Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENGANTAR

LEMAK

Lemak adalah senyawa biologi yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri
dari gugus nonpolar, artinya lemak larut dalam pelarut nn polar dan relatif tidak
larut dalam air. Lemak dapat di ekstrasi dari materi hidup dengan menggunakan
pelarut non polar seperti petroleum eter, etil eter, benzena, dan kloroform menjadi
fraksi lemak yang terdiri dari lemak/ minyak. Komponen komponen fraksi lemak
tersebut dapat dibedakan dengan menggunakan NaOH.

KLASIFIKASI LEMAK

Lemak dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Berdasarkan


sumbernya lemak digolongkan menjadi dua golongan, yaitu lemak hewani dan
lemak nabati. Lemak hewani mengandung banyak sterol yang disebut kolestrol,
sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol yang lebih banyak mengandung
asam lemak tak jenuh.

Berdasarkan konsistensinya, lemak dapat digolongkan menjadi lemak


paddat (gajih) dan lemak cair (minyak). Lemak padat biasanya bersal dari hewan
darat seperti lemak susu, lemak babi, lemak sapi. Lemak padat yang bersal dari
nabati misalnya minyak coklat dan bagian stearin dari minyak kelapa sawit.
Lemak cair yang berasal dari hewan laut, misalnya minyak ikan paus, minyak
ikan cod, minyak ikan hering. Lemak cair dan lemak nabati.

Lemak cair dan lemak nabati dapat pula dibedakan atas tiga golongan
yaitu, Draying Oil dimana akan membentk lapiasan keras bila mengering diudara,
misalnya minyak yang dapt digunakann untuk cat pernis. Selanjutnya Semi
Drying Oil, misalnya minyak jagung, dan minyak biji bunga matahari. Terakhir
Non Drying Oil, misalnya minyak kelapa dan minyak kacang tanah.

Berdasarkan wujudnya lemak digolongkan menjadi lemak


tersembunyi,atau ( Invisible Fat), misalnya lemak yang terkandung dalam bahan
pangan seperti ddaging, ikan telur, susu, alpokat, kacang tanah, dan beberapa jenis
sayuran. Sedangkan lemak yang telah diekstrasi dari hewan atau tumbuhan dan
dimurnikan dikenal sebagai lemak kasat mata (Visible Fat).

Berdasarkan struktur kimianya, lemak digolongkan sebagai lemak tunggal


seperti lemak dan minyak, lilin, ester sterol. Sedangkan lemak majemuk seperti
Fosfolipida, yaitu ester yang mengandung nitrogen. Lemak turunan yaitu senyawa
yang berasal dari lemak netral atau campuran lemak yang mempunyai sifat umum
lemak seperti asam lemak, alkohol, dan hidro karbon.

FUNGSI DAN PERAN LEMAK

Peran lemak dalam makanan yang pertama adalah sebagai sumber energi.
Lemak memberikan dua kali lebih banyak energi dibandingkan dengan
hidrokarbon dan protein. Lemak dalam makanan yang akan dikonsumsi akan
memberikan rasa kenyang, karena lemak meningalkan lambung secaralambat.
Lemak dalam makanan berperan pula dalam sebagai pelarut dalam vitamin A, D,
E, dan K.

Lemak dalam makanan juga berfungsi untuk menigkatkan palatabilitas dan


menstimulir mengalirnya cairan pencernaan. Selain itu lemak juga erfungsi
sebagai regulator tubuh, karena lemak merupakan elemen esensial bagi membran
tiap tiap sel dan merupkan prekursor prostaglandin.
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BUKU PERTAMA

1. Judul Buku : Biokimia Harper


2. Nama Pengarang : Robert k. Murray, Darrly K. Granner, Victor W.
Rodwell
3. Penerbit : Penerbit Buku Kedokteran EGC
4. Isi Buku :

Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, dan


steroid. Lipid memiliki sifat umum berupa relatif tidak larut dalam air, dan
terutama larut dalam pelarut nonpolarmisalnya eter dan kloroflom. Senyawa ini
merupakan konsitituen makananyang penting tidak saja karena nilai
energinyayang tinggi, tetapi juga karenavitamin-larut lemak dan asam esensial
yang terkandung didalam lemak makanan alami. Lemak disimpan di jaringan
adiposa, tempat senyawa ini juga berfungsi sebagai insulator panas di jaringan
subkutan dan disekitar organ tertentu. Lipid non polar berfungsi sebagai insulator
listrik, dan memungkinkan penjalaran gelombang depolarisasi di sepanjang saraf
bermielin. Kombinasi lipid dan protein (lipoprotein) adalah konsituen sel yang
penting, yang terdapat baik di membran sel maupun di mitokondria dan juga
berfungsi sebagai alat pengangkut lipid dalam darah.

Lipid diklasifikasikan menjadi lipid sederhana atau kompleks

1. Lipid sederhana, Ester asam lemak dengan berbagai alkohol.


a. Lemak (fat) : Ester asam lemak dengan gliserol
b. Minyak (oil) : adalah lemak dalam keadaan cair.
c. Wax (malam) : Ester asam lemak dengan alkohol
monohidrat berberat dan molekul tinggi.
2. Lipid Kompleks : Ester asam lemak yang mengandung suatu
residu asam fosfat, selain asam lemak dan alkohol. Lipid sering memiliki
basa yang mengandung nitrogen dan subsituen lain, misalnya alkohol pada
gliserofosfolipid adalah gliserol dan alkohol pada sfingofosfolipid adalah
sfingosin. Contoh lainya adalah Gikolipid, Sulfolipid, dan Aminolipid.
3. Prekursor dan lipid turunan : kelompok ini mencakup asam lemak,
gliserol, steroid, alkohol lain, aldehida lemak, dan badan keton.

Asam Lemak Adalah Asam Karboksilat Alifatik


Asam lemak terutama terdapat sebagai ester dalam minyak dan lemak
alami, tetapi terdapat dalam bentuk tak-teresterifikasi sebagai asam lemak bebas,
yakni suatu bentuk transfor yang terdapat dalam plasma. Asam lemak yang
terdapat dalam lemak alami biasanya turunan rantai lurus yang mengandung atom
karbon berjumlah genap. Rantai tersebut dapat jenuh 9 tidak mengandung ikatan
rangkap) atau tidak jenuh (mengandung satu atau lebih ikatan rangkap).

Asam Lemak Tidak Jenuh Tidak Mengandung Ikatan Rangkap

Asam lemak jenuh dapat digambaran berupa asam asetat (CH 3 COOH)
sebagai angota pertama rangakaian dengan CH2 ayang ditambahkan diantara
gugus CH3- dan COOH terminal.

Asam Lemak Tidak Jenuh Mengandung Satu atau Lebih Ikatan Rangkap

Asam lemak tidak jenuh dapat dibagi lagi menjadi:

1. Asam Tidak Jenuh Tunggal (monoetenoid, monoenoat), mengandung satu


ikatan rangakap.
2. Asam Tidak Jenuh Tunggal ( Polietonoid, polienoat), mengandung dua
atau lebih ikatan rangkap.
3. Eikosanoid, Senyawa yang berasal dari asam lemak eikosa (20-karbon)
polienoat ini terdiri dari prostanoid, leukotrien, dan lipoksin.

Metabolisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan


interkonversi senyawa kimia didalam tubuh, jalur yang diambil oleh tiap molekul,
hubungan antar molekul, dan mekanisme yang mengatur aliran metabolit melalui
jalur jalur metabolisme. Jalur metabolik digolongkan menjadi tiga kategori:

A. Jalur anabolik, yaitu jalur jalur yang berperan dalm sintesis senyawa yang
lebih besar dan kompleks dari prekursor yang lebih kecil misalnya sintesis
protein dari asam amino dan sintesis cadangan triasilglirserol dan
glikogen, jalur ini bersifat endotermik.
B. Jalur katabolik, yang berperan dalam penguraian molekul besar, sering
melibatkan reaksi oksidatif, jalur ini bersifat eksotermik, yang
menghasilkan ekuivalen preduksi, dan ATP terutama melalui rantai
respiratorik.
C. Jalur amfibolik, yang berlangsung di persimpangan metabolisme, bekerja
seagai penghubung antara jalur katabolik dan anaboli, misalnya siklus
asam sitrat.

Pengetahuan tentang metabolisme normal sangat penting untuk memahami


kelainan yang mendasari penyakit. Metabolisme normal mencakup adaptasi
terhadap masa kelaparan, aktifitas fisik, kehamilan dan menyusui. Kelainan
metabolisme dapat terjadi karena definisi giji, definisi enzime, sekresi abnormal
hormon, atau efek obat dan toksin.

Jika asupan bahan bakar metabolik lebih besar daripada pengeluaran


energi, kelebihan bakar bahan ini akan disimpan, umumnya sebagai triasilgliserol
di jaringan adiposa sehingga timbul obesitas dan berbagai masalah kesehatan yang
menyertainya. Jaringan yang mengunakan bahan bakar selain glukosa dapat
mengunakan bahan bakar alternatif, otot dan hati mengoksidasi asam lemak dan
hati membentuk badan keton dari asam lemak untuk untuk di ekspor ke otot dan
jaringan lain.

Hormon Mengatur Metabolisasi LemakInsulin Mengurangi Pembebasan


Asam Lemak Bebas

Laju pengeluaran asam lemak bebas dari jaringan adiposa dipengaruhi


oleh banyak hormonyang mempengaruhi laju esterifikasi atau laju lipolisis.
Insulin menghambat pembesaran asam lemak bebas dari jaringan adiposa yang
diikuti oleh penurunan asam lemak bebas dalam plasma. Hormon ini
meningkatkan lipogenesis dari sintesis asilgliserol serta meningkatkan oksidai
glukosa menjadi CO2 melalui jalur pentosa fosfat. Semua efek ini bergantung pada
kebradaan glukosa dan sedikit banyak dapat dijelaskan berdasarkan kemampuan
insulin meningkatkan penyerapan glukosa kedalam sel adiposa melalui transporter
GLUT 4. Insulin juga meningkatkan aktivitas piruvat dehidrogenase, asetil-KoA
karboksilase,dan gliserolfosfat asitransferase, yang memperkuat efek efek
peningkatan penyerapan glukosa terhadap peningkatan sintesis asamlemak dan
gliserol. Ketiga enzime ini diatur secara terpadu melalui mekanisme fosforilasi-
defosforilasi.

BEBERAPA HORMON MENGANDUNG LIPOLISIS

Hormon hormon lain mempercepat pengeluaran asam lemak bebas dari


jaringan adiposa dan meningkatkan kadar asam lemak bebas di dalam plasma
meningkatkan laju lipolisis simpanan triasilgliserol. Hormon hormon ini
mencakup epinefirin, norepinefirin, glukagon, hormon adrenokortikotropik
(ACTH), - dan -MSH, thyroid stimulating hormone, hormon

pertumbuhan, dan vasopresin. Banyakhormon ini mengaktifkan lipase peka-


hormon, agar efek optimal, sebagian besar proses lipolitik ini memerlukan
keberadaan glukokortikoid dan hormon tiroid.

Terdapat Banyak Mekanisme Yang Mengontrol Secara Halus Metabolisme


Jaringan Adiposa

Jaringan adiposa manusia mungkin bukan merupakan tempat penting


lipogenesis. Tidak banyak glukosa atau piruvat yang diubah menjadi asam lemak
rantai panjang, ATP-sitrat liase, suatu enzime kunci dalam lipogenesisi,tampaknya
tidak ditemukan dalam enzime lipogenik lain.

Berdasarkan ganguan berat metabolisme yang terjadi pada diabetes


melitus ( sebagian besar akibat peningktan pembebasan asam lemak bebas dari
simpanan) dan kenytaan bahwa insulin umunya dapat mengoreksi penyakit ini,
dapat disimpulakn bahwa insulin berperna penting dalam mengatur metabolisme
jaringan adiposa.

BUKU KEDUA

1. Judul Buku : Biochemistry


2. Nama Pengarang : Jeremy M. Berg, John L. Tymoczko, Lubert Styer
3. Penerbit : University School Of Medicine
4. Isi Buku :

LIPID DAN MEMBRAN SEL

Batas sel terbentuk oleh membran biologis, hambatan yang menentukan


bagian dalam dan bagian luar sel. Hambatan ini mencegah molekul yang
dihasilkan di dalam sel dari kebocoran dan molekul yang tidak diinginkan
menyebar; Namun juga mengandung sistem transportasi yang memungkinkan
molekul tertentu diangkat dan senyawa yang tidak diinginkan dikeluarkan dari sel.
Sistem transportasi semacam itu memberi efek pada membrane sifat penting
permeabilitas selektif.

Membran adalah struktur dinamis dimana protein mengapung di lautan


lipida. Komponen lipid membran membentuk penghalang permeabilitas, dan
komponen protein berperan sebagai sistem transportasi pompa dan saluran yang
memberi membran dengan permeabilitas selektif.

Selain membran sel eksternal (disebut membran plasma), sel eukariotik


juga mengandung membran dalam yang membentuk batas organel seperti
mitokondria, kloroplas, peroksisom, dan lisosom. Fungsionalitas spesialisasi
dalam perjalanan evolusi telah terkait erat dengan pembentukan kompartemen
semacam itu. Sistem spesifik telah berevolusi untuk memungkinkan penargetan
protein terpilih ke dalam atau melalui membran internal tertentu dan, karenanya,
menjadi organel spesifik. Membran eksternal dan internal memiliki fitur penting
yang sama, dan fitur penting ini adalah subjek bab ini.

Selaput biologis melayani beberapa fungsi penting tambahan yang sangat


diperlukan untuk kehidupan, seperti penyimpanan energi dan transduksi
informasi, yang didikte oleh protein yang terkait dengannya. Dalam bab ini, kita
akan memeriksa sifat umum protein membran bagaimana mereka dapat ada di
lingkungan hidrofobik membran saat menghubungkan dua lingkungan hidrofilik
dan menunda pembahasan fungsi protein ini ke bab berikutnya dan selanjutnya.

FIGUR UMUM YANG MENDASARI KEANEKARAGAMAN MEMBRAN BIOLOGIS

1. Membran adalah struktur lembaran, hanya dua molekul tebal, yang


membentuk batas tertutup antara kompartemen yang berbeda.
Ketebalan membran paling banyak adalah antara 60 (6 nm) dan 100
(10 nm).
2. Membran terutama terdiri dari lipid dan protein. Rasio massa mereka
berkisar antara 1: 4 sampai 4: 1. Membran juga mengandung
karbohidrat yang terkait dengan lipid dan protein.
3. Membran lipid adalah molekul yang relatif kecil yang memiliki kedua
bagian hidrofilik dan hidrofobik. Lipid ini secara spontan
membentuk lembaran bimolekular tertutup dalam media berair.
Lapisan ganda lipid ini merupakan hambatan terhadap aliran molekul
polar.
4. Protein spesifik memediasi fungsi khas membran. Protein berfungsi
sebagai pompa, saluran, reseptor, transduser energi, dan enzim. Protein
membran tertanam dalam bilayer lipid, yang menciptakan lingkungan
yang sesuai untuk tindakan mereka.
5. Membran adalah majelis nonkovalen. Molekul protein dan lipid
penyusun disatukan oleh banyak interaksi nonkovalen, yang bersifat
kooperatif.
6. Membran bersifat asimetris. Kedua wajah membran biologis selalu
berbeda satu sama lain.
7. Membran adalah struktur cairan. Molekul lipid menyebar dengan cepat
di bidang membran, seperti halnya protein, kecuali jika dilubangi
oleh interaksi spesifik. Sebaliknya, molekul lipid dan protein tidak
mudah diputar melintasi membran. Membran dapat dianggap sebagai
solusi dua dimensi protein dan lipid berorientasi.

8. Sebagian besar membran sel dipolarisasi secara elektrik, sehingga


bagian dalamnya negatif [biasanya -60 milivolt (mV)]. Potensi
membran memainkan peran kunci dalam transportasi, konversi energi,
dan rangsangan.

ASAM LEMAK MERUPAKAN KONSTITUEN UTAMA LIPID


Di antara sifat lipid yang paling penting secara biologis adalah sifat
hidrofobiknya.Sifat-sifat ini terutama disebabkan oleh komponen lipid tertentu:
asam lemak, atau hanyalemak. Asam lemak juga berperan penting dalam jalur
signal transduksi.

PENAMAAN ASAM LEMAK

Asam lemak adalah rantai hidrokarbon dengan berbagai panjang dan


tingkat unsaturasi yang berakhir dengan gugus asam karboksilat. Nama sistematis
untuk asam lemak berasal dari nama hidrokarbon induknya dengan substitusi oic
untuk akhir e. Misalnya, asam lemak jenuh C18 disebut asam oktadekanoat karena
hidrokarbon induknya adalah octadecane. Asam lemak C18 dengan satu ikatan
rangkap disebut asam oktadekenoat; Dengan dua ikatan rangkap, asam
oktadekadienoat; Dan dengan tiga ikatan rangkap, octadecatrienoic acid. Notasi
18: 0 menunjukkan asam lemak C18 tanpa dua kali lipat Obligasi, sedangkan 18: 2
menandakan bahwa ada dua ikatan rangkap. Struktur bentuk terionisasi dari dua
asam asam palmitat asam lemak umum (C16, jenuh) dan asam oleat (C18, tak jenuh
tunggal).

Atom karbon asam lemak diberi nomor mulai dari ujung karboksil, seperti
yang ditunjukkan pada margin. . dan Atom karbon 2 dan 3 sering disebut
sebagai karbon. Atom karbon metil pada ujung distal rantai disebut atom
diikuti oleh bilangan superskrip. Posisi ikatan rangkap diwakili oleh simbol 9
berarti ada ikatan ganda cis antara atom karbon 9 dan 10;Misalnya, cis- 2
Trans- berarti ada ikatan ganda trans antara atom karbon 2 dan 3. Sebagai
alternatif, posisi ikatan rangkap dapat dilambangkan dengan menghitung -karbon
(karbon metil) sebagaidari ujung distal, dengan atom -3, misalnya, memiliki
struktur yang ditunjukkan pada margin. Nomor 1. Asam lemak Asam lemak
diionisasi pada pH fisiologis, jadi sesuai untuk merujuknya sesuai dengan bentuk
karboksilatnya: misalnya palmitat atau heksadesanooat.

ADA TIGA JENIS UMUM MEMBRAN LIPID

Lipid sangat berbeda dari kelompok biomolekul lain yang


dipertimbangkan sejauh ini. Menurut definisi, lipid adalah biomolekul yang
mudah larut dalam air yang sangat mudah larut dalam pelarut organik seperti
kloroform. Lipid memiliki berbagai peran biologis: mereka berfungsi sebagai
molekul bahan bakar, toko energi yang sangat terkonsentrasi, molekul sinyal, dan
komponen membran. Tiga peran lipid pertama akan dibahas di bab selanjutnya. Di
sini, fokus kami adalah pada lipid sebagai penyusun membran. Tiga jenis utama
lipida membran adalah fosfolipid, glikolipid, dan kolesterol. Kita mulai dengan
lipid yang ditemukan pada eukariota dan bakteri. Lipid di archaea berbeda,
walaupun memiliki banyak fitur yang berkaitan dengan fungsi membrane mereka
yang sama dengan lipid organisme lainnya.

FOSFOLIPID MERUPAKAN KELAS UTAMA LIPID MEMBRAN

Fosfolipid melimpah di semua membran biologis. Molekul fosfolipid


dibangun dari empat komponen: asam lemak, platform dimana asam lemak
dilekatkan, fosfat, dan alkohol yang terikat pada fosfat. Komponen asam lemak
memberikan penghalang hidrofobik, sedangkan sisa molekul memiliki sifat
hidrofilik untuk memungkinkan interaksi dengan lingkungan.

Platform tempat fosfolipid dibuat mungkin gliserol, alkohol 3- karbon,


atau sphingosine, alkohol yang lebih kompleks. Fosfolipid yang berasal dari
gliserol disebut fosfogliserida. Fosfogliserida terdiri dari tulang punggung gliserol
dimana dua rantai asam lemak (yang karakteristiknya dijelaskan pada Bagian
12.2.2) dan alkohol terfosforilasi dilekatkan.

Pada fosfogliserida, gugus hidroksil pada C-1 dan C-2 gliserol


diesterifikasi ke gugus karboksil dari dua rantai asam lemak. Kelompok hidroksil
C-3 dari tulang punggung gliserol diesterifikasi menjadi asam fosfat. Bila tidak
ada penambahan lebih lanjut, senyawa yang dihasilkan adalah phosphati-date
(diacylglycerol 3-phosphate), phosphoglyceride paling sederhana. Hanya
sejumlah kecil fosfatida yang ada di membran. Namun, molekul tersebut
merupakan perantara kunci dalam biosintesis fosfogliserida lainnya.

Fosfogliserida utama berasal dari fosfatidat dengan pembentukan ikatan


ester antara kelompok fosfat fosfatidat dan gugus hidroksil dari satu dari beberapa
alkohol. Bagian alkohol yang umum dari phosphoglycerides adalah asam amino
serin, etanolamin, kolin, gliserol, dan inositol.

Rumus struktural fosfatidil kolin dan fosfogliserida utama lainnya yaitu,


fosfatidil etanolamin, fosfatidil serin, fosfatidil inositol, dan gliserol difosfatidil.
Sphingomyelin adalah fosfolipid yang ditemukan di membran yang tidak berasal
dari gliserol. Sebagai gantinya, tulang punggung sphingomyelin adalah
sphingosine, alkohol amino yang mengandung rantai hidrokarbon tak jenuh
panjang. Dalam sphingomyelin, kelompok amino tulang punggung sphingosine
dikaitkan dengan asam lemak oleh ikatan amida. Sebagai tambahan, kelompok
hidroksil utama sphingosine diesterifikasi menjadi fosforil kolin.

MEMBRAN ARCHAEAL TERBUAT DARI LIPIDA ETHER DENGAN RANTAI


BRANCHED

Membran archaea berbeda dalam komposisi dari eukariota atau bakteri


dalam tiga cara penting. Dua dari perbedaan ini jelas berhubungan dengan kondisi
kehidupan bermusuhan banyak archaea.
Pertama, rantai nonpolar bergabung ke tulang punggung gliserol oleh eter
daripada hubungan ester. Hubungan eter lebih tahan terhadap hidrolisis. Kedua,
rantai alkil bercabang bukan linier. Mereka dibangun dari pengulangan fragmen
lima karbon jenuh penuh. Hidrokarbon jenuh bercabang ini lebih tahan terhadap
oksidasi. Kemampuan lipid archaeal untuk menahan hidrolisis dan oksidasi dapat
membantu organisme ini bertahan pada kondisi ekstrim, seperti suhu tinggi, pH
rendah, atau konsentrasi garam tinggi, di mana beberapa dari archaea ini tumbuh.
Akhirnya, stereokimia gliserol sentral dibalikkan dibandingkan dengan yang
ditunjukkan pada.
BAB III

KEUNGGULAN BUKU

KETERKAITAN ANTAR BAB

A. Buku Pertama

Buku pertama ini menjelaskan tentang lipid dengan sangat deskriptif. Dan
pada saat pembacaan isi buku, antara bab 1 dengan bab lainnya tetap mengkaji
tentang lipid. Sehingga dapat dikatakan bahwa masih ada keterkaitan antar bab
dalam buku ini.

B. Buku Kedua

Pada buku kedua materi yag di bahas adalah lemak dan lipid. Dimana pada
buku ini memiliki bab yang didalamnya terdapat 7 subbab yang saling
berhubungan. Dan dari buku ini hanya inilah yang bisa dilihat keterkaitannya.

KEMUTAKHIRAN

A. Buku Pertama

Buku ini sangat mutakhir, karena buku ini lebih dominan mengambil
referensi dari jurnal-jurnal penelitian. Dan dapat dikatakan buku yang baik itu
sebaiknya lebih dominan mengambil referensi dari jurnal. Dan buku ini
memenuhi syarat itu.

B. Buku Kedua

Dibandingkan dengan buku pertama, buku ini kurang mutakhir. Dimana


buku ini lebih dominan menggunakan buku sebagai referensi dibandingkan
dengan penggunaan jurnal seperti buku pertama.
BAB IV

KELEMAHAN BUKU

KETERKAITAN ANTAR BAB

A. Buku Pertama

Menurut saya buku ini tidak mempunyai kekurangan lagi. Karena buku ini
sudah menjelaskan materi materi yang ada dibukunya dengan sangat deskriptif
dan berurutan.

B. Buku Kedua

Menurut saya, kelemahan buku ini hanya pada referensi yang digunakan.
Sebaikknya lebih banyak menggunakan referensi dari jurnal-jurnal penelitian.

KEMUTAKHIRAN

A. Buku Pertama

Buku ini menggunakan sumber-sumber dari jurnal- jurnal penelitian tahun


tinggi. Yang diaman seharusnya referensi yang harus dingunakan sebaiknya
diambil dari sumber-sumber yang masih baru, yaitu 3 tahun terakhir.

B. Buku Kedua

Buku ini juga memakai banyak referensi dari buku dan bukunya itu
mempunyai selisih tahun sebanyak 5 tahun dengan tahun terbit buku ini. Sehingga
disinilah letak kelemahan dari kemutakhiran isi buku ini.
BAB V

IMPLIKASI

TEORI/ KONSEP

a. Buku pertama

Buku ini sangat cocok bagi kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa


jurusan biologi. Dimana didalam buku ini sudah menjelaskan materi lipid dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan lipid dengan baik, jelas dan deskriptif.
Sehingga apabila dipelajari akan memudahkan bagi sipembaca untuk memahami
isi materi lipid yanga da pada buku ini.

b. Buku Kedua

Materi lipid pada buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, karena
materi lipid didalam buku ini sudah dijelaskan dengan baik sehingga dapat
menambah wawasan mahasiwa tentang lipid.

PROGRAM PEMBANGUNAN DI INDONESIA

Berdasarkan materi yang ada pada buku ini, materi lemak yang dijelaskan
sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari. Dan dengan mengingat materi lemak
ini, maka akan dapat dicerminkan kedalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam
bidang kedokteran, pangan dan industri.

ANALISIS MAHASISWA

Dalam buku pertama materi tentang lipid sudah dijelaskan dengan cukup
baik, sehingga dari penjelasan tersebut, saya akan bisa menerapkan apa
sebenarnya lipid itu, bagaimana cara mengatasi lipid bagi tubuh dan apa-apa saja
sumber lipid itu. Pada buku pertama ini juga telah menjelaskan bagaimana lemak
berperan dalam peroses metabolisme, serta penyakit apa-apa saja yang
ditimbulkan lipid dan asam lemak apa bila keduanya ini sudah sangat berlebihan
bagi tubuh manusia.

Dalam buku kedua materi lipid dan membran sel sudah dijelaskan juga
dengan biak dan jelas. Sebenarnya materi criticall book yang mau dibahas bukan
materi ini, namun saja materi yang dibahas didalamnya sudah cukup baik dan
mengundang minat kita untuk mebaca materi yang disajikan didalamnya. Materi
yang dibahsan sudah cukup beruntun dituliskan oleh si penulis. Dan mafaat dari
buku ini yang saya dapatkan adalah saya sekarang sudah mengetahui apa-apa saja
penyusun membran sel makhluk hidup.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Dari kedua buku ini dapat saya simpulkan bahwa, materi yang dibahas
dalam kedua buku ini sangat bagus dan mengundang untuk kita membaca kedua
buku ini. Dan buku ini sangat bermanfaat bagi kalangan mahasiswa. Karena
dalam buku 1 sudah menjelaskan lipid dengan sangat baik dan jelas. Sehingga
pembaca akan lebih memahami isi dari materi lipid tersebut. Dan pada buku 2
materi lipid dan membran sel yang disajikan juga sangat baik. Sehingga apabila
pembaca membaca buku ini, si pembaca tersebut akan lebih memahami isi dari
meteri lipid dan membran sel tersebut. Kedua buku ini juga sudah menyajikan
gambra untuk memperjelas isi dari materi kedua buku ini.

SARAN

Saran saya terhadap kedua buku ini adalah ada baiknya jika pada buku
pertama gambar-gambar pendukung materi diberi warna agar bukunya lebih
menarik dan lebih mudah diartikan pembaca lewat gambar-gambar berwarna yang
akan dilihat si pembaca. Dan untuk buku kedua, ada baiknya jika sumber-sumber
untuk materi bahasan dibuku lebih baik jika mengambil dari sumber-sumber
jurnal juga. Jangan lebih dominan terhapap sumber-sumber dari buku.
BAB VII

KEPUSTAKAAN

Berg, M, Jeremy. Tymoczko, L, John. Stryer, Lubert. Biochemistry Fith Editio.


W.H

Freeman And Company.

Murray, K, Robert. Graner, K, Darly. Rodweh, W, Victor. Biolimia Harper.


Penerbit Buku

Kedokteran.
Mata Kuliah : Biokimia

Nama Dosen : Endang Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt

CRITICAL BOOK REPORT


LIPID

OLEH :

NAMA : AHMAD NAWAWI

NIM : 4161220003

KELAS : BIOLOGI NONDIK A 2016

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017

Anda mungkin juga menyukai