Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN


(TNF 2316)

MODUL SP 03
KONVERSI ANALOG KE DIGITAL

Nama : Totok Nugroho


NIM : 16/395007/TK/44299
Kelas/Kelompok : C/C7
Hari, Tanggal : Selasa, 9 Mei 2017
Asisten Praktikum: Aqidatul Izza Poernama
Nama Patner :
1. Amalina Nour H. (15/385749/TK/44108)
2. M. Jati Yumni S. (16/394998/TK/44290)
3. Ridho Aristu I. (16/395002/TK/44294)
4. Ruth Monica S. (16/395005/TK/44297)
5. Faustine Kachina (16/399943/TK/44957)

LABORATORIUM SENSOR DAN SISTEM TELEKONTROL


DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
A. Tujuan Praktikum
Mempelajari prinsip konversi nilai analog ke digital

B. Alat dan Bahan


1. Arduino UNO
2. Potensiometer 50 k
3. Kabel jamper
4. Kabel USB

C. Langkah Kerja
1. Merangkai alat praktikum sesuai dengan modul.
2. Membuka aplikasi Arduino UNO di laptop.
3. Menghubungkan Arduino UNO ke laptop menggunakan kabel USB.
4. Menuliskan source code pada aplikasi Arduino UNO sesuai dengan modul.
5. Mengupload source code ke Arduino UNO.
6. Menekan Tool kemudian Serial Monitor.
7. Memvariasikan input analog.
8. Mengamati dan mencatat keluaran digital ( biner ) yang tertera pada windows serial
monitor.

D. Data Praktikum
Dari data yang diperoleh dalam praktikum, angka paling kanan dimasukkan ke
kolom 0, angka kedua dari kanan dimasukkan ke kolom 1 sampai angka yang paling kiri
dimasukkan ke kolom 9. Namun, jika jumlah angka hasil pembacaan tidak sampai 10
digit, maka setelah angka yang paling kiri sampai kolom 9 diisi dengan 0.

E. Analisis Data dan Pembahasan


1. Analisis Data
a. Konversi Biner ke Desimal
b. Grafik Hubungan Input Analog dengan Output Desimal.
Grafik Hubungan Input Analog dengan Output Desimal
1200

1000

800

600
Output Desimal

400

200

0
0 1 2 3 4 5 6

Tegangan Input ( Volt )

c. Regresi Linear Hubungan Input Analog dengan Output Desimal.

Regresi Linier Hubungan Input Analog dengan Output Desimal


1200

1000
f(x) = 202.62x + 6.88
R = 1
800

600
OutputOutput Desimal
Desimal Output Desimal Linear (Output Desimal)

400

200

0
0 1 2 3 4 5 6

Tegangan Input ( Volt )

d. Pembahasan
1) Konverter ADC
Analog To Digital Converter (ADC) adalah pengubah input analog
menjadi kode kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses
industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/ pengujian. Umumnya
ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan
sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/ berat, aliran dan
sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer).
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan
sampling dan resolusi. Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa
sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk sinyal digital pada selang waktu
tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second
(SPS).
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai
contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input
dapat dinyatakan dalam 255 (2n 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit
output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai
diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil
konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Prinsip kerja ADC adalah
mengkonversi sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio
perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan
referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%.
Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan
didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau
10011001 (bentuk biner).
2) Komparator
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog
adalah piranti (biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini secara
sederhana membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya.
Bergantung pada tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal
digital 1 (high) atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal
alarm ke komputer atau sistem pemroses digital. Elemen ini juga merupakan satu
bagian dengan konverter analog ke digital dan digital ke analog.

Sebuah komparator dapat tersusun dari sebuah opamp yang memberikan


output terpotong untuk menghasilkan level yang diinginkan untuk kondisi logika
(+5 dan 0 untuk TTL 1dan 0). Komparator komersil didesain untuk memiliki
level logika yang dperlukan pada bagian outputnya.

3) ADC Jenis IC
Praktikum SP 03, Konversi Analog ke Digital, menggunakan Arduino
UNO dengan perangkat ADC berupa IC. Resolusi IC ADC pada arduino UNO
adalah 10 bit. Adapun metode pengukur arah tegangan cuplikan dan
mengubahnya ke dalam sandi biner menggunakan metode pengubahan dengan
tipe pembanding langsung atau successive approximation. IC ADC mempunyai
dua input analog, Vin(+) dan Vin(-), sehingga dapat menerima input diferensial.
Input analog sebenarnya (Vin) sama dengan selisih antara tegangan-tegangan
yang dihubungkan dengan ke dua pin input yaitu Vin = Vin(+) Vin(-). Kalau
input analog berupa tegangan tunggal, tegangan ini harus dihubungkan dengan
Vin(+), sedangkan Vin(-) digroundkan.
Untuk operasi normal, IC ADC menggunakan Vcc = +5 Volt sebagai
tegangan referensi. Dalam hal ini jangkauan input analog mulai dari 0 Volt
sampai 5 Volt (skala penuh). Untuk sinyal clock dapat digunakan sinyal eksternal
yang dihubungkan ke pin CLK IN. Input Chip Select (aktif LOW) digunakan
untuk mengaktifkan ADC. Jika berlogika HIGH, ADC tidak aktif (disable) dan
semua output berada dalam keadaan impedansi tinggi. Input Write atau Start
Convertion digunakan untuk memulai proses konversi. Untuk itu harus diberi
pulsa logika 0. Sedangkan output interrupt atau end of convertion menyatakan
akhir konversi.
Pada saat dimulai konversi, akan berubah ke logika 1. Di akhir konversi
akan kembali ke logika 0. ADC ini relatif cepat dan mempunyai ukuran kecil.
Keuntungan tambahan adalah setiap cuplikan diubah dalam selang waktu yang
sama tidak tergantung pada arus masukan dan secara keseluruhan ditentukan
oleh frekuensi yang mengendalikan detak dan resolusi dari pengubah. Sebagai
contoh, pengubah 8 bit digunakan untuk menentukan arus logika setiap bit secara
berurutan mulai dari bit signifikan terbesar jika frekuensi detak 10 KHz, waktu
pengubahan 8 x periode detak = 8 x 0,1 mdetik. Jika frekuensi detak dinaikkan
menjadi 1 MHz, waktu pengubahan akan berkurang menjadi 8 microdetik.
Sebuah contoh ditunjukkan pengetes rangkaian yang menggunakan IC
ADC dimana input tegangan analog dimasukkan dengan mengatur potensio 50
Kohm yang dihubungkan dengan ground dan tegangan (+5 volt). Hasil dari ADC
adalah 1/1023 dari skala penuh tegangan 5 Volt, untuk setiap penambahan
0,00489 volt (1/1023 x 5 volt = 0,00489 volt ). Jika input analog diberi 0,8 volt
maka keluaran binernya = 00100101 ( 0,8 volt/0,00489 volt = 164 maka
binernya = 00100101 ).
4) Faktor Linieritas ADC
Dari grafik diperoleh persamaan garis regresi linear hubungan antara input
analog dengan output desimal adalah y = 202,62x + 6,8761 dengan R = 0,9992.
Nilai R2 tersebut menunjukkan bahwa linieritas konversi analog ke digital sangat
tinggi atau hampir sempurna ( 0 R2 1 ), linieritas dikatakan sempurna jika R2
sama dengan 1.
Faktor yang mempengarui kelinieran IC ADC adalah resolusi ADC, jika
ADC memiliki resolusi yang tinggi, maka untuk perubahan input yang kecil
sekalipun dapat mengubah output biner, sehingga tidak terjadi kondisi dimana
input yang berbeda menghasilkan output biner yang sama akibat resolusi yang
terlalu rendah.
Eror linieritas terjadi mungkin karena praktikan kurang teliti dalam
membaca angka biner yang tertara pada layar monitor, atau praktikan belum
mengatur tegangan input tepat seperti yang diingikan ( masih ada selisih
meskipun sangat kecil ).

F. Kesimpulan
Simpulan Praktikum SP 02, Konversi Analog ke Digital, adalah :
1. Dalam konversi analog ke digital, prinsipnya adalah Input analog Vi yang akan diubah
ke bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi (+) pada komparator dan input
pada sisi () tergantung pada ukuran bit converter. Ketika Vi melebihi tegangan input
() dari suatu komparator, maka output komparator adalah high (1), sebaliknya akan
memberikan output low (0).
2. IC ADC pada arduino UNO yang beresolusi 10 bit memiliki persamaan y = 202,62x +
6,8761 dengan R = 0,9992. X adalah variable bebas ( Input Analog ) dan Y adalah
output desimalnya. Nilai R2 yang hampir sama dengan satu menunjukkan bahwa IC
ADC pada Arduino UNO memiliki linieritas yang sangat tinggi.

G. Daftar Pustaka
Haryanto, Didik, n.d., ADC (Analog to Digital Converter), diakses dari
http://staff.uny.ac. id/sites/default/files/Teknik%20Antarmuka%20-
%20ADC.pdf

Anda mungkin juga menyukai