PERBEDAAN PENENTUAN HARGA DI SEKTOR SWASTA DAN PUBLIK
NO FAKTOR SEKTOR SWASTA SEKTOR PUBLIK
. PEMBEDA
1. Intervensi politik Dalam penentuan harga sedikit Dalam penentuan kebijakan
intervensi politik/ campur tangan penetapan harga barang dan jasa pemerintah, karena penentuan harga publik, tidak lepas dari proses sepenuhnya diberikan kepada politik karena pemerintah memiliki perusahaan. andil yang besar dalam penentuan harga. Intervensi politik yang kuat. 2. Tujuan penentuan Untuk memperoleh profit/keuntungan Non financial, tidak mengutamakan harga maksimal, mempertahankan profit. Lebih mengutamakan untuk kelangsungan perusahaan. Contoh pelayanan masyarakat, terciptanya dalam BSC perspektif financial kesejahteraan mayarakat. Dalam berada paling atas. BSC perspektif pelanggan berada paling atas. 3. Pertimbanngan - Penetapan harga barang berkaitan - Penetapan harga pada barang dalam penentuan dengan pertimbangan seberapa publik ditujukan untuk harga besar profit yang diinginkan. mengganti biaya penyediaan - Mempertimbangkan faktor barang tersebut, bukan untung. internal dan eksternal perusahaan - Mempertimbangkan kondisi seperti tujuan pemasaran, bauran eksternal seperti kondisi pemasaran, sifat pasar, ekonomi, politik. persaingan. 4. Waktu dan proses Tidak membutuhkan waktu yang Dalam proses penetapan harga dalam penetapan lama dalam proses penentuan memakan waktu yang lama karena harga penetapan harga, karena sudah ada harus melakukan kajian-kajian rumus-rumus yang pasti dalam untuk memperoleh kebijakan yang menentukan harga produk dan tepat sasaran. Sangat birokratis. Akuntansi Sektor Publik Prof.Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt terserah perusahaan dalam mengambil kebijakan harga. Penentuan harga tidak rumit. 5. Pertimbangan harga Dalam pertimbangan penetapan Lebih mempertimbangkan tingkat terhadap Daya Beli harga, penyesuaian harga terhadap kemampuan daya beli masyarakat daya beli masing-masing konsumen secara keseluruhan. sudah ada tingkatannya. 6. Aturan penentuan Dalam penentuan harga tidak terlalu Terikat oleh aturan-aturan yang harga terikat aturan, lebih fleksibel. ditetapkan oleh pejabat yang berwenang seperti adanya peraturan Perundang-undangan. 7. Strategi - Cost pricing, mark-up pricing, - Terdapat beberapa alternatif dalam (pertimbangan) cost-plus pricing, target pricing menentukan harga seperti: two - Penetapan harga berdasarkan penentuan harga part tariffs, peak-load tariffs, full suatu kombinasi barang secara cost recovery, diskriminasi fisik ditambah beberapa jasa lain, harga. serta profit yang diinginkan. - Terdapat pertimbangan dasar penetapan harga dengan pendekatan geografis 8. Transparansi dan - Tidak dibutuhkan transparansi ke - Sangat menekankan rincian pembebanan publik dalam rincian penetapan transparansi kaitannya dengan harga harga, hanya internal perusahaan Undang-Undang No. 14 Tahun saja. 2008 tentang keterbukaan informasi publik. - Rincian pembebanan harga lebih rinci. 9. Pertimbangan selera Individual choice, dituntut Pilihan kolektif. dalam menentukan untuk memenuhi selera dan Berdasarkan pada tuntutan harga pilihan individu, sehingga masyarakat, sehingga dalam penentuannya harganya menentukan penetapan bervariasi sesuai permintaan harga lebih rumit. individu. 10. Subsidi Tidak mempertimbangkan Mempertimbangkan subsidi subsidi dalam penetapan dalam penetapan harga, harga, hanya kebijakan harga terutama terhadap barang Akuntansi Sektor Publik Prof.Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt melalui diskon. yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti BBM.
Sumber: Halim, Abdul. 2012. Teori, Konsep, dan Aplikasi Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda