Anda di halaman 1dari 17

BAB III

TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1) Identitas Klien
Nama : Ny.S
Umur : 25 Thn
Pendidikan : D III
Suku Bangsa : melayu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat Rumah : Durian Tanjung

Suami
Nama : Tn. A
Umur : 29 Tahun
Pendidikan : S1 pendidikan
Suku Bangsa : Tanjung
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamt Rumah : Durian Tanjung

2) Diagnosa Dan Informasi Medik Yang Penting Waktu Masuk


Tanggal Masuk : 4 Oktober 2016
No. Medical Record : 166211 Th.16
Ruang Rawat : Poli Klinik Kebidanan
Diagnosa Medik : HEG denganG1 P0 A0 H0 Gravid Aterm 20 21
minggu
Yang Mengirim : IGD

3) Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian 4-10- 2016 Jam 10.00 WIB, Klien
mengatakan mual sejak 5 hari yll disertai dengan muntah dengan
frekuensi 3 8 x/hari sudah lebih dari seminggu, klien megatakan klien
tidak nafsu makan, berat badan klien sebelumnya 65 kg pada saat
dilakukan pemeriksaan berat badan klien 62 kg, klien sering merasa
lemah . Pem TTV : TD : 110/70 mmHg ; N : 100 x/i ; S : 37 oC ; P : 22
x/i

b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

18
Klien mengatakann pernah di rawat di RSUD dr. Rasidin Padang di
Ruangan Poli Kebidanan karena sering mual dan muntah dalam masa
kehamilan pada tanggal 12 Agustus 2016.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan, keluarga klien tidak pernah menderita penyakit
seperti alergi, asma, diabetes melitus, hepatitis, ginjal, jantung, dan
tidak pernah ada riwayat operasi.

d. Riwayat Obstetri
1) Reproduksi
- Riwayat Menstruasi
Menarche Umur : 12 Tahun
Siklus : 28 hari (Teratur)
Lamanya : 15 hari
Banyaknya : 2 x ganti pembalut perhari
Konsistensi : Kental
Dismenorrhoe : Tidak Ada Nyeri
HPHT : 22 4 - 2016
Taksiran Persalinan : 29 1 2017

2) Perkawinan
Lamanya Perkawinan : 1 Tahun 2 Bulan
Berapa Kali Kawin : 1 Kali

e. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu : G 1 P 0 A 0 H 0

TMP ANA KEADAAN


N TGL/THN/PER CARA DITOLON B
T K NIFAS ANAK
o S PERS G B
PERS JENIS SKG
1 ini

f. Data Keluarga Berencana


- Pernah Ikut KB/Tidak, Metoda : Tidak Pernah
- Rencana KB sekarang : Ada ( Ingin Menunda Kehamilan
Selanjutnya)
Metoda : Spiral
g. Kehamilan Sekarang

19
- Hamil Muda : - Klien mengatakan sejak pada
masa kehamilan trimester 1 klien
sering merasa mual dan muntah
- klien mengatakan klien sering
merasa pusing
- Hamil Tua : -

4) Data Psikologis
- Kehamilan Sekarang : Diinginkan
- Anak Yang Akan Lahir Sekarang : Disusui, Lama Menyusui 2,5 Tahun.
- Dukungan Suami Untuk Menyusui : Ada
- Interaksi Antara Ibu dan Bayi serta Suami : Baik

5) Data Spiritual
: Klien mengatakan sejak masa kehamilan klien rajin beribadah dan mengaji.

6) Data Sosial Ekonomi


: Klien mengatakan bahwa klien hidup dalam keluarga yang berkecukupan.

7) Aktivitas Sehari hari dirumah


: Klien mengatakan bahwa klien dibantu dalam melakukan pekerjaan rumah
tangga karena klien seringkali mual dan muntah, pusing.
Di Rumah :
- Dapat menolong diri sendiri : Dibantu Oleh Keluarga
- Ditolong dengan bantuan Minimum : .Dibantu oleh Keluarga
- Ditolong dengan bantuan Maksimum :-
- Nafsu Makan : Menurun
- Makan / Minum : Makan 3 x Sehari, Minum
Cukup
- Istirahat dan Pola Tidur : 7 Jam Per Hari

8) Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
- Tinggi / BB : 157 cm / 62 kg
- Tekanan Darah : 110 / 70 mmHg
- Suhu : 37oC
- Nadi : 100 x/i
- Pernafasan : 22 x/i

2) Kepala
- Rambut & Kulit Kepala

20
I : Bersih, Hitam, Distribusi Merata
P : Tidak ada benjolan, lesi.
- Mata
I : Simetris, Pergerakan bola mata normal
P : Conjungtiva anemis, Sklera tidak ikterus
- Telinga
I : Simetris, Wajah tidak pucat, terdapat plasma pada wajah
P : Bersih, Tidak ada edema
- Hidung
: Bersih
- Mulut
I : Bibir kering, mulut bersih, mukosa bibir kering, lidah
bersih, tidak ada carries gigi

3) Leher
- Kelenjar Getah Bening
I : Tidak ada bendungan vena jugularis
P : Tidak ada benjolan, pembengkakan/peradangan.

- Kelenjar Tyroid
P : Tidak ada benjolan, pembengkakan/peradangan.

4) Dada / Thorax / Payudara


- Cardio Vaskuler : Normal
- Payudara
I : Simetris, Kondisi puting menonjol, colostrum belum
keluar, kondisi kulit baik.
P : Tidak ada benjolan.

5) Pencernaan / Abdomen
- Bentuk : Simetris
- Bising Usus : Normal

6) Genito Urinaria :Tidak dilakukan pemeriksaan


7) Otot Sendi dan Tulang : Tidak ada nyeri, normal.
8) Sistem persyarafan : Normal
9) Keadaan Emosional : Stabil

b. Pemeriksaan Khusus
1) Inspeksi
- Muka / Wajah : Bersih
- Leher : Tidak ada benjolan
- Dada :

21
Simetris : Simetris
Spider Nevi : Tidak ditemukan spider nevi
Strie / Hyperpigmentasi : Tidak ditemukan hyperpigmentasi
Papila Mammae : Menonjol
- Perut (linea, Strie, dll) : Ditemukan Linea, Strie pada perut
- Genitalia (Varises) : Tidak ditemukan varises pada
genitalia
- Anus, Hemoroid : Tidak ada hemoroid
- Eksterimitas (edema, dll) : Normal, tidak ada edema.

2) Palpasi
- Leopold I : Tinggi Fundus Uteri 3 Jari dibawah
Pusat.
- Leopold II : Tidak dilakukan
- Leopold III : Tidak dilakukan
- Leopold IV : Tidak dilakukan

3) Auskultasi
- Janin (DJJ) : 124 x/i
- Ibu :RR : 22 x/i

4) Perkusi
- Reflek Patela : Ada

9) Data Penunjang
a. Data Laboraturium
Darah : Hb : 10,9 gr%
Leuco : 12.100
Gol. Darah :O

10) Program Terapi Dokter


- Obat Oral : Ranitidine 3 x 1
Metoclopramide 3 x 1
- Obat Parenteral : -

22
B. Analisa Data

No Data Fokus Etiologi Problem


1 DS :
Ny S mengatakan mual Hormon Progesteron Perubahan nutrisi:

Meningkat kurang dari


sejak 5 hari yll disertai
kebutuhan tubuh
dengan muntah dengan
frekuensi 3 8 x/hari
Asam Lambung
sudah lebih dari seminggu,
Meningkat
Ny s mengatakan Berat
badan sebelumnya 65 kg
Mual / Muntah
pada saat dilakukan
pemeriksaan berat badan
Nutrisi Tdk Adekuat
klien 62 kg.
Ny s mengatakan
mengeluh tidak nafsu Nutrisi Kurang Dari
makan Kebutuhan
Klien mengatakan nyeri
pada ulu hati.
DO :
Klien tampak lemah
Klien tampak pucat
BB menurun
Klien tampak muntah
2 HB10,9 gr Kekurangan volume
Conjungtiva anemis cairan

23
DS :
Ny S mengatakan mual
sejak 5 hari yll disertai
dengan muntah dengan
frekuensi 3 8 x/hari
3 Mual dan Muntah
sudah lebih dari seminggu,
Klien mengatakan tidak Kurang Pengetahuan
nafsu makan PengeluaranCairan
DO : abnormal
Klien tampak pucat
Bibir kering
Turgor kulit menurun Kekurangan Volume
Cairan

DS :
Klien mengatakan nafsu
makan menurun
Klien menanyakan mengapa
klien sering mual dan
muntah
Klien mengatakan klien
tidak mengetahui penyebab
Perubahan status
dari mual dan muntah
kesehatan
DO :
Klien sering bertanya
Kurang informasi
tentang penyakitnya

Kurang pengetahuan

24
C. Diagnosa Keperawatan
N
TANGGAL MUNCUL DX KEPERAWATAN
O
1 4 Oktober 2016 Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan
09.00 WIB tubuh.
Kekurangan Volume Cairan
Kurang pengetahuan

D. Asuhan Keperawatan

N DIAGNOSA
NOC NIC RASIONAL
O KEPERAWATAN
1 Perubahan Kriteria Hasil Intervensi
Klien
nutrisi: kurang Batasi intake Pembatasan
mengkonsumsi
dari kebutuhan oral selama dianjurkan
diet oral yg
tubuh 24 48 jam untuk klien
mengandung
agar lambung
gizi adekuat
istirahat
Klien tidak
Dapat
Anjurkan
mengalami
menstimulasi
klien
mual muntah
mual dan
menghindari
muntah
makanan
Klien berlemak
mengalami
Nutrisi
peningkatan Tingkatkan
dibutuhkan
BB yang jumlah
dalam rangka
sesuai selama makanan
memenuhi
kehamilan secara
kebutuhan
perlahan
nutrisi dan
sesuai
pertumbuhan
kemampuan
janin
pasien

25
Anjurkan Meningkatkan
perawatan kenyamanan,
mulut mengurangi
sebelum dan asam yg
sesudah mengenai gigi.
makan atau
setelah
muntah
Kriteria Hasil
Intervensi
Keseimbanga
2 Kaji status
n cairan Pengkajian
Kehilangan Volume intake dan
kembali ke tersebut
Cairan output cairan
kondisi menjadi
normal dasar rencana
askep dan

Klien tidak Timbang BB evaluasi

muntah lagi intervensi


setiap hari
Penurunan
BB dapat
terjadi karena
Anjurkan
muntah
klien untuk
Klien berlebihan
mengkonsum
mengkonsums Pemberian
si cairan
i makanan cairan dan
peroral
dan minuman makanan
dengan
dalam jumlah sesuai
perlahan
adekuat dengan
toleransi
Intervensi
Kriteria Hasil klien
Kaji tingkat
Klien tidak
pemahaman

26
bertanya- Klien paham
tanya tentang
Diskusikan
3 Kurang Pengetahuan penyakit
Ikut serta dengan
dalam perawat Klien dapat
program diskusi
Sediakan
pengobatan
informasi
pada pasien Klien

tentang mendapatkan

kondisi informasi yg
baik

E. Catatan Perkembangan

N
DX Tanggal/Jam Implementasi
o

27
1. Perubahan 4 Oktober 2016 Mengkaji tanda-tanda adanya
nutrisi: kurang 09.00 WIB dehidrasi
dari kebutuhan Kulit kering dan turgor buruk,

tubuh selaput lendir kering, mata cekung.


Menganjurkan klien untuk mengatur
nutrisi porsi kecil tapi sering
Memonitor tanda-tanda vital
Tinggi / BB : 157 cm / 65 kg
Tekanan Darah: 110 / 70 mmHg
Suhu : 37oC
Nadi : 100 x/i
Pernafasan : 22 x/i

Mengkaji tanda-tanda adanya


dehidrasi
Kulit kering dan turgor buruk,
2. Kekurangan 4 Oktober 2016
selaput lendir kering, mata cekung.
Volume Cairan 09.00 WIB Menganjurkan pasien untuk banyak
beristirahat
Menganjurkan peningkatan asupan
minuman berkarbonat, makan
sesering mungkin dengan jumlah
sedikit. Makanan tinggi karbonat
seperti : roti kering sebelum bangun
dari tidur.

Mengetahui tingkat pengetahuan


sehingga memudahkan memberikan
penyuluhan
Untuk menambah informasi
Kurang Untuk menambah semangat dan
3. Pengetahuan 4 oktober 2016 harapan
09.00 WIB Untuk menambah pengetahuan

28
BAB IV
PEMBAHASAN

29
A. Pembahasan Kasus
1. Pengkajian

Dalam pengkajian diawali dengan pengumpulan data melalui anamnesa


yang meliputi identitas klien, data biologis/fisiologis, serta data spiritual klien
yang berpedoman pada format pengkajian, namun tidak menutup kemungkinan
untuk dikembangkan dengan data data lain yang ditemukan pada klien. Untuk
memperoleh data, baik data subjektif maupun data objektif, penulis melakukan
pendekatan pendekatan antara lain pengamatan langsung, wawancara kepada
klien dan keluarga klien, pemeriksaan fisik, baik inspeksi, palpasi, auskultasi, dan
konsultasi dengan tim kesehatan serta melalui catatan medic. Pada pelaksanaan
pengkajian data penulis tidak banyak mengalami hambatan oleh karena adanya
kerjasama yang baik dari klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya, sehingga
memudahkan dalam pengumpulan data.
Pada teori hiperemesis gravidarium tingak I diperoleh gejala yaitu mual
dan muntah yang terus menerus menyebabkan penderita tampak, lebih lemah,
nafsu makan berkurang, berat badan menurun, terjadi dehidrasi ditandai dengan
turgor kulit berkurang, nyeri di daerah epigastrium, tekanan darah menurun, nadi
cepat dan lemah, mata cekung dan sedikit ikterus (Manuaba, 2010 : 231).
Pada kasus Ny. S usia 25 tahun, G1 P0 A0 H0, hamil 20 minggu dengan
hiperemesis gravidarum. Pasien datang ke IGD RSUD dr. Rasidin Padang dengan
keluhan mual dan muntah sejak kemarin 7 hari yang lalu. Mual muntah awalnya
hanya terjadi pada pagi hari saja dan terjadi setelah makan dan minum, namun
sejak 2 hari muntah yang dialami 3 - 5 x / hari dengan volume. Isi muntahan
berupa makanan minuman yang dikonsumsi sebelumnya, pada muntahan tidak
terdapat darah. Keluhan mual dan muntah semakin bertambah berat bila setelah
makan dan minum, dan berkurang saat istirahat. Selain itu pasien juga mengeluh
badan terasa lemas sehingga tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti
biasanya, bibir terasa kering, nafsu makan dirasakan menurun karena pasien takut
muntah. BAB dan BAK dirasakan semakin menurun.
Pasien juga mengeluh nyeri ulu hati. Pasien mengaku tidak ada
permasalahan dalam kehidupan rumah tangganya maupun dalam pekerjaan.

30
Riwayat haid pasien: menarche pada usia 12 tahun, haid teratur dengan siklus 28
hari, lama haid 7 hari, HPHT 22 04 - 2016 sehingga TP 29 1 2017.
Riwayat pernikahan: berumah tangga selama 1 tahun 2 bulan , merupakan
pernikahan yang pertama. Riwayat Obstetri : G1P0A0H0 dan ini merupakan
kehamilan pertama pasien. Pada kasus ini, pasien didiagnosis dengan hiperemesis
gravidarum karena berdasarkan anamnesis pada pasien ini ditemukan adanya
gejala mual dan muntah yang berat, dimana keluhan tersebut sampai menggangu
aktivitas sehari-hari sampai pekerjaanya. Muntah tersebut juga menimbulkan
komplikasi dehidrasi karena kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan
cairan karena muntah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
tampak lemas, tekanan darah 110 / 70mmHg, nadi 100 x / menit, frekuensi
pernapasan 22x / menit, teratur, suhu 37oC ,mata cekung (+/+), konjungtiva
palpebra anemis (+/+) dan bibir kering (+).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan
sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu hebatnya
sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga
dapatmempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat
badanmenurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin. Dalam hal ini tidak
terdapat perbedaan antara teori dan kasus sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
ada kesenjangan antara teori dan kasus.

2. Analisis Keperawatan
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang didapatkan pada saat
melakukan pengkajian, didapatkan data fokus Ny S yaitu dengan keluhan mual
sejak 5 hari yll disertai dengan muntah dengan frekuensi 3 8 x/hari sudah lebih
dari seminggu, berat badan menurun, sebelumnya 65 kg pada saat dilakukan
pemeriksaan berat badan klien 62 kg, nyeri pada ulu hati dan pasien tidak nafsu
makan. Mual dan muntah yang dirasakan oleh klien diakibatkan karena hormon
progesterok meningkat sehingga asam lambung juga meningkat yang
menyebabkan terjadinya mual dan muntah pada pasien sehingga nutrisi tidak
adekuat yang menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi.

31
Mual dan muntah pada pasien mengakibatkan keluarnya cairan yang abnormal karena
pasien muntah dalam frekuensi yang sering (3-8x/hari) sehingga kebutuhan cairan dan
elektrolit pasien tidak terpenuhi yang mengakibatkan kekurangan volume cairan pada
pasien.
Berdasarkan data subjektif yang didapatkan pada Ny S . pasien mengatakan
tidak mengetahui penyebab terjadinya mual dan muntah yang terlalu sering dan pasien
selalu menanyakan kondisi bayinya dan seputar kesehatannya. Hal ini disebabkan karena
kurangnya pengetahuan tentang penyakit kehamilan yang terjadi pada pasien yang
mengakibatkan pasien tidak mengetahui nutrisi untuk kehamilan pasien karena hal ini
juga berpengaruh pada perubahan nutrisi yang dialami pasien. Disamping itu pasien perlu
di berikan edukasi seputar kehamilan dan gizi yang harus dipenuhi untuk ibu hamil.

Dalam hal ini pasien sangat perlu diberikan edukasi tentang hiperemisis
gravidarium, dimana hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada
awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang
begitu hebatnya sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan
sehingga dapatmempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-
hari, berat badanmenurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.

3. Diagnosa Keperawatan
Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau masalah
berdasarkan interprestasi yang benar atas data data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang sudah dikumpulkan di interprestasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. Masalah sering berkaitan
dengan hal hal yang sedang dialami wanita yang diidentifikasi oleh perawat
sesuai dengan hasil pengkajian. Masalah juga sering menyertai diagnosis.
Berdasarkan data diatas dirumuskan diagnosa / masalah aktual yaitu G1 P0
A0 H0 Gravid Aterm 20 21 minggu, hiperemesis tingkat I dengan masalah
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh dan kekurangan volume cairan
sehingga pasien ini diberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pasien dianjurkan untuk mengatur pola makan yang sering yang sesuai dengan
nutrisi porsi kecil, dan pasien dianjurkan untuk banyak beristirahat dan

32
meningkatkan jumlah porsi makanan dengan perlahan, pasien dianjurkan untuk
mengkonsumsi cairan peroral dengan perlahan dan menghindari makanan
berlemak karena hal itu dapat menstimulasi mual dan muntah pada pasien,
selanjutnya diagnosa yang muncul adalah kurangnya pengetahuan sehingga pasien
diberikan edukasi seputar kondisi kehamilan pasien itu sendiri.
Diagnosa Ny. S didasarkan atas data objektif dan subjektif yang
didapatkan dari hasil pengkajian dan analisis secara teoritis. Dalam hal ini tidak
dapat kesenjangan antara teori dan data yang ditemukan.

4. Intervensi Keperawatan
Pada langkah ini, direncanakan asuhan yang menyeluruh yang
ditentukan oleh langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan manajemen terhadap diagnosa dan masalah yang telah di identifikasi
atau diantisipasi. Pada langkah ini, informasi / data yang tidak lengkap dapat
dilengkapi.
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan maka
dilakukan intervensi yang sesuai dengan kriteria hasil yang akan dicapai. Adapun
intervensi yang diberikan pada yaitu membatasi intake oral selama 24 48 jam
hal ini disebabkan karena pembatasan dianjurkan untuk pasien agar lambung
dapat beristirahat, selanjutnya perlu dilaksanakannya pemantauan intake dan
output cairan pasien, hal ini perlu dilakukan agar mencegah terjadinya dehidrasi
pada pasien. penurunan BB juga dapat terjadi karena muntah yang berlebihan
maka dari keseimbangan cairan pasien harus dikembalikan ke kondisi normal.
Selanjutnya, perawar pelaksana perlu memberikan edukasi seputar kesehatan
pasien dan bayinya. Edukasi seputar mual dan muntah yang berlebihan pada
pasien harus dijelaskan kepada pasien berdasarkan etiologi yang telah ditentukan
sehingga pasien bisa mengetahui penyebab dari mual dan muntah tersebut dan
pasien bisa membatasi intake dan output pasien.
5. Implementasi Keperawatan
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
diuraikan pada langkah sebelumnya dilaksanakan secara efisien dan aman.
Perencanaan ini dapat dilakukan seluruhnya oleh perawat atau sebagian oleh
pasien atau anggota tim kesehatan lainnya.

33
Pada tahap pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny S penulis
melaksanakan sesuai rencana yaitu penatalaksanaan pemberian cairan dan
kolaborasi terapi obat, serta melakukan terapi psikologis. Pada tahap ini penulis
tidak menemukan permasalahan yang berarti, hal ini di tunjang oleh klien dan
keluarganya kooperatif dalam menerima semua anjuran dan tindakan yang
diberikan. Dalam hal ini tidak ada kesenjangan dalam pelaksanaan yang terjadi
pada teori dan kasus Ny S bahwa dalam pemberian makanan diberikan dalam
porsi kecil namun sering hal ini dilakukan untuk membantu mengurani mual dan
muntah akibat makanan atau minuman yang masuk melalui oral.

6. Evaluasi Keperawatan
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan terhadap masalah yang telah
diidentifikasi dalam masalah dan diagnosis.
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen keperawatan.
Hasil evaluasi dari Ny.S telah direncanakan sesuai dengan kebutuhan pasien,
dan tujuan dari rencana yang ditentukan akan tercapai, yaitu ibu mengerti
keadaan yang sedang dialaminya, tidak terjadi komplikasi yang lebih berat,
kekurangan cairan sudah teratasi ditandai dengan keadaan ibu yang sudah
membaik, ibu tidak mual dan muntah lagi, nyeri epgastrium sudah
berkurang/hilang, dan kebutuhan nutrisi ibu sudah membaik, hal ini
membuktikan bahwa pendekatan asuhan keperawatan yang diberikan kepada
Ny.S berhasil.
Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa tidak adanya kesenjangan
antara teori dan kasus pada Ny.S

34

Anda mungkin juga menyukai