Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang
berjudul PENGOLAHAN SAMPAH.Karya ilmiah ini di susun sebagai salah
satu tugas mata pelajaran biologi.
Aktifitas manusia dalam memanfaatkan alam selalu meninggalkan sisa yang
dianggapnya sudah tidak berguna lagi sehingga diperlakukannya sebagai barang
buangan yang disebut sampah. Sampah secara sederhana diartikan sebagai
sampah organik dan anorganik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai
lokasi di suatu daerah. Sumber sampah umumnya berasal dari perumahan dan
pasar.
Pengelolaan sampah diantaranya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk cair
organik yang didalamnya terkandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman,
perbaikan struktur tanah dan zat yang dapat mengurangi bakteri yang merugikan
dalam tanah. Pupuk organik biasanya tidak meninggalkan residu / sisa dalam
tanaman sehingga hasil tanaman akan aman bila dikonsumsi.
Dalam penyusunan karya ilmiah,ini kami telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuankami. Namun sebagai manusia biasakami
tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan
maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan karya ilmiah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikian semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai
pihak yang bersifat membangun.
PERAWANG, 24 FEBRUARI 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................
Kata pengantar.........................................................................
BAB I pendahuluan ......................................................................................
1.Latar Belakang .....................................................................
2.Rumusan masalah................................................................
3.Tujuan ..................................................................................
4 Manfaat.................................................................................
BAB II landasan teori ....................................................................................
A.Kajian Teori........................................................................
B.Penelitian relevan...............................................................
BAB III Deskripsi kasus ..............................................................................
BAB IV
PENUTUP...............................................................................
A.Kesimpulan.........................................................................
B.Saran...................................................................................
C.Daftar pustaka....................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kebersihan pangkal kesehatan, kata-kata ini sudah tidak asing bagi kita.Di
suatu lingkungn sekoah seringkali sebuah sekolah mengalami permasalahan
tentang kebersihan.Hal ini di sebabkan oleh para siswa yang membuang sampah
sembarangan.
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia.
Tidak hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju,
sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di
Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh
truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang sudah
disediakan tanpa diapa-apakan lagi. Dari hari ke hari sampah itu terus
menumpuk dan terjadilah bukit sampah seperti yang sering kita lihat.
A.KAJIAN TEORI
1. Pengertian sampah
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan
prosedur yang benar.Menurut kamus istilah lingkungan,sampah adalah bahan
yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama
dalam pembikinan atau pemkaian barang rusak atau bercatat dalam pembikinan
manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan.Sedangkan kata
bapak Dr.Tandjung,M.sc,sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,di
buang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Penumpukan sampah disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya
adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya
tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah
dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan
kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam
memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menyebabkan
tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA).
b.Berdasarkan sifatnya
1.Sampah organic (degradable)
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa
makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah
lebih lanjut menjadi kompos.
2.Sampah anorganik (undegradable)
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti
plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah
komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.
Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah
pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan
kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
c.Berdasarkan bentuknya
1.Sampah padat
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan
sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun,
plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini
dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah
organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-
bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan
kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada
waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat
dibagi lagi menjadi:
1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna
oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur,
sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.
2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh
proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi:
2.Sampah cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar
mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.
Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi.Dalam kehidupan
manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga
dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi.
Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan
jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.
untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah
sembarangan misalnya membuang ke selokan.
a.Mengurangi (Reduce)
Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi.
Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri
tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan industri rumah tangga yang
memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
d.Mengganti (Replace)
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya
bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.
4.Pengolahan Sampah
Sampah yang dibuang harus dipilah, sehingga tiap bagian dapat dikomposkan
atau didaur-ulang secara optimal, daripada dibuang ke sistem pembuangan
limbah yang tercampur seperti yang ada saat ini. Dan industri-industri harus
mendesain ulang produk-produk mereka untuk memudahkan proses daur-ulang
produk tersebut. Prinsip ini berlaku untuk semua jenis dan alur sampah.
Secara umum, di negara Utara atau di negara Selatan, sistem untuk penanganan
sampah organik merupakan komponen-komponen terpenting dari suatu sistem
penanganan sampah kota. Sampah-sampah organik seharusnya dijadikan
kompos, vermi-kompos (pengomposan dengan cacing) atau dijadikan makanan
ternak untuk mengembalikan nutirisi-nutrisi yang ada ke tanah. Hal ini
menjamin bahwa bahan-bahan yang masih bisa didaur-ulang tidak
terkontaminasi, yang juga merupakan kunci ekonomis dari suatu alternatif
pemanfaatan sampah. Daur-ulang sampah menciptakan lebih banyak pekerjaan
per ton sampah dibandingkan dengan kegiatan lain, dan menghasilkan suatu
aliran material yang dapat mensuplai industri.
Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara secara alamiah.
Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik yang telah mati,
dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan jamur, akan terurai
menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia maka produk
akhirnya adalah kompos (compost).
Setiap bahan organik, bahan-bahan hayati yang telah mati, akan mengalami
proses dekomposisi atau pelapukan. Daun-daun yang gugur ke tanah, batang
atau ranting yang patah, bangkai hewan, kotoran hewan, sisa makanan, dan lain
sebagainya, semuanya akan mengalami proses dekomposisi kemudian hancur
menjadi seperti tanah berwarna coklat-kehitaman. Wujudnya semula tidak
dikenal lagi. Melalui proses dekomposisi terjadi proses daur ulang unsur hara
secara alamiah. Hara yang terkandung dalam bahan atau benda-benda organik
yang telah mati, dengan bantuan mikroba (jasad renik), seperti bakteri dan
jamur, akan terurai menjadi hara yang lebih sederhana dengan bantuan manusia
maka produk akhirnya adalah kompos (compost).
PENJELASAN:
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam
sampah yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di
sekolah ini. Dalam kehidupan sosial masayarakat, sampah dapat digolongkan
menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa
terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah
jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
2. Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit
terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan
lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah
jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan
berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang
paling dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-
kertas, karton dan lain sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng,
plastik, besi, aluminium dan seng yang pastinya akan berdampak buruk atau
bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan, keindahan, kenyamanan serta
keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di sekolah. Hal tersebut
biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan kebudayaan antar
sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan
sampah semakin bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat
bahaya sampah yang semakin tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun
bahaya sampah itu sendiri sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya tetapi
akan penulis rangkum ke dalam dua bagian besar yaitu sebagai berikut:
Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan siswa-
siswi yang memiliki moral dan etika baik terhadap sosial maupun
lingkungannya. Peran guru sangatlah penting dalam menciptakan SMA
STTUJULU yang indah dan nyaman sebagai tempat belajar bagi siswa-
siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah penting dalam upaya
menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri. Bimbingan dari
guru dan contoh baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat serta
pemberian hukuman kepada siswa yang membuang sampah secara sembarangan
merupakan contoh kongkrit yang harus dan segera harus dilaksanakan di
lingkungan sekolah. Disamping itu setiap siswa seharusnya selalu memiliki rasa
cinta terhadap lingkungannya, selalu berperan aktif dalam kegiatan
penanggulangan sampah dan selalu menumbuhkan kreatifitas-kretifitas baru
dalam pencegahan bahaya sampah karena sebagai siswa yang baik seharusnya
memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat akan aturan sekolah yang
melarang pembuanagan sampah secara sembarangan.
C. PENGENDALIAN SAMPAH
Plastik adalah satu dari beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan
paling banyak digunakan yaitu 170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap
orang padahal butuh 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk
memproduksi plastik. Sebagai contoh bayangkan saja warga SMA STTU Julu
adalah 200 orang X 170 plastik= 3400 kantong plastik yang digunakan warga
SMA STTU Julu dalam setahun tanpa pengendalian. Bagaimana dengan seluruh
manusia di dunia? Mungkin tidak terhitung lagi. Kandungan bahaya plastik
yaitu BPA (Bisphenol-A). BPA adalah materi pengikat untuk membentuk
polycarbonate (PC), yang merupakan bahan alternatif untuk membuat berbagai
perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum yang sering digunakan
untuk kemasan jajanan kantin atau yang lainnya. Zat kimia ini merupakam zat
beracun yang sering ditemui pada botol minuman yang dijual bebas di pasaran
dan yang lebih ekstrimnya lagi zat ini akan sangat bereaksi apabila sering
dipanaskan/ disteril. Dan apabila dipanaskan zat ini akan melumer dan masuk
kedalam makanan dan minuman yang kita komsumsi akibatanya sangat fatal
karena BPA akan merusak system reproduksi ovarium, otak, dan sistem saraf
manuasia. Beda lagi dengan platik kresek dan plastik PVC sebagai wadah
makana siap santap yang paling sering kita lihat beredar di sekolah kita.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan POM kantong plastik dan
PVC banyak mengandung unsur kimia yang sangat berbahaya yaitu senyawa
timbal (Pb), cadmium (Cd), timah putih (Sn) yang dapat menyebabkan kangker
dan penyakit berbahaya lainya bagi warga sekolah yang menggunakannya dan
tentunya setelah dibuang unsur kimia berbahaya tersebut akan mengendap
dilingkungan sekolah kita yang menyebabkan tanah sekolah menjadi gersang
dan tandus.
3. Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah
satu sampah yang paling banyak di SMA STTU Julu. Pengendalian kertas
sangatlah penting pada pengendalian sampah di SMA kita. Kertas merupakan
sampah organik karena terbuat dari tumbuhan tetapi dapat juga dikelompokkan
kedalam sampah anorganik karena dapat didaur ulang tetapi lebih mengacu
pada sampah organik karena dilihat juga dari sisi lama penguraiaanya. Jadi kita
sebagai pelajar sudah semestinya menggunakan dan memanfaatkan kertas
seperlunya, jangan menyianyiakan kertas karena kita harus mengingat fakta
bahwasanya 1 rim kertas (500 lembar) setara dengan 1 batang pohon dan
diperkirakan 2,75 miliar pohon dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi
kertas. Jadi kita sebagai siswa SMA STTU Julu bermulailah berpikir akan
bagaimana generasi berikutnya tanpa pohon karena telah habis untuk
memproduksi kertas. Jadi dengan hemat kertas maka sampah kertas akan
berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari sampah kertas.
4. Hemat air
Air di SMA STTU Julu sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada
di bumi, 97 % adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya
yang bisa dikomsumsi. Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka
air tersebut akan kotor dan tidak dapat lagi di komsumsi maka air di lingkungan
sekolah kita akan semakin minim. Begitupula dengan dunia kita jikalau sampah
banyak maka air bersih tidak akan banyak lagi. Karena kita mengetahui
bahwasanya Air adalah sumber hidup. Jadi bagaimana bisa hidup apabila air
tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari sekolah kita untuk hemat akan air dan
membuang sampah secara tidak sembarangan agar sumber hidup kita semakin
bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita
agar sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah
pola pikir lama menjadi pola pikir baru yang penuh dengan harapan bebas dari
sampah agar sekolah kita asri, sejuk, bersih dan kreatif dalam hal sampah.
2. Tujuan
Pengolahan sampah dengan metode yang baik hampir belum ada di SMA kita.
Metode pemusnahan sampah di lingkungan sekolah kita hanya menggunakan
metode bakar saja padahal pemusnahaan sampah menggunakan metode bakar
sangat berbahaya apalagi pembakaran sampah tersebut tercampur dengan
sampah yang non-biodegradable seperti plastik. Meskipun pembakaran
dilakukan dengan jenis sampah tersebut, hasil dari pembakaran sampah tersebut
akan sangat sulit untuk di urai di lingkungan kita. Pembakaran limbah jenis
non-biodegradable ini menghasilakan senyawa yang sangat merusak kesehatan
dan lingkungan kita. Apalagi pembakaran sampah di sekolah kita akan sangat
mengganggu proses belajar mengajar kita karena baunya yang sangat
menyengat karena tercampur dengan sampah berbahaya dan lain lagi asap yang
mengepul di sekolah kita. Pembakaran sampah jenis seperti plastik akan
menambah jenis pencemaran yang ada. Pembakaran ini juga faktanya sangat
besar bahayanya karena menurut penelitian para pakar kimia jumlah
pembakaran 1 ton sampah plastik akan menghasilkan jumlah karbon dioksida
yang sama dengan 1 ton. Gas-gas berbahaya yang dihasilakan oleh pembakaran
sampah plastik adalah antara lain gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida
(NOx), sulfur dioksida (SO2), dioxin dan furan. Gas- gas ini dapat
menyebabkan kangker, perubahan system hormon, perubahan pertumbuhan
janin, menurunkan kapasitas reproduksi, penekanan terhadap system kekebalan
tubuh dan yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan penyakit chlorance.
Tetapi untunglah di lingkungan sekolah kita masih banyak tumbuh pepohonan
yang dapat menampung jenis gas berbahaya tersebut. Tapi bayangkan saja jika
dilakukan pembakaran yang terus menerus dan sampah semakin banyak
dihasilkan dari sekolah kita bahkan tumbuhanpun akan mati dan layu karena
tidak dapat menahan semua jenis gas tersebut. Jadi ada baiknya jika kita
melakukan metode pengolahan sampah dengan cara yang baik dan tidak
mencemari lingkungan. Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan
adalah sebagai berikut:
1. Metode pembuanagan
Melubangi tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira 1
atau 2 bulan setelah mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya didalam
tanah hasilnya kita dapat menggali kembali tanah tersebut dan sampah telah
berubah menjadi tanah yang hitam dan tentunya kaya akan unsur hara yang
dapat kita gunakan untuk memupuk bunga atau pekarangan yang ada disekolah
kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan pengolahan sampah.
2. Metode 3-R
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau
produk yang bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah
terurai, membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah
sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan
saja, dimana saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu
dan kepedulian kita dalam melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah
melalui 3-R tersebut dapat menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang
melakukan karena dapat menjual hasil daur ulang kita. Dengan melakukan
pengolahan sampah melalui 3-R tersebut penulis dapat menjamin sampah yang
ada di sekolah akan dapat teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah dapat
tercapai.
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita sebagai anak didik SMA STTU
Julu mampu dan akan melakukan salah satu atau keseluruhan dari beberapa
metode tersebut agar kiranya tercipta sekolah yang indah, bebas dari sampah,
dan sesuai dengan idaman kita.
BAB III
DESKRIPSI KASUS
Sampah itu sarang penyakit dan sumber penyakit yang terdapat berbai jenis
bakteri,seharusnya pemerintah harus melalukan pembagian tong sampah atau
tempat sampah di seriap rumah dan menyedia tong sampah di berbai sudut kota
agar masyarakat dapat membuang sampah dengan mudah.
BAB IV
PENUTUP
1.Kesimpulan
Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang
oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola
dengan prosedur yang benar.
a.Sampah alam
b.Sampah manusia
c. Sampah konsumsi
-- Berdasarkan sifatnya seperti :
a.Sampah organic(degradable)
b.Sampah anorganik(undegradable)
a.Sampah padat
b.Sampah cair
2.Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah.
Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih
menghargai lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos
tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena
jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya.
B.SARAN
2. SMA Negeri 1 STTU Julu adalah SMA yang termasuk masih kecil dibandingkan
dengan sekolah-sekolah lain yang ada di Indonesia. Sudah sangat banyak
sekolah yang menerapkan sitem pengolahan sampah karena mereka tahu
bahaya sampah yang sesungguhnya. Ada baiknya jika kita menerapkan sistem
yang sama dengan sekolah yang sudah di anggap maju tersebut agar kita tidak
dipandang kecil lagi oleh sekolah lain.
3. Sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat mengharagi lingkungan sekolah
itu sendiri. Jadi ada baiknya jika kita menetapkan pandangan tersebut terhadap
sekolah kita karena tidak perlu otak bagus tanpa moral yang baik juga. Jadi mari
kita tetap mengulurkan tangan untuk menjamin sekolah kita tetap dibanggakan
atas kebersihannya.
DAFTAR PUSTAKA
ADE DWIYANI
DINA ANGGRAINI
DELLA APRILIA
FETRI NURFAN.C.
KEVIN GEMA
SISMI AULIA
T/A 2016/2017