2 Haki
2 Haki
Kekayaan Intelektual adalah pengakuan hukum yang memberikan pemegang Hak atas
Kekayaan Intelektual (HaKI) untuk mengatur penggunaan gagasan-gagasan dan
ekspresi yang diciptakannya untuk jangka waktu tertentu. Istilah 'kekayaan intelektual'
mencerminkan bahwa hal tersebut merupakan hasil pikiran atau intelektualitas, dan
bahwa hak kekayaan intelektual dapat dilindungi oleh hukum sebagaimana bentuk hak
milik lainnya.
1. Hak Cipta
Subyek Hak Cipta adalah Pencipta dan Pemegang Hak Cipta. Pencipta adalah
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu
ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau
keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. Sementara
Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai Pemilik Hak Cipta atau orang lain yang
menerima lebih lanjut hak dari orang tersebut diatas.
Yang dianggap sebagai Pencipta adalah orang yang namanya terdaftar dalam Daftar
Umum Ciptaan dan pengumuman resmi tentang pendaftaran pada Departemen
Kehakiman; dan orang yang namanya disebut dalam ciptaan atau diumumkan sebagai
pencipta (Pasal 5).
Jika suatu ciptaan terdiri dari beberapa bagian tersendiri yang diciptakan dua orang
atau lebih, maka yang dianggap sebagai Pencipta ialah orang yang memimpin serta
mengawasi penyelesaian seluruh ciptaan itu atau jika tidak ada orang itu, orang yang
menghimpunnya (Pasal 6).
Negara memegang Hak Cipta atas karya peningkatan pra sejarah, sejarah dan benda
budaya nasional lainnya. Negara juga memegang Hak Cipta terhadap luar negeri atas
1
ciptaan berikut : hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama, seperti cerita,
hkayat, dongeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi
dan karya seni lainnya dipelihara dan dilindungi oleh Negara (Pasal 10).
Bila suatu ciptaan tidak diketahui penciptanya dan ciptaan itu belum diterbitkan,
maka Negara memegang Hak Cipta atas ciptaan tersebut untuk kepentingan
penciptanya (Pasal 10 ayat 1).
2. PATEN
2
Berbeda dengan hak cipta yang melindungi sebuah karya, paten melindungi sebuah
ide, bukan ekspresi dari ide tersebut. Pada hak cipta, seseorang lain berhak membuat
karya lain yang fungsinya sama asalkan tidak dibuat berdasarkan karya orang lain
yang memiliki hak cipta. Sedangkan pada paten, seseorang tidak berhak untuk
membuat sebuah karya yang cara bekerjanya sama dengan sebuah ide yang
dipatenkan.
Subyek Hak Patent adalah Penemu dan Pemegang Paten. Penemu adalah seorang
yang secara sendiri atau beberapa orang yang bersama-sama melaksanakan
kegiatan yang menghasilkan penemuan. Sementara pemegang Paten adalah
penemu sebagai pemilik hak paten atau orang yang menerima hak tersebut dari
pemilik paten atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak dari orang tersebut
di atas, yang terdaftar dalam Daftar Umum Paten.
3
Berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek:
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka,
susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya
pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
JENIS MERK
Undang-undang Merk mengenal 3 jenis merk, yaitu Merk Dagang, Merk Jasa dan
Merk Kolektif. Merk Dagang adalah merk yang digunakan pada barang yang
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau
badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya. Merk
Jasa adalah merk yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang
atau beberapaorang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan
dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Sedangkan Merk Kolektif adalah merk yang
digunakan pada barang atau jasa dengan karakteristik yang sama yang
diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secxara bersama-sama
untukmembedakan dengan barang atau jasa sejenis lainnya.
PERSYARATAN MERK
Ketentuan UU Merk mengatur apa saja yang tidak dapat dijadikan suatu merk.
Menurut Pasal 5 merk tidak dapat didaftarkan apabila mengandung salag satu
unsur :
a) Bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum.
b) Tidak memiliki daya pembeda.
c) Telah menjadi milik umum, atau
d) Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimintakan
pendaftaran.
PENDAFTARAN MERK
Pendaftaran merk adalah untuk memberikan status bahwa pendaftar dianggap
sebagai pemakai pertama sampai ada orang lain yang membuktikan sebaliknya.
Ada 2 sistem yang dianut dalam pendaftran merk, yaitu sistem deklaratif dan
sistem konstitutif. Dalam sistem deklaratif titik berat diletakan atas pemakaian
pertama. Siapa yang memakai pertama suatu merk dialah yang dianggap berhak
4
menurut hukum atas merk bersangkutan. Jadi pemakaian pertama yang
menciptakan hak atas merk, bukan pendaftaran.
5. SERVICE MARK.
Adalah kata, prase, logo, simbol, warna, suara, bau yang digunakan oleh sebuah
bisnis untuk mengindentifikasi sebuah layanan dan membedakannya dari
kompetitornya. Pada prakteknya perlindungan hukum untuk merek dagang sedang
service mark untuk identitasnya. Contoh: ''Pegadaian: menyelesaikan masalah tanpa
masalah''.
6. DESAIN INDUSTRI.
SISTEM HAKI
Sistem HaKI merupakan hak privat (private rights). Disinilah ciri khas HaKI. Seseorang
bebas untuk mengajukan permohonan atau mendaftarkan karya intelektualnya atau tidak.
Hak eksklusif yang diberikan Negara kepada individu pelaku HaKI (inventor, pencipta,
pendesain dan sebagainya) tiada lain dimaksudkan sebagai penghargaan atas hasil karya
(kreativitas)nya dan agar orang lain terangsang untuk dapat lebih lanjut
mengembangkannya lagi, sehingga dengan sistem HaKI tersebut kepentingan masyarakat
ditentukan melalui mekanisme pasar.
5
Di samping itu sistem HaKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas
segala bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya teknologi atau
hasil karya lainnya yang sama dapat dihindarkan/dicegah. Dengan dukungan
dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan
maksimal untuk keperluan hidupnya atau mengembangkannya lebih lanjut untuk
memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.
Banyak pihak tidak setuju terhadap paten perangkat lunak karena sangat merugikan
industri perangkat lunak. Sebuah paten berlaku di sebuah negara. Jika sebuah perusahaan
ingin patennya berlaku di negara lain, maka perusahaan tersebut harus mendaftarkan
patennya di negara lain tersebut. Tidak seperti hak cipta, paten harus didaftarkan terlebih
dahulu sebelum berlaku.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak
berwujud. Berbeda dengan hak-hak kelompok pertama dan kedua yang sifatnya
berwujud, Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu
6
pengetahuan, teknologi, seni, sastra, keterampilan dan sebaginya yang tidak mempunyai
bentuk tertentu.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual (HMI) atau harta
intelek (di Malaysia) ini merupakan padanan dari bahasa Inggris intellectual property
right. Kata "intelektual" tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah
kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran manusia (the creations of the human mind)
(WIPO, 1988:3).
Ruang Lingkup Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang memerlukan perlindungan
hukum secara internasional yaitu :
1. hak cipta dan hak-hak berkaitan dengan hak cipta;
2. merek;
3. indikasi geografis;
4. rancangan industri;
5. paten;
6. desain layout dari lingkaran elektronik terpadu;
7. perlindungan terhadap rahasia dagang (undisclosed information);
8. pengendalian praktek-praktek persaingan tidak sehat dalam perjanjian lisensi.
Pembagian lainnya yang dilakukan oleh para ahli adalah dengan mengelompokkan Hak
Atas Kekayaan Intelektual sebagai induknya yang memiliki dua cabang besar yaitu :
1. hak milik perindustrian/hak atas kekayaan perindustrian (industrial property right);
2. hak cipta (copyright) beserta hak-hak berkaitan dengan hak cipta (neighboring rights).
Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan,
kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan secara eksklusif kepada pencipta,
yaitu "seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir
suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang
dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi".
Perbedaan antara hak cipta (copyright) dengan hak-hak yang berkaitan dengan hak cipta
(neighboring rights) terletak pada subyek haknya.
Pada hak cipta subyek haknya adalah pencipta sedangkan pada hak-hak yang berkaitan
dengan hak cipta subyek haknya adalah artis pertunjukan terhadap penampilannya,
produser rekaman terhadap rekaman yang dihasilkannya, dan organisasi penyiaran
terhadap program radio dan televisinya. Baik hak cipta maupun hak-hak yang berkaitan
dengan hak cipta di Indonesia diatur dalam satu undang-undang, yaitu Undang-Undang
Hak Cipta (UUHC) UU .
7
Paten diberikan dalam ruang lingkup bidang teknologi, yaitu ilmu pengetahuan yang
diterapkan dalam proses industri. Di samping paten, dikenal pula paten sederhana (utility
models) yang hampir sama dengan paten, tetapi memiliki syarat-syarat perlindungan
yang lebih sederhana. Paten dan paten sederhana di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Paten (UUP).
Merek merupakan tanda yang digunakan untuk membedakan produk (barang dan atau
jasa) tertentu dengan yang lainnya dalam rangka memperlancar perdagangan, menjaga
kualitas, dan melindungi produsen dan konsumen.
Indikasi geographis merupakan tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang yang
karena faktor lingkungan geografis, termasuk alam, faktor manusia, atau kombinasi dari
kedua faktor tersebut yang memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang
dihasilkan. Jadi, disamping tanda berupa merek juga dikenal tanda berupa indikasi
geografis berkaitan dengan faktor tertentu. Merek dan indikasi geografis di Indonesia
diatur dalam Undang-Undang Merek (UUM).
HAK_HAK KONSUMEN
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merumuskan hak-hak konsumen adalah
sbb :
1. Hak keamanan dan keselamatan
2. Hak mendapatkan informasi yang jelas
3. Hak memilih
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya
5. Hak atas lingkungan hidup
8
9