Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di susun oleh :
Bungsu Rahayu
Heru Prabowo
Imas Maesaroh
Rizqi Primaputra
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Agribisnis tanaman Kacang Tanah.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Agribisnis tanaman Kacang
Tanah untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................
DAFTAR ISI....
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.7 Panen..
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B =a x b x c kg ; 100 x p x q
B =bobot benih (kg),
Keterangan:
a =Jumlah benih/lubang,
b =Bibit per-1000 biji (g),
c =Lokasi yang akan ditanam (hektar),
p =Jarak antar barisan (m), dan
q =Jarak dalam barisan (m).
c. Pengolahan Media Tanam
1. Persiapan
Pengukuran luas lahan sangat berguna untuk mengetahui berapa jumlah benih yang
dibutuhkan. Kondisi lahan yang terpilih harus disesuaikan dengan persyaratan tanaman
kacang tanah.
2. Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan pada intinya merupakan pembersihan lahan dari segala macam
gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan pembersihan
lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan
inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada.
Pembajakan dilakukan dengan hewan ternak, seperti kerbau, sapi, atau pun dengan
mesin traktor. Pencangkulan dilakukan pada sisi-sisi yang sulit dijangkau oleh alat bajak dan
alat garu sampai tanah siap untuk ditanami.
3. Pembentukan Bedengan
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam, perlu
dilakukan pengapuran. Dosis yang biasa digunakan untuk pengapuran pada saat pembajakan
adalah 1-2,5 ton/ha dicampurkan dan diaduk hingga merata. Selambat-lambatnya 1 bulan
sebelum tanam.
5. Pemupukan
Pemupukan adalah untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. Jenis
dan dosis pupuk setiap hektar yang dianjurkan adalah Urea = 60-90 kg ditambah TSP = 60-90
kg ditambah KCl=50 kg. Semua dosis pupuk diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan
di kanan dan kiri lubang tugal dan tugal dibuat kira-kira 3 cm.
d. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Pola tanaman harus memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur,
benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 20 cm.
Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu 40 x 10 cm atau 20 x 20 cm.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm dengan tugal dengan jarak seperti yang telah
ditentukan di atas.
3) Cara Penanaman
Pilih benih kacang yang telah memenuhi syarat benih bermutu tinggi. Masukan benih
satu atau dua butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik
dilahan kering adalah pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan
April-Juni (palawija I) atau bulan Juli-September (palawija II). Sedangkan untuk lahan
bukaan terlebih dahulu dilakukan inokulasi hizobium (benih dicampur dengan inokulan
dengan dosis 4 gram/kg) kemudian benih langsung ditanam paling lambat 6 jam.
e. Pemeliharaan Tanaman
a) Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila ada benih yang mati atau tidak tumbuh, untuk penyulaman
waktunya lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh 3-7 hari setelah tanam).
b) Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk menghindari hama dan penyakit tanaman. Juga agar
tanaman yang ditanam tidak bersaing dengan tanaman liar (gulma) pada umur 5-7 hari.
c) Pembubunan
Pemupukan dilakukan dengan jenis dan dosis pupuk yang dianjurkan yaitu Urea=60-
90 kg/ha ditambah TSP=60-90 kg/ha ditambah KCl=50 kg/ha. Semua dosis pupuk diberikan
pada saat tanam dan pupuk dimasukan dikanan-kiri lubang.
e) Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada
musim kemarau diberikan mulsa dan pada saat tanaman berbunga tidak dilakukanp
penyiraman, karena dapat mengganggu penyerbukan.
f) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan untuk mengusir ataupun memberantas hama tanaman hendaknya
dilakukan pada sore atau malam hari. Obat yang digunakan maupun dosis sesuai dengan jenis
hama yang menyerang tanaman tersebut.
g) Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, asalkan tidak
memerlukan biaya yang berarti, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan
bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).
2.7 Panen
a. Ciri dan Umur Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek 3-4
bulan dan umur panjang 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara
lain:
1. Batang mulai mengeras.
2. Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, polong sudah berisi penuh dan keras.
3. Warna polong coklat kehitam-hitaman.
b. Cara Panen
Cabut tanaman, lalu petik polong (buahnya), bersihkan dan dijemur di sinar matahari,
memilih bila diperlukan untuk benih dan seterusnya dilakukan penyimpanan, untuk konsumsi
bisa di pasarkan langsung atau bisa langsung dibuat berbagai jenis produk makanan.
c. Perkiraan Produksi
Jumlah produksi panen yang normal dalam satuan luas, misalnya untuk lahan seluas
satu hektar produksi normal berkisar antara 1,5-2,5 ton polong kering.
d. Pasca Panen
Pengumpulan
Pilah-pilah polong yang tua dan polong yang muda untuk dipisahkan berdasarkan
derajat ketuaannya, lalu seleksi polong yang rusak atau busuk untuk dibuang.
Penyimpanan
1. Penyimpanan dalam bentuk polong kering, masukan polong kering kedalam karung goni atau
kaleng tertutup rapat lalu disimpan digudang penyimpanan yang tempatnya kering.
2. Penyimpanan dalam bentuk biji kering.
3. Kupas polong kacang tanah kering dengan tangan atau alat pengupas kacang tanah. Jemur
(keringkan) biji kacang tanah hingga berkadar air 9 persen lalu masukan ke dalam wadah.
Pengemasan dan Pengangkutan
Pengemasan bisa dilakukan untuk produk mentah atau polong mentah dalam bungkus
plastik per 10 kg. Dapat juga berupa kemasan kue atau bentuk makanan yang sudah dimasak
seperti kacang rebus, kacang goreng dan berbagai jenis kue dari kacang tanah. Untuk
pengangkutan pada prinsipnya yang penting kondisi komoditi tersebut tidak rusak atau tidak
berubah dari kualitas yang sudah disiapkan.
2) Kacang Telur
3) Ting-ting Kacang
4) Selai Kacang
5) Peyek Kacang
6) Kacang kulit
2.10 Subsistem Pengolahan
Jenis kacang ini boleh dibilang paling populer. Dalam masyarakat, sebutan kacang secara
umum mengacu pada kacang ini. Kepopulerannya membuat begitu banyak olahan makanan
yang menggunakan kacang tanah sebagai salah satu bumbu utama. Mulai dari gado-gado,
ketoprak, pecel, hingga camilan, seperti kacang atom, kacang telur, kacang bawang, enting-
enting, dan kacang rebus, merupakan bagian dari menu yang sangat dekat dengan keseharian
kita. Bahkan bungkil alias ampas kacang tanah pun diolah menjadi oncom, yaitu oncom
hitam yang biasa digunakan di dapur Sunda untuk membuat nasi tutug. Mentega kacang alias
peanut butter juga termasuk salah satu olahan kacang tanah yang populer dan banyak disuka,
terutama di Kanada dan Amerika Serikat. Sedangkan di Cina, Asia Selatan, dan Asia
Tenggara, kacang tanah banyak dimanfaatkan untuk membuat minyak kacang tanah karena
memiliki cita rasa yang gurih dan lezat.
KEUNGGULAN
Selain merupakan sumber protein nabati, kacang tanah juga mengandung fitosterol beta-
sitosterol yang bisa menghambat pertumbuhan kanker dan melindungi dari penyakit jantung.
Kacang ini juga mengandung zat besi, vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan
Fosforus, vitamin A dan K, lesitin, kolin, dan kalsium.
Produsen Pelanggan
Seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga
transportasi, lembaga penelitian, lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah (Kebijakan
fiscal dan moneter, perdagangan internasional, kebijakan tata ruang, serta kebijakan lainya).
Dalam sistem penunjang ini, haruslah memiliki unsur yang mendukung pelaksanaan kegiatan
agribisnis seperti adanya lembaga yang menyediakan fasilitas dan kemudahan dalam
dukungan aspek lainya.Selain itu juga, kelengkapan sarana dan prasarana penunjang juga
perlu diperhatikan.
BAB III GAMBAR TABEL ATAU LAMPIRAN
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diambil dari penulisan makalah ini adalah:
1) Kacang tanah merupakan salah satu komoditas palawija yang mempunyai nilai ekonomi
tinggi dalam usaha pertanian, sebagai salah satu produk pertanian tanaman pangan setahun,
kacang tanah sangat perlu untuk dikembangkan, karena permintaan yang semakin meningkat.
2) Budidaya kacang tanah yang dimulai dari pemelihan lokasi, penyiapan benih varietas
unggul, penanaman, perawatan yang didalamnya meliputi pengendalian hama dan penyakit,
jika dilakukan dengan benar maka akan memperoleh keuntungan yang diharapkan saat panen.
3) Proses budidaya kacang tanah sangat menguntungkan, jika diolah lagi untuk dijadikan
produk, untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi baik
dalam bentuk asal olahan kacang, dalam campuran makanan dan dalam bentuk pasta.
4) Pengusahaan kacang tanah oleh petani lahan lebak cukup efisien.
5) Ada tiga saluran pemasaran kacang tanah untuk mendistribusikan kacang tanah bentuk
biji kering dari produsen ke konsumen akhir
6) Masalah utama dalam pemasaran kacang tanah adalah permodalan.
7) Pemasaran kacang tanah bentuk biji kering memberikan bagian harga yang diterima
petani lebih tinggi dibanding pemasaran dalam bentuk polong basah.
DAFTAR PUSTAKA