TEORI AKUNTANSI
pengembangan ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu awalnya digunakan dalam ilmu alam, tetapi
saat ini telah dipinjam untuk menjelaskan disiplin ilmu lain misalnya Akuntansi.
Akuntansi secara harafiah yaitu berasal dari bahasa inggris (accounting) artinya
laporan. Jadi ilmu akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang laporan keuangan.
Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasi (memilih aktivitas ekonomi
yang relevan bagi organisasi tertentu), mencatat (pembuatan jurnal peristiwa secara
perusahaan tersebut berupa laporan laporan keuangan akuntansi yang berstandarisasi) dan
peristiwa ekonomi (pembayaran atau penerimaan yang mempengaruhi langsung pada kas)
matematika italia pada jaman Renaisans). Dalam bukunya berjudul Summa de Arithmetica,
Geometria, Proportioneet Proportionalite; tahun 1494, berisi tentang sistem yang dapat
digunakan untuk memastikan bahwa informasi akuntansi telah dicatat secara efisien dan
akurat. Filsafat ilmu akuntansi merefleksikan secara filosofis tentang ilmu akuntansi.
Hubungan Antara Filsafat Dan Ilmu Akuntansi yaitu Ilmu akuntansi merupakan
pengabungan antara rasionalisme dan empirisme karena akuntansi merupakan ilmu yang
laporan keuangan dimana data transaksi akuntansi merupakan hal yang kongkrit dapat di
respon oleh panca indera manusia. Ilmu akuntansi digunakan sesuai dengan keperluan dalam
suatu profesi tertentu sebagai aspek dalam axiology atau bagaimana ilmu akuntansi tersebut
digunakan. Dalam aspek epistemology ilmu akuntansi menjabarkan bagaimana langkah
langkah atau proses dalam pembuatan suatu laporan keuangan dan bagaimana suatu
transaksi saling mempengaruhi dalam suatu laporan keuangan. Dalam aspek ontology, ilmu
akuntansi menjelaskan apa isi atau hal yang di telaah dalam ilmu akuntansi tersebut.
Ilmu akuntansi terikat pada kaidah atau kode etik ilmu tersebut. Ilmu akuntansi
membahas tentang kuantifikasi dan frekuensi yang merupakan data transaksi laporan
keuangan.
definisi, dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang
menjelaskan hubungan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya dalam struktur
akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan
muncul berkaitan dengan hipotesis, konsep dan prinsip pragmatis yang membentuk
standar resmi,
c. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca terhadap informasi yang
berikut :
a. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.
b. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal
keuangan.
d. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system yang
komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia
membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi,
a. Memberikan kerangka acuan umum sebagai dasar untuk menilai prosedur dan
praktek akuntansi.
b. Memberikan pedoman terhadap praktek dan prosedur akuntansi yang baru.
Menurut Ahmed Belkaoui, tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada kurun
waktu. Oleh karena itu, teori akuntansi harus mencakup semua literature akuntansi yang
memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Tidak ada teori akuntansi
yang lengkap, yang mencakup dan memenuhi keinginan dari semua keadaan dan waktu
dengan efektif.
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara
External Reports yang menyebutkan bahwa tidak ada teori akuntansi keuangan yang
lengkap yang mencakup dan memenuhi keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif.
Oleh karenanya di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi
diinginkan para pemakai laporan keuangan. Untuk perumusan teori akuntansi memang tidak
dapat hanya mengandalkan teori akuntansi, harus menggunakan literatur akuntansi dan
disiplin ilmu lain yang relevan. Namun teori akuntansi merupakan instrumen yang sangat
penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam
terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah
informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai
individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan
dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para
akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh
ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media
pelaporannya.
Tidak semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan
mempengaruhi perilaku manusia. Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena
itu teori harus selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki wewenang
memiliki wewenanguntuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi.
Keyakinan pada kebenaran inihanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman
sebagainya.
b. Self evidence Kebenaran disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan
sebuah pendekatan induktif dimana terori tersebut didasarkan pada pengamatan terus-
digunakan dalam konstruksi teori akuntansi. Sampai saat ini, pendekatan ini adalah cara
dilatih dengan cara magang atau diberi artikel untuk berlatih akuntan.
Namun, ada beberapa kritik dari pendekatan ini untuk konstruksi teori akuntansi:
pendekatan pragmatis deskriptif tidak mencakup penilaian analisis dari kualitas tindakan
akuntan, tidak ada penilaian apakah akuntan melaporkan dengan cara mereka
Misalnya, metode dan teknik akuntan dan mengajarkan mereka metode dan teknik
menunjukkan perbedaan sintaksis yang berguna untuk membuat laporan keuangan yang
kemudian akan dipakai oleh penggunanya. Reaksi oleh pengguna digunakan sebagai
bukti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan berisi informasi yang relevan.
keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan
dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau
atau simbol. Teori - teori yang berhubungan dengan interpretasi (semantik) diperlukan
untuk memberikan pengertian dalil - dalil akuntansi yang bertujuan meyakinkan bahwa
penafsiran konsep oleh para akuntan sama dengan penafsiran para pemakai laporan
kelebihan pendapatan atas beban sesudah menerapkan aturan tertentu untuk mengukur
Konsep-konsep umum sering tidak dapat diinterpretasikan dan diberi pengertian yang
berbeda oleh para peneliti yang berbeda. Misalnya, nilai tidak memiliki interpretasi khusus.
Current value (nilai saat ini) akan mempunyai pengertian yang sama, sebelum
menginterpretasikan kita harus melihat sub konsepnya dahulu sehingga terdapat kesepakatan
yang jelas mengenai interpretasinya. Konsep nilai sekarang dari jasa yang akan datang, arus
kas yang didiskontokan, harga pasar berlaku, dan nilai bersih yang dapat direalisasikan
khusus. Jika harga beli berlaku yang dipilih maka current value dapat didefinisikan sebagai
harga tukar untuk suatu barang di pasar pembelian pada tanggal neraca. Jika harga pasar
tidak ada dapat dianggap harga pasar tidak layak pakai, maka alternatifnya adalah menilai
prosedur akuntansi lain yang tersedia dalam kondisi interpretasi ini. Pembuktian teori ini
dapat diperoleh dari riset yang dilakukan untuk menentukan apakah pemakai informasi
akuntansi memahami makna yang dimaksudkan oleh pembuat informasi, apakah telah
sebagian besar merupakan teori sintaksis. Penafsiran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
system semantik adalah transaksi dan pertukaran tercatat dalam voucher, jurnal dan buku
besar bisnis. Hasil ini kemudian disimpulkan berdasarkan lokasi dan asumsi akuntansi biaya
historis. Sebagai contoh, kami mengasumsikan bahwa inflasi tidak akan dicatat dan nilai
pasar nilai aktiva dan kewajiban diabaikan. Kami lalu menggunakan akuntansi double-entry
dan prinsip-prinsip akuntansi biaya historis untuk menghitung laba rugi dan posisi keuangan.
Proposisi individu diverifikasi setiap kali laporan diaudit dengan memeriksa perhitungan dan
manipulasi. Dengan cara ini teori biaya historis telah dikonfirmasi berkali-kali. Beberapa
teori akuntansi mengkritik dari pendekatan ini. Mereka berpendapat bahwa teori tersebut
misalnya, keuntungan atau aset total. Angka-angka ini tidak diamati, mereka hanya sekedar
penjumlahan sederhana saldo rekening, dan proses audit ini, pada dasarnya, hanya sebuah
yang digaris bawahi dan memeriksa perhitungan matematis tapi tidak memverifikasi output
akhir. Hal ini berarti bahwa bahkan jika laporan akuntansi disusun dengan menggunakan
sintaks yang sempurna, mereka mungkin memiliki sedikit, jika ada, nilai dalam pelaksanaan.
apakah berlaku atau dipraktekkan sekarang atau tidak. Teori normative berusaha untuk
aktiva tertentu. Menurut Nelson (1973) dalam literature Akuntansi Teori Normative sering
dinamakan teori apriori (artinya dari sebab ke akibat atau bersifat deduktif). Alasannya teori
normative bukan dihasilkan dari penelitian empiris, tetapi dihasilkan dari kegiatan semi
research.
Teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi
masa keemasan pada tahun 1950 dan 1960an. Selama periode ini perumus akuntansi lebih
tertarik pada rekomendasi kebijakan dan apa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang
sekarang dipraktekkan. Pada periode tersebut, teori normative lebih berkonsentrasi pada:
1. Penciptaan laba sesungguhnya (true income) Teori ini berkonsentrasi pada penciptaan
pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba. Meskipun demikian, tidak
ada kesepakatan terhadap apa yang dimaksud denganpengukur nilai dan laba yang benar.
2. Pengambilan keputusan (decision usefulness) Pendekatan ini menganggap bahwa tujuan
dasar dari akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan keputusan dengan cara
Pada kebanyakan kasus, teori ini didasarkan pada konsep ekonomi klasik
penyesuaian rekening karena pengaruh inflasi atau nilai pasar dari aktiva. Teori ini pada
dasarnya merupakan teori pengukuran akuntansi. Teori tersebut bersifat normative karena
didasarkan tentang laba dan kemakmuran (wealth) atau konsep ekonomi pada anggapan
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka
tidak bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori
yang kuat. Pendukung teori ini biasanya menggambarkan system akuntansi yang dihasilkan
sebagai sesuatu yang ideal, merekomendasikan penggantian system akuntansi cost histories
diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untuk mengamati
perilaku atau fenomena nyata yang tidak ada dalam teori. Kemudian dikembangkan teori
untuk menjelaskan fenomena tadi dan dilakukan penelitian secara terstruktur dan peraturan
yang standar dengan melakukan perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengumpulan
data dan pengujian statistik ilmiah. Sehingga diketahui apakah hipotesis yang dirumuskan
yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang. Teori akuntansi
positif pada prinsipnya beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi adalah untuk
normatif (Watt & Zimmerman,1986). Selanjutnya dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak
memberikan dasar teoritis yang kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran
didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya
secara empiris.
2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara individual
daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam system
menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi
secara efisien.
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normatif terlalu sederhana dan tidak
memberikan dasar teoritis yang kuat. Untuk mengurangi kesenjangan dalam pendekatan
normatif, Watt & Zimmerman mengembangkan pendekatan positif yang lebih berorientasi
pada penelitian empiric dan menjustifikasi berbagai teknik atau metode akuntansi yang
sekarang digunakan atau mencari model baru untuk pengembangan teori akuntansi
dikemudian hari.
G. Other Perspectives and Issues (Perspektif dan Isu-isu Lainnya)
Pada poin ini, lebih berfokus pada apa yang dapat dilihat sebagai pendekatan yang
sangat terstruktur untuk formulasi teori pendekatan ilmiah. Dengan teori yang didasarkan
selanjutnya adalah dengan menggunakan teori untuk membangun masalah penelitian ketika
mengamati dunia nyata perilaku yang tidak setuju dengan teori, memperlakukan anomali itu
sebagai masalah penelitian dan mengungkapkannya sebagai masalah penelitian yang akan
dijelaskan. Pada tahap ini, dikembangkan teori untuk menjelaskan perilaku yang diamati dan
menggunakan teori untuk menghasilkan hipotesis diuji yang akan dikuatkan hanya jika teori
berlaku. Kemudian mengikuti prosedur yang tepat dan sangat terstruktur atau ditentukan
untuk pengumpulan data dan setelah menundukkan data (biasanya) dengan teknik
matematika atau statistik, dengan memvalidasi atau menolak hipotesis diuji. Pendekatan ini
memiliki asumsi yang melekat lebih lanjut bahwa melihat dunia untuk diteliti sebagai
realitas obyektif yang mampu memeriksa dalam hal skala besar atau statistik rata-rata. Jenis
penelitian ini dilakukan oleh hipotesis tambahan yang kemudian dikumpulkan. Asumsi
tersirat adalah bahwa variabel diteliti memiliki beberapa stabilitas di perusahaan, industri
dan waktu.
Pendekatan ini untuk penelitian umumnya digambarkan sebagai pendekatan ilmiah
dan merupakan pendekatan yang dominan saat ini digunakan oleh para peneliti di bidang
akuntansi, khususnya di Amerika Serikat. Penting untuk dicatat bahwa itu didasarkan pada
asumsi ontologis tertentu (cara kita memandang dunia), yang menyiratkan epistemologi
yang berbeda (cara kita mengumpulkan pengetahuan) dan metodologi penelitian dan metode
yang berbeda. Hal ini, pada gilirannya, mempengaruhi jenis masalah penelitian yang
diajukan dan hipotesis yang diuji. Hal ini penting bagi para peneliti akuntansi dengan jelas
mengenai asumsi yang mendasari penelitian mereka dan untuk mempertimbangkan apakah
pendekatan penelitian alternatif yang lebih tepat. Ada sebuah tubuh literatur, yang secara
bebas dicap sebagai penelitian naturalistik, yang sangatpenting dari pendekatan yang sangat
terstruktur yang diadopsi oleh peneliti ilmiah. Kita meninjau secara singkat beberapa kritik
segala hal bersama-sama. Hipotesis yang didasarkan pada penggunaan harga pasar saham
atau survei membuat banyak penelitian akuntansi jauh dari dunia praktisi dan sepadan
dengan keprihatinan mereka. Fokus penelitian naturalis dikemukakan sebagai lebih tepat
Idenya adalah bahwa kita melakukan penelitian secara sealamiah mungkin. Pendekatan ini
studi kasus individu dan kerja lapangan lebih rinci. Jenis penelitian ini jauh lebih kecil/mikro
dalam perspektif karena itu bertujuan untuk memecahkan masalah individu yang mungkin
perusahaan tertentu. Oleh karena itu, hasilnya mungkin lebih sulit untuk menggeneralisasi.
Pendekatan naturalistik dapat dibandingkan dengan penelitian ilmiah akuntansi,
yang lebih rentan terhadap menggabungkan hasil dari pengujian sejumlah hipotesis dalam
rangka membentuk teori umum akuntansi. Penelitian naturalistik dimulai dari situasi
spesifik dunia nyata, tujuan utama adalah untuk menjawab pertanyaan Apa yang terjadi di
sini?, bukan untuk memberikan kondisi yang dapat digeneralisasikan untuk segmen
masyarakat luas. Pendekatan studi kasus dipandang oleh beberapa peneliti sebagai
Sebagai contoh: Situasi di mana tidak layak untuk mengembangkan model teoritis sebelum
penelitian naturalistik sebagai lebih tepat untuk asumsi ontologis yang berbeda. Perbedaan
asumsi ontologis menyiratkan gaya penelitian yang berbeda dan mempengaruhi pertanyaan
penelitian diajukan dan diselidiki. Sebagai contoh, kita dapat melihat akuntansi sebagai
konstruksi sosial. Kita mungkin ingin memahami apa citra diri yang orang pegang, atau apa
yang mendasari asumsi yang mempertahankan pandangan bahwa, atau bagian apa peran
persepsi ini dalam mengendalikan cara mereka melakukan peran mereka sehari-hari. Ini
adalah jenis pertanyaan yang mungkin akan diteliti menggunakan ontologi subjektif.
KESIMPULAN
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode yang dapat
dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic), psichological pragmatic, metode normatif dan
metode positive. Praktik akuntansi dalam suatu negara harus selalu berkembang untuk memenuhi
tuntuan perkembangan dunia bisnis. Lebih dari itu, pratik akuntansi juga harus dikembangkan
secara sengaja untuk mencapai tujuan sosial tertentu. Untuk itu, belajar praktik dan teknik
akuntansi saja tidak cukup karena prektik yang sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat. Teori
akuntansi membahas berbagai masalah konseptual dan ideal yang ada di balik praktik akuntansi.
Teori akuntansi mempunyai peran penting dalam pengembangan akuntansi yang sehat.
Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada kesepakatan tentang pengertian akuntansi
sebagai seni, sains atau teknologi. Bila dipandang sebagai sains, akuntansi akan bertujuan untuk
mendapatkan kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena akuntansi dengan
menerapkan metode ilmiah. Bila akuntansi dipandang sebagai teknnologi, akuntansi merupakan
teknologi perangkat lunak yang harus dipelajari dan dikembangkan untuk mencapai tujuan sosial
tertentu. Akuntansi adalah Ilmu pengetahuan yang dipelajari untuk keperluan sebuah pekerjaan
dalam hal membuat laporan keuangan dan penganalisisan sebuah data transaksi. Ilmu akuntansi
merupakan ilmu yang memiliki matode dalam pembuatan sebuah laporan, antara lain laporan
laba rugi, laporan ekuitas pemilik, neraca dan laporan arus kas. Data dalam akuntansi merupakan
data yang kongkrit dan memiliki bukti pembayaran atau penerimaan yang mempengaruhi sebuah
http://knowledge-inspiration.blogspot.co.id/2016/04/filsafat-atas-ilmu-akuntansi.html
https://n2cs.wordpress.com/2013/03/12/filsafat-ilmu-akuntansi/
Hery, S.E., M.Si. 2009.Teori akuntansi.Kencana Prenada Media Group, Jakarta
http://enymarie.wordpress.com/2012/03/29/paper-teori-akuntansi-bab-4/
http://www.academia.edu/8537637/KONSTRUKSI_TEORI_AKUNTANSI#signup/close
https://teoriakuntansipositif.wordpress.com/