Radio serta
harus sesuai dengan peruntukannya dan tidak saling mengganggu.
3. Penggunaan spektrum frekuensi radio bukan merupakan hak milik
perseorangan, instansi pemerintah dan atau badan hukum.
4. Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan Izin Stasiun Radio
dan dilarang merubah dan atau mengganti frekuensi radio, data administrasi dan
data teknis stasiun radio yang telah tercantum dalam Izin Stasiun Radio.
5. Perubahan data administrasi, perpindahan alamat/lokasi dan data teknis stasiun
radio harus mendapatkan persetujuan dengan mengajukan permohonan
perubahan kepada Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan
Informatika.
6. Izin Stasiun Radio atau salinannya wajib ditempatkan pada lokasi perangkat
stasiun radio.
IPSFR diberikan dalam bentuk pita frekuensi radio untuk jangka waktu 10
(sepuluh) tahun dan dapat diperpanjaeng 1 (satu) kali selama 10 (sepuluh) tahun.
ISR diberikan dalam bentuk kanal frekuensi radio untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali selama 5 (lima) tahun.
Tata cara dan prosedur permohonan izin penggunaan frekuensi radio secara umum
dapat di lihat pada diagram alir dibawah ini.
Standar mutu waktu proses izin penggunaan frekuensi radio secara umum dapat
di lihat pada gambar dibawah ini.
Perubahan data stasiun radio yang mengalami perubahan data teknis (misal :
penggantian perangkat dengan spesifikasi teknis yang berbeda) dan/atau pindah
lokasi stasiun radio, sehingga harus dilakukan analisa teknis dan diproses sama
dengan permohonan izin baru.
Perubahan data stasiun radio yang tidak diperlukan analisa teknis,antara lain :
1. Pengguna spektrum frekuensi radio wajib membayar dimuka setiap tahun Biaya
Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio yang besarnya sesuai
peraturan perundang-undangan.
2. Pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio wajib
dilakukan melalui sistem Host to Host dengan bank yang telah ditunjuk.
3. Permasalahan yang timbul akibat pembayaran Biaya Hak Penggunaan (BHP)
Spektrum Frekuensi Radio yang tidak dilakukan melalui sistem Host to Host
sepenuhnya menjadi tanggung jawab wajib bayar/pengguna spektrum frekuensi
radio.
4. Setiap penggunaan frekuensi radio wajib membayar Biaya Hak Penggunaan
(BHP) frekuensi radio. Seluruh BHP frekuensi radio masuk ke Kas Negara
sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).
BHP Spektrum Frekuensi Radio untuk ISR dihitung berdasarkan parameter teknis dan
zona dengan formula sebagai berikut :
Keterangan:
Nilai HDLP dan HDDP diatur dalam PP 7/2009 sebagaimana telah diubah dengan PP
76/2010, sedangkan Ib, IP, dan zona diatur dalam PM 19/2005 sebagaimana telah
diubah dengan PM 24/2010.
Contoh perhitungan formula tarif BHP frekuensi radio untuk radio siaran FM pada
Zona 4 :
HDLP = 5.155 Rp/KHz (HDLP, Zona 4, VHF) dilihat pada Lampiran PP 7/2009
HDDP = 47.866 Rp/KHz (HDDP, Zona 4, VHF) dilihat pada Lampiran PP 7/2009
= 10 x (log 1000) + 3 - 1 + 30
Rumusan =
= Rp 1.532.502,00
1. Pengguna spektrum frekuensi radio yang tidak memiliki Izin Stasiun Radio atau
tidak sesuai peruntukannya dan menimbulkan gangguan dipidana dengan
pidana penjara selama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak Rp
400.000.000,- (empat ratus juta rupiah). Apabila menimbulkan kematian
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun.
2. Pengguna spektrum frekuensi radio yang tidak membayar Biaya Hak
Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio pada saat jatuh tempo
pembayaran, dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua
persen) per bulan sesuai peraturan perundang-undangan.
H. KONSULTASI DAN PENGADUAN PELAYANAN
Kesimpulan
Spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya alam terbatas dan strategis serta
mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga harus dikelola secara efektif dan efisien
guna memperoleh manfaat yang optimal dengan memperhatikan kaidah hukum
nasional maupun international.