Oleh:
Regina 160112100061
Yanwar Faza 160110070065
Rizky Kartika 160110070067
Pembimbing:
Erna Herawati, drg., M. Kes.
LAPORAN KASUS
DATA PASIEN
ANAMNESIS
Anamnesis khusus :
Sejak 1 bulan yang lalu SMRS keluhan perdarahan dari gusi sudah
dialami, tetapi tidak sesering saat ini. Penderita mengeluh lemah badan, kepala
pusing, jantung berdebar, dan mudah lelah ketika beraktivitas. Tidak ada sesak
napas. Terdapat panas badan tidak terlalu tinggi yang hilang timbul. Tidak ada
benjolan yang timbul. Penderita baru pertama kali merasakan keluhan tersebut.
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama. Tidak ada
riwayat kontak dengan bahan kimia.
PEMERIKSAAN FISIK
HR Nadi : 88x/menit
Pernapasan : 24x/menit
Suhu : 38,0 C
PEMERIKSAAN INTRAORAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah
1. HEMATOLOGI
Darah Rutin
Indeks Eritrosit
MCHC 35,2 %
2 Kimia Klinik
Ureum 24 mg/dL 15-50 mg/dL
1) BR O2 3lt/mnt
2) Diet lunak 1600 kkal/hari, protein 1,2 g/kgBB/hr, KH : L = 70:30
3) Infus RL 1000cc/24 jam
4) Ceftazidime 3 x 1 gr IV
5) Tranfusi PRC 2 unit, trombosit 6 unit
6) Periksa SADT, ferritin, retikulosit
7) Periksa LDH, asam urat
8) Monitor TNRSIO
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LEUKEMIA
Leukemia adalah sekumpulan penyakit yang dikarakteristikkan sebagai
perubahan neoplastik pada elemen pembentukan darah dalam tubuh. Pada
neoplasma ini terjadi proliferasi dan diferensiasi stem cell hematopoietic. Sel
leukemik yang berasal dari sumsum tulang memasuki aliran darah dan menginvasi
organ serta mengganggu fungsi normal. Sel leukemik mengganti sel-sel normal
sehingga menyebabkan anemia, trombositopenia, dan penurunan fungsi normal
leukosit. Leukemia diklasifikasikan menjadi akut dan kronis berdasarkan ciri
klinis dan berdasarkan kriteria histologi sumsum tulang. Leukemia secara
histologi terbagi menjadi lymphoblastic dan non-lymphoblastic. Bentuk paling
banyak dari non-lymphoblastic leukemia, myelogenous leukemia yang
mempengaruhi sel-sel granulositik.
Hampir semua kasus leukemia disebabkan karena adanya mutasi genetik.
Hal-hal lain yang berhubungan dengan penyebab leukemia antara lain radiasi, zat
kimia dan obat-obatan. Penyakit ini juga dipengaruhi oleh faktor herediter.
LEUKEMIA AKUT
Leukimia akut merupakan suatu keganasan dari sel progenitor
hematopoietic, yang biasanya gagal menjadi matur dan berdiferensiasi. Leukemia
akut memikili onset yang cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu 1-
3 bulan jika tidak segera ditangani. Leukimia akut dibagi menjadi dua golongan,
yaitu acute lymphocytic leukemia (ALL) and acute myelogenous leukemia
(AML). Kedua jenis leukemia akut ini dapat menyebabkan meningkatnya
perdarahan, infeksi, dan sulitnya proses penyembuhan. Karakteristik ALL, 65%
berasal dari limfosit B, 20% limfosit T dan 15% ALL diklasifikasikan sebagai null
cell leukemia karena berasal dari limfosit B dan limfosit T.
AML, dikarakteristikkan adanya abnormalitas sitogenetik (translokasi dan
perubahan susunan kromosom) yang mempengaruhi transkripsi sel myeloid. AML
menyebabkan infiltrasi sel leukemik dari sumsum tulang ke organ yang
menyebabkan sitopenia dan memiliki gejala yang berbeda-beda atau tidak
spesifik. Biasanya pasien mengalami anemia dan trombositopenia yang ditandai
lemah, letih, dispnea, pucat, napas pendek, perdarahan, ptechiae dan ekimosis
pada kulit dan membran mukosa. Adanya granulositopenia menyebabkan pasien
mengalami infeksi rekuren, ulser oral, dan demam. Pembesaran pada tonsil, nodus
limfatikus, limpa, hati, dan gingiva terjadi karena infiltrasi sel leukemik pada
jaringan. Infiltrasi pada sistem saraf pusat dapat menyebabkan parestesi dan
paralisis. Infiltrasi pada kulit juga dapat terjadi dan dapat menyebabkan rash.
Leukemik sel yang terlokalisasi dapat menghasilkan tumor yang disebut
chloromas. Untuk mendiagnosis AML setidaknya memperlihatkan minimal
30% sel myeloblast pada sumsum tulang.
ALL lebih sering terjadi pada anak-anak usia 2-4 tahun. Penyakit ini
berhubungan dengan anomali kromosom (hiperdiploid). Gambaran klinis dari
ALL sama dengan AML, tetapi disertai dengan rasa sakit pada tulang dan sendi.
Hasil pemeriksaan laboratorium hampir selalu memperlihatkan adanya penurunan
hemoglobin, hematokrit, dan platelet sebagai hasil dari penggantian oleh
limfoblast.
PERAWATAN
Kombinasi kemoterapi termasuk daunorubicin and cytarabine, merupakan
pilihan perawatan akut leukemia. Obat sitotoksis yang terkandung di dalamnya
dapat membunuh 99.9% sel leukemik. Kemoterapi cukup sukses untuk perawatan
ALL.
Terapi tambahan lain untuk leukemia akut adalah perawatan suportif
dalam menangani aplasia sumsum tulang. Tranfusi platelet dilakukan untuk
mengurangi risiko kematian karena perdarahan. Tranfusi packed red blood cell
dilakukan untuk mengurangi tanda dan gejala anemia, dan heparin
diadministrasikan pada pasien dengan DIC untuk mencegah trombosis.
Infeksi terutama bakteri dan jamur adalah faktor terbesar penyebab
kematian pada pasien. Infeksi bakteri gram negatif seperti Psedomonas,
Klebsiella, dan Proteus adalah yang paling sering. Infeksi jamur seperti Candida,
Aspergillus, dan Physomycetes juga sering terjadi. Diagnosis dini dan
menganjurkan perawatan infeksi saluran kencing, saluran pernapasan, rektum,
kulit, dan mulut yang diperlukan. Infeksi virus yang umum terjadi adalah Herpes
Simpleks Virus (HSV), Varisela-zoster Virus, dan Cytomegalovirus.
Infeksi oportunis merupakan infeksi yang paling sering terjadi karena (1)
sel leukosit malignant yang imatur, (2) kemoterapi yang dapat menurunkan sistem
imun, (3) penggunaan antibiotik spektrum luas. Infeksi oportunis yang paling
sering adalah pseudomembranous candidiasis. Apabila hal ini terjadi dapat
digunakan antifungal. Infeksi lain yang sering terjadi adalah HSV, lesi herpetiknya
bisa lebih besar dan lebih lama sembuh. Secara umum antivirus yang digunakan
adalah acyclovir, valacyclovir, famciclovir. Infeksi virus lain adalah Varicella-
Zoster Virus dan Cytomegalovirus.
Gambar 2.1 Gingival Enlargement dan Infiltrasi Sel Leukemik pada Gingiva
Gambar 2.2 Chloromas ( Masa atau Tumor
Sel Leukemik) di Palatal.
PEMBAHASAN
Pada lidah pasien ditemukan adanya plak putih yang dapat dikerok tanpa
meninggalkan daerah eritem. Plak putih ini didiagnosis sebagai coated tongue.
Keadaan ini dapat diakibatkan karena pasien sedang dalam terapi diet lunak dan
penggunaan obat antibiotik spektrum luas yaitu ceftazidime. Terdapat pula krusta
yang nyeri pada bibir atas dan bawah pasien.
Rencana perawatan intraoral yang dapat disarankan untuk pasien antara
lain instruksi untuk lebih meningkatkan kebersihan rongga mulut pasien secara
periodik agar mencegah bertambahnya infeksi pada rongga mulut. Pengaplikasian
hemostasis agen topikal seperti gelatin sponge untuk mengurangi perdarahan pada
gingiva. Pengaplikasian obat kumur klorheksidin 2x1 hari untuk mencegah
terbentuknya plak yang dapat menambah keparahan penyakit peridontal serta
membantu pengurangan debris makanan pada lidah. Instruksi pasien untuk
menyikat lidah secara periodik 2x1 hari untuk mengurangi coated tongue pasien.
Pengaplikasian triamcinolon acetonik selama 5 hari.
DAFTAR PUSTAKA