Prop Busana Sosro
Prop Busana Sosro
LATAR BELAKANG
Busana pada saat ini tidak sekedar menjadi tempelan yang tidak memiliki efek
apapun bagi pemakainya. Busana sebagai kulit kedua memerlukan pengakuan
untuk sebuah identitas baru bagi pemakainya. Identitas dari performa busana akan
menceritakan siapa, dan apa pekerjaannya. Tetapi ternyata hal tersebut tidaklah
cukup untuk meyakinkan seseorang akan perannya. Rasa percaya diri, bangga,
hingga citra baik yang dibangun melalui busana merupakan faktor-faktor penting
yang sangat berpengaruh hingga orang mau mengenakan busana tertentu.
1
Citra dapat dibangun antara lain melalui busana yang dikenakan oleh para karyawan
ketika mereka berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Selain itu, citra yang
dibentuk pun harus mampu mewakili suatu budaya tertentu sehingga ia menjadi
penanda atau identitas yang khas. Identitas sangatlah penting karena ia menjadi
pembeda antara satu orang dengan orang lainnya atau antara suatu kelompok
dengan kelompok lainnya. Untuk itulah diperlukan berbagai pendekatan desain yang
mengambil inspirasi dari budaya Sunda dengan keragaman ornamen, gaya dan
bentuk busana, serta warna yang menjadi daya tarik utamanya. Melalui berbagai
proses berpikir maka di munculkan rancangan yang diharapkan memenuhi citra yang
diharapkan.
PENDEKATAN DESAIN
Rancangan busana untuk karyawan di Saung Angklung Udjo, memadukan konsep
pertunjukan (performance), kasual, dan acara-acara formal yang merupakan
kesatuan konsep yang disiapkan. Dimana kesatuan atau unity, sering disamakan
dengan harmoni, yang menjadi totalitas dari citra yang diciptakan dengan hubungan
antar elemen visual dan prinsip-prinsip desain yang digunakan dalam menciptakan
citra (image).
GAYA BUSANA
Rancangan mengacu pada pakaian tradisional Indonesia, khususnya Sunda, seperti :
1. Bedahan/Senting Bedahan, kabaya, dsb.
2. Kampret, Salontreng, takwa, dsb.
3. Celana komprang, pangsi, sarung, sinjang, karembong, dsb.
4. Bendo, iket barangbang semplak, dsb.
BAHAN
Bahan yang direncanakan untuk busana/kostum menggunakan bahan yang memenuhi kriteria
kenyamanan, keselamatan, dan keindahan penampilan.
2
TEKNIK
1. Eksplorasi desain permukaan (surface design) dengan pemberian
motif/ornamen serta teknik eksplorasi kain dengan bentuk-bentuk lipatan,
drapery, trimming, frilled, dan bentuk-bentuk olahan lain yang dimungkinkan
untuk dikerjakan.
2. Memanfaatkan berbagai macam teknik dan kekayaan ornamentasi pada
bidang permukaan kain menjadi tujuan dari proses kreatif penciptaan.
3. Batik diangkat karena dapat menjadi salah satu identitas yang maksimal dan
mampu mewakili negara Indonesia.
SKETSA DESAIN
Pakaian wanita
3
4
5