Anda di halaman 1dari 9

Daftar isi

308 ISSN 0216 - 3128 Suranto, H.

PERAN IPTEK NUKLIR DALAM PEMULIAAN TANAMAN


UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI PERTANIAN
SOERANTO, H.
Puslitbang Teknologi Iso top dan Radiasi - BATAN

ABSTRAK
PERAN IPTEK NUKLIR DALAM PEMULlAAN TANAMAN UNTUK MENDUKUNG INDUSTRI
PERTANIAN. Pemuliaan tanaman memegang peranan penting dalam industri pertanian. khususnya dalam
perakitan varietas-varietas /lIIggul. Teknik mutasi mempakan salah satu metoda pemuliaan tanaman yang
banyak digwwkan. Teknik ini menggwwkan bahan mutagen. seperti sinar Gamma, untuk menginduksi
mutasi pada tanaman. Mutasi dapat meningkatkan keragaman genetik tanaman yang kemudian dijadikan
.febagai populasi damr U1lluk seleksi dan program pemuliaan lebih lanjut. Secara global. lebih dari 2000
va/'ietas mUlan dari bermacam jenis tanaman telah di/epas, sebagai varietas unggul di berbagai negara.
Sejumlah l4 varietas mutan tanaman dialllaranya berasal dari Indonesia, yaitu terdiri dari 10 varietas padi.
3 kedelai dan I kacang hijau.

Kala Kunci: pemuliaan tanaman. mutasi, varietas mutan, pertanian.

ABSTRACT
THE ROLE OF NUCLEAR SCIENCE IN PLANT BREEDING TO SUPPORT AGRICULTURAL
INDUSTRY. Plalll breeding plays an importalll role in agricullllral industry especially in creating superior
pIa/II varieties. Mutation technique is one of breeding methods commonly used. This technique U.fes
mutagenic agelll, such as Gamma rays, to induce mutation in plants. Mutation can increase plant genetic
variations, providing a base population for selection andfurther breeding program. Globally. there are more
than 2000 mutant varieties of different crop species officially released a.f superior varieties in different
cO/llllries. Among those, a number of 14 mutant verieties arefromlndonesia. consisting of lO rice. 3 soybean
and III/unghean varieties.

Key word: plalll breeding. mutation, mutant varietas. agricultural

PENDAHULUAN

I
Pada umumnya pemuliaan tanaman bcrtujuan
untuk mcmperbaiki varictas tanaman yang sudah
ndustri pertanian di Indonesia akan tumbuh dan ada schingga mcnjadi Icbih unggul dalam bebcrapa
berkembang apabila produk pcrtanian dapat sifat, misalnya tanaman mcnjadi Icbih tahan
ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya.
tcrhadap scrangan hama dan pcnyakit, bcrproduksi
Sebagai negara agraris dengan kondisi lahan yang
Icbih tinggi, dan mcmiliki kualitas yang Icbih baik.
luas dan subur, Indonesia memiliki potensi dan
Untuk mcncapai tujuan tcrscbut pcmulia tanaman
peluang yang bcsar untuk meningkatkan produk
rncnghendaki adanya kcragaman gcnctik yang
pcrtanian, schingga dapat mampu bcrsaing di pasar tinggi schingga dapat mclakukan sclcksi tan am an
global. Upaya yang tclah ditempuh dalam
sesuai dcngan tujuan pcmuliaan tanaman Yang
pcningkatan produksi pctanian adalah melalui
dikchcndaki. Pcningkatan kcragaman gcnctik
pcnerapan systcm panea usaha tani, yang salah satu
tanaman dapal ditcmpuh mclalui bcrmacam mctoda
diantaranya adalah pcnggunaan benih/ bibit unggul pcmuliaan lanaman yailu mctoda introduksi.
tanaman yang dibudidayakan.
selcksi, hibridisasi. biotcknologi dan mulasi.
Keunggulan suatu bcnih/ bibit tanaman pada Pcmuliaan tan am an dcngan tcknik mulasi
dasamya ditentukan olch faktor gcnetik (gen) tclah mcnghasi!!:an banyak variclas mUlan tanaman
tanaman itu sendiri. Namun dernikian eksprcsi
komcrsial. Sceara global. scjak lahun 1976 hingga
genctik tanaman pad a suatu lahan pcrtanian juga 1996 pcrkcmbangan pcrolchan varictas mulan
dipcngaruhi olch faklor non-gcnclik (Iingkungan) tanaman sangal pcsat dan pada tahun 2000 tcrealal
dan adanya intcraksi dianlara kcduanya. scbanyak 2252 variclas mulan lanaman
Penanaman gcnelik unggul pada kondisi (Maluszynski dkk., 2000). Sebagian besar varielas
lingkungan yang oplimal dipaslikan dapat mutan tanaman dihasilkan dari bcnua Asia.
mcningkatkan prod uk pcrtanian sceara nyata.
kemudian Eropa dan Amcrika (Gambar I). Negara
Upaya dalam pcrbaikan gcnctik tananian yang paling banyak mcnghasilkan varictas mutan
ditcmpuh mclalui pcnclitian pcmuliaan tanaman. tanaman adalah Cina, kcmudian India. Rusia,

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull 2003
Sural/to, H. ISSN 0216 - 3128 309

Belanda, Amerika dan Jepang (Gambar 2). Bahan melalui persilangan tanaman (dalarn spesies sarna)
mutagen Yang paling ban yak digunakan dalam yang memiliki sifat-sifat genetik yang berbeda.
memproduksi varietas mutan tanaman adalah sinar Perpaduan genetik antara kedua tanaman yang
Gamma, kemudian disusul sinar-X dan neutrons disilangkan diharapkan menghasilkan rekombinasi
(Gambar 3). Varietas mutan tanaman paling ban yak baru yang kemudian melalui proses seleksi dapat
diliasilkan adalah dari jenis tan am an biji-bijian menghasilkan galur atau varietas unggul tanaman.
(serealia), kemudian kacang-kacangan, tanaman Sampai kini telah banyak dilaporkan varietas
industri, dan tanaman sayuran (Gambar 4). Khusus unggul tanaman yang dihasilkan melalui metoda
untuk tanaman serealia, varietas mutan tanaman hibridisasi yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
padi paling ban yak dihasilkan kemudian disusul
Sejalan dengan semakin berkembangnya
tanaman barley dan gandum (Gambar 5). Khusus
ilmu genetika, maka akhir-akhir ini dikenal
untuk tanaman gandum di China, sebanyak 106
pemuliaan tanaman dengan menggunakan
varietas yang dibudidayakan secara komersial
bioteknologi. Pada prinsipnya teknik ini mirip
adalah merupakan hasil penditian pemuliaan
dengan hibridisasi, hanya saja materi yang
tanaman dengan teknik mutasi (Wang, 1998).
disilangkan (ditransfer) pada teknik bioteknologi
berada pada tingkat gen. Transfer gen dapat
METODA PEMULIAAN T ANAMAN dilakukan baik dalam spesies tan am an yang sarna
Introduksi adalah upaya pemuliaan maupun yang berbeda. Gen yang ditransfer
tanaman dengan cara mendatangkan varietas dari seharusnya telah diidentifikasi sebagai gen unggul
luar negeri/ wilayah yang kemudian diteliti daya pengonlrol sifat lertentu, misalnya gen pengonlrol
adaptasinya di daerah setempat. Tanaman ketahanan terhadap serangan harna dan penyakit.
introduksi yang terseleksi memiliki day::. adaptasi Tanaman yang telah menerima transfer gen dikenal
baik, berproduksi tinggi dan atau memiliki sifat sebagai tanaman transgenik, dan apabila tanaman
keunggulan lainnya kemuoian dapat dilepas transgenik memang memiliki keunggulan maka
menjadi varietas unggul baru. Sebagai contoh, dapat dilepas menjadi varietas unggul baru. Namun
varietas unggul gandum "Timor dan Nias" adalah demikian, di banyak negara penggunaan tanaman
merupakan hasil penelilian pemuliaan tanaman transgenik sampai kini masih berada dalam
mclalui meloda introduksi. Seperti laporan perdebatan (konlroversi) karena pemanfaatan
kemajuan penelitian gandum (Bahar dkk., 1988) tanaman transgenik sangat terkait erat dengan isyu
yang dikutip oleh Jusuf (2002), semenjak tahun keamanan hayati (biosafety), keamanan pangan
1981 penelitian gandum di Indonesia digalakkan (food safety) dan keamanan lingkungan
kembali dengan jalan mengintroduksi galur dan (environmental safely), Setiap negara, termasuk
varietas dari daerah penghasil gandum serta pusat Indonesia, perlu menetapkan peraluran alau
penelitian gandum dan jagung internasional regulasi khusus untuk menjamin kearnanan
(CIMMYT). Pada tahun 1993 Departemen penggunaan tanaman lransgenik.
Pertanian telah melepas dua varietas gandum
unggul yang masing-masing diberi nama "Timor MUTASI DALAM PEMULIAAN TANA-
dan Nias". Berdasarkan atas deskripsi yang MAN
diberikan (J usuf, 2002), varietas "Tirnor" asal
usulnya be rasa I dari galur "Punjab 81" yang Mutasi adalah perubahan pada materi
diinlroduksi dari India, - sedangkan "Nias" asal genetik suatu makhluk yang lerjadi secara. tiba-liba
usuInya berasal dari galur "Thai 88" yang dan acak, dan' merupakan dasar bagi sumber
diinlroduksi dari Thailand. Kedua varietas gandum variasi organisme hid up yang bersifal terwariskan
unggul lersebul lelali diliji mclalid serangkaian u]i (heritable). Mutasi dapal lerjadi secara seponlan di
adaplasi di daerah largel pengembangan di alam (spontaneous mlltation) dan dapat juga terjadi
Sumalera Baral, Jawa Barat, Jawa Titnur dan inelalui induksi (induced niulalion). Secara
Timor Timur dengan rala-rata hasil mencapai 2 ton! mendasar tidak terdapat perbedaan antara inulasi
ha dengan uniur panen masing-masing 85 dan 90 yang terjadi secara alanii dan mutasi hasil induksi.
hari bila dilanam pada ketinggian 900 m dpl. Keduanya dapat menimbulkan variasi genelik
un!uk dijadikan dasar seleksi tanaman, baik scleksi
Pemuliaan lanaman dengan scleksi
secara alami (evolusi) maupun sclcksi sccara
dilakukan dengan cara memilih genetik unggul dari
buatan (pemuliaan).
sumber plasma nutfah yang ada kemudian
dikembangkan lebih lanjut menjadi varietas unggul Dalam bidang pemuliaan tanaman, metoda
baru. Metoda seleksi sering dikombinasikan dengan mUlasi dapat meningkatkan keragaman genetik
persilangan (hibridisasi). Sejak dikenalnya hukum tanaman sehingga memungkinkan pemulia
Mendel dalam ilmu genelika, pemuliaan lanaman melakukan seleksi genotipe tanaman scsuai dengan
lebih inlensif dilakukan-dengan hibridisasi yailu tujuan pemuliaan yang dikehcndaki. Mutasi induksi
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
310 ISSN 0216 - 3128 Surallto, H.

dapat dilakukan pada tanaman dengan perlakuan Guanine-Cytosine. Contoh mutasi yang paling
bahan mutagen tertentu terhadap organ reproduksi sering ditimbulkan oleh mutagen kimia adalah >Jit"\t.':'

tanaman seperti biji, stek batang, serb uk sari, akar perubahan basa pada struktur DNA yang mengarah
rhizome, kultur jaringan dan sebagainya. Apabila pada pembentukan 7-alkyl guanine (IAEA, 1977).
proses mutasi alami terjadi secara sangat lamb at
Seperti disebut di atas mutagen fisika
maka percepatan, frekuensi dan spektrum mutasi
bersifat sebagai radiasi pengion (ionizing radiation)
tanaman dapat diinduksi dengan perlakuan bahan
yang dapat melepas energi (ionisasi), begitu
mutagen tertentu (IAEA, 1977; Novak dkk., 1992;
melewati atau menembus materi. Mutagen fisika
Van Harten, 1998). Pada umumnya bahan mutagen
termasuk diantaranya sinar-X, radiasi Gamma,
bersifat radioaktif dan memiliki energi tinggi yang
berasal dari hasil reaksi nuklir. radiasi beta, neutrons, dan partikel dari akselerators
sudah urnum digunakan dalarn pemuliaan tanaman
Bahan mutagen yang sering digunakan (IAEA, 19-71 ; Van Harten, 1998). Karakteristik
dalam penelitian pemuliaan tanaman digolongkan untuk masing-masing jenis radiasi disajikan dalam
menjadi dua kelompok yaitu mutagen kimia Tabel I. Begitu materi reproduksi tanaman
(chemical mutagen) dan mutagen fisika (physical diradiasi, proses ionisasi akan terjadi dalam
mutagen). Mutagen kimia pada umumnya berasal jaringan dan dapat menyebabkan perubahan pada
dari senyawa alkyl (allcylating agents) misalnya jaringan itu sendiri, sel, genorn, kromosom, dan
seperti ethyl methane sulphonate (EMS), diethyl DNA atau gen. Perubahan materi genetik pada
sulphate (dES), methyl methane sulphonate tingkat genom, kromosom, dan DNA atau gen
(MMS), hydroxylamine, nitrous acids, acridines dikenal dengan istilah mutasi (mutation), sering
dan sebagainya (IAEA, 1977). Mutagen fisika diekspresikan dengan peningkatan keragaman
bersifat sebagai radiasi pengion (ionizing radiation) genetik tanaman yang menjadi dasar proses seleksi
dan termasuk diantaranya adalah sinar-X, radiasi dalam pemuliaan tanaman.
Gamma, radiasi beta, neutrons, dan partikel dari
asclerators (IAEA, 1977; Van Harten, 1998).
MACAM MUTASI
Baik mutagen kimia maupun mutagen fisika
memiliki energi nuklir yang dapat merubah struktur Mutasi Genom (Genome Mutation)
materi genetik tanaman. Perubahan yang tedjadi
Poliploidi pada tanaman mcncerminkan
pada materi genetik dikenal dengan istilah mutasi
bahwa satu atau lebih set kromosom ditambahkan
(mutation). Secara relatif, proses mutasi dapat
menimbulkan perubahan pada sifat-sifat genetis pada kromosom diploid misalnya triploid
disimbolkan 2x+x=3x, tetraploid 2x+2x=4x
tanaman baik ke arah positif maupun negatif, dan
(dimana x adalah jumlah kromosom dasar).
kemungkinan mutasi yang terjadi dapat juga
kembali normal (recovery'). Mutasi yang terjadi ke Haploidi (dari diploid i) atau polihaploidi (dari
arah "sifat positif dan terwariskan (heritable) ke poliploidi) mencerminkan status tanaman yang
memiliki separuh dari jumlah kromosom normal
generasi-generasi berikutnya merupakan mutasi
yang dikehendaki oleh pemulia tanaman pada misalnya 2x 4 X, 4x 4 2x dan seterusnya.
umumnya. Sifat positif yang dimaksud adalah Aneuploidi mencerminkan status tanaman yang
relatif tergantung pada tujuan pemuliaan tanaman. memiliki penambahan atau. pengurangan
kromosom dari pasangan normalnya, misainya
Mutagen kimia dapat menimbulkan mutasi 2x+1, 2x-l, 3x+l, 4x-l, 4x+2 dan sebagainya.
melalui beberapa cara. Gugusan alkyl aktif dari Pengaruh beberapa mutagen kimia, sepcrti
bahan mutagen kimia dapat ditransfer ke molekul colchicine atau nitrous oxide dapat merubah tingkat
lain pada posisi dimana kepadatan elektron cukup ploidi pada genom tanaman, misalnya A 4 AA,
tinggi seperti phosphate groups dan juga molekul AA 4 AAAA dan seterusnya.
purine dan pyrillfidine yang merupakan penyusun
struktur dioxiribonucleic acid (DNA). Seperti Sebagai contoh mutasi genom, beberapa
diketahui urnum, DNA merupakan struktur kimia mutan tanaman sorghum yang diinduksi dengan
yang membawa gen. Basa-basa yang menyusun colchicine telah dilaporkan (lAEA, 1977) sebagai
struktur DNA terdiri dari adenine, guanine, hasil mutasi genom dengan pengurangan jumlah
I hyil/fil/e, dan cytosine. Adenine dan guanine kromosom (haploid i) yang kemudian diikuti
merupakan basa bercincin ganda (double-ring dengan diploidisasi. Sedangkan pengaruh mutagen
bases) disebut purines, sedangkan thymine dan fisika (radiasi sinar Gamma) pada mutasi genom
cytosine bcrcincin tunggal (single-ring bases) telah dilaporkan pada mutan tanaman barley,
disebut pyrinfidines. Struktur molekul DNA dimana terjadi perubahan genom tanaman menjadi
berbcntuk pilitan ganda (double helix) dan tersusun aneuploidi (lAEA, 1977).
atas pasangan spcsifik Adel/il/e-Thymine dan

Prosldlng Pertemuan dan Presentasillmiah Penelltlan Casar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
Surallto, II. ISSN 0216 - 3128 31/

Tabell. Karakteristik berbagai jenis radiasi.


SampaiReaktor
DayaRadiasi
Sumber
Sampai
Radioistope
bebeberapa
be rap
sampai
Sampai mm
aselerator
Beberapa
Reaktor
Sedikit
Inti
2-9
Partikel
reaksi
Mesin Me
Radioisotop
ban berubah
Helium
Radiasi
nuklir
MeV
Deskripsi
Energi
Radioisotop
Sampai
berjuta
beberapa
elektomagneti
yak
Kurang
50-300
Banyak
Berupa
mm
V
tidak
Sampai
em
IntikV
Banyak
mm.
nuklir
sinar- IXka
atau
beberapa
eV
dari dan
Hidrogen
cm
elektroncm
GeV
Sampai MeV
ban yak cm
Tipe Radiasi
Tembus

at au penghapusan chromatid yang dapat


Mutasi Kromosom (Chromosome Mutation)
menyebabkan aborsi garnet atau pengurangan
Pengaruh bahan mulagen, khususnya frequcnsi rekombinasi garnet. Perubahan ini akan
radiasi, yang paling banyak terjadi pada kromosom ditandai dengan adanya aborsi tepang sari atau biji
lanaman adalah peeahnya bcnang kromosom tanaman, scperti yang terjadi pada tanaman jagung
(chromosome breakage alau chromosome dan barley (lAEA, 1977). Inversi dapat terjadi
aheratioll). Pecahnya bcnang kromosom dibagi sccara sponlan atau diinduksi dcngan bahan
dalalll 4 kclompok yailu translokasi mulagcn, dan dilaporkan bahwa slcrililas biji
(trallslocatioll.I'), invcrsi (inversioll.l'), duplikasi tanaman heterosigot dijumpai Icbih rendah pada
(duplicatioll.l'), dan defisiensi (deficiencies). kcjadian inversi daripada translokasi.

Translokasi tcrjadi apabila dua bcnang Duplikasi mcnampilkan cara pcningkatan


kromosom patah sctelah terkena energi radiasi, jumlah gen pada kondisi diploid. Dulikasi dapat
kemudian palahan benang kromosom bergabung terjadi melalui beberapa cara scperti: pematahan
kembali dengan cara baru. Patahan kromosom yang kromosom yang kemudian diikuti dengan
satu berpindah alau bertukar pada kromosom yang transposisi segmen yang patah, penyimpangan dari
lain sehingga terbentuk kromosom baru yang mekanisme crossing-over pada meiosis (fase
berbeda dcngan kromosom aslinya. Translokasi pcmbclahan sel), rekombinasi kromosom saat
dapal terjadi baik di dalam saW kromosom lcrjadi translokasi, sebagai konsckucnsi dari inversi
(intrachrolllosollle) maupun an tar kromosorn hcterosigot, dan scbagai konsekuensi dari
(interchrolllosollle). Translokasi sering mengarah pcrlakuan bahan mutagen. Beberapa kejadian
pada kelidakseimbangan garnet sehingga dapat duplikasi telah dilaporkan dapat miningkatkan
menycbabkan kcmandulan (sterility) karcna viabilitas tanaman (Gustafsson, 1954). Pcngaruh
terbcnluknya chromatids dcngan duplikasi dan radiasi terhadap duplikasi kromosom lclah
pcnghapusan, Alhasil, pcmasangan dan pemisahan dipclajari pada bcbcrapa lanaman sepeni jagung
gamcl jadi lidak lcratur schingga kondisi ini (Laugnan, 1949), kapas (Slcphens, 195 I). dan
Illenycbabkan tcrbcnluknya lanaman aneuploidi. Barlcy (Nilan, 1964).
Translokasi dilaporkan lclah terjadi pada tanaman
Dcfisicnsi adalah pcnghilangan saW atau
Acgilops umbellulala dan Triticum acstivum yang
lebih segmen gen pada kromosom. Pcnghilangan
menghasilkan mutan tanaman tahan penyakit
dapat tcrjadi pada scgmcn panjang Icngan
(Knott, 1971).
kromosorn sepcrli yang dilaporkan pada tanaman
Inversi lcrjadi karcna kromosorn patah dua gandum (MacKcy, 1954). Tcrganlung pada gcn dan
kali sccara simullan setelah terkena cnergi radiasi tingkat ploidi, defisiensi dapal mcnyebabkan
dan segmen yang patah tersebut berolasi 1800 dan kcmalian, scparuh kcmatian, atau mcnurunkan
Illcnyatu kcmbali. Kejadian bila celltrOlllere berada viabililas. Pada lanaman dcfisicnsi yang
pad a bagian kromosom. yang terinversi disebut ditimbulkan oleh perlakuan bahan mUlagen
pericentric, scdangkan bila centromere berada di (radiasi) sering ditunjukkan dcngan munculnya
luar kromosom yang terinversi disebut paracentric. mutasi klorofil (Walles, 1967). Kejadian mutasi
Inversi pcriccnlric berhubungan dcngan duplikasi klorofil biasanya dapal diamati pad a stadia muda

Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
312 ISSN 0216 - 3128 Suranto, H.

(seedling stage), yaitu dengan adanya perubahan Presiden RI nomor 230 tahun 1954, Pemerintah
warna daun tanaman. membentuk Panitia Negara untuk penelitian
radioaktivitas dengan tugas melakukan penelitian
tingkat radioaktivitas di atmosfir Indonesia yang
Mutasi Gen (Crene or Point Mutation) mungkin ditimbulkan oleh adanya per-
cobaan-percobaan nuklir di laut Pasifik. Sejak itu
Sesuai dengan konsep genetika, informasi
dimulailah kegiatan di bidang nuklir (tenaga atom).
genetik tersimpan dalam rangkaian polinukliotida
Ruang lingkup kegiatan maupun volume yang
yang membentuk struktur pilitan ganda (double
menggunakan tenaga atom meningkat maka panitia
helix) disebut DNA (RNA dalam kasus beberapa
tersebut pada tahun 1958 ditingkatkan menjadi
virus). Empat nukliotida yang berbeda terdiri dari
Lembaga Tenaga Atom Nasional (LTAN), yang
basa purine (adenine dan gaunine) dan pyrimidine
dibentuk dengan peraturan pernerintah nomor 65
(thymine dan cytosine), dihubungkan bersama
tahun 1958, dan akhirnya berdasarkan
melalui ikatan fosfat dan gula (deoxyribose). Bahan
undang-undang nomor 31 tahun 1964 LTAN
mutagen tertentu dapat menginduksi perubahan
diubah menjadi Badan Tenaga Atom Nasional
spesifik susunan pasangan basa dalmn struktur (BATAN).
DNA. Perubahan yang terjadi disebut mutasi gen
yang digolongkan menjadi dua katagori yaitu Untuk melaksanakan tugas pokok BAT AN
microlesiolls dan macrolesiolls. Microlesiolls seperti diamanatkan baik oleh undang-undang
adalah mutasi dimana terjadi substitusi pasangan tahun 1964 maupun pelaksanaan berupa peraturan
basa, transisi atau transversi pasangan basa, dan pemerintah tahun 1965, maka diperlukan struktur
penyisipan baru pasangan basa. Macrolesions organisasi yang kuat sehingga pelaksanaan tugas
adalah mutasi, dimana terjadi penghapusan, dapat berjalan dengan berdaya guna dan berhasil
duplikasi atau penyusunan kembali pasangan basa. guna. Dengan berkembangnya struktur organisasi
Mutasi microlesiolls sering juga disebut mutasi titik BATAN, maka pada tanggal 20 Desember 1966,
(point mutation). berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
nomor 22/0/NV1966 telah dibentuk Pusat
Mutagen kimia biasanya erat berhubungan Penelitian Tenaga Atom Pasar Jumat (PPTA Pasar
dengan mutasi microlesiolls sedangkan mutagen Jumat) sebagai hasil peleburan dua proyek SATAN
kimia (radiasi) dengan mutasi macrolesiolls. Mutasi yaitu Proyek Isotop dan Laboratorium. serta Proyek
gen sering berasosiasi dengan fenomena sterilitas Bahan-bahan Tenaga Atom.
dan kematian, seperti misalnya dalam pengaruhnya
mencegah terbentuknya bivalensi dalam meiosis. Dalam perkembangan selanjutnya PPT A
Pada mutan homosigot hal ini sangat berpengaruh Pasar Jumat berubah nama menjadi Pusat Aplikasi
terhadap penurunan produktivitas dan daya saing Isotop dan Radiasi (PAIR). Pada tahun 1999, PAIR
mutan sehingga dapat merugikan. Namun pada berubah nama menjadi Pus at Penelitian dan
heterosigot mutan, mutasi gen dapat mengarah Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi
pada peningkatan viabilitas dan daya saing mutan, (P3TIR). Tugas pokok P3TIR adalah melaksanakan
seperti yang telah diteliti pada tanaman Zea, sebagian tugas tugas pokok SATAN di bidang
Hordellm, Oryza, Allfirrhillm, Delphium, Pharbilis, penelitian dan pengembangan penggunaan teknik
Lath)'rlIs, dsb (lAEA, 1977). nuklir dalarn berbagai bidang seperti industri,
hidrologi, kimia, lingkungan, biologi, peternakan,
Di Indonesia, pengaturan dan penggunaan dan pertanian.
bahan nuklir (radioisotop dan radiasi) di berbagai
bidang penelitian dilakukan oleh Badan Tenaga
Nuklir Nasional (BAT AN). Sebagai salah satu Fasilitas dan Prosedur Kerja
lembaga riset di Indonesia, BAT AN telah ban yak
Untuk mendukung penelitian pemuliaan
melakukan penelitian. aplikasi teknologi nuklir di
tanaman dengan teknik mutasi, di BAT AN tersedia
bidang pertanian, khususnya pemuliaan tanaman.
fasilitas penelitian berupa Gamma chamber,
Peranan tenaga nuklir dalam pemuliaan tanaman
Gamma cell, Gamma room, laboratorium,
terutama terkait dengan kemarnpuannya dalam
laboratorium kultur jaringan, ruang tumbuh, rumah
menginduksi mutasi seperti telah diuraikan di atas.
kaca, dan kebun percobaan. Gamma chamber
model 4000A memiliki sumber sinar Gamma dari
Pemu/iaan Mutasi di Indonesia Cobalt-60 dengan aktivitas awal sebesar 3474.6632
Curies. Gamma cell model GC-220 memiliki
Penelitian pemuliaan mutasi tanaman di sumber sinar Gamma dari Cobalt-60 dengan
Indonesia pada umumnya dilakukan di Badan aktivitas awal sebesar 10.697 Curies. Pada
Tenaga Nuklir Nasional (BAT AN), bekerjasama umumnya Gamma chamber dan Gamma cell
dengan Departcmen Pertanian, Lembaga Riset lain, digunakan untuk penelitian yang memerlukan
dan Pcrguruan Tinggi. Sesuai dengan sejarah perlakuan radiasi akut (acClae irradiation), yaitu
SATAN, pada tahun 1954 bcrdasarkan keputusan radiasi dengan laju dosis tinggi seperti pada
Proslding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull 2003
Surallto, H. ISSN 0216 - 3128 313

biji-bijian atau materi reproduktif tan am an lainnya. lainnya. Secara ringkas prosedur kerja pemuliaan
yang berukuran kecil. Sedangkan untuk penelitian tanaman dengan teknik mutasi khusus untuk
yang memerlukan perlakuan radiasi kronik tanaman serealia, berserbuk sendiri disajikan dalam
(chronic irradiation), yaitu radiasi dengan laju Garnbar 6.
dosis rendah seperti terhadap tanaman pot at au
tanaman dalam media kultur jaringan, dapat Hasil-hasil Yang Tclah Dicapai
digunakan Gamma room. Gamma room model
Panoramic Batch Irradiator yang ada di BAT AN Salah satu kcgiatan di bidang pertanian
memiliki sumber sinar Gamma dari Cobalt-60 adalah penelitian pemuliaan tanaman dengan
dengan aktivitas awal sebesar 75.000 Curies. menggunakan teknik mUlasi (mutation breeding).
Kejadian mUlasi direlleksikan dalal1l munculnya
Setelah perlakuan radiasi dengan sinar keragaman genetik tanaman, yang kemudian
Gamma, materi reproduktif tanaman kemudian melalui proses seleksi dan pengujian lebih lanjul,
ditumbuh-kembangkan di ruang tumbuh, rumah memungkinkan dilperolehnya suatu varietas unggul
kaca, at au langsung di kebun percobaan. Analisa tanaman. Penelitian pemuliaan mulasi di BAT AN
mutan tan am an dilakukan di laboratorium, biasanya sebetulnya telah dimulai sejak laliun 1970, yaitu
dengan membandingkan sifat-sifat genetik, biologi dengan program perbaikan varietas tanaman padi.
dan agronominya terhadap tanaman kontrol. Sampai' kini BAT AN telah menghasilkan beberapa
Analisa mutan dapat juga dilakukan baik secara mutan tanaman pangan yang dilepas sebagai
visual fenotipa maupun secara biologi molekuler varietas unggul oleh Deparlemen Pertanian seperti
seperti dengan teknik RAPID atau bioteknologi tersaji dalain Tabel 2.

Tabel 2. Varietas mlltan tanaman pangan hasil fiset BA TAN yang te/all dilepas sebagai
varietas IIngglll alell Departemel1 Pertanial1.
I Call1arVarictas
Meralus
Atol1lita-
Atomita-2
TeIH!!!er
Muria
Meraoke
Atomita-3
Atomita-4
Nama
Cilosari 1SK
SSK
K Mentan
Menlan1991
1998
Tahun2002
1991
2001
1982
1983
1987
1996
1992
1990 Dokumcn
No.899/KntsrI'P.240/l1 Rcsmi
I06/Knls/TP.240/3/l991
I124/Kpts/TP.240/2/2003
8/Knl,s/TP.240/l/l987 /98
Winongo
Kahayan
No. Woyla
Situgintung Mentan No.
No. I09/KptsrI'P.240/3/l
Pelcpasan
No.582/Kpts/TP.240/8/90
125/Kpts/TP.240/2/2003
No.553/Kptsn'p.240/l
No.632/Kpls/TP.31
No.552/Kpts/TP.240/l
No.879/Kpls/UnYI2/l992
No.606/KpISrrp.240/l1/92
No.97/Kptsrrp.240/3/l991
No.TP.240/369/Kpts/Uni/6/83 99 I 1I
0/200
0/7/1996
Padi Kedelai
Kaeang hijau

KESIMPULAN berupa varietas mutan tanaman yang lerdiri dari 10


varietas padi, 3 variclas kedelai, dan 1 varietas
Iptek nuklir dapal berperan dalarn pel1luliaan kaeang hijau. Kescillruh varietas mutan tanaman
tanal1lan untuk l1lendapatkan varietas-varietas
[crsebut Lelah discrtifikasi dan dilcpas olch
llngglll tanaman. Seeara global, aplikasi iplek Dcpartel1l0n pcrtanian, RI sebagai variclas unggul.
nllklir di bidang ini telah l1lenghasilkan lcbih dari
dan siap unLuk dikcmbangkan dalam l1lendukllng
2000 varietas unggul dari bermaearn spesies pernbangunall industri pertanian.
tanaman di berbagai negara. Ketersediaan varietas
unggul tanal1lan sangat diperlukan dalarn
pembangunan industri pertanian di Indonesia. Riset
DAFTAR PUSTAKA
pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi telah I. Bahar, H.; Kaher, A.; Jamin, D.; Kari, Z.; L.,
dilakukan oleh BA TAN. Hasil yang telah dicapai Azwar, B. (1988) Kemajuan pcnclitian lerigu

Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juti 2003
314 ISSN 0216 - 3128 Surallto, H.

di Balittan Sukarami, Makalah disajikan pada 14.Wang, L. (1998). Methodology of


Review Program dan Penelitian Balittan enhancement genetic diversity for crop
Sukarami, 8 -10 Juni 1988. improvement by induction mutation in China.
Proceedings of Seminar on Methodology for
2. Gustafsson, A. (1954). Mutation, viability and
Plant Mutation Breeding held in Kuala
population structure, Acta Agric. Scand. IV, Lumpur, Malaysia, 26 Oct.-I Nov. 1998. pl-8.
p601-632.
3. IAEA. (1977). Manual on mutation breeding.
LAMPIRAN
Tech. Rep. Ser. No. 119. Sec. Ed. Joint
FAO/IAEA Div. of Atomic Energy in Food
and Agriculture. 287 pp. ISBN 92-0-115077-6. 7
ia13

4. Jusuf, M. (2002). Hasil-hasil penelitian Eropa

budidaya gandum dan strategi .618rika

pengembangannya di masa datang. Makalah Afrika


disajikan dalam Pertemuan Koordinasi Australia
Penelitian dan Pengembangan Gandum, Dirjen
Bina Produksi Tanaman Pangan, Departemen
Pertanian, 3-4 September 2002 di Pasuruan,
Jawa Timur.
5. Knott, D. R. (1971). The transfer of genes for Gambar 1. Sebaran varietas mutan global
disease resistance from alien spesies to wheat berdasarkan benua
by induced translocations. Mutation Breeding
Oor Disease Resistance. (Proc. Panel Vienna,
1970), IAEA, Vienna, p67 -77.
6. Laugnan, J. R. (1949). The action of allelic
210 ,,','
forms of gene A in maize. 11.The relation of
crossing over to mutation of A, Proc. Natl. ", ". ~ Rusia
Acad. Sci. USA 35, pI67-178. . ~"" .' 0 Belanda
o
7. MacKey, J. (1954). Neutron and X-ray ~
259 .. -
~;;::.
605. J.,OO9
Amerika

experiments in wheat and a revision of the


speltoid problem. Hereditas 40, p65-180.
8. Maluszynski, M.; Nichterlein, K.; Van Zanten,
L.; Ahloowalia, B. S. (2000). Officially Gambar 2. Sebaran varietas mutall tallalllall
released mutant varieties - Tlie FAO/IAEA global berdasarkal1 l1egara
Database, Mutation Breeding Revien No. 12,
December 2000. Joint FAO/IAEA Division,
Vienna, Austria. 84p. ISSN 1011-2618.
70 24
9. Nilan, R.A. (1964). The cytology and genetic
o Gamma
of barley. Monographic Suppl. No.3, Res. 311
1m Sinar-X
Studies, Washington State University, 3 1, P 1
-278. R Neutron
o Lainnya
10.Novak, F. J. and Brunner, H. (1992). Plant
breeding: induced mutation technology for
crop improvement. IAEA Bulletin, Vol. 34,
No.4, 1992. Vienna, Austria. P 25-33.
Gambar 3. Bahan mutagen yang umum digunakall
II.Stephens, S.G. (1951). Homologous genetic dalam memproduksi varietas mulan
loci in Gossypium. Cold Spring Harbor Symp. lanaman
Quant. Bid 16, p131-14 I,
12.Van Harten, A.M. (1998). Mutation Breeding:
Theory and Practical Applications. Cambridge
University Press. 353p. ISBN 0 521470749.
13.Walles, S. (1967). Chloroplast morphogenesis
in biochemical mutants. Hereditas 50,
p317-344.

Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull 2003
Surallto, If. ISSN 0216 - 3128 3/5

~ Nilai jual bibit padi tidak sepenuhnya mampu


dibeli petani kecil, bisakah kita memberikan
varietas unggul dengan harga paling murah
D Serealia bagi petani kecill tradisianal.
311 EI Kacang2
IiIlndustri
Suranro H.
D Sayuran
Belum ada, karena tujuan pe11luliaan padi
DMinyak
-Lainnya
se11lata-l1Iata untuk peningkatan produksi
padi dan kua/itasnya,

Gambar 4. Sebaran varietas mutan tanaman e Per/u kerjasama dengan penangkar-


penangkar benih yang 11Iurah.
berdsarkan jenis tanaman

Budi B,
D Padi
~ Apakah ada syaral-syaral khusus yang
[l] Bartey diperlukan olch tanaman yang akan dilakukan
iii Gandum pemuliaan (mutan) ?

D Jagung ~ Apakah ada efek yang membahayakan bagi


D laimya manusia pada tanaman hasil mutan ?

Suranto H.
e Syarat-syarat khusus tidak ada, tapi
Gamhar 5. Sebaran varietas mutan tanaman tanaman yang diteliti hendaknya bernilai
ekol1omis tinggi. Yang membedakal1
serea/ia (biji-bijian)
hanya/ah teknik pel1al1gal1an l1Iutal1
dial1tara tana/llan berpenyerbllk sel1diri,
------<C' .
tanaman kawin silal1g, dan tana/llal1 yal1g
I, Vari!as a;a1 ';
'Denih
~~.
.. )
~~<:I'crlakuan ~~
.:_1 bahan mutagcn
A
diperbanyak secara vegetatif.
~Emb;jo mlilusciuler) e Tidak ada efek yang /Ilembahayakan,
karena secara alami tanaman juga
mengalami mlltasi, dan tidak ada masukan
Tanamaa
gen lain dari spesies lanaman lail1.
\.11 r- ,"
(Khimcm) --v

Endang S.
~ Bagaimana tingkal kcbcrhasilan dcngan
I I'opulasi M2 Segn:gasi
(Sclcksi mutan) metode trangcnik (scpcrti yang scring ditulis di
Populasi M3 Scglcgasi koran). Apakah mctode menggunakan irradiasi
(Scleksi mutan & galur) masih lebih unggul.
! Uji hOl1lo5ig')$i!a~ M4

Suranto H.
e Tergantllng dari metod%gi se/eksi yal1g
digunakan tal1aman transgel/ik jl/ga per/I/
dise/eksi.

Gambar 6, Prosedur kerja pemuliaan tanaman e Sampai kil/i be/wl1 ada tanaman
dengan teknik /Ilutasi khusus U1ltuk transgenik yang diterima di 11Ia,\'yarakar
ta l1a/Ilan se realia be rse rbuk sendi ri
luas, sedang tal/amal1 /Ill/tan sudah
banyak.

TANYA JAWAB
M. Syaifudin
~ Sampai scjauh mana studi mUlasi dari mutan-
Parikin mutan hasil irradiasi dan jcnis mUlasi apakah
~ Apakah ada varictas padi irradiasi yang yang paling ban yak dihasilkan olch radiasi
mampu mcnahan pcrtumbuhan rumput padi ?

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Jull2003
316 ISSN 0216 - 3128 Suranto, H.

Suranto H. C9 Yang paling banyak hasilnya pada


" Sudah diperoleh varietas-varietas unggul tanaman serelia (biji-bijian), khususnya
dan galur- galur harapan banyak jenis padi.
tanaman.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir
P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Anda mungkin juga menyukai