Anda di halaman 1dari 5

KONSEP PERANCANGAN

UNIFORM SAUNG ANGKLUNG UDJO

LATAR BELAKANG
Busana pada saat ini tidak sekedar menjadi tempelan yang tidak memiliki efek
apapun bagi pemakainya. Busana sebagai kulit kedua memerlukan pengakuan
untuk sebuah identitas baru bagi pemakainya. Identitas dari performa busana akan
menceritakan siapa, dan apa pekerjaannya. Tetapi ternyata hal tersebut tidaklah
cukup untuk meyakinkan seseorang akan perannya. Rasa percaya diri, bangga,
hingga citra baik yang dibangun melalui busana merupakan faktor-faktor penting
yang sangat berpengaruh hingga orang mau mengenakan busana tertentu.

Seringkali terdapat kesalahan-kesalahan dalam meng-operasionalkan sebuah


busana, sehingga busana menjadi tidak sesuai dengan jenis dan fungsinya bahkan
dengan pekerjaannya. Untuk itu diperlukan sebuah pemikiran matang dalam proses
perencanaan atau perancangan busana untuk dapat mewujudkan gagasan yang
lengkap.

Saung Angklung Udjo merupakan kelompok kesenian yang mengangkat kekayaan


budaya tanah Sunda sebagai salah satu eksotisme timur dan bambu sebagai
perangkat musik yang memiliki keunikan dalam bunyi maupun penampilan. Melalui
musik bambu inilah Saung Angklung Udjo dikenal luas dan mendapat berbagai
penghargaan yang memantapkan keberadaannya. Dengan makin dikenal oleh
banyak orang dari berbagai kalangan dan dikenal diberbagai tempat, maka sikap
profesional dalam performance, menjadi pertimbangan Saung Angklung Udjo untuk
terus memberi yang terbaik bagi para konsumen Saung Angklung Udjo

KONSEP PERANCANGAN BUSANA :


MEMBANGUN CITRA
Pada busana yang dibuat harus mampu menunjukkan identitas sehingga orang
dapat melihat dan menilai apakah busana tersebut sesuai dengan ciitra perusahaan
atau tidak. Pada masa kini, musik merupakan salah satu bagian dari gaya hidup
moderen.

1
Citra dapat dibangun antara lain melalui busana yang dikenakan oleh para karyawan
ketika mereka berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Selain itu, citra yang
dibentuk pun harus mampu mewakili suatu budaya tertentu sehingga ia menjadi
penanda atau identitas yang khas. Identitas sangatlah penting karena ia menjadi
pembeda antara satu orang dengan orang lainnya atau antara suatu kelompok
dengan kelompok lainnya. Untuk itulah diperlukan berbagai pendekatan desain yang
mengambil inspirasi dari budaya Sunda dengan keragaman ornamen, gaya dan
bentuk busana, serta warna yang menjadi daya tarik utamanya. Melalui berbagai
proses berpikir maka di munculkan rancangan yang diharapkan memenuhi citra yang
diharapkan.

PENDEKATAN DESAIN
Rancangan busana untuk karyawan di Saung Angklung Udjo, memadukan konsep
pertunjukan (performance), kasual, dan acara-acara formal yang merupakan
kesatuan konsep yang disiapkan. Dimana kesatuan atau unity, sering disamakan
dengan harmoni, yang menjadi totalitas dari citra yang diciptakan dengan hubungan
antar elemen visual dan prinsip-prinsip desain yang digunakan dalam menciptakan
citra (image).

GAYA BUSANA
Rancangan mengacu pada pakaian tradisional Indonesia, khususnya Sunda, seperti :
1. Bedahan/Senting Bedahan, kabaya, dsb.
2. Kampret, Salontreng, takwa, dsb.
3. Celana komprang, pangsi, sarung, sinjang, karembong, dsb.
4. Bendo, iket barangbang semplak, dsb.

Unsur-unsur busana tradisional Sunda tersebut kemudian diolah dan ditafsirkan


menjadi rancangan busana/kostum yang selaras dengan jenis kesenian/musik yang
dimainkan oleh Saung Angklung Ujo sesuai dengan fungsi dan perkembangan
jaman. Selain itu juga busana/kostum tersebut dirancang sedemikian rupa sehingga
menjadi bersifat kosmopolitan sesuai dengan perkembangan masa kini

BAHAN
Bahan yang direncanakan untuk busana/kostum menggunakan bahan yang memenuhi kriteria
kenyamanan, keselamatan, dan keindahan penampilan.

2
TEKNIK
1. Eksplorasi desain permukaan (surface design) dengan pemberian
motif/ornamen serta teknik eksplorasi kain dengan bentuk-bentuk lipatan,
drapery, trimming, frilled, dan bentuk-bentuk olahan lain yang dimungkinkan
untuk dikerjakan.
2. Memanfaatkan berbagai macam teknik dan kekayaan ornamentasi pada
bidang permukaan kain menjadi tujuan dari proses kreatif penciptaan.
3. Batik diangkat karena dapat menjadi salah satu identitas yang maksimal dan
mampu mewakili negara Indonesia.

SKETSA DESAIN

Pakaian wanita

3
4
5

Anda mungkin juga menyukai