Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi belajar yang mengubah tingkah laku
seseorang dari yang tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu yang terlihat dari hasil belajar adalah nilai tes yang
telah diikuti siswa dalam proses belajar. Hasil belajar memiliki arti penting dalam proses
pembelajaran dikarenakan hasil belajar merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang
sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki
beberapa ranah atau kategori dan secara umum merujuk kepada aspek pengetahuan, sikap,
dan keterampilan.1
Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, subjek belajar,
tujuan, motivasi yang memengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari 2.
Hasil belajar yang nampak dari kemampuan yang diperoleh siswa, menurut Gagne dapat
dilihat dari lima kategori, yaitu keterampilan intelektual (intellectual skill), informasi verbal
Dari pendapat di atas, dapat ditarik dapat difahami bahwa hasil belajar bukanlah
hanya sekedar informasi angka-angka dan prestasi yang telah dicapai oleh siswa setelah
1 B. Uno, Hamzah. 2009. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif.
Jakarta: Bumi Aksara. hal. 213
2 A.M. Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada
3 B. Uno, Hamzah. 2009. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif.
Jakarta: Bumi Aksara. hal. 210
menyelesaikan test (ujian) formal di lingkungan pendidikan formal, melainkan implementasi
Salah satu masalah yang dihadapi pendidikan kita adalah sebagian alat ukur hanya
berpusat pada segi kognitif sedangkan peserta didik seharusnya dibina agar menilai secara
objektif baik terhadap afektif, psikomotor, maupun kognitif. Ketiga hasil penilaian di atas
mungkin salah satu pemecahan masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan dalam tolak
ukur keberhasilan belajar. Ketiga tolak ukur di atas saling berkaitan, hal ini dapat dilihat
dalam kesiapan belajar yang bersifat afektif dan kognitif perlu diperhatikan oleh pendidik
agar materi yang dipelajari anak-anak dapat dipahami dan diinternalisasi dengan baik.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
suatau hasil nyata yang dicapai oleh siswa dari proses pembelajaran dalam bentuk
information), strategi kognitif (cognitive strategies), keterampilan motorik (motor skills), dan
sikap (attitudes).
pada tiga ranah atau kawasan, yaitu (1) ranah kognitif (cognitive domain), (2) ranah afektif
a. Ranah Kognitif
4 Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta, hlm 238
Perilaku kognitif yang kompleks selalu merupakan perpaduan dari tugas-tugas yang
lebih sederhana, dan tugas ini perlu dikuasai lebih dahulu sebelum perilaku yang kompleks
itu dapat diperlihatkan. Untuk mencapai prestasi akhir yang diharapkan siswa harus
menyelesaikan tugas-tugas terlebih dahulu dengan taraf-taraf yang telah ditentukan. 5 Tingkah
laku seseorang senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenai atau
memikirkan situasi di mana tingkah laku itu terjadi. 6 Sementara pengetahuan tentang gaya
b. Ranah afektif
sedapat mungkin berusaha menciptakan suasana belajar yang segar, terbuka, menyenangkan,
dan sebagainya. Bila dalam mencapai tujuan afektif menemukan kesulitan merumusakan
pengajarannya guna mencapai hasil yang diinginkan. Pada umumnya untuk mencapai tujuan
afektif guru hanya menunjukkan faktor positif dari mata pelajaran yang bersangkutan kalau
c. Ranah Psikomotor
5 James Popham dan Eva L, Baker. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. (Terjemah). Jakarta:
Rineka Cipta, hlm 78
7 B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. hlm 185
8 James Popham dan Eva L. Baker, 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. (Terjemah). Jakarta: Rineka Cipta.
Hlm.78.
Belajar dalam bidang psikomotor berarti mengembangkan suatu kemampuan kinerja
mencakup (1) gerakan refleks atau gerak yang tidak disengaja (refleks movement), (2)
abilities), (4) kemampuan fisik (physical abilities), (5) gerakan-gerakan yang menunjukkan
communication)10. menyantakan bahwa segi psikomotor merupakan reaksi fisis siswa seperti
yang ditampakkannya pada waktu melakukan kegiatan yang memerlukan kekuatan otot,
Dari uraian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa hasil belajar dapat
diidentifikasi dalam bentuk hasil berlajar kognitif, yang menekankan kepada kemampuan
akademik siswa. Hasil belajar psikomotor, menekankan kepada keterampilan siswa yang
bentuk kinetis/gerak. Sedangkan hasil belajar afektif, merupakan hasil belajar dalam bentuk
kemampuan sikap. Ketiga ranah hasil belajar tersebut saling berkaitan karena ketiga ranah itu
9 B. Uno, Hamzah. 2009. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan
Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 210
10 B. Uno, Hamzah. 2009. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 211
11 Popham W, James & Eva L, Baker. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis. (Terjemah). Jakarta:
Rineka Cipta, hlm.27