PENDAHULUAN
kehidupan suatu bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
penting untuk menciptakan kehidupan bangsa yang cerdas, damai, terbuka, dan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
ini akan terwujud apabila diiringi dengan upaya peningkatan mutu dan relevansi
sumber daya manusia (SDM) melalui proses pada berbagai jenjang pendidikan.
1
2
Salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai peserta didik di tingkat
teknologi modern dan memiliki peranan yang penting dalam berbagai disiplin dan
Bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi matematika
lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio, sedangkan ilmu lain lebih
terbebani apalagi guru yang mengajar galak, sehingga peserta didik malah takut
penalaran sangat berperan penting bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
menggunakan nalar yang baik dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Hal ini
hanya menjadi masalah bagi peserta didik saat mengikuti serangkaian prosedur
3
dan meniru contoh tanpa berpikir bahwa matematika itu masuk akal. Bila
hanya akan menjadi materi yang mengikuti serangkaian prosedur dan meniru
penalaran peserta didik perlu ditingkatkan mengingat realita yang sekarang terjadi
diperoleh akan maksimal. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan pembelajaran. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubaan perilaku
perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris
diperoleh informasi dari guru mata pelajaran matematika bahwa dalam kegiatan
didik dalam mengikuti proses belajar yang kurang aktif karena cenderung
lisan. Metode ini banyak dipilih karena mudah dilaksanakan dan tidak perlu
observasi awal saat diberikan materi contohnya logaritma 3 log 9+3 log 27
dalam presentase 85% peserta didik dapat mengerjakan soal tersebut. Sedangkan
presentase 70% tidak dapat mengerjakan contoh soal yang diberikan, ini terjadi
kurangnya penalaran dari peserta didik dalam memahami soal yang diberikan.
berpengaruh juga terhadap hasil belajar yang di peroleh. Ini terlihat dalam
pelaksanaan observasi saat diberikan ulangan harian 70% nilai yang diperoleh
dibawah dari KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang telah ditetapkan oleh
sekolah yaitu 79. Hasil belajar yang rendah juga terjadi karena kurang nya rasa
percaya diri yang peserta didik miliki saat memecahkan soal yang diberikan.
Dalam hal ini guru dapat memfasilitasi peserta didik dengan merancang
dan dapat memperoleh hasil belajar yang baik. Salah satunya dengan
bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan disekitar momen belajar (Ala,
untuk menanamkan rasa percaya diri pada pserta didik. Kegiatan pembelajaran
ada relevansinya dengan kehidupan peserta didik, berusaha menarik dan menanam
minat (perhatian) peserta didik (Rahman dan Amri, 2014). Teknik ARIAS ini yang
terdiri dari lima komponen yaitu assurance (percaya diri), relevance (sesuai
(evaluasi), dan satisfaction (penguatan). Dalam penerapan teknik ini peserta didik
akan lebih memahami apa yang telah dipelajari dalam proses pembelajaran.
didik agar kemampuan penalaran dan hasil berlajar yang diperoleh meningkat.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut :
Sukawati ?
2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara peserta didik yang
Sukawati ?
3. Apakah terdapat perbedaan secara simultan kemampuan penalaran dan hasil
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan penalaran antara peserta didik
Sukawati.
D. Manfaat Penelitian
7
Penelitian tentunya memiliki sebuah tujuan yang akan dicapai yaitu sebuah
kebenaran yang dirasa berguna dan berfanfaat baik dalam teoritis maupun secara
praktis.
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi buah pikiran bagi guru sebagai
pada hasil belajar yang diperoleh. Sehingga hasil belajar yang diperoleh