Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air
tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air
(Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air
dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Untuk
menghindari terjadinya defisit sumberdaya air secara tiba-tiba, maka strategi pengelolaan
sumberdaya air perlu diarahkan pada pelestarian, efisiensi, distribusi dan pengaturan
penggunaan sumberdaya air secara optimal, sehingga dapat memenuhi kebutuhan berbagai
sektor secara berkelanjutan..
Untuk mencapai tujuan penggunaan sumberdaya air secara berkelanjutan diperlukan
perubahan pardigma penyusunan strategi pengelolaan sumberdaya air yang tidak terbatas
pada managemen air tapi perlu digeser menjadi :managemen ecosistem sumberdaya air
baik lingkungan alam maupun sosial.
Usaha-usaha tersebut sercara rinci dijabarkan dalam bidang prioritas program sebagai
berikut :
A. Evaluasi Cadangan dan Kebutuhan Sumberdaya Air.
B. Mutu Sumberdaya Air.
C. Distribusi Pemanfaatan Sumberdaya Air.
D. Pengelolaan Sumberdaya Air Secara Terpadu Berbasis Partisipasi Masyarakat.
Dengan mengacu permasalahan arah dan tujuan serta tantangan masa depan untuk
memenuhi kebutuhan sumberdaya air yang bermutu, maka arah dan tujuan pengelolaan mutu
sumberdaya air pada era PJP II adalah sebagai berikut :
1. Mengatur sistem pembuangan limbah domestik (konsumen rumahtangga) maupun industri,
termasuk limbah pertanian, peternakan, perikanan dan lainnya yang didukung dengan
kampanye penyadaran masyarakat luas, khususnya masyarakat industri, petani, rumahtangga
dan masyarakat luas dalam peningkatan mutu air untuk kesehatan maupun persyaratan
perdagangan global
2. Melakukan kajian, evaluasi dan pengembangan teknologi pengendalian limbah dan
perbaikan mutu air, termasuk penyebarluasan IPTEK melalui penyuluhan penggunaan air
yang sehat untuk setiap peruntukan
3. Penegakan aturan pengendalian limbah cair atau padat menurut kriteria kesehatan dan
memberikan pinalti setiap bentuk pelanggaran secara tegas dan konsisten
4. Meningkatkan berbagai upaya, seperti pemberdayaan masyarakat dalam pembuangan
limbah domestik dan kebersihan lingkungan untuk menghilangkan faktor penyebab
menurunnya kuantitas sumberdaya air di setiap DAS di Indonesia
5. Mengembangkan sistem pengolahan limbah cair maupun limbah padat yang aman dalam
rangka proses produksi industri untuk keperluan pengendalian limbah untuk menghasilkan
cadangan air yang bermutu secara berkelanjutan
Bertitik tolak pada potensi, permasalahan dan tantangan masa depan untuk memenuhi
kebutuhan air sesuai baku mutu dan kesehatan lingkungan, maka rencana strategisnya adalah
sebagai berikut :
1. Pertama : mengembangkan sistem informasi (data base), monitoring, pengawasan dan
penegakan aturan untuk pengendalian limbah domestik dan industri untuk memenuhi
kebutuhan sumberdaya air yang memenuhi persyaratan baku mutu, kesehatan dan keamanan
pengguna untuk berbagai kepentingan industri, pertanian, perikanan dan lainnya
2. Kedua : menata dan memperbaiki perencanaan sistem pengendalian dan penerapan IPTEK
untuk purifikasi limbah secara terpadu dalam memenuhi peningkatan kebutuhan sumberdaya
air yang berkualitas untuk penduduk di kota, kebutuhan industri, perikanan dan konsumsi
domestik mengacu pada kriteria pemanfaatan sumberdaya air yang menyehatkan bersih dari
ancaman penyakit
3. Ketiga : pemberdayaan mayarakat rumahtangga penghasil limbah domestik dan kawasan
industri maupun pertanian, terutama di daerah perkotaan yang mempunyai tingkat kepadatan
penduduk yang tinggi, kumuh dan ketersediaan air yang terbatas dan kritis
4. Keempat : mengatur penerapan pajak pencemaran dan sistem penalti (green tax) untuk
industri yang belum memiliki kendali limbah mangacu pada kriteria baku mutu buangan
pabrik yang aman
5. Kelima : Mengkampanyekan gerakan pembudayaan PROKASIH (Program Kali Bersih)
dengan melibatkan masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat.