VOLUME18,NO.1,2010:2935 ISSN:08547108
KAJIANTEORITISPENGARUHARTTHERAPYDALAM
MENGURANGIKECEMASANPADAPENDERITA
KANKER
Sarah
FakultasPsikologi
UniversitasGadjahMada
NidaUlHasanat
FakultasPsikologi
UniversitasGadjahMada
BULETINPSIKOLOGI 29
SARAH&HASANAT
marah, rasa bersalah, depresi dan cemas kecemasan yang muncul pada setiap
(Miller,2008;Sarafino,1998). induvidudapatberbeda.
Seorang penderita kanker yang perta Berdasarkan beberapa penelitian yang
ma kali menerima diagnosis akan menga dilakukan pada penderita kanker, baik
lamiperubahandalamhidupnya.Perubah anakanakataupundewasayangmenderita
ankehidupanmeliputiperubahanaktivitas kanker mengalami kecemasan (Piersol,
karena harus menjalani rawat inap di Johnson, Wetsel, Holtzer & Walker, 2008).
rumah sakit, menjalani pengobatan, dan Kecemasanpadaanakanakterutamadapat
mengalami efek samping dari pengobatan. dilihat dari respon perilaku (McCaffrey,
Efeksampingpengobatanmembuatpasien 2006).Earle&Eiser(2007)mengidentifikasi
berada pada kondisi yang kurang beberapa perilaku yang menonjol pada
menyenangkan, seperti; mudah letih, mual anakanak yang menderita leukemia. Data
dan muntah dan rambut rontok (Miller, diperoleh dari wawancara dengan orang
2008; Sarafino, 1998). Selain efek samping tua dari anakanak penderita leukemia.
pengobatan yang kurang menyenangkan, Anakanak penderita leukemia dikatego
pemikiran tentang kekambuhan dan bera rikan berdasarkan umur; 04 tahun, 59
khir dengan kematian juga dapat menim tahundan1014tahun.Anakanakusia59
bulkan rasa takut terhadap kematian. Bagi tahun dan usia 1014 tahun menunjukkan
sebagian besar penderita kanker kondisi penyesuaian diri yang buruk. Perilaku
yang menakutkan tersebut dapat menim yang menonjol adalah perubahan perilaku
bulkankecemasan(Miller,2008). menjadi pasif, menarik diri, tergantung
Kecemasan merupakan salah satu kepada orang tua terutama ibu. Selain itu
reaksipsikologisterhadapdiagnosispenya menunjukkan perubahan emosi sehingga
kit dan pengobatan kanker. Kecemasan menjadi mudah marah. Walaupun respon
selama masa pengobatan dipengaruhi oleh perilaku terlihat menonjol, namun pada
faktor prognosis penyakit, tingkat keber anakanak usia 59 tahun dan 1014 tahun
hasilan pengobatan dan penampilan diri mengalamikekhawatiranterhadappenam
penderita kanker. Proses pengobatan yang pilanmerekasertagangguantidur.
lamadanwaktuperawatandirumahsakit Pada orang dewasa gejala kecemasan
yang tidak pasti merupakan kondisi yang dapatdilihatdaribeberaparesponmeliputi
menekan(stressfull)bagipenderitakanker. respon fisiologis, kognitif, emosional dan
Kondisi penuh tekanan merupakan perilaku.StudiyangdilakukanolehNainis,
ancamanbagitubuh.Ketikatubuhterpapar Paice, Ratner, Wirth, Lai & Shoot (2006)
ancaman, hasilnya adalah sekumpulan melaporkan beberapa keluhan yang diala
perubahan fisiologis yang umumnya dise miolehpenderitakankerdewasa.Keluhan
butresponstres(Pinel,2009).Responyang tersebut antara lain; rasa sakit, kelelahan,
munculmerupakanresponyangkompleks, merasa menyesal, merasa tidak tenang,
yaitu fisiologis, kognitif, emosional dan khawatir, peningkatan detak jantung,
perilaku. Respon fisiologis dapat termani tekanandarah,sesaknafasdanketegangan
festasi dalam sistem syaraf otonom, sistem otot,berkurangnafsumakandaninsomnia.
kekebalan tubuh dan sistem neuroendok Keluhan fisik seperti peningkatan detak
rin. Perubahan yang ditunjukkan dari jantung, tekanan darah, sesak nafas dan
respon fisiologis, kognitif, emosional dan keteganganotot merupakan responfisiolo
perilaku merupakan gejala kecemasan gisyangdirasakanolehpenderitakanker.
(Greeenberger & Padesky, 1995). Gejala
30 BULETINPSIKOLOGI
KAJIANTEORITISPENGARUHARTTHERAPY
BULETINPSIKOLOGI 31
SARAH&HASANAT
32 BULETINPSIKOLOGI
KAJIANTEORITISPENGARUHARTTHERAPY
dah dapat menimbulkan aktivitas kom juga berkurangnya gangguan tidur dan
plekspadabeberapabagianotak. denyut jantung cenderung stabil, sehingga
Kekuatan art therapy bagi seseorang pasien merasakan berkurangnya rasa kha
yang mengalami kecemasan terletak pada watirdanmembuatmenjaditenang.Nainis
proseskreatifdalamarttherapydapatmem (2008) menambahkan bahwa art therapy
fasilitasi untuk mengungkapkan ekspresi dapat memunculkan pikiran positif karena
diri dan mengeksplorasi diri (Liebmann, berkurangnya keluhan fisik sehingga
dalamChambala,2008).Pengalamandalam menumbuhkan harapan bagi penderita
menggambar, melukis ataupun aktivitas kanker.
artistik lainnya melibatkan proses di otak Penelitian yang dilakukan oleh Baron
dan terlihat melalui reaksi tubuh. Proses dan Nainis et al., menunjukkan bahwa art
pembuatan gambar mengaktifkan visual therapy terbukti efektif pada pasien kanker
cortex pada otak. Oleh karena itu tubuh dilihat responrespon fisiologis yang mun
akanmemberikanresponyangsamaketika cul. Walaupun menunjukkan respon fisio
menghadapi situasi yang nyata. Sebagai logis yang baik, Malchiodi (2003) menya
salah satu contoh, pembuatan gambar rankan agar dilakukan penelitian lebih
dalam art therapy pada tema tertentu yang mendalam dengan menggunakan alat
berkaitan dengan peristiwa atau kondisi pencitraan otak ketika dilakukan art
tertentu dapat mempengaruhi emosi dan therapy. Hasil yang diharapkan adalah
pikiran(Malchiodi,2001). diperoleh pengetahuan yang lebih jelas
Berdasarkanpenelitianyangdilakukan mengenai peran art therapy dalam mem
oleh Damaisio dan Baron dapat disimpul berikan kondisi yang menenangkan pada
kan bahwa terdapat kaitan antara proses pasienyangmengalamimasalahemosional
pembuatan gambar terhadap emosi dan sepertikecemasan.
pikiran.Olehkarenaitumulaiberkembang
penelitan yang menggunakan gambar Kesimpulan
untuk melihat respon fisiologis tubuh
setelahpemberianarttherapydalambidang Berdasarkan beberapa penelitian yang
kesehatan. Penelitian pada penderita kan menggunakanarttherapysebagaiintervensi
ker yang dilakukan oleh Baron (dalam yang bertujuan untuk mendukung proses
Malchiodi, 2003) menggunakan proses penyembuhan, dapat ditarik kesimpulan
menggambar dengan tema tertentu dapat bahwa art therapy dapat mengurangi kece
memberikan efek yang menenangkan. masan pada penderita kanker. Penurunan
Selain itu Nainis dkk. (2006) melakukan responrespon fisiologis dari gejala kece
penelitian pada penderita kanker dengan masan merupakan bukti yang menunjuk
tujuan untuk melihat efektifitas art therapy kan bahwa art therapy dapat menurunkan
dalam mengatasi keluhankeluhan fisik kecemasan pada penderita kanker. Walau
yang berkaitan dengan kecemasan. Hasil pun demikian perlu dilakukan penelitian
penelitian yang dilakuan oleh penelitian lebihlanjutyangmemfokuskanpadaperan
Nainis dkk. (2006) menyebutkan bahwa art therapy yang menenangkan dengan
gejala kecemasan seperti kelelahan dapat menggunakan teknologi pencitraan otak
berkurang. Selain kelelahan dilaporkan padasaatdiberikanarttherapy.
DaftarPustaka
BULETINPSIKOLOGI 33
SARAH&HASANAT
34 BULETINPSIKOLOGI
KAJIANTEORITISPENGARUHARTTHERAPY
BULETINPSIKOLOGI 35